NovelToon NovelToon
Gairah Tabu Tuan Sergio

Gairah Tabu Tuan Sergio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Patahhati / Cinta Terlarang / Obsesi / CEO / Ibu Pengganti / Hamil di luar nikah
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: RYN♉

Lima tahun cinta Shannara dan Sergio hancur karena penolakan lamaran dan kesalah pahaman fatal. Bertahun-tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali di atas kapal pesiar. Sebuah insiden tak terduga memaksa mereka berhubungan kembali. Masalahnya, Sergio kini sudah beristri, namun hatinya masih mencintai Shannara. Pertemuan di tengah laut lepas ini menguji batas janji pernikahan, cinta lama, dan dilema antara masa lalu dan kenyataan pahit.
Kisah tentang kesempatan kedua, cinta terlarang, dan perjuangan melawan takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RYN♉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB : Pagi yang Tidak Pernah Hangat

Cahaya matahari menembus tirai lusuh kamar Shannara, mengiris samar wajahnya yang masih lelah. Ia baru saja membuka mata ketika aroma udang goreng menelusup masuk ke hidungnya, aroma yang langsung membuat dadanya sesak.

Udang.

Hidangan favorit Aldi.

Dan alergi terburuk Shannara sejak kecil.

Dulu, setiap kali bibir dan kulitnya bengkak karena alergi itu, ibunya hanya berkata singkat, “Makanya jangan manja. Masa sih segitunya? Udang kan enak.” Kalimat itu melekat di kepala Shannara sampai sekarang.

Shannara berjalan pelan ke dapur, masih dengan rambut acak dan mata sembab. Ia baru bangun, matahari sudah meninggi. Ibunya menoleh sekilasdan langsung mengerutkan dahi.

"Kamu baru bangun jam segini?"

Nada itu dingin, bukan sekadar heran, tapi menyindir. Shannara menarik napas pelan, mencoba tersenyum meski hatinya tercekat.

"Iya, Bu. Tadi malam agak susah tidur."

Hilda tidak menjawab. Ia hanya kembali menata udang goreng ke piring besar, menambahkan sambal di sisi piring, lalu menaruhnya di meja makan.

"Ibu masak udang?" tanya Shannara pelan, meski ia sudah tahu jawabannya.

"Iya," jawab Hilda tanpa menoleh. "Aldi kan suka."

Shannara menatap piring itu lama.

Tangannya refleks menyentuh lehernya sendiri, mengingat rasa gatal yang dulu sering muncul tiap kali ia tak sengaja makan udang waktu kecil.

"Tapi ibu tahu kan aku alergi udang?" suaranya lirih, nyaris tak terdengar.

Hilda menoleh sebentar, lalu mengangkat bahu dingin. "Kan bukan buat kamu."

Sunyi.

Seolah semua bunyi di rumah itu mati kecuali detak jam dinding yang pelan tapi menyakitkan.

Shannara berusaha menahan perih di dadanya. Ia tahu, sedari kecil, Aldi selalu jadi anak kesayangan. Dan setiap kali Hilda memasak udang, itu artinya: hari ini bukan harinya Shannara.

Ia menarik kursi, duduk perlahan.

"Ada yang bisa Nara bantu, Bu?"

"Nggak usah," jawab Hilda cepat. "Nanti malah salah lagi."

Nada itu seperti tamparan kecil. Tapi Shannara hanya menunduk, memegang ujung baju tidurnya, mencoba menahan getar di bibir.

Beberapa menit berlalu tanpa kata. Hanya suara piring, sendok, dan wajan.

Lalu, tiba-tiba, Hilda bersuara dari arah kompor.

"Kapan kamu berlayar lagi?"

Shannara mengangkat wajah, kaget.

"Kapan kapalmu berangkat lagi? Berapa lama kamu mau di rumah?” Nada itu datar, tapi jelas bukan tanya biasa. Lebih seperti sindiran halus yang menekan dada.

Shannara terdiam.

Lalu dengan napas berat, ia memilih jujur.

"Aku … nggak berlayar lagi, Bu"

"Maksudmu?"

"Aku udah berhenti kerja."

Seketika dapur itu sunyi. Hilda berbalik cepat, menatap anaknya dengan mata membulat tak percaya.

"Berhenti?" ulangnya pelan, tapi dengan nada yang berbahaya.

Shannara mengangguk pelan. "Iya. Aku udah ngajuin pengunduran diri."

"Kamu pikir hidup ini bisa main-main, hah?!"

Suara panci dibanting ke meja. Bunyi logam memantul di ruangan, memecah udara.

"Itu pekerjaan bagus, Nara! Gaji besar, tempat tetap, makan enak! Berapa banyak orang ngelamar nggak kepilih, kamu malah seenaknya berhenti?!"

Shannara mencoba menjelaskan. "Aku gak sanggup lagi, Bu. Banyak hal yang—"

"Banyak hal apa?!" bentaknya. "Masalah pribadi? Capek sedikit udah menyerah? Dunia ini keras, Nara! Kamu pikir hidup di darat lebih gampang?!"

"Bu, tolong denger dulu—"

"Gak perlu! Aku cuma pengen tahu satu hal," suaranya mulai bergetar. "Kalau kamu berhenti kerja, siapa yang bakal bayarin listrik, air, cicilan, dan—" Ia terdiam mendadak, wajahnya menegang.

Shannara mengerutkan dahi. "Dan apa, Bu?"

Ibunya menghela napas berat, tapi kata-kata berikutnya justru meluncur tanpa bisa ditahan. "Rumah ini ... udah aku gadaikan."

Shannara membeku. "Apa?"

"Rumah ini udah aku gadaikan ke bank!" teriak ibunya akhirnya. "Bank ilegal, Nara! Aku gak punya pilihan! Aku butuh uang buat bebaskan Adikmu dari penjara!"

Langit-langit seolah runtuh di atas kepala Shannara. "Bu..." suaranya gemetar. "Ibu ... gadaikan rumah ini? Rumau peninggalan Nenek?!"

"Kalau gak, adik kamu bakal busuk di sana! Aku gak bisa biarin itu terjadi!" Ibunya menatap tajam, matanya basah tapi penuh amarah. "Tiga ratus juta, Nara. Tahun depan harus lunas. Kalau gak, rumah ini disita!"

Shannara menatap lantai, tubuhnya lemas. "Bu, kenapa gak bilang dari awal? Aku bisa—"

"Bisa apa kamu?!" potong ibunya cepat. "Dua tahun kerja di kapal, tapi gak punya tabungan sepeser pun! Harusnya kamu bantu adikmu, bukan malah pulang bawa kabar berhenti kerja!"

"Bu, selama ini gajiku selalu kamu ambil! Aku cuma sisain tiga puluh persen buat diri sendiri! Semua buat bayar utang, buat rumah, buat Aldi juga!"

"Ya karena kamu anak pertama!" teriak ibunya lagi. "Kamu harus tanggung jawab, bukan ngeluh kayak anak kecil!"

Shannara menatap ibunya lama, matanya berair. "Tanggung jawab?" Ia tersenyum miris. "Dari kecil aku selalu tanggung jawab, Bu. Bahkan waktu aku sakit karena alergi udang pun, Ibu bilang aku manja. Aku belajar kuat sendirian. Tapi sampai sekarang, Ibu gak pernah benar-benar lihat aku..."

Ibunya terdiam sesaat, tapi egonya lebih keras dari rasa bersalah yang mungkin sempat muncul. "Jangan bawa-bawa masa kecil! Kamu cuma nyari alasan buat kabur dari kewajiban!"

"Enggak, Bu," jawab Shannara pelan, tapi matanya tajam. "Aku cuma capek disalahin terus. Aku kerja mati-matian, tapi tetap aja salah."

Hening. Hanya terdengar desis minyak di wajan yang mulai gosong. Ibunya berbalik, mematikan kompor dengan kasar, lalu berkata tanpa menatap, "Kalau kamu gak mau bantu keluarga ini, jangan harap bisa tenang di rumah ini. Apa maskudnya pulang-pulang jadi pengangguran, mau jadi beban lagi."

Shannara menatap punggung ibunya — sosok yang dulu ia pikir akan melindungi, tapi kini hanya memberi luka. Ia melangkah mundur, mengambil tas kecilnya, dan keluar dari dapur dengan langkah gemetar.

Udang di meja masih mengepul, tapi rasanya sudah seperti racun.

Dan pagi itu, untuk pertama kalinya, Shannara sadar: mungkin rumah ini memang bukan lagi tempat untuk pulang.

1
Saras Pitria
mana tahan🤪🤪🤪 gaspoll ajayakaan
Saras Pitria
malu ih gaya gayaan pamer kemersaan pdahal laki loe french Kiss sm mantan omygotttt
Moyu
kyknya si Karina sadar dech siapan nara🤔 cm dia lg pura pura gak tau
Moyu
maen raba raba aje lu pak🤣
Moyu
lu mah pak emng ngincer itu dari tadi kan gak tahan
Moyu
si bapak ini sepertinya sagapumg🤭🤭🤣
Moyu
lalat lalat eh pak gio lu juga lalat minimal cere dulu lah 🤭
Moyu
anjay dilan lagi lu can i be him dalem bet etdahh jadi sadboy lu 🤣
Ali
idih najis idih si najiss beban keluarga sesungguhnyaaa🤣🤣🤣
Ali
Sakit anj soalnya pernah d gituin jg mama masak cumi item gua g suka trs dia jwb dgan enteng kan kakakmu suka 🙃
Ali
seneng sih mereka bsa berhubungan baik lagi tp si laki kan dah kawin
Ali
ga kebayang pertama kali tapi d tidurin dngan brutal pasti sakit bgtt
Ali
sebetulny udeh muak sm cerita modelan begini tp tetep baca karena penasaran🤣
Ali
dari awal udah tau gak setara knapa dilanjut ampe 5 tahon pula
Moyu
thor pls tetep semangat jangan SMP ini novel ga lanjut aku suka bgtttttttt🥺🥹🥺🥺🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Moyu
pepet terus pak 😃
Moyu
oh si nara tuh pernah kepergok selingkuh gitu ya thor d kamar hotel sm cowo makanya hubungan mereka renggang kirain abis di tolak lamarannya sergio langsung nyerah keknya dia dendamnya disitu merasa dihiatin
Moyu
suka gereget klo fl nya begoohh terlalu baik 😃😃😃😃
Moyu
pasangan stress..... bayu n risa
Moyu
demi anak sih demi anak pa bu tapi kalian hianatin nara jahat bgt lo tapi karena itu jg nara berhubungan lg sm mantan tercinta sih xixixi mau bilang makasi tp gugup 🤭🤭🤭 maap nara 🤣😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!