NovelToon NovelToon
Tembak Aku Dengan Cintamu

Tembak Aku Dengan Cintamu

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:90.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zhang zhing li

Membina rumah tangga tidak semudah membalikkan tangan. Banyak rintangan yang datang dan kita wajib bersabar, lapang dada, dan memiliki sifat kejujuran.

Menikah dengan anak SMA butuh banyak bimbingan. Hadirnya cinta masa kelam membuat retak cinta yang sedang dibina. Banyak intrik dan drama yang membuat diambang perceraian.

Kasus pembunuhan, penyiksaan dan penculikan membuat rumah tangga makin diunjung tanduk. Bukti perselingkuhanpun semakin menguatkan untuk menuju jalan perpisahan. Mungkin hanya kekuatan cinta yang bisa mengalahkan semua, namun menghadapinya harus penuh kasabaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatangga Julid

Hanya bermalas-malasan ditempat tidur. Hari ini libur sekolah. Walau sudah membuka mata tetap saja masalah yang sedang dihadapi masih terngiang. Padahal berharap ketika terlelap semuanya bisa hilang.

"Sampai kapan masalah ini akan selesai? Apa sampai diriku tidur selamanya, dia akan bahagia? Kenapa kau begitu tega padaku, Kak? Kalau tahu kau masih bahagia bersama mantan, pasti lamaranmu tidak akan kuterima?" rancau hati galau.

"Hh, nasib ... nasib. Berharap menikah akan bahagia bersamanya, ternyata tidak mudah juga menjalani rumah tangga. Lebih mudah memecahkan rumus matematika dari pada rumus kehidupan yang semakin rumit dan kian kacau."

Bangkit dari pembaringan. Mencoba membersihkan diri. Membasahi seluruh tubuh sangat melegakan. Berharap masalah terhempas bersama air yang mengalir.

Sosokmu bagai matahari yang bersinar

Begitu membuat bahagia dan berwarna

Namun kini aku cukup tersadar

Bahwa tidak bisa memilikimu selamanya

Jurang memang begitu dalam

Tapi tak sedalam rasa cintaku ini

Api memang mudah padam

Tapi tak semudah padam cemburu hati

Betapa hatiku mencintaimu dari lubuk hati

Namun semua tipuan dan hanya semu

Tak menyangka dibelakang menduakan diri ini

Sampai hati teriris ribuan pisau

Ku ingin memelukmu

Ku ingin menggenggam erat tanganmu

Apakah akan susah bagiku

Saat kau sudah bahagia di belakangku

Doaku tetap terpanjat untukmu

Sayangku tetap untuk dirimu

Tapi hati ini cukup tertutup bagiku

Tak 'kan ada lagi kata maaf bagimu

Biar 'lah alam yang berbicara

Karena tahu letak benar dan salah dimana

Biarkan tabur tuai  melakukan tugasnya

Karena Tuhan tidak tidur selamanya

Aku hanya bisa merelakan

Hanya ini semua jalan terbaik buat kita

Cukup masalah ini terselesaikan

Biar kita sama-sana bahagia menjalaninya

Duduk ditepian teras sambil melihat Ibu membeli sayur di Mamang. Rambut yang basah masih tergerai agar ke tiup angin bisa cepat kering. Malas menggunakan hairdryer.

"Oh, ya, Bu Mila. Tumben anak Ibu ada dirumah. Ada apa nih? Kok kayak ngak biasa-biasanya?" tanya tetangga.

Jarak para Ibu-ibu membeli sayur hanya beberapa meter, makanya obrolan mereka terdengar jelas.

"Eh ... eh iya nih. Dari kemarin saya lihat dirumah jenengan terus. Apa lagi ada masalah sama suaminya? Kenapa tuh, dan kok bisa?" Yang lain kepo.

Aku yang melihat menggenggam erat. Ingin rasanya mengampar mulut mereka namun masih ku tahan. Tidak pernah mengurusi urusan mereka, tapi kenapa juga mereka ingin tahu urusan kami.

Ibu hanya diam tidak menanggapi. Beliau malah sibuk memilih sayur kangkung yang segar.

"Dih, ditanya kok diam sih, Jeng. Lagian kalau berkunjung ke rumah orangtua pasti ada suaminya 'kan? Tapi ini kok ngak ada, apalagi mobilnya."

"Nah benar ... benar itu," simbat yang lain makin riuh.

Ada sekitar enam orang yang ikutan berbelanja. Mereka nampak kepo semua. Pada julid san sok tahu.

"Tapi wajar sih kalau ada masalah. Sementara suami Mila itu 'kan udah tampan, berwibawa, apalagi abdi negara kepolisian. Pasti nih ... nih ya, banyak yang mendekati 'lah."

"Wah, benar ... benar itu. Pasti banyak perempuan cantik mendekati."

"Wah, apa jangan-jangan masalah yang dihadapi Mila sekarang tentang orang kedua, alias sedang diduakan sama perempuan lain? Atau bisa jadi karena terlalu sibuk kerja, tidak dapat jatah nafkah bathin."

"Wah, bisa jadi itu Ibu-ibu."

Byok, Ibu membanting beberapa sayuran. Nampak beliau tidak terima anaknya digosipkan yang belum tentu kebenarannya.

Walau yang dikatakan mereka benar, sesuai rumah tangga yang retak akibat adanya pihak ketiga tapi jangan keterlaluan juga. Cukup pihak keluarga kami yang tahu, tidak perlu orang luaran sana ikut campur.

Semua seketika terdiam, saat ibu begitu melotot netranya menyapu ke arah mereka.

"Duh, bu Mila. Jangan dibanting dong dagangannya. Belum laku sama sekali ini," keluh Mamang penjual.

"Habisnya kesel sama mulut ember mereka semua."

"Tapi, ngak juga sayur saya yang jadi korban. Hadeh ... deh.

"Astaga, kamu bawel amat juga, Mang. Ya udah, saya ngak jadi beli," Ibu ingin melenggang pergi.

Suasana semakin panas. Mereka bungkam, tidak ada lagi yang berani membuka mulut.

"Lah sudah berbuat mau pergi begitu saja," Mamang penjual masih tidak terima.

"Haist," Ibu berbalik melotot tak suka sama Mamang.

"Apa ini cukup," Uang lembaran biru dikeluarkan Ibu.

"Wah, cukup ... cukup. Malah kelebihan ini. Harga kangkungnya cuma 1.000 perak."

"Udah ambil saja, dari pada kamu banyak omong. Malas juga dengarkan mulut tetangga yang terlalu ember bikin panas kuping saja."

"Eh, iya. Makasih kalau gitu. Maaf yak tadi marah."

"Hmm, sekarang kalian semua undur diri dari pekarangan ku. Muak lihat wajah emak-emak yang mulutnya kek comberan, tapi ngak ada malu saat beli sayur 1000 perak saja ngutang," balik sindir Ibu tidak terima.

Semua orang seketika diam, saat kata Ibu benar adanya.

Memang kebanyakan warga sini, sudah kehidupan pas-pasan tapi masih saja sok kaya dan angkuh. Bukannya ngaca sama kehidupan mereka sendiri, tapi malah kepo sama kehidupan orang lain. Padahal kalau diteliti banyak yang sering ribut hanya masalah sepele, tidak ada uang untuk makan sehari-hari. Lebih parah lagi pernah ada saling pukul dan main clurit. Kampung kami rata-rata sebagai petani dan kerja diluar daerah sebagai tukang bangunan ataupun parkir.

"Eh, iya Bu. Maaf ... maaf banget, yak." Mamang penjual merasa tidak enak.

Mulut mereka menyungging tidak suka. Bibir sudah manyun semua kayak bebek. Wajah pada cemberut.

Makanya kalau tidak mau disindir jangan duluan mau cari masalah.

"Ayo, Mila. Masuk!" Gendeng Ibu, ketika tahu diriku tertunduk sedih.

"Iya, Bu."

Didalam rumah Ibu nampak masih tidak terima. Berkali-kali beliau berdecak sebal.

"Duh, julid amat sih para tetangga kita?" keluh Ibu tak terima.

"Sudah, Bu. Biarkan saja. Jika dipikirin malah bikin tambah pusing. Gosip tidak akan ada habisnya. Malah kita tanggapi kian menjadi-jadi."

"Benar juga katamu, tapi tidak juga harus gitu, Nak. Kalau mau gosip tuh cari tahu dulu kebenarannya, jangan asal jeplak saja kalau berbicara. Apa tidak takut bibir mereka tonjor sebab karma. Jangan mudah percaya sesuatu tanpa bukti. Apalagi menuduh sembarangan karena apa yang mereka tebar pasti suatu saat bisa dituai."

"Hmm, sudah ... sudah, Bu. Jangan marah, ngak baik buat kesehatanmu."

"Iya, Nak. Maaf Ibu sudah bikin masalah tentangmu. Jadinya kamu malah sedih lagi."

"Ngak pa-pa, Bu. Aku baik-baik saja kok."

"Bagus kalau gitu. Seharusnya yang disalahkan disini suami kamu Ryan. Heh, kalau datang ke sini lagi akan ku bunuh. Awas saja."

"Hehehe, memang bisa? Sedangkan Kak Ryan polisi dan jago bela diri."

"Bisa 'lah. Caranya aku suruh diam duluan, lalu ku tusukkan pisau. Mana berani dia sama Ibu. Apa ingin jadi mantu durhaka. Waktu ku pukul pakai sapu saja dia hanya cengengesan. Untung saja cuma pingsan waktu itu. Berharap banget kalau dia cepetan masuk liang lahat, biar anak Ibu ngak sakit hati terus." Beliau sudah agak tenang dengan duduk berdekatan denganku.

Rambut yang tergerai beliau elus-elus.

"Cihh. Karma Bu. Jangan sembarangan main hakim sendiri. Hihii."

"Ibu tidak memikirkan karma, yang penting anak Ibu bisa bahagia itu sudah cukup."

"Terima kasih, Bu. Engkau adalah yang terbaik. Kalau tidak ada Ibu dan bapak pasti Mila akan dilanda kesedihan terus dan akhirnya tidak kuat lalu bunuh diri." Kupeluk erat tubuh beliau.

"Jangan berkata begitu, Nak. Cobaan pasti akan datang di setiap orang yang menjalani rumah tangga, sebab sejauh mana mereka bisa menghadapi tentang cinta, kesetiaan, dan bisa pandai bersyukur apa tidaknya atas rahmat yang Tuhan berikan. Ujianmu adalah dengan suami yaitu hadirnya perempuan lain. Banyak cobaan bermacam-macam cara. Kamu harus tetap tegar, sabar, dan tenang menghadapinya. Walau tidak mudah, kamu harus tetap kuat karena kamu orang pilihan Tuhan," nasehat panjang lebar beliau.

"Iya, Bu. Terima kasih kamu masih bersamaku untuk terus memberikan dukungan."

Kami banyak bercerita. Tubuh beliau terus kupeluk. Begitu nyaman dan tentram.

1
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
kasihan kau dona..
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
mimpi buruk...
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
namanya Ebi...🤣🤣🤣
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
jadi pergi nih..? kamu sih Ryan..
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
sokor yan.... rasakno...🤣🤣🤣
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
suami siapa ya...🤔🤔
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
yaelah.... Ryan... malah masukin uler ke dalam rumah tanggamu... bisa berantakan tuh... walaupun niatmu baik, tapi caramu yg salah
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
yang bener sih...? biasanya cowok susah buat move on walaupun dah bertahun-tahun.
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
semoga setelah ini hubungan kalian makin baik...
ѕ⍣⃝✰YULIA² 🏡s⃝ᴿ
jangan diulang lagi ya Ryan.. nanti tadak akan ada maaf bagimu..🤣🤣
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
nah kan, ndak usah di tolong, masalah di Dona sama mertua dan ipar tirinya aja belum selesai, ada hati mau nyari masalah minta suami orang 😑
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
ya gak lah, hubungan mereka retak aja kerana Dona yang gak tau berterima kasih
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
nahhh sudah tau kan siapa udang di balik batunya
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
yaa gak bisa lahhh, kau aja sudah buang si Ryan layaknya sampah demi orang kaya yang belum tentu juga setia😑
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
ya salah lah, jelas jelas salah itu, kau dekat dekat sama di Dona sang pujaan Samsul
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
lihat, si Samsul saja gak suka sama kau apalagi kami para readers yang sudah gegret banget sama tingkah mu itu
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
bisa jadi Samsul ialah pelakunya kerana udah gak sanggup lihat nonanya di siksa terus, mungkin keluar kota cuman alibi doang
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
senang kau yaaa
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
ku lakban mulut kau ntar ya, biar tidak usah ngomong terus
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴‍☠ꪑỉƙꪮ🗡ᄂ⃟ᙚ࿐
kan bisa pergi sendiri tohh, ada kaki kan.. ada mulut kan.. masih aja nyusahin, ingat si Ryan itu masih suami orang. sekretaris suami mu bisa loh di mintai tolong, atau jangan jangan pelaku utama adalah sekretaris suami ya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!