Pacar Halal Ku

Sementara itu Delia bersama Dessy sudah bersiap untuk pergi ke Bandung

" sebaiknya kita kabari mereka dulu Del " ucap Dessy

" eh... Jangan dong, kita kan mau kasih surprise, kalo kita kabarin mereka bukan surprise dong " ujar Delia

" lagipula kalo mereka tau kita kesana gue yakin ga bakalan di izinin " kata Delia lagi

" iya juga, tau sendiri para pria itu super protektif, menganggap kita kaum lemah yang selalu ceroboh " kata Dessy

" nah itu... Ayo gas, bismillah " ucap Delia mulai menginjak pedal gas nya

Mereka ke Bandung menggunakan mobil Delia sedangkan mobil Aksa yang di titipkan pada Dessy di simpan di rumah Delia

" Rey... kamu sudah makan siang? " tanya Arumi

" belum, karena belum jam makan juga " kata Rey

" tapi sekarang kan sudah waktunya, aku pesankan ya, ga apa-apa kan kita makan disini berdua? " ujar Arumi

" mmm... Oke " jawab Rey

" kamu mau makan apa? " tanya Arumi

" apa aja terserah kamu " kata Rey

" aku masih ingat makanan favorit kamu, aku pesankan sekarang ya " kata Arumi dan Rey mengangguk

Mereka duduk di sofa kamar Rey, sebenarnya Rey merasa sangat canggung karena berduaan dengan istri orang di kamar hotel, tapi Rey juga tak tega mengusir Arumi apalagi kalau sampai Arumi tertangkap rentenir itu

Setelah di pesan 30 menit kemudian makanan datang, Arumi membukakan pintu untuk mengambilnya

" Rey... makanan nya sudah datang " kata Arumi berteriak ringan kepada Rey yang sedang di kamar mandi

Tak lama Rey kembali duduk dan mereka makan bersama

" gimana? Enak? " tanya Arumi

" lumayan " jawab Rey

" aku seneng bisa makan bareng kamu lagi, momen seperti ini yang selalu aku rindukan Rey, pernikahan neraka itu sangat menyiksaku, merebut semua kebahagiaan ku " kata Arumi wajahnya berubah muram

" ga baik bicara seperti itu, semua ini sudah takdir Allah dan kamu ga boleh menyesalinya " kata Rey

" tapi kenyataan nya aku memang ga bahagia " kata Arumi

tiba-tiba ponsel Rey berdering dan muncul tulisan

" my wife " di layar ponselnya, Rey bangun dari duduknya dan menjawab telepon delia agak jauh dari Arumi

" hallo assalamualaikum " kata Rey menjawab telepon dari Delia

" waalaikumsalam, mas kamu lagi apa? " tanya Delia

" aku lagi makan, kamu sendiri? " tanya Rey

" aku juga lagi makan sama Dessy " jawab Delia

" gimana sidang nya? " tanya Rey

" Alhamdulillah sudah selesai " kata Delia

" syukurlah " ucap Rey

" mas, kapan pulang... Aku rindu... " ucap Delia manja

Rey tersenyum " aku masih nunggu kabar dari klien, insyaallah besok pagi aku pulang sayang " ucap Rey

" lama banget, emang kamu ga kangen sama aku " kata Delia

" kangen dong, tapi kerjaan aku belum selesai, sabar ya " kata Rey

" kalau ada pintu Doraemon aku mau pinjam buat ketemu kamu " kata Delia

" hahahaha... Ada-ada aja, kamu masih sama Dessy? " tanya Rey

" iya, aku lagi makan di mall " ujar Delia berbohong padahal dirinya sedang berada di rest area untuk istirahat makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung

" ya udah lanjutin dulu makannya " kata Rey

" oke, nanti aku hubungi kamu lagi, bye love you mas " kata Delia

" iya, love you more sayang " Rey menutup teleponnya dan kembali melanjutkan makannya

Arumi mendengar dengan jelas semua perkataan Rey pada Delia, hati nya berdenyut perih kata-kata yang dulu sering Rey ucapkan untuk nya kini dimiliki orang lain

" Delia? " tanya Arumi

" iya " jawab Rey

" kaya nya kamu sangat mencintai Delia sekarang " kata Arumi

" dia istriku sudah seharusnya aku mencintainya " kata Rey

Arumi tersenyum getir

" seharusnya aku juga bisa mencintai suamiku seperti itu, tapi kenyataan nya ga bisa dia selalu menyakiti aku, bahkan ketika aku hamil anak ku " ujarnya

" sudahlah, ga baik menceritakan masalah rumah tangga kamu kepada orang lain apalagi itu aku mantan pacar kamu " kata Rey

" maaf Rey " ucap Arumi

" kamu udah selesai makannya? biar aku bereskan " kata Arumi

" sudah " jawab Rey

Lalu Arumi membereskan bekas makanan mereka dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tangan nya

" maafkan aku Rey, aku sangat merindukanmu " batin Arumi sambil menatap wajahnya di kaca kamar mandi

Dengan alasan membersihkan tangan nya Arumi mengganti baju nya dengan lingerie sexy yang ada di tas nya

Sementara Rey yang sedang duduk di sofa mulai gelisah

" astaga ada apa dengan ku, kenapa panas begini dan rasa nya aku sangat ingin... " gumam Rey

" ini AC nya mati atau gimana sih " gerutu nya lagi

Rey merasakan gejolak aneh dalam tubuhnya, rasanya hasrat untuk bercinta sudah di ubun-ubun

Ia berjalan menuju pendingin ruangan dan berdiri di bawahnya

" duh... kenapa kaya gini sih " ucap nya

Saat ia sedang kelimpungan merasakan sesuatu yang tak biasa di dirinya tiba-tiba Arumi memeluknya dari belakang

Dalam kondisi seperti itu, mendapat sentuhan merupakan masalah besar bagi Rey, ia tak bisa menahan hasratnya

Rey memejamkan matanya menikmati gerakan tangan Arumi yang semakin meningkatkan hasrat bercinta nya

Rey membalik tubuhnya dan menatap Arumi yang kini terlihat sangat sexy, akal sehat Rey hilang ia terbawa suasana akibat pengaruh obat perangsang yang di berikan Arumi pada minuman nya tadi

" maafkan aku Rey, hanya dengan cara ini aku bisa merasakan sentuhan mu " batin Arumi

Rey terus bergerak menjelajahi tubuh Arumi dari atas hingga ke bawah

Sesekali bayangan Delia muncul di otaknya dan ia melihat Arumi adalah Delia

Rey membawa Arumi ke atas tempat tidur dan melakukan nya dengan sangat bersemangat, obat perangsang itu benar-benar bekerja dengan baik hingga Rey lupa daratan karena di selimuti hawa nafsu

" pranggggg " gelas minum Delia pecah karena jatuh di senggol tangan nya sendiri

" astagfirullah... " ucap Delia

" del... Lu ngapain sih... ngapa di jatohin gelasnya " kata Dessy

" kesenggol dodol... Mana mungkin gue sengaja jatohin " kata Delia

" hihihi... " Dessy terkikik

" perasaan gue jadi ga enak gini ya " ucap Delia

" kenapa? " tanya Dessy

" ga tau, perasaan gue aja kali, udah lah ga usah di pikirin " kata Delia

Lalu Delia memanggil pelayan resto dan membayar makanan dan juga mengganti gelas yang ia pecahkan tadi

setelah itu Delia dan Dessy kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan nya

" sekarang jam 1.30 kemungkinan kita sampai Sana jam 3 " kata Delia

" biar gue aja yang nyetir deh Del " kata Dessy

" oke " lalu Delia masuk ke kursi kiri dan Dessy yang mengemudikan Mobilnya

...

" apa yang aku lakukan " gumam Rey saat sesali melakukan aktivitas panasnya bersama Arumi dan pengaruh obat itu telah hilang

" aku tau kamu pasti menjebakku Arumi, apa yang kamu berikan padaku hingga aku lepas kendali seperti ini " kata Rey memakai Arumi

" maaf Rey tapi cuma dengan cara ini kamu mau menyentuhku " kata Arumi

" kamu benar-benar berubah Rumi, kamu bukan wanita yang aku kenal, kamu menghalalkan segala cara untuk bisa tidur denganku " kata Rey

" aku sangat mencintai mu Rey, dan bisa merasakan sentuhan mu itu keinginan ku sejak lama, sekarang aku bahagia kamu luar biasa rey " kata Arumi tersenyum

" gila... Kamu gila Rumi, ini salah, dosa tapi kamu malah menyukai nya " kata Rey

" jangan munafik Rey, kamu juga tadi menikmatinya kan? Kamu melakukan nya dengan begitu semangat kenapa sekarang marah-marah " kata Arumi

" itu semua karena pengaruh obat yang kamu kasih " kata Rey

" iya, tapi kamu menikmatinya kan? " tanya Arumi

" aku yakin setelah ini kamu akan menuntut ku dan menghancurkan rumah tangga ku, iya kan? Itu kan rencana kamu? asal kamu tau rumi, aku ga akan pernah meninggalkan Delia untuk kamu, Delia adalah istri ku dan aku ga akan membiarkan kamu menghancurkan pernikahan ku sama seperti dulu kamu menghancurkan hatiku " kata Rey memakai Arumi

" tenang saja Rey, aku melakukan ini bukan untuk menjebak kamu, aku tau semua ini salahku, aku yang dulu meninggalkan pria sebaik kamu dan aku ga sejahat yang kamu kira "

" aku melakukan ini karena aku benar-benar ingin tidur bersama kamu, aku ingin menikmati sentuhan kamu, pria yang sangat aku cintai hingga detik ini "

" dan aku, sudah memakai alat Kontrasepsi jadi aku ga akan hamil karena perbuatan kita tadi, terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk menikmati sentuhan kamu " kata Arumi beranjak masuk ke kamar mandi