Menikahi Sopir Kaya

Argha tiba di rumah yang sepertinya sudah sepi, ia memastikan terlebih dahulu Ayah dan Ibu mertua nya sudah tertidur di kamar nya, karena Argha tidak ingin mereka melihat anak kesayangan nya dalam keadaan seperti ini.

Setelah memastikan keadaan di dalam rumah cukup aman, Argha kembali ke mobil, nampak Mentari yang baru saja terbangun dari tidur nya sedang mematung dengan tatapan kosong. Argha bertanya kepada istrinya itu, " Kau bisa berjalan?"

Mentari hanya menoleh kepada Argha yang bertanya tanpa menjawab nya. Argha yang menyaksikan Mentari yang tak kunjung beranjak dari duduk nya, memahami situasi ini dan seketika menggendong Mentari untuk masuk kedalam rumah. Sepanjang perjalanan menuju kamar mereka, Mentari hanya memandangi wajah laki-laki yang sudah menyelamatkan nya itu tanpa berkedip. Argha tidak menyadari hal itu, dan terus berjalan melangkah menaiki anak tangga menuju kamar.

Sesampainya di kamar, Argha membaringkan Mentari di tempat tidur nya, menarik selimut sampai menutupi tubuh nya. Mentari menarik ujung baju Argha yang hendak beranjak dari tempat tidur sambil berkata lirih ," Kau mau kemana?"

Aku akan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, kau tidur lah!

"To..tolong jangan tinggalkan aku di sini sendiri ! , aku takut. " Mentari memohon Argha tidak tidur di ruang TV seperti yang biasa ia lakukan.

Argha yang masih melihat ketakutan di mata Mentari tidak tega untuk menolak nya, "Baiklah, aku akan menemanimu sampai kau tertidur, untuk itu tidak ada yang perlu kau takutkan, tidur lah ! " Argha berusaha menenangkan Mentari.

Mentari menganggukan kepala nya dengan lembut, tidak keberatan Argha duduk di sebelah menemaninya,tanpa sadar ia menggenggam tangan Argha dengan erat, sampai Akhir nya Mentari tertidur lelap.

Argha yang melihat Mentari semakin lelap dengan tidur nya, melepaskan genggaman tangan Mentari yang seolah sedang berlindung kepadanya. Ia memperhatikan sejenak wajah istrinya yang berantakan tapi masih terlihat sangat cantik itu, mengelus lembut kepalanya, diakhiri dengan ciuman lembut di kening Mentari sebagai ucapan selamat malam. Argha mengambil selimutnya, menggelar nya di atas karpet di dekat tempat tidur dan memutuskan untuk tidur diatasnya.

***

Mentari mengigau dalam tidur nya, tampak keningnya sudah dibanjiri oleh keringat, rupanya ia sedang bermimpi kejadian buruk yang menimpanya di hotel.

"Jangan...lepaskan aku.. lepaskaaaaannnn...!!!" Teriakan Mentari seketika menyadarkan dia dan Argha dalam tidur nya. Argha terperanjat kaget, menanyakan apa yang terjadi kepada istrinya hingga berteriak seperti itu.

"Apa yang terjadi? kau baik-baik saja?" Tanya Argha yang tiba-tiba kepalanya muncul dari bawah tempat tidur.

Mentari yang sedikit kaget menjawab , " Syukurlah aku hanya bermimpi..Kau, kenapa kau tidur di bawah ?, Ahh..tidak...itu semua bukan mimpi...hiks...hiks...". Mentari yang awalnya menganggap semua hanya mimpi, seketika tersadar ketika melihat pakaian di balik selimut nya masih sama dengan apa yang ia kenakan tadi malam.

Argha yang menyaksikan langsung beranjak duduk di tempat tidur.

"Sudahlah, semua sudah berakhir dan baik-baik saja, jangan terlalu memikirkan nya ! ,atau Ayah dan Ibu mu akan mengetahui semuanya. Bukankah kau tidak mau itu terjadi?" Argha berusaha menenangkan Mentari kembali.

Mentari mengangguk tanda setuju, dan seketika menghapus air mata dari wajah nya. Sebetulnya ia ingin mengucapkan terimakasih, tetapi entah kenapa masih sangat berat sekali ia ucapkan.

"Hari ini aku tidak ke Kantor, apa kau ada jadwal kuliah?" Tanya Mentari yang melihat Argha hendak pergi ke kamar mandi.

"Ya, aku ada jadwal kuliah hari ini, kalau begitu kau beristirahatlah, aku akan memberi alasan kepada Ayah mu ." Sahut Argha sambil berteriak karena sudah ada di dalam kamar mandi.

"Apa itu cuma alasan? pasti dia ingin bertemu wanita cantik yang waktu itu menggandeng nya di kampus." Mentari mendengus kesal dalam hatinya, karena mencurigai alasan Argha ingin tetap berangkat ke kampus.

***

Bersambung...