NovelToon NovelToon
Wedding Agreement

Wedding Agreement

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:39M
Nilai: 4.9
Nama Author: duwi sukema

Peringatan! Harap bijak dalam membaca. Ini karya dipersembahkan untuk hiburan emak yang sudah berusia 21+ dan sudah menikah! Dibawa 21 harap jangan baca! Dosa tangung sendiri!


Sequel dari Dipaksa menikahi tuan muda duda

Ashanum Ananda Wijaya terpaksa menerima perjodohan dengan pria yang sama sekali tak ia kenal setelah pergaulan bebasnya diketahui sang papa yaitu Raka Wijaya. Asha harus mengorbankan cintanya menikahi pria sederhana yang bukan tipenya yang tak ada daya tarik sama sekali yang hanya berkerja sebagai guru ngaji di pondok pesantren dan sebagai ob di rumah sakit ternama dikota Malang.

Dibalik kesederhanaannya Asegaf Albramata adalah seorang pengusaha muda yang sukses disegala bidang, namun ia menyembunyikan semuanya karena berbagai alasan.

Asha sangat membenci Ega karena adanya dia, ia harus kehilangan cinta pertamanya.

Nb : Jangan lupa follow ig:Duwi Sukema author ya, agar tahu visual juga novel author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon duwi sukema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Genit

Asha segera menggeser tombol hijau hingga wajahnya memenuhi layar ponselnya.

"Assalamualaikum bunda," sapa Asha dengan senyum sumringah.

"Waalaikumsalam anak bunda yang paling manja. Sayang gimana kabar kamu?" tanya Bunda Aira di dalam layar ponselnya.

"Baik bunda, bunda dan papa gimana kabarnya? Aku kangen sama kalian," ucap sendu Asha.

"Besokkan hari libur mainlah kesini, ajak suami kamu juga. Bunda lagi ada di Kediri ini, sama bang Nathan sama mbak Aisyah juga," jelas Aira.

"Di rumah opa sama uti ya bun?" ucap Asha. "Aku mau kesana, aku kangen kalian semua, tapi mas Ega mau ngak di ajak kesana," ucap Asha lalu menatap Ega untuk meminta jawaban.

Ega yang masih setia di samping Asha, mendengar ucapan Asha yang mengajaknya tangannya memberikan isyarat jika tidak mau dan menunjukan karena ada luka lebam di wajahnya.

Asha yang melihat itu pun wajahnya kini mulai berubah muram.

"Sha, gimana jadi kesini kamu? Jika iya, biar pak Men berangkat menjemput kamu," tanya Aira. "Dimana Ega sayang?" tanya lagi.

Asha langsung mengarahkan ponselnya ke arah bawah yang ada Ega tidur dipangkuannya.

"Wah maaf ya, nak bunda menganggu kalian. Assalamualaikum," ucap Aira langsung mematikan ponselnya.

"Bunda, masih ingin mengobrol sudah dimatikan saja," umpat Asha melihat sambungan video callnya terputus.

Ega yang melihat wajah muram Asha segera duduk menangkap wajah Asha dengan kedua tangannya.

"Sha, maafkan aku ya. Bukan maksud aku menolak kita berkunjung kesana, sungguh aku sangat ingin kesana. Aku ingin mengenal banyak tentang keluargamu, agar aku bisa akrab dengan mereka tapi saat ini wajahku sedikit lebam aku tak ingin mereka khawatir," jelas Ega panjang lebar.

Asha pun mulai memahami maksud Ega, ia akhirnya legowo menerima alasan Ega.

"Ya sudah lain kali aja kalau gitu kita main ke Kediri ya, ke rumah oppa dan uti. Mas janjinya mau mengantar Asha kesana nanti," manyun Asha dengan memohon dengan memberikan jari kelikingnya.

Ega segera mengulurkan jari keliking menautkan pada jari Asha untuk mengucapkan janji.

"Aku janji sayang, aku akan mengantar tuan putriku kemana pun ia pergi," ucap Ega sambil tersenyum dengan memperlihatkan gigi putihnya.

Asha segera mencubit pelan perut Ega, karena merasa geli di panggil tuan putri. Ega yang tak terima perlakuan Asha tiba-tiba itu segera menggelitik tubuh Asha hingga Asha berbaring di sofa dengan telentang menahan serang Ega.

"Mas, cukup! Aku geli ini," pekik Asha sambil tertawa terbahak-bahak. "Mas ampun!" mohon Asha.

Ega pun segera menghentikan menggelitik tubuh Asha dan mengulurkan tangannya untuk membantu Asha terduduk di posisinya kembali. Saat Asha sudah mulai duduk, ia malah menyerang Ega dengan tiba-tiba hingga Ega yang tak menyadari itu pun tak bisa mencegahnya, ia pun merasa sangat geli akhirnya ia terjatuh tidur disofa.

Ega yang mendapat perlakuan dari Asha, segera menarik tangan Asha hingga ia tidur di atas tubuhnya. Asha yang menyadari hal itu menatap manik wajah Ega, yang akhirnya menghentikan aktifitasnya untuk saling menatap satu sama lain.

Aduh kenapa bisa begini sich? Aku kan jadi malu, itu rasanya milik mas Ega menengah dech batin Asha merasakan tusukan dibagian paha bawahnya.

Cup

Ega yang sudah tak tahan lagi, merasa sang pusaka telah menengah dibawa sana segera mencium Asha dengan beberapa detik bermian-main disana. Asha pun membalas semua sentuhan lembut Ega yang semakin lama semakin dalam dengan posisi tubuh mereka yang masih sama.

Ega segera mempererat pelukan Asha menikmati setiap bibir ranum Asha, rasanya engan untuk melepas tautannya yang begitu mengairahkan yang membuatnya semakin melayang ke angkasa. Ingin rasanya ia meminta lebih untuk merasakan haknya sebagai seorang suami untuk menyatukan dan meluapkan rasa cintanya.

Di sela-sela ciumannya Asha tanpa sadari meloloskan suara eragan yang membuat Ega semakin meluncurkan aksinya.

"Aku ingin, itu Asha! Apa aku boleh memintanya lagi," izin Ega.

"Lakukan mas, itu semua sudah milikmu. Ini sudah halal sebagai milikmu," jelas Asha yang sebenarnya juga sudah tak tahan lagi.

Ega segera melancarkan aksinya untuk memberikan sentuhan rangsangan tanpa merubah posisi mereka.

"Assalamualaikum, mas Ega mbak Asha," teriak bu Amin dari teras rumahnya.

Asha segera melepas tautannya lalu berdiri, menuju teras.

Siapa sich yang menganggu aktifitasku, ini sudah nanggung sekali umpat Ega yang merasa kesal pelepasannya yang sudah ingin ia luncurkan gagal.

"Waalaikumsalam, eh bu Amin ada apa bu?" sapa Asha keluar rumah.

"Mbak Asha, mana mas Ega?" tanya bu Amin clingguan mencari Ega. "Tadi ibu di titipin lembaran pengumuman dari pak Rt untuk mas Ega," jelasnya lagi.

Ega yang mendengar suara bu Amin itu pun segera menuju kamar mandi untuk segera mandi air dingin demi menidurkan pusakanya. Ia paham jika sudah ada bu Amin bersama Asha sudah ada kemungkinan ia tak bisa melanjutkan aksinya kembali karena jika sudah datang ia akan mengobrol berjam-jam.

"Duduk dulu, bu Amin! Lembaran untuk apa bu? Bentar aku panggilkan mas Ega." Asha berdiri masuk ke dalam rumah mencari Ega.

Mas Ega kemana? Tadi masih disini sekarang sudah menghilang saja, cepat amat dia itu batin Asha menuju dapur yang tak mendapatinya.

Asha segera membuka pintu kamarnya, mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi segera mengetuknya.

"Mas Ega, di cari ibu Amin. Mas mandi ya," teriak Asha dari balik pintu kamar mandi.

"Iya, bilang aja mas lagi mandi, mau salat dzuhur dulu Sha. Emang ada apa sich? Kalau ada penting suruh bicara denganmu saja, nanti kamu sampaikan padaku. Kalau nunggu aku bakalan lama," jelas Ega yang secara tak langsung menyuruh Asha untuk segera mengusir bu Amin.

"Dia mau bicara dengan kamu sendiri mas."

"Tunggu dua jam! Mas bakal lama, kalau dia mau menungguku," kesal Ega.

Dua jam emang mau ngapain aja sich mas? Mau luluran apa di dalam kamar mandi kayak cewek aja. Aku aja mandi dan salat hanya satu jam juga sudah selesai umpat Asha.

"Bentar ya bu Amin, mas Ega lagi mandi juga mau salat," ucap Asha. "Monggo bu, camilan juga minumannya," kata Asha menyuguhkan beberapa makanan ringgan di dalam toples dengan memberikan minum teh di dalam gelas instan.

"Mbak Asha jadi repot-repot begini."

"Tidak bu, adanya juga cuma ini aja," ucap Asha membuka toplesnya.

"Mbak Asha, nanti malam ikut ya acara di depan. Disana nanti akan rame, semua orang penghuno perumahan di komplek kita berkumpul jadi satu, mas Ega itu selalu jadi orang pertama lo," jelas Bu Amin.

"Maksudnya orang pertama?" tanya Asha penuh menyelidik.

"Orang pertama jadi pusat perhatian, secara dia tampan sempurna. Disini itu ada janda muda, yang suka sama mas Ega, itu mamanya Sisil yang selalu menggoda Ega," jelas bu Amin.

Apa bunda Sisil anak kecil yang genit itu. Dia aja kecil-kecil tingkahnya seperti itu gimana dengan mamanya pasti genitnya tambah parah batin Asha merasa kesal.

Bersambung...

jangan lupa like juga vote ya... yuk gabung grub chat aku, dan follow ig aku : duwisukema fb : duwisukema

yuk bantu promo wedding agreement jangan lupa tag ya..😘😘 yang mau membantuku smg bnyk rejeki.. dan bhgia selalu..😘😘🙏🙏

1
Dahlia Anwar
wanita Ter tolol ya asa bego egois
Dahlia Anwar
Tolo si asha bego..
Saptya Wedna
Kecewa
Saptya Wedna
Buruk
huwaida nafeesa
mas Ega seorang OB adalah dokter al dan juga pemilik cafe albram
Icka Soesan
bagus
edi
ok
Delpia Wp
masih masuk d akal ceritanya
Marliyana
ganteng banget visudlnya.....🤤
Mama Lana
keren thor
nella juli
kak, untuk karya single mom kok g ada ya...
Mitraidola
Andaiii d dunia nyata ada suami seperti dalam cerita novel!
Rustita Malinda
3 jengkal mah msh jauh thor 😀😀
Rustita Malinda
sholat thor bkn salat🙏🏻🙏🏻
Zulni Fitta
kyk nya teman asha nayla deh🤔🤔🤔🤔
Rustita Malinda
menantu thor bkn mertua😀😀
Zulni Fitta
kyknya suami asha deh dokternya🤔🤔🤔🤔
Rustita Malinda
bungsu Thor 😀😀
Rustita Malinda
Saliva Thor bkn salvina 😀😀
Husna 99
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!