NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Calon Anak Tiri

Terpaksa Menikahi Calon Anak Tiri

Status: tamat
Genre:Dosen / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Paksaan Terbalik / Tamat
Popularitas:14.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"

SERI KELIMA.


Hari pernikahan sudah ada di depan mata. Namun, pada kenyataannya pria bernama Chow Branson King Tan tidak bisa menikahi wanita pujaannya. Karena pada saat pemberkatan dia malah menyebut nama wanita lain, sebuah nama yang jelas berbeda dari surat undangan yang tersebar.


Sebuah tragedi yang terjadi beberapa jam sebelum acara sakral dimulai, membuat pria yang kerap disapa Choco terpaksa menikahi calon anak tirinya—Prilly Hadwin.

Dan karena alasan itulah, Choco mulai membenci Prilly.

Lalu bagaimana mereka akan menjalani kehidupan biduk rumah tangga? Sedangkan dalam hati Choco masih tersemat satu nama, yaitu Melinda—ibu tiri Prilly sendiri.

Akankah Prilly mampu meluluhkan hati Choco? Mari ikuti kisah mereka.

Ig@nitamelia05.

Salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Haruskah Ia Percaya?

Sebenarnya Prilly sengaja memilih untuk pergi bersama Ezza ketimbang bersama suaminya. Dia ingin melihat apa yang akan Choco lakukan, apalagi mereka berada di tempat umum.

Apakah pria itu akan tega mempermalukan istrinya sendiri? Atau bahkan memaki-makinya seperti biasa. Akan tetapi ternyata dugaan Prilly salah, dia terperangah karena Choco justru membuat taktik agar tetap bisa pulang bersamanya.

Secepat angin berhembus, ada kebahagiaan tersendiri di hati gadis berusia 20 puluhan itu. Namun, dia akan tetapi waspada, takut-takut jikalau semua yang Choco lakukan hanyalah rekayasa.

Apalagi saat ia mendengar bahwa pria tampan itu akan menarik semua kata-katanya. Oh ya?

"Lain kali jangan pulang bersama dia lagi," ucap Choco saat mereka masih dalam perjalanan. Dia terus menggenggam tangan Prilly, padahal gadis itu sudah berusaha untuk melepaskan diri.

"Kenapa? Bukankah Kakak tidak suka jika aku menumpang di mobilmu?"

Tak lekas mematuhi perintah suaminya, Prilly justru balik bertanya. Sebab dia ingin tahu, jawaban seperti apa yang akan keluar dari mulut pria tampan itu.

"Aku sudah bilang, aku menarik semua kata-kataku, jadi jangan bertanya!"

"Alasannya?"

Choco bergeming, jika ditanya tentang alasan. Entah kenapa dia tidak bisa menjawabnya. Dia memang mencintai Melinda, tetapi untuk kehilangan Prilly dia pun tidak bisa.

Andai dia tidak memiliki rasa sedikitpun terhadap istrinya, mungkin tanpa alasan Melinda pun, dia tidak akan pernah mencoba untuk mempertahankan pernikahannya.

"Aku—" Choco terbata, karena hati dan pikirannya tidak sinkron. Mereka seolah memiliki jawaban masing-masing, membuat Choco tak dapat mengolah kata.

"Kamu tidak memiliki jawaban 'kan? Kamu tidak memiliki alasan kenapa kamu bisa mengatakan itu semua. Kalau begitu lepaskan aku dan biarkan aku turun!" ujar Prilly sambil menarik tangannya dengan kasar.

Sebagai seorang wanita tentu dia ingin sebuah kejelasan. Dia telah berusaha menjadi istri yang baik, memenuhi semua kebutuhan Choco, meskipun yang ia terima hanya makian.

"Lepas, Kak!" ucap Prilly sedikit berteriak, sebab Choco sama sekali tak mengindahkan ucapan gadis manis itu.

"Aku bilang lepas!"

"Harusnya kamu tahu jawabannya!" balas Choco, dia mengendarai kendaraan roda dua itu dengan begitu santai, karena ingin berlama-lama dengan istrinya.

"Kenapa malah harus aku? Hah, kenapa harus aku?"

"Karena kamu yang membuatku seperti ini!" jawab Choco menggebu.

"Kamu yang terus meyakinkan aku agar percaya padamu, dan ketika aku mulai mencoba, kenapa kamu pertanyakan semuanya? Aku tahu aku salah, aku terlalu pengecut jadi pria karena hanya menyalahkan kamu. Sampai akhirnya aku benar-benar sadar, semua yang kulakukan tidaklah menguntungkan. Aku minta maaf ... bukan berarti karena aku telah mengetahui semua keburukan Melinda, aku melakukannya bahkan sebelum aku tahu siapa dia sebenarnya!" sambung Choco dengan nafas yang memburu. Karena tiba-tiba dia mendapat keajaiban untuk berbicara dengan lancar di depan istrinya.

Padahal sedari tadi dia memikirkan kalimat terbaik yang harus dia keluarkan. Akan tetapi tanpa pikir panjang, kata-kata itu terucap begitu saja dari mulutnya.

Prilly semakin terpaku, dengan ludah yang terasa tercekat di tengah tenggorokan. Bukan karena dia tidak senang, jujur dia sangat bahagia mendengar semuanya. Namun, batinnya terus berteriak. Benarkah, benarkah, benarkah?

Haruskah dia percaya, dan luluh begitu saja demi menghargai usaha suaminya yang mulai berubah?

"Jadi bukan karena orang lain?" tanya Prilly dengan bibir yang sedikit bergetar, takut jika ada tekanan yang diterima Choco. Sebab dia tahu bagaimana pria itu menerima keputusan keluarganya.

"Apakah dari kata-kataku terlihat seperti ada yang mengancam? Jika kamu berpikir aku berubah karena orang lain, maka orang lainnya adalah kamu!"

Deg.

Jantung Prilly seperti terkena panah asmara, hingga membuat pipinya mengeluarkan semburat merah. Bahkan saking tersipunya dia reflek menggigit bibir, menahan bola matanya yang sudah berkaca-kaca.

Sesaat ia merasa dilimpahi kebahagiaan yang begitu membuncah.

Namun, momen romantis itu tak bertahan lama, sebab ada dua motor yang tiba-tiba mengejar mereka.

Bukan, mereka bukan penjahat. Akan tetapi mereka adalah satuan polisi lalu lintas. Mereka mengejar Prilly dan Choco. Karena pria itu tidak memakai helm saat berkendara.

Suara klakson membuat Choco terkejut, hingga reflek melepaskan tangan Prilly. Dia menoleh ke samping, dan dua polisi itu langsung menghadang motornya, hingga Choco terpaksa menghentikan kendaraan roda dua milik Ezza.

"Ada apa, Pak?" tanya Choco dengan wajah tanpa dosa.

"Selamat siang, Tuan, Nyonya, maaf kami mengejar kalian, karena kami menemukan satu kelalaian Tuan dalam berkendara. Apakah Tuan tidak memiliki helm di rumah?"

Mendengar itu, Choco langsung terperangah. Lalu memeriksa kepalanya. "Ah, helmnya tertinggal di kepala orang, Pak."

Dua orang polisi itu langsung melongo, tak berbeda jauh dengan reaksi Prilly yang masih setia duduk di belakang Choco.

"Jangan bercanda, Tuan. Karena satu kelalaian ini, anda bisa kami razia. Sekarang coba keluarkan semua surat-surat berkendara milik anda."

Choco terdiam sejenak, kebiasaan jika dia sedang berpikir. Bukannya mengeluarkan semua yang diminta oleh si polisi, Choco justru mengajak Prilly untuk turun.

"Ini kunci motornya, Pak. Kalau Bapak mau bawa untuk dirazia, bawa saja, karena ini bukan milik saya. Nanti biar orangnya yang menebus ke sana," ucap Choco sambil menyerahkan kunci motor Ezza.

Prilly langsung ternganga. "Kak, tapi itu—"

"Tuan, apakah anda pencuri?"

"Tidak, ini motor supir saya. Lagi pula, memang di wajah saya ada tampang-tampang pencuri?"

Kedua polisi itu manggut-manggut, dari penampilannya Choco memang tidak terlihat mencurigakan. Dan yang membuat mereka lebih percaya, saat Choco mengeluarkan kartu nama.

"Kalau begitu saya dan istri saya pergi dulu ya, Pak. Terima kasih atas kerjasamanya."

Sebelum dijawab, Choco lebih dulu merangkul tubuh Prilly dan melangkah. Berbeda dengan gadis itu yang selalu menoleh ke belakang. "Kak, itu motor Ezza!"

"Sudahlah, biarkan saja. Ini balasan untuk dia, karena sudah mencoba untuk membawa kamu kabur!"

***

Eak eak, Chocolate mulai ditaburi gulaaaa😝😝

1
there
baca sinopsis nya agak bingung
trua liat respon pembaca dari komen nya kok kayak seru baca nya
penasaran baca 1 bab dulu
eh malah tertarik
Siti solikah
rasain
Wayan apriani
keren ceritanya
Wayan apriani
Buruk
uhuuyyyyyy
sdh baca aq thoorr kocak seru sedih
uhuuyyyyyy
lanjutkan Prillyyyyyy
uhuuyyyyyy
wakakakakkakak...akuu syuka aku syuka ....jaili teruuusss yaa Prilly yaaaa....goodjob ...teruuusss smpek tanduknya tumbuh 100😂😂😂😂
uhuuyyyyyy
hiliihhh marah marah aja...tp kamyu suka kaaan ular mu di lihat prillyyy😂😂😂
Ina Risna
huaa ga kuat😢😭
Ina Risna
Haha ampun da,, btw ceritanya seru kak author.. terimakasih❤️
aryuu
selalu bagusssss ceritanya... 🥰😘❤️🌹
CTzue Bai'Hamsya II
Luar biasa
juwita
mampir
Siti solikah
mampus kau chocho
Sri Lie
Luar biasa
Siti solikah
duh manisnya chocho
Siti solikah
lezatnya
Siti solikah
chocho ada2 aja
Aster
.
Koni Saputri
seharus Prilly biasa aja,,, biarkan si choco itu penasaran dengan sikap mu Prilly bila perlu cuekin dia🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!