Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bubur ayam spesial
Arkan membuat bubur ayam spesial dan ia membuatnya dengan hati-hati dan mengupayakan agar bubur yang ia buat layak dimakan oleh Kania.
Setelah dua puluh menit berlalu bubur ayam spesial pun jadi, Kania menunggu dengan sabar seperti anak kecil yang menunggu ibunya membayar belanjaan di swalayan.
"Aku pikir kamu tidak sabar menunggu ku dan memutuskan untuk tidur lagi,"ucap Arkan.
"Engga, kan aku lapar gimana bisa tenang tidurnya kalau perut aku bunyi-bunyi terus Arkan,"ucap Kania.
"Iya juga ya, ya sudah ayo makan, habis ini tidur ya,"ucap Arkan.
"Iya Arkan,"ucap Kania.
Arkan menyuapi Kania dengan penuh perhatian, Kania benar-benar seperti anak kecil, ia tidak mau makan jika tidak di suapi, ia belum bisa merapikan tempat tidurnya, bahkan ia belum bisa menyetrika baju sekolahnya, Mira dengan sabar membantu putrinya, menjaga dan merawat putrinya.
"Arkan, maaf ya tante merepotkan kamu lagi dan lagi,"ucap Mira.
"Tidaklah tante, Arkan senang bisa membantu tante,"ucap Arkan.
"Arkan buburnya cepat habis ya, rasanya enak aku suka,"ucap Kania.
"Iya nih udah habis ya, kan kamu mau tidur aku gak buat banyak, cukup satu mangkuk saja, sekarang kamu minum dulu nih, habis ini tidur ya,"ucap Arkan.
"Arkan jangan pergi lagi ya,"ucap Kania.
"Iya enggak,"ucap Arkan.
Kania meminum air mineral yang diberikan oleh Arkan, dan setelah itu ia mulai berbaring di sofa bed dan memejamkan matanya perlahan, semudah itu Kania kembali terlelap, karena Arkan sudah menyuapi dan menemaninya.
"Arkan, tadi Kania sempat kembali,"ucap Mira.
"Wah iya tante? Kania bilang apa saja tante?"ucap Arkan.
"Kata Kania seperti ini, Ibu kan tahu hanya bersama Arkan aku merasa diperhatikan seorang ayah, aku gak punya ayah lo bu, selama ini bukan berarti aku ga peka sama Arkan bu, aku peka, aku tahu, tapi aku rasa aku belum pulih, ada bagian diri ku yang hilang, dan belum aku temukan, bagaimana seseorang bisa memiliki hubungan padahal dirinya saja belum sepenuhnya penuh bu? Belum pulih? Aku sadar selama ini, tapi aku merasa ada bagian diri ku yang belum pulang,"ucap Mira menjelaskan apa yang dikatakan oleh Kania.
Arkan bahagia karena ternyata selama ini Kania peka dengan perasaannya namun ia hanya butuh waktu.
"Jadi, Kania peka ya tante sama perasaan Arkan, ini hanya masalah waktu kan tante, Arkan akan menunggu Kania sampai Kania sembuh,"ucap Arkan.
"Butuh waktu lama untuk itu Arkan, semoga Kania cepat sembuh dan pulih ya,"ucap Mira.
"Selama apapun itu akan Arkan tunggu tante,"ucap Arkan.
Butuh waktu entah berapa tahun lagi sampai Kania benar-benar pulih dan utuh, tetapi Arkan akan tetap menunggu Kania pulih, dengan perasaan cinta yang ia miliki dan ia berikan hanya kepada Kania.
Malam semakin larut setelah selesai berbincang dengan Arkan Mira membaringkan tubuhnya didekat Aksa, sementara Arkan berkeliling diluar rumah Mira sambil menjaga rumah Mira.
"Kania, aku akan terus menunggu mu sampai kamu sembuh dan pulih, ini janji ku pada mu, aku akan menjaga mu dan menanti mu,"ucap Arkan.
Cahaya rembulan sangat indah malam itu, dan Arkan berharap ada keajaiban dibalik sinar rembulan yang teramat indah itu.