NovelToon NovelToon
Aku Bukan Simpanan

Aku Bukan Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Tidak menginginkan menjadi duri dalam hubungan dua orang yang saling mencintai. Tetapi takdir sudah menjadi seperti itu. Kesalahan besar yang membuat Aletta harus berada diantara hubungan Thalia Kakak kandungnya dengan Devan orang yang seharusnya menjadi Kakak iparnya.
Aletta kehidupannya sudah dihancurkan, berusaha menerima takdirnya dan mengalah demi kebahagiaan sang Kakak. Tetapi ternyata semua tidak mudah.
Lalu bagaimana Aletta harus berada di posisi yang benar-benar sangat sulit ini?
Apa dia mampu bertahan?
Siapa yang menjadi korban sebenarnya!
Lalu siapa yang paling tersakiti dalam hal ini?"
Jangan lupa untuk mengikuti novel terbaru saya sampai selesai. Jangan tabung bab dan terus dukung dengan beri komentar.
Follow Ig Saya ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 Apa Ini Perselingkuhanm

Aletta, Valle, Thalia, Ratih dan Danu yang terlihat sarapan bersama.

"Kamu yakin ingin pindah?" tanya Ratih tiba-tiba.

Thalia tidak jadi melahap setangkap roti yang baru saja diolesi dengan selai melihat ke arah Bunda.

"Pindah! Aletta mau kembali ke Jepang?" tanyanya dengan dahi mengkerut.

"Tidak. Kak! Aletta dan Vallen untuk sementara akan tinggal di Apartemen, karena pekerjaan Aletta lumayan sangat jauh, jadi harus menyewa tempat untuk sementara," jawab Aletta.

"Vallen juga ikut!" tanya Thalia.

"Iya, Aletta mengambil Apartemen yang berada di tengah-tengah antara pekerjaan dan juga sekolah Vallen. Ini hanya untuk sementara saja, karena memang sangat tidak mungkin harus melakukan perjalanan setiap hari," jawab Aletta.

"Kalau Ayah, terserah kamu saja mau bagaimana? semua keputusan itu ada di tangan kamu," sahut Danu.

"Aletta tetap meminta dukungan kepada semua orang di sini," ucap Aletta.

"Kami apapun mendukung apapun keputusan kamu," sahut Thalia.

"Makasih Kak," jawab Aletta.

"Kita akan jarang main Vallen," sahut Thalia dengan raut wajahnya yang tampak sedih.

"Tidak akan Tante. Tante bisa menemui Vallen di Apartemen dan lagi pula Mama juga mengatakan hanya sementara saja," jawab Vallen.

"Baiklah! Jika Kita ingin main bersama Tante akan mengabari kamu dan akan menjemput kamu," ucap Thalia.

"Pasti Tante," sahut Vallen yang membuat Aletta tersenyum.

***

Aletta dan Vallen sudah tidak tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga Thalia. Aletta memang memiliki proyek baru yang sangat dekat dengan Apartemennya dan itu juga demi kebaikan mereka berdua.

Aletta yang terlihat berada di dapur yang baru saja selesai mencuci piring dan melap tangannya.

Tinnong, tinnong.

Aletta melihat ke arah pintu dengan menghela nafas dan langsung membuka pintu yang ternyata tamu yang datang yang tak lain Devan.

"Devan," ucap Aletta.

"Vallen sudah tidur?" tanya Devan. Aletta menganggukkan kepala.

Aletta membuka jalan untuk pria itu masuk ke dalam, kemudian Aletta menutup pintu kembali.

"Kamu ada janji dengan Vallen?" tanya Aletta.

"Tadi sewaktu aku menjemput Vallen. Dia sempat bercerita tentang cat gambarnya yang tiba-tiba saja jatuh. Lalu aku berjanji akan menggantikan untuknya. Tetapi aku terlambat membelinya sampai dia ketiduran," jawab Devan sembari duduk di sofa.

"Vallen memang tadi tidak menggambar, setelah selesai makan malam dia langsung tidur," ucap Aletta.

"Kalau begitu besok saja kamu berikan kepada Vallen," ucap Devan yang memberikan paper bag kecil tersebut kepada Aletta.

Aletta menganggukkan kepala dan mengambilnya.

"Aku akan memberikannya dan pasti dia senang," ucap Aletta.

"Duduklah Aletta! Aku ingin bicara dengan kamu," ucap Devan yang membuat Aletta mengangguk kemudian duduk di samping Devan.

"Aletta? Kapan kamu membiarkan ku untuk mengatakan semua ini?" tanya Devan.

Aletta tidak menjawab dan terlihat dari wajahnya tampak gelisah.

"Kamu masih berusaha untuk menghentikanku?" tanya Devan lagi.

"Aku tidak bermaksud untuk memotong kalimat kamu saat kamu berusaha menjelaskan semuanya dengan Kak Thalia. Tetapi aku rasa itu bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya. Di sana ada Vallen, dia akan sangat bingung nantinya," jawab Aletta.

"Lalu kapan?" tanya Devan.

Aletta tidak bisa menjawab, Karena sejujurnya di dalam hatinya masih penuh dengan keraguan.

"Aku besok akan ke rumah kamu dan aku berharap kamu juga ada di sana. Kita akan bicarakannya dengan kedua orang tua kamu dan juga Thalia," ucap Devan.

"Apa itu....." Aletta tidak melanjutkan kalimatnya ketika Devan meletakkan satu jarinya di mulut Aletta.

"Ini demi kebaikan Vallen, aku mohon kamu harus memikirkan semua ini," ucap Devan yang membuat Aletta menghela nafas. Lagi dan lagi dia tidak mampu mengatakan apapun.

"Oke!" ucap Devan memastikan yang membuat Aletta menganggukkan kepala.

Devan menghela nafas dan merangkul Aletta, membawa lebih dekat ke sisinya.

"Aku hanya ingin hidup bersama kamu Aletta juga Vallen. Aku ingin terus bisa melindungi kalian berdua," ucap Devan yang membuat Aletta menganggukkan kepala.

Devan mencium lembut pucuk kepala Aletta.

"Apa aku boleh menginap di sini?" tanya Devan yang membuat Aletta melihat kearah Devan.

"Aku ingin secara langsung besok memberikan cat gambar itu untuk Vallen," ucap Devan.

"Tapi di sini hanya ada satu kamar. Kamar yang satunya belum terlalu bersih," ucap Aletta.

"Aku akan tidur di sini," ucap Devan.

"Apa tidak masalah kamu tidur di sofa?" Aletta kembali bertanya yang membuat Devan menggelengkan kepala.

"Baiklah kalau begitu, aku ambil selimut dan bantal dulu," ucap Aletta yang membuat Devan menganggukkan kepala.

Pasti dia sangat senang karena sudah diberikan izin. Aletta menghela nafas yang kemudian langsung pergi.

Tidak lama Aletta kembali yang sudah membawa apa yang dibutuhkan Devan.

"Ini!" Aletta memberikan yang membuat Devan mengambilnya dan langsung meletakkan di sampingnya.

"Kalau begitu kamu istirahatlah. Aku mau ke kamar dulu," ucap Aletta yang berlalu dan tiba-tiba saja tangannya tertarik dengan sangat cepat Aletta sudah berbaring di atas sofa dan Devan menindihnya

"Devan...." lirih Aletta berusaha mendorong bahu pria yang menatapnya begitu dalam.

"Kenapa sangat buru-buru sekali Aletta? Apa kamu tidak bisa berlama-lama sebentar denganku?" tanya Devan.

Aletta tidak menjawab sama sekali, Devan mengusap lembut pipi Aletta dan bahwa mengusap-usap rambut Aletta.

"Bukankah Aletta sejak dulu seharusnya kita seperti ini. Kenapa harus menahan perasaan sendiri dan mengorbankan banyak hal untuk hal yang tidak pasti?" tanya Devan.

"Kamu bukankah orang yang sangat mencintai Kak Thalia, lalu kenapa dengan mudah mengatakan tidak lagi mencintainya?" tanya Aletta.

"Aku tidak tahu Aletta, semenjak kejadian itu aku bahkan sudah tidak peduli lagi dengan perasaanku seperti apa kepada Thalia. Aku hanya memikirkanmu dan takut kamu kenapa-napa yang akhirnya semua perasaan itu berjalan dengan sendirinya. Aku hanya mencintaimu," ucap Devan tampak tulus dengan apa yang dia katakan.

"Kamu benar! Aku seharusnya tidak menambah masalah dengan kembali menjalin hubungan dengan Thalia agar aku bisa tetap mengawasi kamu dan juga Vallen. Seharusnya aku lebih berusaha untuk membuat kamu menerimaku dan kita sama-sama melawan semua ini dan seandainya pikiranku pada waktu itu seperti itu yang mungkin sampai saat ini posisi kita berdua tidak akan seperti ini," ucap Devan.

Baik dia dan Thalia sebenarnya sama-sama saling menyesali keputusan yang mereka lakukan yang tanpa mereka sadari semua itu justru menambah masalah.

"Aletta sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkan kamu dan Vallen dan tidak akan pernah membiarkan kamu bersama laki-laki lain," ucap Devan.

Aletta memejamkan mata mendengarnya, tiba-tiba saja dia merasa bibirnya telah dikecup dan siapa lagi jika bukan Devan yang melakukan hal itu.

Aletta sama sekali tidak mampu menolak dengan ciuman semakin dalam itu yang membuat Aletta hanya pasrah dan menikmati.

Kedua tangan Devan yang memegang pipi Aletta yang semakin mendekatkan pada dirinya agar ciuman itu semakin dalam, tangan Aletta yang tadinya berusaha mendorong Devan dan sekarang sudah dikalungkan di leher Devan.

Aletta dan Devan sama-sama memiliki perasaan yang berbeda, tetapi keduanya sama-sama membohongi perasaan itu Dan pada akhirnya menyadari jika mereka berdua sama-sama saling membutuhkan satu sama lain.

Aletta juga sekarang tampak patuh yang menurut saja apa tindakan yang diambil Devan walau dia sudah tahu resikonya yang mungkin akan kehilangan keluarganya setelah semua kenyataan itu terbongkar.

Bersambung....

1
Adinda
Aletta kamu itu yang bodoh semua kesalahan itu kakak kamu yang memulai jika dia menjaga kamu,kamu tidak bakal dijebak Dan berakhir sama devan,sadar Aletta kamu sudah ada anak kamu jangan mau mengalah lagi.
mbok Darmi
arleta yg oon bin goblok sdh diminta Devan untuk jujur selalu ngeles sekarang justru thalia memergoki sendiri kebersamaan kalian pasti nanti arleta akan tetap cari alibi dan alesan sampai mati ngga akan berani jujur
Adinda
jadi Aletta istrinya devan thor
Adinda
lebih baik kamu jujur devan sama keluarga aletta apalagi kamu sudah ada Anak kasihan nasib anakmu
mbok Darmi
hubungan yg bikin ribet arleta suka tidak suka harus jujur tentang Devan dan vallen terserah mereka akan marah atau malah thalia yg legowo memberikan devan untuk adik nya krn sdh ada anak diantara mereka berdua
Yuki Kim
menarik
Yuki Kim
semamgat thor. semoga bisa update semakin byk ya. dan ceritanya semakin seru. biar rankingnya bisa naik
mbok Darmi
lebih baik kabor lagi aja arleta jauhi devan biar kamu dan kakak mu tdk berhubungan lagi dgn devan sama sekali laki2 pecundang ngga perlu diberikan kesempatan
mbok Darmi
yakin thalia akan tunangan dgn devan ? gimana reaksi devan saat tau arleta punya anak perempuan cantik yg mirip dengan devan? ngga curiga kah devan dengan anak arleta
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!