Ditinggalkan oleh Ayahnya sejak masih dalam kandungan membuat Kayna Givana hidup dengan mandiri. Ia dibesarkan oleh Ibunya seorang diri. Namun ada seseorang dalam keluarganya yang membuat Kayna harus terjebak dalam suatu pekerjaan.
Kejadian itu juga yang membuat Kayna akhirnya bertemu dengan Arnatta Delion, laki-laki yang ia temui dan kenali sebagai seorang pelayan di sebuah kafe tempatnya bekerja, namun dibalik kesederhanaan Arnatta ada rahasia besar di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diam-Diam Kagum
Di belakang kafe. Kayna dan Olin kini sedang tertawa setelah mendengar penjelasan dari Kayna tentang asal-usul jejak di sepatu Kayna tadi. Kayna menceritakan awal mula adanya jejak injakan yang dia gunakan untuk menuduh Airin balik. Bukan berati Kayna jahat, tetapi gadis penipu seperti Airin harus dibalas dengan kecurangan juga.
"Jadi itu bekas sepatu kak Ambar yang sama persis seperti sepatu Airin?" tebak Olin diangguki oleh Kayna dengan tawanya.
"Iya, hoki banget nggak sih aku? curang dikit nggak papa lah ya buat bales cewek muna kayak dia," balas Kayna disetujui Olin dengan anggukan.
"Tapi Kay, aku bingung kenapa Airin beda ya sama di sekolah?" tanya Olin membuat Kayna terdiam.
Ia menatap Olin dengan helaan napas yang cukup dalam. "Mungkin nggak sih ada yang disembunyiin sama dia?" Kayna dan Olin tampak berpikir bersama.
Sampai akhirnya suara deheman dari seseorang mengejutkan keduanya dan membuat Olin tersenyum paham harus segera pergi.
"Ehem." Natta datang menghampiri Kayna dan Olin.
Keduanya menoleh bersamaan. Jika wajah Kayna tampak biasa saja melihat kedatangan Natta, lain halnya dengan Olin yang tampak senyum-senyum sadar posisi akan sekarang.
"Kay, aku ke depan lagi ya?" pamitnya berlalu pergi.
"Oh ya udah ayo!" Kayna juga ingin pergi bersama dengan Olin, namun belum sempat melangkah Olin sudah mencegah Kayna dengan gelengan di kepalanya.
"Natta datang," lirih Olin menjelaskan.
"Ya terus?" heran Kayna membuat Olin tampak memasang wajah kesalnya untuk Kayna.
"Nanya lagi, udah di sini aja, nggak usah tiba-tiba cosplay ogeb Kay," jelas Olin ngacir untuk pergi.
Melihat interaksi di antara Kayna dan temannya membuat Natta terkekeh. Hal itu sontak saja membuat Kayna menatap ke arah Natta yang masih terkekeh karenanya.
"Apanya yang lucu? ganggu aja deh," kesal Kayna diangguki oleh Natta.
"Sorry Kay, bener nih aku ganggu?" tanya Natta memastikan.
Bingung untuk menjawab. Kayna menganggukan kepalanya tanpa bersuara. Membuat Natta juga mengangguk paham dengan jawaban dari Kayna.
"Oke deh kalau gitu," ujar Natta berniat pergi.
"Tunggu!" cegah Kayna seketika menghentikan langkah kaki Natta.
Tubuhnya berbalik. Natta menatap Kayna yang masih duduk di tempatnya.
"Sini duduk," titahnya membuat tubuh Natta bergerak secepat kilat duduk di sebelah Kayna.
"Salut deh sama kamu," ujar Natta seketika membuat Kayna hampir saja mual rasanya.
"Apa? nggak salah denger kan aku?" tantang Kayna dijawab Natta dengan gelengan kepala.
"Aneh tahu nggak tiba-tiba kamu ngomong gitu," lanjut Kayna mencoba untuk bersikap biasa dan sewajarnya saja.
"Lebih aneh lagi kalau aku ngomong suka sama kamu kali Kay," balas Natta yang tanpa sengaja membuat Kayna terdiam menatapnya.
Itu hanya berlangsung beberapa detik saja. Karena setelahnya Kayna menatap ke lain arah untuk menormalkan detak jantungnya karena ucapan Natta yang dia anggap sebagai lelucon.
"Apa sih? nggak usah gitu sih Nat, bahaya tahu buat kesehatan jantung cewek. Kalau baper mau tanggung jawab?" kesal Kayna diangguki oleh Natta.
"Sujud syukur Kay kalau kamu beneran baper karena aku," balas Natta mendapat decihan dari Kayna.
"Cih... Ngaco banget, langsung aja deh kamu mau ngomong apa?" tanya Kayna tidak ingin mendengar kata-kata manis yang ternyata hanya bualan belaka dari mulut Natta.
"Ngadep sini dong ngomongnya, tanya aku kan bukan sama angin?" goda Natta seketika membuat pipi Kayna merona.
Sengaja memang Kayna menatap ke lain arah. Meski menanyakan tujuan Natta datang menghampirinya untuk apa. Namun rupanya gadis itu tidak berani untuk langsung menatap Natta secara langsung.
"Kay," panggil Natta lirih.
"Buruan sih ngomong, lagi males liat wajah jelek kamu," balas Kayna malah membuat Natta kembali terkekeh.
"Seneng banget ketawa gitu, sin*i*g," hardik Kayna tidak mendapat respon dari Natta.
"Gimana nggak ketawa. Kamu orang pertama yang bilang aku jelek," balas Natta seketika membuat Kayna akhirnya menoleh.
"Natta!" geram Kayna.
Namun pada akhirnya Kayna terdiam melihat wajah Natta di depannya. Senyum yang tidak biasanya Natta perlihatkan kini terlihat, senyuman tulus untuknya dan hampir saja menyihir Kayna sampai ke ulu hatinya.
Emang ganteng sih batin Kayna tanap disadari.
semngaaaaaat
terimakasih mbak Ri
atw belajar dr Mas Ray