"Raja iblis akan mati jika jantungnya ditusuk oleh anak yang lahir di bulan merah!"
Sebagai sword master, Arnette Bavaria bertanggung jawab atas invasi iblis menyerupai monster yang akan menghancurkan wilayahnya.
Arnette melakukan perjalanan lintas waktu untuk mencari anak yang lahir di bulan merah itu dan bertemulah dia dengan sosok Agam yang ternyata mempunyai stigma iblis.
"Aku membutuhkan anak yang suci," ucap Arnette.
"Tapi, aku masih suci dan perjaka," balas Agam.
"Bukan itu, aku menginginkan anak darimu jadi mari kita membuatnya!" ajak Arnette yang membuat Agam tidak percaya.
"Aku masih sekolah dan membuat anak harus dilakukan setelah menikah," tolak Agam.
"Kalau begitu, ayo menikah!" ajak Arnette lagi.
Agam semakin tidak percaya, dia harus mengajukan syarat supaya Arnette berhenti mengganggunya.
"Aku mau menikah asal kau bisa memberiku 400 anak sapi, 900 kambing, 100 uang perak, 300 lembar kain sutra, dan 2 kotak harta karun!" tegas Agam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRM BAB 35 - Menyusul Ayang
Di sisi lain, dua bulan terakhir ini Agam sibuk dengan try out dan mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian akhir nasional.
Agam juga latihan fisik serta bolak-balik ke rumah Simon untuk belajar mengendalikan stigma iblis yang dimilikinya.
Sebenarnya dia sudah tidak sabar untuk menyusul Arnette dan terus mendesak Simon supaya membantunya pergi ke dunia Arnette.
"Sudah dua bulan, kalau istriku benar-benar hamil artinya anakku sudah berumur lima tahun, bukan?" kesal Agam.
"Apa kau memang sengaja menahanku di sini!"
Simon berdecak sebal karena pemuda itu tidak berhenti mengganggunya setiap hari. "Jika kau terus mengganggu justru aku tidak bisa berkonsentrasi lagipula kau masih belum bisa mengendalikan stigma iblismu!"
"Aku pasti bisa mengatasinya, percayalah padaku!" Agam memaksa.
"Ada hal yang membuatmu terhubung dengan Arnette?" tanya Simon kemudian.
Agam berpikir sejenak lalu melepas cincin di jemarinya. "Aku memberi istriku cincin pasangan!"
"Kembali kemari kalau kau sudah mendapatkan semua senjatamu," ucap Simon seraya menjetikkan jarinya.
Otomatis Agam langsung berpindah tempat begitu saja, biasanya dia akan langsung kembali ke kamarnya.
Namun, kali ini berbeda karena Agam justru berteleportasi ke tempat asing.
"Di mana ini?" gumam Agam.
Sayup-sayup pemuda itu mendengar suara-suara yang membuatnya penasaran. Ketika berhasil menemukan sumber suara, ternyata Agam mendapati daddy tiri Zester tengah melakukan transaksi senjata dengan para mafia.
"Astaga, jadi daddy Mike membeli semua senjata dengan cara ilegal?" batin Agam. Dia akan menunggu transaksi itu selesai dan menyelinap ke mobil Mike.
Di sana Mike tentu saja tidak sendirian, puluhan bodyguard mengawal dan beruntungnya para bodyguard itu mengenali Agam.
Jadi, Agam dipersilahkan masuk ke mobil.
"Oh God!" Mike terkejut ketika melihat Agam berada di dalam mobil padahal lokasinya sekarang sangat rahasia. "Bagaimana kau bisa ada di sini?"
"Itu tidak penting daddy, aku ingin semua senjataku," balas Agam.
"Dengan jumlah sebanyak itu memang harus dibeli secara ilegal, sebenarnya untuk apa semua senjata itu?" tanya Mike. Dia sudah cukup kewalahan dan takut dikejar polisi.
Lebih baik Mike segera pergi atau mereka akan ketahuan.
Mike meminta para bodyguardnya untuk mengantar Agam pulang ke kampung Suka Maju.
Sepanjang perjalanan, Agam mempersiapkan diri untuk memberitahu semuanya pada kedua orang tuanya.
Karena besar harapan Agam untuk bisa pergi dan membawa Arnette kembali.
"Kenapa belum sampai juga?" Theo mondar-mandir di depan rumah. Walaupun Mike sudah menghubunginya tetap saja dia khawatir.
"Kenapa pergi ke kota tanpa memberitahu?"
Selang satu jam, Agam akhirnya datang.
Theo sudah bersiap memarahi putranya itu tapi atensinya teralihkan oleh banyaknya senjata yang keluar dari mobil.
"A... apa ini?" tanya Theo tergagap.
"Aku mau perang jadi tolong restui aku, ayah," balas Agam tanpa basa-basi.
"Perang apa? Bukannya kita sudah merdeka dari penjajah?" Theo tidak mengerti sama sekali.
Karena butuh dukungan dari kedua orang tuanya, Agam menceritakan semuanya sampai membuat Theo dan Megan hampir pingsan. Apalagi saat mendengar kalau kemungkinan mempunyai cucu dari dimensi lain.
"Jadi, ayah dan ibu mempunyai cucu selain Kaizen dan Jennie? Bahkan usianya akan lebih tua dari mereka?"
Megan dan Theo masih bertanya-tanya, antara syok dan tidak percaya.
"Aku harus menjemput istri dan anakku!" Agam berkata dengan penuh penekanan.
_
Rekomendasi Author
Karya baru bunda Lunoxs, diserbu ya ges...
Judul : The Magical My Wife
Napen : Lunoxs
Blurb :
Di tahun 1523 Syeran adalah seorang Ratu yang memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri, karena dia sadar dia dinikahi oleh sang Raja hanya untuk mencetak keturunan. Tak ada cinta dan hidupnya begitu menderita.
Dia kira semuanya akan berakhir setelah dia meninggal, namun siapa sangka dia justru bertransmigrasi di tahun 2023, Syeran yang hidup dengan miskin dan kemudian dijual oleh sang ayah pada orang paling berpengaruh di kota Servo.
Pernikahan telah terjadi dan kini saatnya penandatanganan kontrak.
"Aku hanya butuh keturunan dari mu, jadi jangan berharap lebih," ucap Zeon dengan suaranya yang terdengar begitu dingin.
Syeran putus asa, bahkan di kehidupannya yang kedua nasibnya tetap sama.
Namun seketika harapan Syeran muncul saat tanpa sadar dia punya kekuatan untuk menghentikan waktu.
"Aku harus merubah surat kontrak itu!
isinya keren dan ngakak abis/Joyful//Joyful//Joyful//Drool//Drool//Drool/
Agam pasti mikir 400 sapi aja sangat mahal
ditambah laimya
/Facepalm//Facepalm/
yg cewek cantiikk pisan