Aku kira setelah menjual perawanku,semua penderitaan ku akan berakhir ibuku akan sembuh,ternyata dugaan ku salah.Wanita yang membeli tubuhku ternyata menjadikan ku benar-benar menjadi seorang pelacur yang sudah menghancurkan masa depan ku.
Bisakah aku lepas dari rumah pelacuran ini,adakah pria yang mau menerima wanita kotor sepertiku?
ikuti kisah pahit hidup seorang gadis miskin lepas dari rumah pelacuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 ~ Perhatian ~
Daniel menatap majikan yang sudah lama dia ikuti,jarang sekali pria itu sakit,dia seorang pria yang selalu peduli dengan kesehatannya.
" Om,aku ambilkan air hangat." Ucap Mira tiba-tiba lalu dia berjalan menelusuri rumah mewah yang baru kali dia lihat seumur hidupnya.
"Pak,dia siapa,baru kali ini aku lihat bapak membawa wanita murahan ke apartemen bapak,kenapa harus di bawa pak,wanita jaman sekarang jangan dikasih hari nanti dia besar kepala." Ucap Daniel berusaha menasehati pria itu.
" Aku tau,kamu tidak perlu khawatir,tadi nyonya bilang apa padamu?"
"Seperti biasa pak,selalu menanyakan tentang kegiatan bapak,dan juga tempat bapak pulang beberapa bulan ini." Jawab Daniel.
Burhan menarik napas berat,pernikahan yang sudah lama membuatnya cukup muak,apalagi dengan sikap istrinya yang arogan dan selalu ingin menang sendiri serta perselingkuhan yang dilakukan istrinya terakhir kalinya membuatnya benar-benar sulit memaafkan wanita itu.
" Biarkan saja,aku dan dia tidak akan mungkin bercerai lagi,umur kami sudah tua,tidak mungkin aku menyakiti Adam,hanya dia penerus semua perusahaan ku,jalani saja sebagaimana mestinya,dan Mira wanita itu biarkan dia menemaniku,kalau memang sikapnya tetap sederhana,dia wanita yang baik." Jawab Burhan.
"Tapi pak,wanita sekarang..!!"
"Sudah jangan dibahas lagi,lebih baik kamu kembali bekerja." Ucap Burhan saat Daniel mencoba mengingatkannya lagi.
Daniel segera meninggalkan majikannya,dia sudah paham dengan sikap majikannya tidak akan pernah mau menuruti setiap nasihat yang dia sampaikan.
Sementara itu Mira yang masih di dapur terlihat bingung dengan semua perabotan yang ada di depannya.Tidak ingin terlihat bodoh akhirnya dia belajar memakai semua perabotan dari aplikasi merah yang ada di ponselnya.
"Ribet juga jadi orang kaya,bisa-bisa saya terlihat sangat bodoh kalau saja tidak punya ponsel." Ucapnya sedikit tertawa karena merasa geli dengan semua hal.
" Om...Aku bawa air hangat silahkan diminum." Ucap Mira sembari menyodorkan segelas air putih.
"Terima kasih." Jawab Burhan lalu meneguk semua isi gelas hingga tidak tersisa sedikit pun.
"Kemana tuan barusan om?"
"Kenapa kamu mencarinya kamu menyukai dia?" Burhan langsung berbicara seakan menuduh terlihat jelas nada cemburunya tapi Mira titah menyadari itu.
" Bukan,aku hanya tidak nyaman saja bersama orang asing di rumah ini." jawab Mira,Burhan sedikit geli mendengar jawaban Mira yang menyebut apartemen nya sebagai rumah.
" Aku minta maaf ya,hari ini kita batal shoping nya,hari ini aku kurang enak badan besok-besok aku akan membawa mu shoping di luar negri." Ucap Burhan,dia memang terlihat jelas kalau sedang sakit bahkan suaranya terlihat berbeda dari sebelumnya,wajahnya juga pucat.
" Nga papa om,kapan-kapan juga bisa.Ya sudah om istirahat dulu aku akan buatkan bubur untuk om.Lebih baik om istirahat di kamar aku akan antar." Mira akhirnya membantu Burhan pergi ke kamar setelah itu dia kembali ke dapur lalu membuat minuman tradisional dan juga bubur.
Untung saja di kulkas masih banyak bumbu masakan tradisional jadi dia bisa buatkan obat rumahan yang bagus untuk mengobati berbagai penyakit ringan.
Malam sudah semakin larut,tidak ingin menjadi wanita kejam Mira mengirim pesan kepada ibunya agar tidak menunggunya karena dia mengurus Burhan yang sedang sakit.
Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam,Mira menonton acara televisi sambil menunggu Burhan yang masih tertidur pulas.
" Kamu sedang menonton apa? Serius banget?" Burhan menghampiri Mira yang ada di ruang tamu.
"Om sudah bangun,bagaimana keadaan om,sudah mendingan? Aku sudah buatkan obat tradisional aku akan ambilkan." Mira pergi ke belakang setelah itu dia menyuguhkan segelas minuman untuk Burhan.
"Apa ini?"
"Minum saja om,itu bagus untuk menambah stamina,mungkin om terlalu capek bekerja terus menerus jadi aku buatkan minuman ini." Jawab Mira.
Tanpa ragu-ragu,Burhan menghabiskan ramuan yang diberikan Mira kepadanya,sungguh dia tidak menyangka meskipun masih sangat muda Mira sangat pandai mengurus orang lain dan Burhan sangat bahagia dengan perhatian kecil ini sesuatu yang belum pernah diberikan istrinya kepadanya.
"Bagaimana om,enak tidak itu ramuan turun temurun keluargaku kalau tidak enak badan,pasti langsung sembuh." Ucap Mira.
" Enak,aku suka aromanya,kamu sangat perhatian."Jawab Burhan dia sangat menikmati perhatian yang diberikan Mira kepadanya.
Semalaman Mira benar-benar mengurus Burhan,bahkan dia sampai tidak tidur hanya untuk menjaga pria itu.Tepat pada tengah malam Burhan terbangun dari tidurnya dia tidak melihat Mira berada di dekatnya akhirnya dia memilih bangun lalu keluar dari kamarnya.
Entah kenapa setelah malam panas bersama Mira beberapa Minggu yang lalu, sampai hari ini dia tidak pernah menyentuh Mira lagi,tidak ada lagi nafsu bejat yang selalu muncul jika dia sedang bersama para pelacur bayarannya.
Yang dia rasakan bersama Mira hanya rasa nyaman yang belum pernah dia rasakan selama ini baik dari istrinya atau juga para pelacur yang dia bayar untuk memuaskan nafsunya.
"Mira...!! ngapain kamu masih menonton sampai tengah malam begini? Kamu tidak mengantuk?" Tanya Burhan saat melihat Mira masih duduk di ruang tamu miliknya.
"Om sudah bangun,aku sengaja tidak tidur om,takut penyakit om kambuh lagi jadi aku memilih untuk tidak tidur.Om haus biar aku ambil minum?" Tanya Mira dia beranjak dari tempat duduknya.
" Aku tidak haus tapi aku lapar.Sekarang sudah jam dua dini hari tidak ada lagi restoran yang buka,kalau pun ada pasti tidak akan ada yang mau mengantar itu padaku.Daniel juga pasti sudah tidur,ya sudah biarkan saja besok pagi asisten disini pagi-pagi sekali sudah datang biar dia saja yang memasak untukku." Jawab Burhan.
Mira terdiam,lalu dia beranjak lalu pergi ke dapur dan mencari makanan ternyata benar,sama sekali tidak ada yang bisa di makan.Untung saja disana ada buah apel Mira langsung mengupasnya lalu membawa kembali ke ruang tamu.
"Om benar-benar nga ada makanan di kulkas,om makan ini saja untuk mengganjal perut." Mira menyerahkan piring yang berisi potongan-potongan apel.
Begitulah Mira mengurus Burhan,selama dua hari dia tidak kembali ke rumah ibunya dia begitu teliti mengurus pria itu sampai Burhan benar-benar sembuh.Daniel beberapa kali menghubunginya menawarkan dokter untuk mengobatinya Burhan menolak dengan tegas.
Burhan begitu menikmati perhatian-perhatian Mira,hingga tidak sadar dia yang sudah hampir berumur setengah abad jatuh cinta dengan wanita yang jauh di bawah umurnya,bahkan Mira juga di bawah umur anaknya yang sedang kuliah di Jerman.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹
sukses selalu untuk Karyanya 🎉🎉🎉