Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 [ Kenapa Jadi Memikirkannya ]
Cuaca yang terlihat cerah, namun sayangnya cerahnya cuaca hari ini tak mendukung akan nasib dan penderitaan yang ia alami.
Berjalan seorang diri menyusuri anak jalan pandangan Tyara dikejutkan dengan adanya pemandangan yang membuatnya merasakan haru.
Air matanya tanpa sengaja berjatuhan merasakan iba adanya anak kecil seusia Cantika dan Lala yang kondisinya cukup memprihatinkan layaknya tak terurus, tanpa berfikir Tyara menghampiri mereka dengan perasaan dan tatapan yang penuh mengharukan.
"Sayang ...." Dua anak kecil itu memandang kearah Tyara.
"Kalian tinggal disini? Mana Mama dan Papa kalian?"tanya Tyara yang prihatin.
"Mereka tidak ada disini, aku dan Adikku hanya berdua disini,"balas sang Kakak.
"Berdua? Maksudnya kalian tidak diurus oleh orang tua kalian?"seru Tyara, kedua anak malang itu hanya memberikan anggukan.
"Mama dan Papa sudah bercerai, Mama ikut Papa baru, sedangkan Papa kami tidak tau dimana Papa berada."
"Astaghfirullah anak sekecil ini sudah memiliki tanggung jawab besar, sedangkan disisi lain Mama dan Papa mereka tidak perduli lagi dengan mereka?"batin Tyara tak mampu menahan kesedihannya.
"Sayang ...kalian bisa tunjukkan entah foto Mama dan Papa kalian pada Tante?"
Diijinkan nya, kini Tyara sudah mengantongi seperti apa wajah dari orang tua mereka.
"Kalian ikutlah Tante, disini bukanlah tempat kalian, dan untuk masalah orang tua kalian Tante janji akan mempertemukan kalian, Tante janji!"
"Tante bukanlah orang jahat kan?"
"Bukan! Tante berani bersumpah Tante bukanlah orang jahat, Tante akan menyuruh sahabat Tante menjaga kalian untuk sementara waktu sampai orang tua kalian datang sendiri menjemput kalian, teman Tante bukan orang jahat, jadi kalian tidak perlu takut,"
"Tunggulah Tante akan meneleponnya."
"Iya Tante."
📞"Bisakah kamu datang kesini, aku bakal kirimkan lokasinya."
📞"Baiklah, tunggu sebentar."
📞"Baiklah."
BEBERAPA MENIT.
"Mereka siapa?"
"Kamu tidak keberatan kalau untuk sementara waktu mereka tinggal bersamamu?"
"Sejujurnya aku tidak keberatan,"balas Richard.
"Kamu pasti bertanya-tanya siapakah mereka, sekarang aku belum bisa menjelaskan, tapi aku minta tolong cari dua orang ini sampai ketemu, jika dapat segera kasih tau aku,"titah Tyara.
"Baiklah bakal aku cari."
"Aku pergi dulu rawat mereka jangan sampai mereka tidak makan."
"Baiklah janganlah khawatir, mereka akan aman."
"Sayang ... untuk sementara waktu kalian akan tinggal bersama Om ini, Tante janji segera mungkin Tante akan menemukan orang tua kalian dan menyadarkan mereka, tapi sekarang Tante harus pergi kalian tidak apa-apa kan Tante tingal?"
"Iya Tante, kami tidak apa-apa kok, kita sangat berterima kasih Tante sudah mau menolong kami."
"Sama-sama sayang, kalian sepantaran usia dengan Putri Tante, kalian berhak mendapatkan kebahagiaan, Tante permisi,"
"Iya Tante,."
Melihat kedua anak itu masuk kedalam mobil milik Richard, tiba-tiba Tyara terpikirkan oleh Cantika, mereka korban dari keegoisan orang tua dan termakan nafsu yang akhirnya nasib anak yang menjadi korbannya.
Sadar pula tindakan Tyara yang sengaja menjadi pelakor hanya untuk menghancurkan rumah tangga Alexa, tanpa berfikir luas hampir saja Tyara akan menjadi salah satu orang tua egois.
"Apa yang sudah aku lakukan? Hanya gara-gara balas dendam dan rasa benciku pada Alexa, hampir saja aku akan menjadikan Cantika korban dari kebodohanku ... maafkan Hamba Tuhan ... maafkan Hamba ...."
.............
Disisi lain kediaman besar yang dimiliki Nenek nampak seorang pria mendatangi kediaman itu, nenek sendiri yang sedari tadi ada diruang tamu betapa terkejutnya dia melihat kondisi sang cucu.
"Van, kamu kenapa?"
Pertanyaan itulah yang dilayangkan Nenek, Nenek begitu terkejut kedatangan sang cucu nampak tak baik-baik saja dengan luka yang terdapat pada punggung tangannya.
"Van, tanganmu kenapa?"panik Nenek.
"Arvan baik-baik saja Nek, tadi Arvan ada kecelakaan sedikit, ini tidak apa-apa janganlah panik."
Sesaat lirikan Arvan terlihat menyelisir arah kanan kiri seolah mencari sesuatu.
"Kemana Kyara? Apa wanita itu belum kembali?"batin Arvan terlihat mencemaskan, namun ia malu untuk mempertanyakan.
.............. Bersambung ...............
