Beverly gadis yatim piatu yang karena kepintarannya mendapat beasiswa di salah satu sekolah ternama khusus anak orang kaya.
Beverly memiliki dua orang sahabat Catherine dan Dimas.
Suatu hari sekolah mereka kedatangan murid baru yang bernama Keenan, anak pemilik sekolah.
Seiring berjalan waktu Keenan dan Beverly menjadi sepasang kekasih. Tanpa Beverly sadari Catherine sahabatnya juga mencintai Keenan.
Beverly yang mengetahui Catherine juga mencintai Keenan akhirnya mundur dan meminta Keenan menerima cinta Catherine.
Hingga malam perpisahan sekolah tiba, Keenan yang diberi obat perangsang oleh musuhnya, melakukan hubungan yang tak seharusnya dilakukan. Keenan merampas kesucian Beverly.
Sebulan setelah kejadian itu Beverly dinyatakan hamil. Saat ia akan mengatakan kebenaran pada Keenan, ia mendengar jika Catherine dan Keenan akan bertunangan karena perjodohan kedua orang tua mereka yang ternyata rekan bisnis.
Beverly akhirnya membatalkan niatnya untuk mengatakan kehamilannya pada Keenan.
Apakah yang terjadi selanjutnya?
Jangan lupa tekan favorit sebelum memulai membacanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Reuni
Empat Bulan Kemudian
Saat ini Barra anak Bie telah berusia empat bulan. Bie sudah tidak tinggal di desa kelahiran Bunda lagi. Bie saat ini telah kembali ke kota. Tapi ia memilih mengontrak sebuah rumah, tidak tinggal di panti.
Bie membuat kue dan roti yang dititipkan di warung-warung. Ia juga berjualan secara online.
Bie menjual berbagai macam kebutuhan secara online. Dengan uang simpanannya Bie membeli satu motor bekas untuk mengantar barang pesanan konsumen.
Bie telah mendaftar di salah satu perguruan tinggi. Ia mencoba kembali mengajukan beasiswa di universitas berbeda dari dulunya.
Saat ini si kecil Barra sudah mulai dapat mengangkat lengannya ketika diletakkan dengan posisi tengkurap.
Bahkan Barra telah bisa menjaga kepalanya ketika disandarkan dalam posisi duduk dan juga bisa berguling dengan cepat atau bekerja keras untuk mencoba meraih suatu objek.
Barra juga senang memasukan sesuatu yang diraihnya ke dalam mulut,menendang dan mendorong dengan kaki. Beberapa bayi bahkan sudah tahu cara menggulung dari perut ke belakang pada saat ini.
Bie tampak sangat bahagia sejak kehadiran putranya itu. Apa lagi Barra tumbuh dengan baik dan ganteng.
"Sayang, walau kamu hanya hidup berdua mami saja tapi mami akan pastikan kamu tidak akan kekurangan apapun termasuk kasih sayang. Mami akan melakukan apapun untukmu."
Bie menatap wajah anaknya dan mengelus pipi lembut Barra. Ia memiringkan tidurnya agar dapat melihat putranya dari jarak yang begitu dekat.
Cinta mami adalah yang paling menenangkan. Ia tak banyak wujud dan meneduhkan seperti oase di padang panjang nan gersang. Seberat apa pun masalah yang mami hadapi, tidak ada halangan yang bisa menghentikan kasih mami pada anaknya.
...............
Hari ini di salah satu hotel ternama diadakan reuni sekolah dimana dulu Bie pernah menimba ilmu.
Teman-teman satu angkatan dengan Bie telah banyak yang hadir. Keenan dan Cath juga telah tampak di sana. Kemarin mereka sengaja kembali untuk menghadiri reuni dan juga karena masa liburan kuliah.
Keenan duduk di pojok ruangan. Ia memperhatikan setiap orang yang masuk.
Apakah kamu akan hadir, Bie? Aku kangen. Walau nanti aku hanya dapat melihat dari kejauhan, bagiku telah cukup.
Acara telah di mulai. Keenan masih jua duduk di sana menantikan kedatangan Bie. Hingga acara telah berlangsung satu jam Bie tak tampak kehadirannya.
Keenan yang mulai lelah dan merasa kehausan berdiri dari duduknya. Ia ingin mengambil segelas air.
Dimas yang baru sampai juga mengambil air. Mereka bertemu. Dimas dan Keenan saling bertatapan. Dimas mengepalkan tangannya menahan amarahnya.
"Selamat malam, Dim. Apa kabar?" ucap Keen mencairkan suasana.
"Gue harus menjawab apa? Sebenarnya hati gue saat ini sedang tidak baik."
"Kenapa?"
"Gara-gara Lo."
"Gue, kenapa? Gue salah apa?" ucap Keenan heran.
"Apa Lo tidak pernah merasa bersalah karena telah menghancurkan hidup seorang wanita."
"Gue tak mengerti Lo ngomong apa, Dim?"
"Oh, tentu aja Lo tak mengerti. Karena Lo tak yang tak pernah ingin bertanggung jawab."
"Dim, gue benar-benar tak paham dengan ucapan Lo!"
"Sudahlah. Percuma gue bicara dengan Lo. Karena tak ada gunanya, Lo tetap tidak mengerti dan tidak akan mau mengerti. Setelah Lo merusak masa depan seorang wanita Lo pergi ke luar negeri melanjutkan kuliah tanpa ingin tau kabarnya gimana."
"Tunggu ... Lo bicara tentang Bie? Di mana Bie sekarang?"
"Tidak ada gunanya Lo tanyakan sekarang. Sudah terlambat. Lagi pula saat ini Lo telah bertunangan. Nanti tunangan Lo bisa marah jika tau Lo masih menanyakan Bie."
Dimas berjalan meninggalkan Keenan seorang diri. Baru beberapa langkah Dimas berjalan, ia merasa tangannya ditarik.
"Ada apa?" ucap Dimas, ia membalikkan badannya.
"Gue ingin tau Bie dimana. Terakhir saat gue akan berangkat gue mencari Bie di panti, Bunda mengatakan Bie sudah tidak tinggal di panti. Gue tak tau apakah itu benar atau bohong?"
"Tak mungkin Bunda berbohong. Gara-gara Lo semua masa depan Bie hancur. Lo telah merenggut suatu hal yang paling berharga bagi seorang Wanita. Setelah melakukan semua itu, Lo pergi begitu saja. Tanpa rasa tanggung jawab."
"Lo tau semuanya? Bie cerita dengan Lo? Berarti Lo tau dimana Bie saat ini."
"Tentu aja gue tau,karena Bie telah mengatakan semuanya. Buat apa Lo tanyakan keberadaan Bie?"
"Lo jangan salah sangka dulu, Dim. Gue mau bertanggung jawab. Tapi Bie yang tak mau. Ia tak ingin Cath kecewa. Lo pikir gue tak merasa bersalah dengan apa yang terjadi? Setiap malam gue dihantui rasa bersalah."
"Jika Lo memang merasa bersalah kenapa Lo tak mencoba bertanggung jawab. Lo malah bertunangan dengan Cath."
"Kami dijodohkan. Lagi pula Bie tidak mau gue bertanggung jawab. Ia minta gue melupakan semuanya."
"Lo percaya. Lo itu pecundang. Seharusnya walaupun Bie menolak dan meminta Lo pergi, Lo tetap berusaha meyakinkan dirinya jika Lo akan bertanggung jawab. Tapi apa yang Lo lakukan? Saat Bie menolak, seakan Lo senang. Lo langsung menerima pertunangan Cath. Jika Lo setiap hari berusaha meyakinkan Bie jika Lo pantas dengannya dan Lo sungguh-sungguh ingin bersamanya, pasti Bie akan luluh."
"Lo tak bisa hanya menyalahkan gue. Bie yang terus menolak gue. Sebagai pria harga diri gue merasa terinjak. Ia mencampakan gue dan meminta gue bersama temannya seolah gue ini barang. Padahal sudah berapa kali gue menolak dan mengatakan jika cinta gue untuknya bukan Cath. Apakah itu salah gue juga, jika akhirnya pergi?"
Brugh. Tanpa Keenan duga Dimas melayangkan tinju ke wajahnya. Keen mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
"Kenapa Lo marah? Lo tak terima Bie disalahkan. Lo mencintai Bie. Seharusnya Lo senang Bie menolak gue. Karena itu Lo ada kesempatan mendekati dirinya. Gue itu mencintai Bie dengan tulus, tapi gue tak tau apakah ia juga mencintai gue? Atau ia hanya bersandiwara untuk menutupi hubungan kalian. Jika ia mencintai gue, ia tak akan melepaskan gue buat sahabatnya."
Dimas kembali emosi mendengar ucapan Keen ia kembali melayangkan tinju. Kali ini Keenan tak tinggal diam. Ia membalasnya. Perkelahian tak dapat dihindari lagi.
Bersambung
***********************
Nantikan terus kelanjutan dari novel ini. Terima kasih. 😍😍😍😍
Sementara menunggu novel ini update bisa mampir ke novel teman mama ini.
sesuai dg temanya "teen", kisah ini bener2 cerita tentang cinta remaja yg beranjak dewasa..
jadi ingat masa2 SMA dulu, wkwkwk..
ternyata dugaanku bener kalo benernya Cath itu cinta ma Dimas..
tapi sejak kemunculan Bie, perhatian Dimas teralihkan..
Akhirnya Cath cemburu dan gelap mata..
saat tahu Keen san Bie saling suka, Cath jadi memanfaatkan keadaan..
tapi syukurlah, semua bisa berakhir bahagia..
semua tokoh finally happy ending..
makasih ya mam buat ceritanya yg keren, walopun bonchap pernikahan Cath dan Dimas tidak terwujud, it's okay..
semoga sehat selalu dan tetap semangat untuk berkarya..
semoga sukses selalu baik di dunia nyata maupun di dunia halu ya mam..
😘🥰😍🤩💪🏻🙏🏻💞
nyesek banget