🌹🌹🌹🌹🌹
Menceritakan seorang gadis tomboi bernama Ratih Kapoor yang cerdas dan cuek, dia tidak pernah menghargai laki laki namun suatu hari ia bertemu dengan CEO tampan kisah hidupnya pun mulai berubah seiring waktu.
Mari kita baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edi Suheri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"Dokter mawar." sahut Kevin setelah memalingkan badannya dan melihat dokter mawar sedang berjalan ke arahnya.
"Dokter apa yang anda lakukan di sini...??" tanya Kevin.
lirikan mata Mawar bukan menangkap pertanyaan dari Kevin dia malah menatap sosok wanita di belakang Kevin.
"Kamu Ratih kan, yang sakit gara gara telat makan kemaren kan...??" tanya Mawar ketika menyadari wanita itu adalah Ratih.
"Iya dokter mawar." jawab Ratih seraya mengangguk kepala.
"Hey, aku tanya apa yang kamu lakukan di sini..?? Tanya Kevin lagi geram karena pertanyaannya tidak di respon.
"Aku inggin bertemu kak Ricko ada sesuatu yang harus aku bicarakan." jawab Mawar.
"Maaf dokter mawar pak Ricko sedang mandi." sahut Ratih cepat.
Kevin dan mawar saling pandang setelah itu berpindah menatap Ratih dengan tatapan menyelidik.
"Bagaimana bisa kamu tahu kalau kak Ricko sedang mandi...??" tanya mawar heran.
"Itu..." jawab Ratih menggaruk kelapanya.
"Saya tadi habis membersihkan ruangan pak Ricko." sambung Ratih lagi memberi alasan.
mawar memperhatikan Ratih dari ujung kaki hingga ujung rambut, timbul rasa curiga dan penasaran dalam benaknya setelah melihat penampilan Ratih yang mirip dengan super model.
"Dengan penampilan seperti ini...??" tanya mawar lagi tampak tak percaya.
"Dilihat dari penampilanmu sepertinya kamu habis pergi dari party tidak mirip OB sama sekali." sambung mawar lagi yang melihat kembali penampilan Ratih.
namun belum sempat Ratih menjawab seseorang memanggilnya.
"Ratih..." panggil seseorang.
"Tante Susi." sahut Ratih setelah mengalihkan pandangannya.
"Sayang kemari ada sesuatu yang ingin Tante tunjukan." ucap ibu Susi mengerakkan tangannya memanggil Ratih.
"Iya Tante." sahut Ratih langsung menghampiri ibu Susi.
"Vin kenapa kita seperti tidak terlihat ya." tutur mawar yang merasa ibu Susi tidak melihatnya.
Kevin mengangkat kedua bahunya pertanda kalau dia tidak tahu.
"Sebaiknya aku segera pergi menemui kak Ricko." tutur mawar lagi lalu melangkah pergi menemui Ricko.
Di ruangan khusus tamu Ratih, ibu Susi dan Tias sedan menikmati cemilan yang di bawakan Tias tadi.
"Sayang coba kamu pakai ini cocok apa enggak." tutur ibu Susi yang mengeluarkan sesuatu dari paper bang.
"Apa ini Tante...??" tanya Ratih setelah melihat baju putih yang dihiasi manik manik dan hiasan layaknya baju pengantin.
"Itu baju pernikahan kamu dengan Ricko." jawab ibu Susi santai.
Sorot mata Ratih seketika berpindah menatap ibu Susi dengan sangat lekat kedua alis Ratih pun ikut mengerut menatap tajam ibu Susi. sejenak Ratih diam lalu ia tertawa.
"Ha...ha...ha... Tante bisa juga bercanda rupanya." tutur Ratih seraya tertawa renyah.
sedangkan ibu Susi menatap Ratih dengan sangat serius." Tante tidak lagi bercanda Ratih, Tante serius. Tante melamar kamu sekarang buat menjadi menantu Tante." sahut ibu Susi dengan ekspresi serius.
seketika langsung saja tawa Ratih mencuit, wajah Ratih yang tadi tertawa kini berubah dengan sedirinya. Ratih terlihat tampa ekspresi sama sekali.
"Jadi apa yang Tante bicarakan soal menantu waktu itu benar...??" tanya Ratih yang kini mulai serius dalam pembicaraannya.
"Iya, Tante tidak berbohong waktu itu maupun sekarang. Tante akan menjadikan kamu istri Ricko dan menantu kesayangan Tante." jawab ibu Susi seraya tersenyum hangat ke pada Ratih.
"Bukankah pak Ricko memiliki nyonya Selfi...?!" tanya Ratih lagi.
"Masalah Selfi sudah di bereskan oleh Ricko sendiri dan apa kamu tahu, Ricko sendiri yang memilihmu untuk menjadikan istrinya." jawab ibu Susi.
"Ratih tahu Tante kalau itu bukan keinginan pak Ricko tapi itu keinginan Tante sendiri." tutur Ratih yang masih tampa ekspresi.
"Baiklah, Tante akan jujur sama kamu. Tante yang memaksa Ricko menikah denganmu dan Tate juga sudah memberinya pilihan antara dirimu dan Selfi. tapi kamu lihat kan Ricko memilihmu sayang." sahut ibu Susi.
"Apa boleh Ratih bertanya sesuatu...??" tanya Ratih yang mendapat anggukan dari ibu Susi.
"Tentu sayang." jawab ibu Susi dengan gembira.
"Kenapa Tante memilih Ratih...??" tanya lagi Ratih yang tak melepaskan pandangannya dari ibu Susi.
"Itu karena Tante yakin kamu bisa menjadi istri yang baik buat Ricko sekaligus menantu dan ibu dari anak anak Ricko." jawab ibu Susi yang selalu menampakkan senyuman hangatnya.
"Tante tahu bukan perbedaan antara Ratih dengan pak Ricko itu sangat jauh. kami bagaikan langit dan bumi Tante. Ratih hanya sebuah debu yang menempel di sepatu pak Ricko yang kapanpun dan di manapun bisa di hilangkan. Ratih tidak punya apa apa Tante Ratih hanya orang kampung yang pergi meninggalkan kampungnya hanya untuk mendapat uang lebih. apa Tante masih mau menikahkan Ratih yang miskin ini dengan anak Tante yang kekayaannya tidak bisa di hitung. apa Tante tidak malu dengan teman teman sosialitas Tante jika menjadikan orang kampung ini menantu Tante. Ratih tidak mau nanti Tante di hujat oleh teman Tante, Ratih juga tidak mau nanti Tante di kucilka oleh teman teman Tante sendiri. apa Tante mau semuanya itu terjadi." ucap Ratih panjang lebar.
"Pikiranmu sungguh dewasa nak. Tante tidak menyangka kalau kamu akan berpikir sejauh itu, tapi tetap tekat Tante sudah bulat. Tante akan tetap menjadikanmu menantu Tante walau badai menghadang." sahut ibu Susi.
"Tante, membangun rumah tangga itu tidak sama seperti membangun rumah pasir yang bisa siap saat itu juga. sebuah rumah tangga itu akan kuat dan kokoh apabila ada dinding dan dinding itu adalah cinta Tante. Tante tahu kan kalau pak Ricko tidak mencintai Ratih begitupun dengan Ratih." tutur Ratih lagi.
"Tante tahu akan hal itu Tante juga paham maksud kamu sayang. tapi tidak kah kamu berpikir kenapa pohon besar bisa tumbang ketika di tiup angin kecil dan kenapa pohon kecil tidak akan tumbang walaupun badai menghantam. itu karena pohon besar merasa dirinya hebat karena kebesarannya, tapi pohon kecil dia akan tetap utuh itu karena pohon kecil tahu diri sayang, dia tahu kalau dia kecil maka dari itu dia berusaha sekuat tenaga mempertahankannya. sama seperti rumah tangga, rumah tangga akan hancur jika kita terlalu percaya diri tapi jika kita tahu kita lemah maka kita akan berjuang untuk mempertahankannya." sahut ibu Susi mencoba menjelaskan.
"Tapi Tante...."
"Cukup Ratih. di dalam kamus Tante tidak ada penolakan sama sekali jika kamu masih bersikeras menolak permintaan Tante maka Tante akan membuat kamu menurut dengan sendirinya. Tante kasi kamu waktu 2 jam dalam dua jam kamu harus segera memberitahu Tante tentang pilihanmu, setelah itu barulah Tante bertindak. ucap ibu Susi yang kini sudah bangkit dari sofa dan langsung pergi meninggalkan Ratih yang masih mematung.
"Hhaaahhh ....." terdengar suara nafas Ratih yang begitu berat.
Sudah lebih dari dua jam Ratih masih belum memberi jawaban dari apa yang dia bicarakan tadi dengan ibu Susi. Ratih pulang ke rumah setelah semua para karyawan pulang dia tidak berani pulang saat masih ada karyawan mengingat pakaian yang ia kenakan terlalu seksi dan bagus dia takut terjadi gosip lebih panas lagi dari yang kemaren ia dengar.
setelah tiba di rumah Ratih di kejutkan dengan keadaan Tania.
"Nia...."
"Kakak...."
**Bersambung.......
🌹🌹🌹🌹🌹
Maaf kalau ada typo ya kak
👉👉 bantu like dan vote dong kak 👇👇**
secara model gitu lo...
pasti gonta ganti pasangan kencan ny, kebanyakan gitu ...