NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:93.5k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kok Perempuan?

"Rada ...," panggil Indira pelan, membuat perhatian Rada dari layar laptop beralih padanya.

"Kenapa?" tanya pria itu lembut.

Indira terdiam beberapa saat. Ada sesuatu yang mengganjal dan ingin ia tanyakan, tetapi bingung harus memulai dari mana.

Melihat sang istri yang malah diam, gegas Rada meletakkan laptopnya di bawah, tepat di samping tubuhnya. Kemudian, ia bawa wanita itu ke dalam dekapan.

Sungguh dekapan Rada membuat Indira merasa berkali-kali lebih nyaman. Ia sampai memejamkan kedua mata sembari membalas pelukan pria itu.

"Ada apa, hm?" tanya Rada lagi.

Kali ini Indira mendongak. Ia tatap sang suami dalam sembari bertanya, "Apa yang kamu rasain waktu dulu jauh dari aku?"

Kening Rada seketika mengkerut mendengar pertanyaan itu. Tumben sekali, pikiranya.

"Mau jawaban jujur?"

Tentu Indira mengangguk. Sebenarnya ia hanya ingin memastikan sesuatu.

"Yang pasti, aku gak pernah lupa sama kamu di mana pun. Selama 4 tahun lebih kuliah di luar kota, aku sama sekali gak bisa dekat sama perempuan lain karena di pikiranku selalu ada kamu. Pernah suatu hari aku coba saran dari teman buat nge-date sama salah satu staf perempuan kantor kami."

Indira masih diam, membiarkan sang suami melanjutkan ucapan. Sekalipun hatinya terasa panas mengetahui pria itu pernah kencan dengan perempuan lain selain dirinya.

"Waktu itu kami nge-date selama 1 minggu penuh. Setiap hari, biar bisa saling kenal dan gak canggung. Aku udah berusaha fokus sama dia, tapi tetap aja gak bisa. Di kepalaku selalu muncul kamu, Dira."

"Terus, apa yang terjadi setelah 1 minggu itu?" tanya Indira penasaran.

"Ya, kami asing lagi. Aku minta maaf sama dia karena benar-benar gak bisa lebih dari sekedar teman kantor."

Indira terdiam. Apa yang Rada ucapkan hampir mirip dengan apa yang ia rasakan ketika bersama Adnan. Memang hanya terjadi sesekali, dan ia menganggap itu normal. Apalagi, karena saat itu ia dan Adnan memang jarang bertemu karena terhalang pekerjaan.

Akan tetapi, setelah mengetahui pria itu berselingkuh dengan Dita, Indira mulai merasa aneh. Pasalnya, sedih yang ia rasakan hanya sesaat, kemudian menguap begitu saja. Padahal saat dulu ditinggal Rada, ia sampai tak bersemangat selama berbulan-bulan. Meskipun kala itu ia sudah berpacaran dengan Adnan.

'Apa bener kalau sebenernya perasaanku buat Rada gak pernah hilang?' batin wanita itu.

"Kenapa kamu tanya begini? Tumben?" Rada merasa penasaran. Namun, sang istri malah menggelengkan kepala sebagai jawaban.

Hem, sudahlah. Rada cukup tahu jika ego Indira cukup tinggi sejak dulu. Wanita itu tidak mungkin mengakui perasaannya semudah itu meski sebenarnya ia sudah tahu.

"Belum ngantuk?" tanya Rada setelah beberapa saat saling terdiam.

Indira kembali menggeleng. Ia hendak kembali memejamkan mata sambil bersandar di dada bidang Rada, tetapi suara notifikasi pesan masuk malah mengganggunya.

Wanita itu menegakkan tubuhnya lebih dulu dan melepas dekapan sang suami, baru meraih ponsel yang tergeletak di samping tubuh.

"Siapa, sih?" tanya Rada penasaran, sebab Indira langsung terdiam setelah membaca pesan tersebut.

Indira hanya menggeleng, lalu segera meletakkan kembali ponselnya. Namun, Rada yang merasa penasaran tentu tak tinggal diam. Pria itu dengan mudah mengambil benda pipih tersebut, lalu membuka aplikasi pesan.

[Aku mau masih kabar, kalau aku sama Adnan mau nikah minggu depan. Oh ya, ini aku sekalian kirim foto USG kehamilanku sama kamu. Barangkali kamu mau tahu karena belum pernah hamil, kan ....]

Rada meremas ponsel di tangannya cukup kuat. Meski kontak tersebut tanpa nama, ia bisa menebak jika itu adalah Dita.

"Berani-beraninya perempuan sialan itu!" geramnya.

Apa yang Dita kirim jelas merupakan sindiran untuk Indira, dan tentu ia tidak terima.

Indira yang melihat sang suami terbawa emosi, segera merebut ponselnya dan diletakkan di belakang tubuh. Ia usap dengan lembut dada pria itu, coba untuk menenangkan.

"Udah, gak usah dipikirin. Dia itu cuma lagi mempermalukan diri sendiri. Jelas aku sama dia beda level," katanya.

"Kamu gak sakit hati?"

Indira menggeleng mantap. "Buat apa? Dia hamil sebelum nikah, Rada. Apa yang perlu dibanggain? Aku justru malu sendiri sama kepercaya diriannya."

Perlahan raut suram Rada hilang setelah mendengar jawaban istrinya. Ia tangkup kedua pipi wanita itu sembari menatapnya dalam.

"Ternyata aku beneran gak salah pilih istri. Kamu bener-bener amazing, Sayang."

Cup, cup, cup!

"Rada!"

***

Indira menggeliat beberapa kali karena badannya terasa pegal gara-gara aktivitas semalam. Memang Rada menyebalkan! Bisa-bisanya mengeksekusinya hingga beberapa kali sampai tertidur karena kelelehan.

Wanita dengan rambut panjang yang tampak acak-acakan itu menurunkan kakinya ke lantai, lantas berdiri di depan cermin. Matanya menyipit kala mendapati banyak tanda merah di leher. Sesaat kemudian, ia berdecak kesal.

"Ck! Gimana mau ke kantor kalau kayak gini ceritanya? Ketahuan yang lain bisa malu!" omelnya pelan.

Matanya menatap sang suami yang masih tampak tenang memejamkan mata. Kemudian tanpa belas kasih, ia mengambil sebuah bantal dan langsung dilempar ke tubuh pria itu.

"Rada nyebelin!" pekiknya kesal.

Sontak saja Rada terjingkat kaget. Kedua matanya langsung terbuka saat merasakan sesuatu menghantam tubuh. Ia menoleh pada Indira yang berdiri di samping ranjang sambil berkacak pinggang.

"Ya ampun ... apa, sih, Sayang?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

Bukannya menjawab, Indira malah menjatuhkan tubuhnya dengan sekali gerakan ke atas tubuh Rada, membuat pria itu menjerit terkejut karena beban yang tiba-tiba menimpa.

"Sayang!"

"Liat nih! Liat!"

Indira sengaja mendekatkan lehernya pada wajah sang suami. "Gimana aku bisa kerja kalau kayak gini, huh? Malu, tahu!"

Mata Rada seketika menyepit. Namun, sesaat kemudian pria itu malah tertawa kencang seolah senang melihat hasil karyanya terpampang jelas di leher Indira.

"Rada!" Indira benar-benar kesal.

"Cuma begitu bisa ditutupin, Sayang. Ngapain pusing, sih?"

"Ya, masa aku harus ke kantor pake syal? Aneh banget!"

Rada menggerakkan tangannya hingga bisa terlepas dari tindihan Indira. Kemudian, ia pindahkan tubuh sang istri ke sampingnya.

"Pakai foundation juga bisa. Sana kamu coba, gih!" saran pria itu.

Indira tak langsung percaya. Apa benar tanda merah yang jelas seperti ini bisa hilang dengan sapuan foundation saja?

"Coba dulu aja," ucap Rada lagi. "Aku mau mandi, harus berangkat pagi. Makasih udah bangunin aku, Sayang."

Cup!

"Rada!"

Lagi-lagi pekikan Indira terdengar memenuhi kamar kala kecupan Rada mendarat tiba-tiba di pipinya. Sementara pria itu hanya terbahak sembari berjalan ke arah kamar mandi.

"Dasar, Rada nyebelin!"

Kedua pipi wanita cantik itu mengembung kesal. Matanya menatap sengit pintu kamar mandi yang baru saja tertutup. Awas saja! Sampai warna merah ini tidak bisa ditutupi, Rada akan Indira habisi!

Indira mendudukkan tubuh dengan benar di atas ranjang. Matanya menoleh ke sekeliling karena bosan bercampur kesal. Hingga tiba-tiba ia melihat ponsel sang suami berkedip, lalu menampilkan ikon pesan baru di layar.

Awalnya Indira tidak peduli, sebab ia menyangka pasti itu pesan dari klien suaminya. Namun, dadanya jadi panas kala melihat nama sang pengirim adalah seorang wanita.

"Ck! Kok, perempuan sih?"

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Wardi's
ka othor adnan mo nitip donat d cafe rada boleh gk??
Wardi's: wkwkwkwk
total 3 replies
Wardi's
fix.. arum sm dafa resign dan bikin cafe cimol bojot sm sayur seblak., dan adnan nitip nimunan teh poci d cafenya mereka..
Wardi's: boleh.. boleh.. kebetulan es nya belum sadar.,
total 2 replies
Teh Euis Tea
huhhhhh aku kecewa kenapa bukan aku yg kau pilih babang revan, coba km berani melamar aku pd suamiku...huhhh aku sedih🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Teh Euis Tea: hihihihi
total 2 replies
Ayudya
seneng banget lihat Rumi dan Revan bahagia
Deshika Widya: jangan lupa siapin kado ya😄
total 1 replies
Eva Wahyuni
yeyeyeye 😄😄😄,,, akhirnya diterima 😍..
semangat Revan dan Arum🥰💪
Deshika Widya: semangat ke mana tuh🤭
total 1 replies
Arin
Beneran nih diterima lamaran Revan ke Rumi??
Apa hanya Revan yang lagi bayangin kalau lamarannya di terima🤭🤭🤭🤭
Arin: tolong wakilkan ya
total 2 replies
Wardi's
bikin cafe sebelahan sm rada aja ya ka othor., yg 1 jual seblak., satunya jual minuman biar gk brantem..
Deshika Widya: sekalian sama cimol bojot dan cireng kuah aja gak sih biar lengkap😌
total 1 replies
Wardi's
nanti siapa yg ngalah keluar dr nuswantoro??
Deshika Widya: kantornya aja yg suruh keluar dah😌
total 1 replies
Ir
kak kenapa kemarin ga up, seharusnya double nihh
Deshika Widya: capcaaayyy😌
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiiap Kakak
total 1 replies
Teh Euis Tea
arum udah terima aj revan, awas klu ga mau aku rebut revannya, biarin jd pelakor jg demi revan🤣🤣🤣🤣🤣🤣
takut keduluan othor akunya😂
Teh Euis Tea: othor mainan pulici ga asik ach othor
total 2 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Eva Wahyuni
cie cie cie ada yang masih jual mahal 😄, masih ngambekan..
semoga pak Revan bisa taklukkan hatinya Arum ya Thor
😄🥰
Eva Wahyuni: siap Thor 😄😄😄
total 2 replies
Wardi's
arum ultah yg keberapa kak othor??
Deshika Widya: ke 12🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
cieeee ada yg ultah trs di lamar abis itu nikah deh dan punya anak banyak trs anak rumi dan dirra pacaran🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar: ngacuh.....😄😄😄😄😄
total 3 replies
Ir
kaka jangan sampe yaa Indira punya niatan adopsi anak nya si Dita aku ga setuju, dia punya kake dan nenek
Deshika Widya: Kata Pak Ustadz, dendam itu tidak baik, Anak Muda🤣
total 1 replies
Ayudya
selamat ulang ya Arumi dan semoga pak Revan jodoh mu
Deshika Widya: Aamiin-in aja deh🤭
total 1 replies
Ir
maaf ya Rad kak Deshika pelit ga mau minjemin helikopter buat jemput ayang beb
Dita gue sumpahin lu makan rendang dapet nya lengkuas yaaa 😡😡
Deshika Widya: sedih banget lagi lahapnya makan daging malah gigit lengkuas😭🤣
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiiap Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!