Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktunya eksekusi
"Jaga mulut kamu, Jangan sembarangan bicara. Tak mungkin aku akan melakukan hal itu."Marco tetap mengelak dan mulai mencari alasan.
"Jangan terlalu banyak sandiwara, kelakuanmu sudah terbongkar. Sekarang masih berani kamu menampakkan wajahmu di hadapanku."
Marco benar-benar emosi , semua rencananya telah terbongkar."Silakan pergi dari sini, jangan pernah lagi menginjak perusahaan ini."Marco semakin menunjukkan kemarahannya.
"Lihat saja, hari ini akan menjadi terakhir hidupmu." secara langsung Marco mengancam Naura, Naura pun terlihat santai mendapatkan ancaman dari Marco.
"Apa kamu yakin,bukan aku yang akan mati tapi dirimu yang lebih dulu akan mati."Marco langsung keluar dari ruang kerja Naura.
Naura yang melihatnya hanya tersenyum sinis.
"Tunggu saja,akan hadiah spesial untuk Marco." Gumam Naura yang tidak sabar menunggu kejutan itu akan datang.
Ditempat lain
Alex baru saja selesai rapat di perusahaan,Ia bergegas kembali ke ruang kerja menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda.
Baru saja sampai diruang kerjanya, asistennya datang menghampiri dirinya
"Tuan."
"Ada apa?" tanya Alex pada asistennya.
"Saya hanya ingin melaporkan hal penting pada tuan." Alex langsung terdiam mendengarkan penjelasan dari asistennya. tiba-tiba saja berat wajah Alex berubah.
"Apa kamu yakin tentang informasi itu, perusahaan yang kamu masukkan itu adalah perusahaan paling besar di kota ini.Jangan mengada-ada informasi yang kau laporkan."jawab Alex yang masih tak percaya tentang informasi yang asistennya laporkan pada dirinya.
"Saya yakin tuan, awalnya saya masih tak percaya tapi setelah saya cek berulang-ulang ternyata benar. Pria yang saya selidiki itu adalah asisten dari Nona Angel." Seketika Alex tak habis pikir Apa hubungan istrinya dengan asisten dari nona Angel.
"Kamu selidiki lagi apa hubungan istriku dengan Nona Angel, apa ini mungkin ada hubungan pekerjaan antara wanita itu dengan Nona Angel."ucap Alex yang masih kebingungan Apa hubungan antara mereka berdua.
"Tapi maaf tuan,bukannya Nona Angel sudah meninggal?"tanya balik Jodi pada tuannya.
Alex baru menyadari, jika Nona Angel sudah meninggal."Oh iya, Aku sampai lupa. Bukannya Nona Angel sudah meninggal." Alex baru menyadari itu.
"Lalu saya harus bagaimana tuan?" tanya lagi Jodi pada tuanya.
"Kamu harus tetap mengawasi pria itu, Aku penasaran Apa hubungannya istriku dengan asisten dari nona Angel. Apa mungkin mereka memiliki hubungan spesial?"Alex di buat penasaran tentang hubungan mereka berdua.
"Baik tuan, saya mengerti." jodi langsung keluar di ruang kerja tuanya, Alex hanya duduk terdiam dengan pikiran yang berantakan.
"Apa hubungan dia dengan Nona Angel dan asistennya, apa ada sesuatu yang mereka sembunyikan dariku."batin Alex yang masih dihantui rasa penasaran Apa yang sebenarnya yang terjadi.
Sedangkan di lokasi lain, Tom dan beberapa anak buahnya sedang melakukan sesuatu.
"Jika kalian melihat orang itu langsung seret dan kalian jangan sampai membuat pria itu mencurigai kalian."perintah Tom pada mereka semua.
"Baik tuan kamu mengerti."akhirnya mereka menunggu di luar dan mengincar seseorang yang akan mereka bawa.
Tom berada di dalam mobil menunggu aksi anak buahnya dan mulailah eksekusi di hari itu.
Beberapa jam kemudian
Di saat Naura sedang sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja, tiba-tiba handphone miliknya berdering.
"Ya halo."
"Halo Nona, ini saya Tom." Mendengar nama itu, Naura langsung menghentikan pekerjaannya.
"Bagaimana, apa semua sudah beres?"tanya Naura pada Tom.
"sudah nona, orang itu sudah ada di markas. Orang itu saya masukkan ke dalam ruang bawah tanah."jawab Tom yang sudah menyelesaikan tugasnya.
"Bagus, sebelum pulang aku akan pergi ke markas. ingatkan beberapa orang untuk segera bersiap."perintah Naura pada Tom.
"Baik Nona akan saya kerjakan." sambungan telepon langsung terputus, Naura pun membalas dengan senyuman sinis.
"Akhirnya rencanaku berhasil, kini aku tinggal mengeksekusi pria itu."Naura benar-benar puas dengan kinerja Tom dan beberapa anak buahnya.
sore hari
Akhirnya Naura dan Andra asistennya pergi bersama menuju tempat markas, tidak lupa dia membawa beberapa senjata yang sengaja dia beli untuk dia pakai mengeksekusi pria itu.
Andra pun hanya mengikuti perintah Nona nya dan Andra mengetahui jika ada sesuatu yang penting yang sedang nonanya lakukan.
Akhirnya mereka sampai di markas dan mereka berdua disambut oleh beberapa orang anak buah dari Tom yang langsung menyambut mereka dengan mengarahkan ke suatu tempat yang di mana di tempat itu ada seseorang yang ingin Naura temui.
"Silakan masuk nona, semuanya sudah ada di dalam menunggu nona." tanpa membuang waktu, Naura dan Andra memasuki ruangan bawah tanah yang di dalamnya situasinya tampak begitu mencekam minum cahaya.
"Nona Naura."Tom langsung menghampiri dan menyambut kedatangan Naura.
"Di mana orang itu?"tanya Naura pada Tom.
"Ada diruang samping nona." jawab Tom yang akhirnya memberikan arahan pada nonanya.
Mereka semua langsung nemuin pria yang ada di ruang samping."Lepaskan!" Teriak pria itu yang di mulai berontak karena kedua tangannya diikat.
"Selamat datang tuan Marco." seketika pria itu terkejut dengan kehadiran aura di tempat itu.
"Kamu."pria itu terkejut bukan main, tepat di depannya ada seorang wanita yang dia kenali yang tidak lain Naura. Orang yang selalu dia banci berdiri tepat di depannya.
Naura pun tersenyum sini melihat keadaan Marco yang sudah dalam keadaan terikat kedua tangannya.
"Sepertinya tempat ini cocok dengan Anda." Naura mendekati Marco hingga keduanya saling berdekatan. Nampak terlihat Marco begitu marah pada Naura.
"Jaga ucapan, beraninya kamu melakukan ini padaku. Terutama kamu Tom, Kenapa kamu mengurungku di penjara ini."Tom hanya terdiam dan melirik kearah nonanya.
"Silakan, jika kamu ingin mengatakan sesuatu pada pria brengsek ini."perintah Naura yang langsung dibalas dengan anggukkan kepala oleh Tom.
"Jangan pernah lagi menyuruhku untuk melakukan sesuatu, semua ini pun kesalahanmu sendiri."Marco pun terdiam dan tak mengerti apa maksud dari Tom.
"Apa maksudmu?"tanya Marco pada Tom.
"Apa kau kira aku tak tahu apa yang kau lakukan pada Nona Angel, Aku benar-benar tak menyangka jika kamu berani melakukan hal itu pada Nona Angel. Kau sengaja membunuh Nona Angel hanya demi kekuasaan, benar-benar bodoh."Marco langsung terdiam dengan ucapan Tom pada dirinya.
"Sialan, pasti wanita itu yang telah membongkar rahasiaku."Batin Marco yang benar-benar kecolongan dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu.
Naura pun menatapnya dengan tatapan sinis."Sepertinya dia tak bisa berbuat apa-apa lagi, lebih baik dia mati daripada dia harus menjadi benalu dalam masalahku lagi."batin Naura yang sudah merasa kesal dengan tindakan dari Marco yang sengaja ingin melenyapkan dirinya.