NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

____________________________
"Dar-Darian?" suaranya pelan dan nyaris tak terdengar.
"Iya, akhirnya aku bisa membalas kejahatan mu pada Nafisha, ini adalah balasan yang pantas," ucap Darian Kanny Parker.
"Kenapa?" tanyanya serak dengan wajah penuh luka.
"Kau tak pantas hidup Cassia, karena kau adalah wanita pembawa masalah untuk Nafisha," ujarnya dengan senyum sinis.
Cassia Itzel Gray, menatap sendu tunangannya itu. Dia tak pernah menyangka akan berakhir di tangan pria yang begitu dirinya cintai. Di detik-detik terakhir. Cassia masih mendengar hal menyakitkan lainnya yang membuat Cassia marah dan dendam.
"Keluarga Gray hancur karena kesalahan mu, Cassia! Aku lah yang membuat Gray bangkrut dan membuat kedua orang tuamu pergi, jadi selamat menemui mereka, Cassia! Ini balasan setimpal untuk setiap tetes air mata Nafisha," bisik Darian dengan senyum menyeringai!

DEG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

   Semua orang tenggelam dalam gelombang haru dan bangga, terpaku pada penjelasan tegas Cassia tentang hancurnya pertunangan itu.

  Namun, tak seorang pun tahu bahwa di balik senyum dan kata-katanya yang lugas, Cassia tengah bertarung habis-habisan melawan badai yang mengoyak hatinya perang sunyi antara harapan yang hancur dan luka yang tak terucapkan.

  Cassia menelan ludah dengan perasaan mual yang memuncak, hatinya panas membara saat berkata dalam hati, 'Kalau bukan karena rencana selanjutnya yang sudah kuatur, namamu sudah hancur berantakan detik ini juga.'

  Ia memaksa diri menahan amarahnya, menekan keinginan untuk menghancurkan Darian di depan semua orang. Namun, dalam diam, jiwanya bersiap melancarkan balasan kejam setelah acara usai  satu per satu video rahasia itu akan ia sebarkan tanpa ampun.

  'Kalian boleh tersentuh oleh kata-kata bijakku sekarang,' batin Cassia dengan nada dingin, penuh tantangan. 'Tapi tunggu saja, hadiah dariku akan membuat kalian menyesal telah percaya pada apa yang kalian dengar.'

...****************...

  Di sudut lain, Nafisha menatap layar TV dengan senyum licik yang menyembunyikan bara api dendam.

"Ah, akhirnya kamu mundur juga. Kenapa nggak dari dulu saja kamu pergi dari hidup Darian? Kenapa harus sekarang?" ucapnya dengan suara yang mengiris, mengombang-ambing antara lega dan amarah.

  Wajah polosnya hanya topeng rapuh yang menutupi niat busuk di balik pandangan matanya yang dingin dan menghanyutkan.

"Selangkah lagi aku akan jadi nyonya muda Parker yang disegani, dihormati. Aku sudah tak sabar menunggu hari itu, menatap dunia yang aku kuasai."

  Namun, Nafisha buta akan badai yang hendak menghancurkan namanya, dan hinaan yang akan merobek citranya datang dari mulut-mulut yang dulu ia anggap teman bahkan dari orang yang selama ini ia rebut dengan susah payah.

  Segalanya tak akan semanis yang dia impikan selama ini.

  kita tinggalkan dulu khayalan indah yang di ciptakan oleh nafisha.

  Berita tentang konferensi pers itu segera menggemparkan layar kaca. Warga berbondong-bondong menatap siaran langsung dengan napas tertahan, hati tertambat pada kisah yang tengah bergulir di depan mata mereka.

  Di antara mereka, sebagian adalah sahabat dan kerabat kedua pihak yang terlibat ada yang bertepuk tangan mendengar keputusan tegas sang wanita memutuskan pertunangan, penuh lega dan kelegaan yang membuncah.

  Namun di sisi lain, ada pula hati yang pecah, menahan pilu dan kecewa atas keputusan yang dianggap terlalu pahit untuk diterima.

  Riak pro dan kontra melanda masyarakat, membelah rasa dan keyakinan. Tapi di balik itu semua, kedua belah pihak berdiri teguh, membiarkan badai kritik dan dukungan berlalu tanpa menggoyahkan tekad yang sudah mereka patuhi.

  Dunia terus bersuara, tapi hati mereka telah memilih diam dan melangkah.

...****************...

  Konferensi pers itu berlangsung selama satu jam penuh, setiap detik dipenuhi ketegangan yang memuncak di udara.

  Rasa penasaran publik akhirnya menemukan titik terang, saat Darian dan Cassia secara tegas menjawab satu per satu rumor yang selama ini membayangi putusnya pertunangan mereka.

  Tak ada satu pun dari mereka yang melontarkan tudingan atau menyalahkan pihak lain sebaliknya, keduanya berdiri bersama dengan kepala tegak, menunjukkan kedewasaan yang jarang ditemukan di momen seperti ini.

  Di sisi lain, keluarga Gray dan keluarga Parker tampil menenangkan, saling mendukung dan minta maaf di depan umum dengan suara berat yang menggema di ruang konferensi.

  Mereka juga tak lupa menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat yang sempat terprovokasi oleh kericuhan yang terjadi, berharap kegaduhan itu segera mereda.

  Dengan hati terbuka, mereka memohon agar semua pihak berhenti menyebar kebencian, menghentikan serangan yang hanya akan memperdalam luka, karena semuanya telah usai, seperti daun yang jatuh dan menghilang tertiup angin, membawa keheningan yang sangat mereka dambakan.

...****************...

  Cassia dan Darian bertemu di ruang tunggu, keduanya tak saling sapa ataupun menoleh satu sama lain. Mereka tenggelam dalam nuansa ketegangan yang di ciptakan sebagai alat balas dendam.

  "Dek," hingga panggilan dari Vladimir membuat kedua orang yang begitu larut dalam badai ketegangan itu terhenyak dan menoleh secara bersamaan.

  "Kak, mana Papi dan Mami?" tanya Cassia, dia bangun dan langkahnya membawa di menuju sang Kakak.

  "Masih ada urusan dengan kedua orang tua Darian," jawab Vladimir, dia tak melirik pada Darian yang tampak terus memperhatikan interaksi dia dan sang adik.

  "Oh, apa masih lama?" Cassia penasaran, sebab ia benar-benar sudah tak nyaman satu ruangan dengan Darian, Cassia berusaha mati-matian menahan gemuruh amarah yang hampir meledak.

  "Sabar, jika kamu mau aku bisa mengantarkan kamu ke mobil, bagaimana?" usul Vladimir, dia bisa melihat ketidaknyamanan sang adik yang satu ruangan dengan Darian.

  "Apa boleh? Aku butuh istirahat!" kata Cassia, dia tak enak jika kesana lebih dulu meninggalkan kedua orang tuanya.

  "Siapa yang akan melarang? Apapun bisa kamu lakukan, selama Papi, Mami, dan Kakak ada untuk mu," ujar Vladimir, dia memberikan usapan lembut pada rambut halus sang adik.

  "Terima kasih! Kakak memang yang terbaik," puji Cassia, di kehidupan dulu dia selalu menentang Vladimir, dan ternyata saat Vladimir meninggal dia adalah orang pertama yang merasa kehilangan sosok Kakak yang ternyata selalu melindungi dia walaupun dirinya tak pernah baik.

  "Kamu juga adik yang baik, tapi kadang juga menyebalkan!" goda Vladimir, dengan wajah datar.

  "Kamu benar-benar keterlaluan," jawab Cassia kesal. Sedangkan Vladimir justru terkekeh lucu dengan mengacak gemas rambut sang adik.

  Interaksi keduanya tak lepas dari tatapan tajam seorang Darian, pria itu tanpa sadar tersenyum saat melihat tawa indah Cassia yang tak pernah semerdu itu.

  Namun, tak lama Darian terhenyak sebab mendadak ia mengagumi sosok Cassia yang banyak berubah,"Tidak mungkin aku mengagumi sang Antagonis, kan?" gumam Darian dengan tangan yang memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut.

...****************...

  Denting jam di sebuah kamar menunjukkan pukul empat sore waktu setempat. Panas di luar masih terasa menyengat walaupun udara terasa agak dingin.

  "Jangan lupakan baju hangatmu, sayang!" suara itu menghentikan langkah Cassia yang baru saja turun, sore ini dia akan pergi berkumpul bersama teman-temannya.

  "Iya, Mami!" angguk Cassia, senyumnya mengembang membentuk bulan sabit yang indah.

  "Kamu mau kemana? Kenapa cantik sekali?" Margaretha menggoda sang Putri yang sore ini tampak cantik dengan wajah yang berseri.

  Namun, Margaretha tak bisa melihat badai dendam yang Cassia pupuk agar subur di dalam hatinya. Karena badai kemarahan dan dendam itu ingin Cassia ledakkan pada orang yang sudah menghancurkan seluruh keluarga dan dirinya di kehidupan yang dulu.

  Darian dan Nafisha juga antek-anteknya akan menebus setiap tetes darah dan air mata yang ia dan seluruh keluarganya keluarkan. Akan ia tunjukkan apa itu kekejaman menakutkan yang akan menghancurkan hidup mereka semua.

  'Tunggu saja!' kilatan kemarahan itu terlihat jelas. Namun, hanya sebentar sebelum ada yang menyadari semuanya.

1
Senjaku02
besok lagi ya. mau kontrak dulu🤣🤣🤣
Yuyun Suprapti
crazy up dong kk
riani
lagi kak lagi
Gedang Raja
lanjut ke bab selanjutnya ya Thor hehehe semangat untuk terus berkarya 💪💪🤭👍👍
yeqi_378
Saya jadi penasaran dengan karakter-karakternya. Semangat yah, thor!
Senjaku02: siap. terimakasih ☺️
total 1 replies
Phoenix Ikki
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!