NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Seorang Gus

Istri Rahasia Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia
Popularitas:91k
Nilai: 4.8
Nama Author: Julia And'Marian

Kejadian tidak di inginkan terjadi, membuat Gus Ikram terpaksa harus menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak di kenal olehnya. "Kita menikah, jadi istri rahasia saya " Deg ... Ramiah sungguh terkejut mendengar perkataan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35

"Bisa kamu jelaskan pada Abi tentang semua ini?" Kyai Arham mengucapkannya dengan nada dingin, bahkan sorot kekecewaan cukup kentara sekali di wajahnya yang keriput itu.

Gus Ikram meneguk ludahnya susah payah, bagaimana melihat sorot kekecewaan itu dalam diri Abi-nya membuat rasa bersalah dalam dirinya muncul. Sungguh amarah yang berkobar tadi entah kemana hilangnya, ia dilema dengan perasaan serba salah.

Gus Ikram menghela nafasnya kasar. "Ikram ijin bercerita Abi, dan semua yang akan Ikram ceritakan ini tidak ada yang Ikram lebih-lebih kan, maupun Ikram kurangi Abi, Ikram akan menceritakan yang sejujur-jujurnya." Ucap  Gus Ikram, tidak ingin membuat Abi-nya kecewa, dan sudah cukup kekecewaannya cukup hari ini saja.

Kyai Arham menatap anak laki-lakinya itu. "Bagaimana Abi tau kalau apa yang kamu jelaskan nanti bukan suatu kebohongan hmm?"

"Demi Allah, aku bersumpah atas nama Tuhanku"

Kyai Arham menganggukkan kepalanya. "Baik, dan kamu tau sendiri resikonya jika kamu sampai berbohong." Kata kyai Arham.

Gus Ikram mengangguk. "Jadi begini Abi..."

Gus Ikram menceritakan semuanya pada sang Abi, dan kyai Arham mendengarkannya dengan seksama..

Hingga beberapa menit setelah cerita itu selesai, Gus Ikram menatap lekat wajah sang Abi yang masih saja memancarkan aura yang kentara sekali kekecewaannya.

"Abi, maaf. Jika Ikram sudah melakukan sebuah kesalahan, tapi Abi harus tau, itu bagian dari takdir Allah, hadirnya Ramiah di dalam hidup Ikram dan Ikram tidak pernah menyesalinya. Ikram mencintai Ramiah."

Deg

Mata kyai Arham mendelik mendengar perkataan dari anak laki-lakinya itu.

"Ikram benar-benar mencintai Ramiah, Abi. Dan Ikram tidak mangkir dari perasaan itu. Nyatanya, Allah memang menumbuhkan perasaan sayang dan cinta Ikram untuk --"

"Jangan berbicara omong kosong Ikram!" Sela kyai Arham, sungguh tak suka mendengar anaknya mengucapkan kata cinta untuk gadis manapun terkecuali hanya untuk Via saja.

Emosi yang sedari tadi di tahan olehnya, kini timbul kembali, tadi masih menahan nya karena cerita Ikram yang anaknya terpaksa menikah dengan gadis yang merawat istrinya. Tapi saat mendengar sang anaknya mengatakan telah mempunyai perasaan pada gadis itu, kyai Arham marah besar.

"Abi tidak mau mendengar omong kosong yang kamu ucapkan Ikram! Ya memang takdir, semuanya sudah menjadi takdirmu. Tapi tidak dengan perasaanmu!!" Kata kyai Arham tegas.

"Kamu hanya boleh mencintai dan menyayangi Via seorang! Tidak dengan gadis manapun. Cukup Via yang harus ada di dalam hati dan hidup kamu, bukan wanita itu!"

Gus Ikram mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kencang, ia menatap kecewa sang abi, tak di sangka jika sang Abi menentang perasaannya untuk Ramiah.

Ya abi-nya memang sesayang itu pada Via, sampai selalu membela wanita itu, walaupun Via melakukan kesalahan. Abi akan tutup mata dan telinganya.

"Abi!!"

"Tidak ada bantahan, ataupun alasan apapun! Dengar kan Abi, ceraikan Ramiah secepatnya!"

Gus Ikram menggeleng tegas. "Dia juga istriku, dan saat ini juga sedang mengandung darah dagingku. Jadi tidak mungkin aku menceraikannya. Aku pun tak ada niat sama sekali menceraikannya. Aku mencintanya Abi!!"

Kyai Arham menatap tak percaya anaknya. "Sudah mulai membangkang ya? Begini hasil didikan dari Abi dan ummi-mu selama ini iya?!"

Gus Ikram mengusap wajahnya dengan kasar. "Abi, aku tidak bermaksud menantang Abi, tapi aku juga berhak memutuskan sesuatu dalam hidupku. Terlebih itu perasaanku!!"

"Ya kamu berhak, dan kamu berhak menyelesaikan tugas tanggung jawabmu pada Via. Kamu lupa itu?" Pekik kyai Arham. "Setelah dia melahirkan, ceraikan dia!! Abi tidak mau tau"

Gus Ikram semakin menghela nafasnya kasar, rasanya muak sekali, "Abi... Ikram mohon, jangan pisahkan Ikram dan Ramiah. Ikram sungguh sangat mencintainya." Mohon Gus Ikram, matanya menatap sendu sang Abi.

Kyai Arham mendesah, kesal harus seperti apa lagi dirinya bertindak. Namun, tiba-tiba sebuah ide terlintas di dalam kepalanya. "Oke, tapi Abi ada syarat."

"Syarat apa? Insyaallah, Ikram akan melakukannya Abi" ucap Gus Ikram, karena ia benar-benar tidak ingin di pisahkan oleh Ramiah.

*

"Sayang" Gus Ikram mengelus lembut tangan Ramiah, membuat Ramiah terkesiap dan dengan perlahan kedua bola matanya terbuka.

Ramiah meringis, merasakan sakit di perutnya.

"Jangan banyak bergerak dulu, kamu harus istirahat dulu ya sayang." Gus Ikram berbicara dengan lembut,

Ramiah mengangguk, mematuhi perkataan sang suami, karena perutnya benar-benar sakit. Dan kepalanya juga sedikit terasa pusing.

Gus Ikram dengan telaten membenarkan posisi bantal dan selimut istrinya itu, bahkan tangannya mengelus pelan perut yang sudah hampir tampak itu.

"Anak Abi di dalam sana bagaimana? Kamu jangan nakal-nakal ya? Kasihan ummah, kamu harus baik hati di dalam sana, ya. Abi selalu berdoa untuk kesehatan kamu dan ummah." Ucap Gus Ikram.

Ramiah terkekeh tipis mendengar suaminya yang seperti mengajak anak yang ada di dalam perutnya berbicara, hatinya mendadak menghangat dan senang sekali. "Mas, kondisinya gimana?"

"Baik sayang, dia sehat.  Allah begitu baik, dengan memberikan kesehatan untuk dia."

Ramiah menghembuskan nafasnya lega, namun sedetik kemudian, kepalanya berpikir keras tentang kejadian beberapa jam yang lalu, saat sebelum dirinya jatuh tak sadarkan diri. Di sana hanya ada Bu Ratna dan Via -- istri pertama suaminya. Dan siapa yang membawa nya ke rumah sakit? Dan suaminya tau darimana?

"Mas. Yang bawa aku ke rumah sakit siapa?"

Gus Ikram tersenyum simpul. "Mas sayang."

"Ha?" Ramiah terkejut mendengarnya, "kok mas? Terus Ning Via, bagaimana?"

Gus Ikram menghembuskan nafasnya kasar, kepala pening kalau harus mengingat tentang Via. Kesal, kecewa dan merasa bersalah menjadi satu, Gus Ikram bahkan tidak mampu mendefinisikan perasaannya untuk saat sekarang ini. Perbuatan Via sungguh sudah sangat keterlaluan, dan kelewat batas, namun Via melakukannya juga karena dirinya, karena kesalahan Gus Ikram.

"Iya. Dan mas yang gendong kamu, bukan ustadz yang ada di pondok pesantren."

Ramiah mencebikkan ujung bibirnya, kesal mendengar perkataan suaminya yang pasti berujung cemburu buta.

"Kenapa? Kok kayak nya kamu kesel begitu sama mas? Kamu udah berharap ya, yang gendong kamu itu ustadz Malik, ataupun ustadz Yusuf?"

Ramiah memutar bola matanya jengah, kan barusan saja di katakannya, suaminya pasti seperti itu. "Terserah mas, Ramiah masih sakit juga di cemburuin aja." Gerutu Ramiah..

Gus Ikram menghela nafasnya, tangannya terulur mengelus pipi chubby istri cantiknya itu. "Iya sayang, enggak cemburu. Tapi kalau kamu sampai berpikiran seperti itu, mas marah."

"Ya"

"Yaudah jangan marah, emm sayang, semua nya udah tau tentang status hubungan kita."

Deg

Ramiah langsung mendelik, matanya menatap terkejut suaminya. "Mas"

"Kamu tenang ya sayang, enggak ada yang marah, dan semuanya menerima dengan baik penjelasan mas."

"Mas kamu baik-baik saja kan?" Rasanya Ramiah tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh suaminya, Ramiah seperti melihat suaminya sedang menutupi sesuatu.

Gus Ikram tersenyum tipis. Beringsut berdiri, dan langsung memeluk tubuh mungil istri nya itu. Gus Ikram bahkan menghirup aroma sang istri, memejamkan kedua bola matanya menikmati pelukan keduanya.

"Mas, kamu baik-baik saja? Kamu enggak --"

"Enggak sayang, mas oke. Mas kangen banget sama kamu. Pengen peluk, boleh kan?"

Rasanya masih menjadi tanda tanya besar, kenapa keluarga suaminya menerima status hubungan keduanya secara lapang dada seperti ini, ingin bertanya lagi, namun Ramiah memilih bungkam dan membiarkan saja suaminya memeluknya.

"Mas sayang banget sama kamu, mas cintam Apapun yang terjadi kedepannya, jangan pernah tinggalkan mas, ya sayang?" Bisik Gus Ikram, seiring itu bulir bening menetes di pipinya, dan Ramiah tidak melihatnya.

*

Beberapa hari berlalu...

"Maaf ya mbak, kalau Ata yang jemput mbak, soalnya bang Ikram lagi sibuk banget." Ucap Zahra sambil sibuk mengemasi pakaian milik Ramiah.

Ramiah tersenyum kecut, entah hanya perasaan nya ataupun memang suaminya itu benar-benar sibuk, tapi beberapa hari ini Gus Ikram bahkan seperti sengaja menghindari dirinya.

Gus Ikram bahkan hanya bertukar pesan bertanya sebentar saja, bahkan setelah mengunjunginya beberapa hari yang lalu, Gus Ikram sama sekali tidak mengunjunginya lagi.

Gus Ikram memang meminta maaf, tapi rasanya seperti agak aneh saja, bahkan suaminya itu tidak memberikan perhatian seperti biasanya. Dan hingga sekarang ini.

Ramiah mencoba maklum, mungkin saja suaminya benar-benar sibuk dan tidak sempat meluangkan waktunya barang sedikit saja untuk dirinya.

"Ayo mbak, nanti tidur nya di kamar sebelah Anna ya , kemarin Bu Ratna udah beresin baju-baju mbak, dan di taruh di kamar sebelah nya Ara. " Kata Zahra senang, entah kenapa Zahra sangat menyukai Ramiah ini.

Alis Ramiah meliuk, tak mengerti dengan perkataan Zahra. "Maksudnya?"

Zahra tersenyum.  "Mbak, mbak itu bagian dari keluarga kita, jadi sekarang mbak harus tinggal di ndalem, bareng-bareng sama kami." Sahut Zahra.

Mata Ramiah melotot, debar di dadanya sana meningkat, bahkan Ramiah meneguk ludahnya susah payah. "Maaf mbak Ara, mungkin kehadiran saya membuat kekacauan di keluarga mbak, dan saya--"

"His, mbak Ramiah ngomong apaan sih? Jangan ngomong aneh-aneh deh." Sela Zahra yang tidak suka dengan perkataan Ramiah.

"Tapi Ara--"

"Udah yuk pulang,  kakak bisa jalan sendiri kan?"

Ramiah mengangguk, "bisa yuk."

Keduanya berjalan, dengan Zahra yang bercerita banyak, Ramiah mendengarnya sesekali menimpali.

Keduanya pulang dengan menggunakan mobil milik Zahra, dengan Zahra yang menyetir.

Tidak lama, keduanya kini sampai di pondok pesantren, Ramiah langsung di bawa menuju ke ndalem.

"Mas, aku sayang deh sama kamu, makasih ya udah nemenin aku belanja di mall"

Deg

Tubuh Ramiah mematung mendengar suara Via di ruang depan itu, apa lagi saat melihat Via sedang bermesraan dengan sang suami.

Inikah yang di katakan sibuk? Sampai sang suami tidak bisa menjemputnya?

....

1
Erna Fadhilah
emang saizer ga punya malu, mia masih punya suami malah nekat mau ngrebut mia🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Ray Aza
lah knp karakter saizar diubah?
tau sih ujung2nya jg balik lg sm gus oon
Ma Em
Gus Ikram kalau tdk mau kehilangan Ramiah harus benar2 diperjuangankan jgn sampai direbut sama Saizar .
Erna Fadhilah
kemaren-kemaren kamu kemana gus waktu kamu ngusir mia dan kamu belum tau keberadaan mia
Ripah Ajha
aku puas liat kegalauan mu gus🤣
Ma Em
Semoga Ramiah selalu diberikan kebahagiaan.
Herman Lim
lanjut Thor
Erna Fadhilah
alkhamdulillah mia mau nenangin diri sementara waktu dulu, yang penting ga cerai sama gus ikram
Hera
nyesel deh belakangan, labil nih gus Ikram, nyesel" deh èntar
Hera
lanjut ya
xia~xiaoling
gk cerai thor
Ray Aza
thor.. prnh wwcr/ sharing korban pemerkosaan ga?
dr yg prnh aq temui, korban pemerkosaan itu bakal depresi dan berakhir trauma. bygkan diposisi ramiah. diperkosa msh kondisi trauma dipaksa dinikahi dibwh tangan, disembunyikan, diphp habis itu dihempaskan lg. di real life itu korban bs berakhir tragis lho hidupnya. kok posisi lakinya enak bgt hny dgn kalimat manusia tempatnya khilaf. kesalahannya ga sekali dan persoalannya ga sesederhana itu lho. luka fisik bs sembuh tp luka psikis yg bertubi2, korbannya tdk berakhir bundir aja udah luar biasa. jd tdk semua masalah akan selesai dgn kata maaf.
Julia and'Marian: aku gak pernah sharing kak, tapi pernah nemuin aja korban yang kakak maksud gini.
total 1 replies
Ripah Ajha
semangat update nya Thor🥰🥰🥰
Julia and'Marian: hehehe thank you kakak
total 1 replies
Ma Em
Ramiah yg penting kamu bahagia dimanapun dan dgn siapapun mau sama Gus Ikram emang Ramiah sdh punya anak dgn Gus dan bisa bersama dgn ayah dan ibunya, tdk pun tdk apapa.
Julia and'Marian: 🥹🥹🥹🥹🥹,,,
total 1 replies
Ray Aza
kamu ga egois. apa yg km harapin dr lelaki lemah kek gitu? kl kejahatan via ga terungkap selamanya dia akan sll plin plan dan dibwh kendali org lain. kl dia lelaki kuat, begitu dia blg bertgjwb dan akan menikahi km, dia akan blg sm emak bpknya ga peduli restu bakal diperjuangkan menyusul bkn malah km disembunyikan dan ujung2nya dibawa pulang tp sebagai pelayan. dr sini jg udah ketauan kl jiwanya cemen gampang dimanipulasi, itu watak dasar ga bs diubah krn terbentuk dr lahir, klrga n lingkungan yg membentuknya. apalg kl selamanya akan hidup di lingkungan itu. toxic aq blg sih. soal anak bisa kok pengasuhan bersama..yg penting hargai diri kamu sdri jgn menggantungkan hidup pd laki2, apalg laki2 lemah macam itu. jd perempuan kuat dan berkualitas, ada kakak yg bs support km. fokus perbaiki value diri, cintai diri sendiri. cinta yg tulus akan hadir dgn sendirinya, ga perlu mempetahankan sesuatu yg mmg hrs dilepas. Tuhan tdk bisa dimanipulasi itu yg hrs kamu pahami. 😜😜😜
Julia and'Marian: hahaha banyak itu
Ray Aza: bisa jd bebrp paragraf itu. 🤣🤣🤣
total 3 replies
Ray Aza
cinta dimananya? kena kata mutiara dikit dr bekokok aja lgsg menghina dan mencaci maki. cinta itu dasarnya kepercayaan, melindungi, disetir bpknya yg katanya ahli agama aja lgsg kicep. paham arti cinta kaga? klrga dangkal aja sok2an jd pengajar ilmu, ada lg ustadjahnya yg bs disuap. itu lingkungan ponpes apa kampung preman? perasaan penghuninya kaga ada yg bnr. aigooo... pagi2 muring2 sdri. 😅😅😅
Ray Aza: auto minum es teh..😆😆😆
Julia and'Marian: sabar kakak
total 2 replies
Erna Fadhilah
yang di katakan gus ikram bener mia kamu nenangin aja dulu sama abangmu nanti kalau udah agak mending kamu kembali sama suamimu, aku setujunya mia kaya gitu
Erna Fadhilah
bener kata mia gus kamu tidak boleh mencintai mahluk hidup ciptaan allah lebih dari mencintai allah
Julia and'Marian: 💞💞💞💞💞💞,
total 1 replies
Erna Fadhilah
semoga🤲🤲 mia mau balik lagi sama suaminya kalau sampai mia ga mau balik ke suaminya kasihan calon anaknya apalagi kalau nanti dia udah besar pasti butuh sosok seorang ayah
Julia and'Marian: amiin
total 1 replies
Eva Karmita
maaf Ramiah bukannya tidak tau bagaimana perasaan mu tapi please tolong pikirkan calon anakmu tampa sosok ayah kasihan jgn egois, Gus ikram memang salah tapi dia tidak sepenuhnya salah Gus ikram hidup dlm tekanan Abi nya , ayo Gus sudah waktunya kamu berjuang katakan saja semuanya mengapa sampai kamu berubah membuat jarak dgn Ramiah
Julia and'Marian: 🥹💞💞💞,,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!