NovelToon NovelToon
TUAN TAMPAN (Late In Love)

TUAN TAMPAN (Late In Love)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:25.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vey Vii

Kisah pernikahan paksa yang di alami oleh seorang gadis berusia 22 tahun dengan seorang laki-laki arogan yang di pilih ayahnya sebagai mempelai pria putrinya.

Sabrina, terpaksa menerima pernikahan ini demi menyelamatkan perusahaan milik ayahnya yang hampir bangkrut, dia harus merelakan dirinya sebagai alat balas budi kepada laki-laki yang telah bersedia membantu keluarganya.

Meskipun sang suami adalah laki-laki yang begitu tampan dan mapan, Sabrina kurang menyukainya. Sabrina memiliki karakter yang cenderung mudah mengeluh dan keras kepala, ia wanita yang tidak suka di atur dan bertindak sesukanya.

Di novel ini, kalian akan di buat kesal tujuh turunan sama si pemeran utama. HAHAHA


Selamat membaca, semoga suka ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bulan madu part 1

"Selamat pagi," ucap tuan Arga lalu mencium keningku sekilas.

Hah, mimpi apa aku semalam, pagi-pagi seperti ini dia sudah bersikap manis.

"Selamat pagi, Tuan." Aku bangun dan merapikan tempat tidur.

"Bersiap-siaplah, kita akan segera berangkat," lanjutnya.

"Baiklah, saya mandi duluan." Aku beranjak mengambil handuk.

"Kita mandi bersama saja, untuk menghemat waktu."

Dasar kutu kupret, ternyata ada udang di balik batu, pagi-pagi kau bersikap begitu manis padaku ternyata ada maunya.

"Tidak perlu, saya hanya butuh waktu lima menit untuk mandi, jika kita mandi bersama, maka akan membutuhkan waktu berjam-jam lamanya," ucapku kesal sambil membanting pintu kamar mandi.

Terdengar suara tawa menggelegar di balik pintu kamar mandi ini, sudah pasti laki-laki mesum itu menertawakanku. Pasti yang ada di dalam pikiran laki-laki itu hanya hal-hal tentang mandi bersama dan tidur bersama saja, menyebalkan.

Dengan cepat aku mengguyur seluruh badanku, memakai sabun dengan gesit, tanpa basa-basi segera aku menggosok gigi, sebelum laki-laki itu kesurupan karena menungguku tak kunjung selesai.

"Hey, gadis kriting, cepat buka pintunya!" teriak tuan Arga sambil menggedor-gedor pintu.

Dengan cepat aku melilitkan handuk di tubuhku dan membuka pintu, setengah berlari aku menuju ke ruang ganti, sebelum laki-laki di hadapanku ini meminta yang bukan-bukan.

Akhirnya aku bisa lolos pagi ini, sudah terlihat dari gelagatnya kalau tuan Arga sedang ingin menerkamku pagi ini, matanya selalu fokus memindai setiap lekuk tubuhku, beberapa kali dia menghela nafas panjang seperti menenangkan bagian tubuhnya yang mulai menegang.

"Aku menunggumu di meja makan, Tuan," Aku berteriak di depan pintu kamar mandi, setelah mengambilkan satu setel pakaian yang akan dia pakai pagi ini.

Di ruang tengah, sudah terlihat tuan Joe duduk memangku laptop sambil jarinya menari-nari diatas keyboard, sepertinya dia sedang mengetik sesuatu.

"Masih terlalu pagi untuk sibuk, Tuan," sapaku padanya.

"Ah, tidak, hanya mengkoreksi beberapa berkas yang akan boss tanda tangani," jawabnya sambil tersenyum menolehku. Aku hanya mengangguk.

"Kau akan berangkat ke singapura pagi ini, Nona?"

"Ya, tuan Arga memajukan jadwalnya."

"Ah, benar. Semoga kau bisa bersenang-senang disana," ujar tuan Joe dengan senyum yang begitu di paksakan.

"Kenapa kau tak ikut bersama kami, Tuan?"

"Saya harus menghandle perusahaan selama boss tidak ada, lagipula saya tidak ingin mengganggu acara bulan madu kalian."

"Ah, ini hanya sekedar jalan-jalan, bukan bulan madu." Aku mencebik.

"Benarkah, apa kau tidak senang?" Dia menautkan kedua alis hitamnya.

"Entahlah," ucapku lalu beranjak meninggalkannya menuju meja makan.

...

Pagi ini sarapan terlewati begitu cepat, karena tuan Arga terlihat begitu terburu-buru untuk segera berangkat.

Seorang pelayan laki-laki membantu membawa koper milik kami dari kamar menuju teras depan rumah. Sedangkan bang Bimo sudah berpakaian rapi menunggu kami di samping mobil.

Di dalam perjalanan, kami hanya diam tidak saling menyapa satu sama lain, jalanan masih tampak lenggang, karena waktu belum menunjukkan pukul tujuh pagi, dimana para pekerja atau pelajar berdesak-desakan memenuhi kota.

Setelah sampai di sebuah landasan udara, kami turun dari mobil di sambut beberapa pramugari dan dua orang pilot.

Ini bukan sebuah bandara internasional, karena hanya ada satu pesawat jet pribadi yang terparkir disini. Pikiranku menebak-nebak.

Semua orang yang menyambut kami mnundukkan kepalanya hormat melihat kami berjalan memasuki pesawat, sedangkan bang Bimo menyeret koper mengikuti kami.

Sungguh, aku terkagum-kagum melihat kemewahan bagian dalam pesawat ini, di dalam sini hanya ada beberapa deret tempat duduk, jadi bisa leluasa bergerak atau berjalan mondar-mandir, ruangannya masih terasa luas, juga terdapat mini bar didalamnya. Beberapa pramugari berlenggak-lenggok menawarkan minuman dan makanan dengan sangat ramah dan sopan.

"Pesawat ini lebih kecil dari pesawat-pesawat yang pernah aku lihat, tapi lebih mewah." Aku berbicara sendiri, sedangkan tuan Arga duduk tenang di sampingku.

"Jangan kampungan, pesawat ini milikku," ujarnya menyombongkan diri.

"Benarkah, pesawat ini milik tuan?" tanyaku ragu.

"Tentu saja, mana mungkin aku meminjamnya." Dia melirikku sinis.

"Wah, keren!" ucapku takjub.

"Tentu saja, aku memang keren sudah dari sananya." Tuan Arga tersenyum miring.

Hah, siapa juga yang bilang kau keren, yang keren itu pesawatnya, bukan dirimu. Dasar sombong!

Hatiku terus berdecak kagum, aku bahkan belum pernah membayangkan menaiki sebuah pesawat jet pribadi dengan fasilitas lengkap seperti ini, angan-anganku hanya ingin naik pesawat kelas ekonomi saja, itu sudah cukup membuatku senang. Namun Tuhan berkehendak lain, dia memberiku kesempatan merasakan mewahnya kehidupan seperti saat ini, hanya saja, aku harus membayarnya dengan menjadi istri laki-laki gila seperti tuan Arga.

Jika saja aku tidak menikah dengannya, aku tidak akan pernah memiliki kehidupan mewah seperti ini, mungkin bekerja seumur hidup belum tentu bisa membuatku membeli sebuah pesawat jet pribadi seperti milik tuan Arga, tapi kehidupanku mungkin akan lebih baik jika aku tidak menikah dengannya.

Aku terus melamun, memandang ke arah luar kaca dengan perasaan kagum, sungguh besar kuasa Tuhan menciptakan alam seindah ini. Dari atas sini aku melihat hamparan permukaan hijau yang luas, terlihat gunung-gunung menjulang tinggi seakan menyentuh langit, birunya lautan tergambar jelas menambah kekagumanku pada ciptaan-Nya.

"Kita akan segera sampai," ujar tuan Arga membangunkanku dari lamunan.

"Eh, iya," jawabku singkat.

Beberapa menit kemudian, kami turun dari pesawat di sambut beberapa pramugari dengan penampilan yang begitu mempesona, cantik dan anggun.

Sebuah mobil dan seorang sopir sudah menunggu kami tidak jauh dari tangga pesawat. Seseorang membawakan koper milik kami dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil, lalu dia mengagguk sopan melewati kami.

"Kita mau kemana?" tanyaku pada tuan Arga, karena dia tidak pernah menjelaskan tujuan kami selanjutnya.

"Ke hotel, lalu kemana lagi," katanya dengan nada sedikit kesal.

"Kau bilang kita akan berbulan madu, bukankah kita seharusnya mengunjungi tempat wisata, Tuan?"

"Apa kau tidak mengerti maksud dari berbulan madu?" Dia menautkan kedua alisnya menatapku.

"Bulan madu kan maksudnya jalan-jalan setelah menikah," jawabku asal.

"Hahaha, dasar bodoh!"

"Lalu maksudnya bulan madu itu seperti apa?"

"Tentu saja menghabiskan waktu bersama di dalam kamar seharian penuh." Dia menyeringai.

Apa? jadi kau mengajakku jauh-jauh dari belahan dunia bagian lain menuju kemari hanya untuk berdiam diri di dalam kamar, kau sudah gila?

Aku mengerucutkan bibir sambil membuang muka, bagaimana bisa dia membawaku sejauh ini hanya untuk menemaninya tidur seharian, percuma saja aku sudah begitu senang, nyatanya ini tidak sesuai dengan harapnku.

...

Hanya dalam waktu beberapa menit, kami telah sampai di sebuah hotel besar berbintang lima di sebuah perkotaan yang ramai, dari kejauhan sudah terlihat dengan jelas tulisan yang tepampang di gedung besar nan kokoh itu "The Fullerton Hotel".

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung ...

1
Apthiana Devi
Luar biasa
Irma Dwi
masih memantau
Irma Dwi
baru baca,,,,

semoga suka, sama kayak novel othor yg lainnya,,,,
🥰🥰🥰🥰
Raja Rosnenty
Luar biasa
Rari
Bagus sih... cuma ada yg janggal... masak panggil suami Tuan sih
Revina Darajati
ATM Kamu kenapa gk diminta Sabrina..nti dihabsin Ama adikmu itu
Revina Darajati
aku doain Semoga Sabrina sengsara dgn kebodahannya
Revina Darajati
sabrinaa ternyata orang bodooh...pikirannya sempit
Revina Darajati
Arga baik bbgtu kok masih nggrutu aja...Hamill luu
Revina Darajati
itu kan karena Sabrina sendiri yg selalu bilang lelah.mangknya Arga batesin kerjanya...salah muu... kapok..mangkanya jgn suka booong
Revina Darajati
muna emang Sabrina.. menyebalkan ceritanya gitu2 doang thoor
Revina Darajati
yaa kamu yg aneh dan cuek Sabrina...kamu yg gk mau kash perhatian sm Arga.. pdhal dia sering kash kode..dasar Oneng..BKN kesel tiap aku baca ini...udh tau Arta Semourna bukan bersyukur..malah nggrutu mulu
Revina Darajati
iiish dodol Sabrina...gk paham perhatian Arga..malah sibuk mikir perhatian orang
Revina Darajati
heduuuh.. menggerutu Mulu Sabrina...kiriman diawal dia orang baik..ternyata jelek bgt sifatnya
Revina Darajati
Oneng Sabrina
.justru klo hamil nanti Arga JD makin sayang
Revina Darajati
emang enak kamu Sabrina..JD merendahkan dirimu sendiri..yg akhirnya menikmati juga..nyebelin..emang udh kewajiban kamu melayani..
Revina Darajati
gula aja laah kamu Sabrina..lama2 sebel Ama Sabrina.. diperhatikan malah bgtu..
Revina Darajati
jangan jutek dan ngedumel terus Sabrina..klo kamu lembut suamimu pasti akan lembut
Revina Darajati
tinggal tanyain aja Sabrina..JD kamu gk ngomel2 sendiri terus..kamu juga nurut tp gk perhatian siih
Revina Darajati
nikmati aja Sabrina..aku liat gk kasar2 bagt kok
.walopun mulutnya Kdng sesuka
hati nya ..kamu hidup dalam kemewahan kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!