[Noted: Novel Online ini dalam proses cetak oleh pihak Penerbit yang bekerja sama dengan MangaToon]
Dianggap sebagai pembawa sial membuat Alka dipaksa menikahi seorang kakek tua yang kaya bergelimangan harta .
Namun siapa yang akan mengira jika di hari H pernikahan, Alka malah kabur. Tragedi tak berhenti sampai di situ, Alka terjebak hujan hingga malam.
Sampai pada akhirnya ia dijual oleh sosok misterius kesebuah klub malam, kesuciannya yang direnggut secara paksa oleh sosok pria yang tidak bisa ia lihat dengan jelas seperti apa wajahnya, karena kurangnya pencahayaan yang ada di dalam kamar.
Siapa yang akan menyangka jika Cinta Satu Malam mereka membuahkan hasil, Alka hamil tanpa mengetahui siapa ayah biologis dari janin yang ada dalam rahimnya.
Lalu, bagaimanakah cara Tuhan untuk mempertemukan kembali dua insan yang memang telah ditakdirkan untuk jodoh itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
£4500
"Baik tuan Dave, saya mengerti... waktu yang di berikan Ratu hampir habis, saya harus segera kembali ke istana," seru Sam yang kemudian meletakan cola itu di bangku, lalu membungkukkan tubuhnya di hadapan Dave.
Begitu Sam melangkahkan kakinya, "Jangan pergi..." pinta Dave dengan nada mengiba, membuat Sam begitu ilfil mendengarnya.
"Tu- tuan?" begitu Sam berbalik menatap Dave, pluk!
"Waaa!!" pekik Sam kesakitan, saat botol cola itu melayang tepat di wajahnya, "Sakit!"
"Buang sampah pada tempatnya, bodoh!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Puas melihat kembang api, sekarang waktunya untuk mengisi perut.
Tempat yang sudah di pesan, telah di persiapkan dengan indah, ah romantisnya Dante.
Cafe elit yang sedang mereka diami, ketiganya duduk di sebuah ruangan dengan hiasan meja bertabur bunga.
Ada lilin aromatherapy yang membuat ruangan ini begitu wangi.
El benar-benar senang berada di antara Mommy dan Daddy, apakah ini kencan keluarga?
"Kau suka?" tanya Dante dengan kakinya yang mulai meraba-raba nakal pada Alka.
Wajah Alka mendadak se-merah itu, "E- emh..." Alka mengangguk dan merasa geli saat merasakan gerakan liar kaki sang suami.
Para pelayan cafe berdatangan membawa troli menu, "Selamat malam Tuan Dante, senang sekali bisa bertemu lagi," seru Manager cafe yang menyusul masuk.
"Ya, aku pun terkejut dengan pelayanan kalian," imbuh Dante.
"Terima kasih atas pujiannya Tuan," Manager mempersilakan para pelayan untuk meletakan menu makan malam Favorite tuan muda, "Selamat menikmati makan malamnya, Nona, Tuan muda, dan ... adik kecil," senyum ramah mengembang di bibirnya, lalu dengan sopan berpamitan undur diri.
Makan malam masih berlanjut, tanpa sadar di luar sana telah turun salju.
Pakaian Alka yang tidak terlalu tebal mendadak ia kedinginan, Alka menutup matanya dan mendesah lirih, "Emh..."
Dante diam saja namun bukan berarti ia tak mendengar desahan itu, karena ada El di antara mereka jadi ... Dante harus bisa mengontrol dirinya lebih kuat lagi.
Selepas makan malam pun mereka bergegas keluar cafe, beberapa tempat sudah tutup akibat salju yang cukup lebat.
Nun jauh di sana Dante melihat Dave berjalan cepat mendekatinya, "Dave?"
"Tuan, beberapa akses jalan telah di tutup terutama jalan menuju rumah."
"Hotel terdekat," seru Dante singkat.
Dave pun mengangguk, "Baik Tuan."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setibanya di hotel terdekat dengan Park Town-hall mereka pun bergegas masuk, masalah chek-in semua telah di selesaikan oleh Dave.
Dave memesan dua kamar yang berbeda namun masih di kelas VVIP, dengan biaya inapnya per malam £4500 untuk satu kamar.
Dante dan Alka bersamaan menemani El tidur, cuaca dingin membuat El lebih memilih untuk memeluk Daddy, dari pada Momny-nya sendiri.
"Daddy?"
"Daddy di sini, tidurlah..." belaian dan ciuman hangat di kening El sungguh membuat anak lelaki itu nyaman, dan lelap di buai mimpi.
Begitu pun juga dengan Alka yang telah lelap di alam mimpinya.
Hampir satu jam berlalu, setelah memastikan El terlelap barulah Dante secara perlahan menggendong Alka untuk pindah ke kamar yang sebenarnya.
Dave membuka pintu dengan timing yang pas, lalu membantu Dante untuk membukakan pintu kamar Dante.
"Temani El tidur, pastikan dia tidak menganggu kami."
Dave dengan polosnya mengangguk, "Saya akan menjaga El dengan baik, Tuan -" Tidak mengganggu kami?🧐 anying, beut! 🥴
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hallo, slow ya alurnya santai aja😎karena aku menghindari alur yang lompat-lompat seperti kelinci, 😝
Komandan
Peleton....🤭....udh boson urip tuch danton si tua bingki
mampir dikarya aku ya jika berkenan/Pray/