Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Di ruang pertemuan pribadi terlihat Raja Rama, Ratu Ninda, Pangeran Deren, Putri Rena, Rain dan Aric. Setelah pulang dari perjalanan Wilayah Utara, Aric resmi diangkat menjadi pengawal pribadi oleh Pangeran Deren mengingat jasa dan pengabdian yang di perlihatkan selama perjalanan di Wilayah Utara, dan itupun telah di setujui oleh Raja Rama selaku pimpinan tertinggi dari Kerajaan Pelangi. Panglima, para prajurit dan semua yang ikut bertugas ke Wilayah Utara juga mendapatkan bintang jasa dan hadiah dari Raja Rama.
"Salam Ayahanda Raja dan Ibunda Ratu, maaf kemarin kami hanya sebentar saja ketika menemui ayahanda dan ibunda"
Pangeran Deren dan Putri Rena memberi salam sebelum mereka mengadakan pertemuan.
"Tidak apa - apa, ayahanda dan ibunda mengerti, sekarang ceritakan hasil dari perjalananmu ke Wilayah Utara! " titah Raja Rama pada Pangeran Deren.
"Perjalanan menuju Wilayah Utara memang sedikit ada hambatan karena serangan perampok namun bisa di atasi, dan masalah kekeringan terjadi terjadi karena lama tidak turun hujan disebabkan oleh ritual sihir yang ditemukan di suatu tempat disana, ternyata disana juga terjadi penculikan anak dan wanita untuk persembahan dan perdagangan manusia. Dan semuanya juga telah di gagalkan" jawab Pangeran Deren.
Pangeran Deren tidak menceritakan waktu perjalanan pulang pasukannya hampir celaka, karena masih ada masalah yang belum di selesaikan.
"Ternyata disana sangat rawan kejahatan, apa perlu disana kita dirikan pos komando untuk menjaga keamanan? " tanya Raja Rama.
"Sepertinya perlu, tapi siapa yang dapat di percaya menjaga wilayah Utara? " tanya Ratu Ninda yang memang ikut rapat juga.
Mereka masih bermusyawarah sebelum hasilnya nanti disampaikan di pertemuan kerajaan.
Pangeran Deren juga sudah mulai menugaskan Rain yang dibantu Aric untuk memata - matai para mentri dan bangsawan yang diduga melakukan kejahatan dan korupsi.
Saat malam tiba, Rain dan Aric mulai melaksanakan tugas dari junjungannya. Mereka berdua memakai baju hitam dan mengenakan masker sebelum memulai tugasnya. Mereka melompat dari atap rumah yang satu ke rumah yang lainnya, hingga sampailah mereka di rumah yang dituju. Untuk memudahkan aksinya mereka menyebarkan serbuk tidur dahulu yang tadi dibawakan oleh Putri Rena. Setelah beberapa saat menunggu, semua penghuni kediaman itupun sudah tertidur lelap. Aric dan Rain turun, mereka langsung menuju ke ruang penyimpanan dokumen.
"Rain agar tugas kita lebih cepat selesai kita berbagi tugas, aku mengambil dokumen - dokumen di ruangan ini, sedangkan kamu bisa langsung pergi ke tempat penyimpanan harta bendanya!" kata Rain pada Aric.
"Baiklah, aku segera pergi ke tempat penyimpanan harta benda" jawab Aric.
Rain pun langsung membawa dokumen - dokumen penting yang ada di ruangan itu, sedangkan Aric pergi mencari tempat penyimpanan uang dan harta yang ada. Setelah mendapatkannya mereka memasukkan ke ruang penyimpanan dimensi yang berbentuk cincin yang di hadiahkan oleh Raja Rama pada Rain dan Aric. Cincin dimensi itu adalah sebagian hadiah yang mereka dapatkan dari Raja Rama karena jasa - jasa mereka.
Untuk menyamarkan kalau itu pencurian, mereka sengaja memporak - porandakan tempat penyimpanan dokumen dan harta. Aric dan Rain juga mengambil dokumen - dokumen penting dan harta dari mentri dan bangsawan tinggi lainnya yang dicurigai juga melakukan kejahatan dan korupsi.
Sedangkan Pangeran Deren dan Putri Rena saat ini sedang mengikuti seseorang yang mereka yakini seorang mata - mata kerajaan. Setelah beberapa saat mengikuti, ternyata orang itu masuk ke sebuah tempat hiburan malam. Orang itu kemudian berbicara pada penjaga pintu dan kemudian masuk ke sebuah ruangan. Untuk bisa memasuki ruangan tersebut Putri Rena dan Pangeran Deren harus bisa mengecoh penjaga pintu ruangan dan mengeluarkan orang yang masuk dalam ruangan tersebut. Pangeran Deren dan Putri Rena kemudian pergi ke toilet dan membakar kertas, asap dari bakaran kertas itu menyalakan alarm kebakaran di tempat hiburan malam tersebut. Terpaksa penjaga pintu ruangan itu pergi dan orang yang tadi masuk ruangan itu keluar meninggalkan tempatnya untuk mengecek masalah yang terjadi.
"Suamiku penjaga pintu itu sudah pergi, dinda akan masuk ke ruangan itu dan kanda berjaga disini! " kata Putri Rena pada suaminya.
Putri Rena pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut. Ternyata setelah membuka pintu tersebut ada tangga menuju ruang bawah tanah. Dengan berhati - hati Putri Rena turun ke bawah, saat sampai di bawah Putri Rena hanya melihat sebuah ruang pertemuan kosong saja. Tapi Putri Rena berpikir, tak mungkin kalau hanya ruangan kosong, harus di jaga. Putri Rena pun meneliti dinding dan sudut - sudut yang mungkin bisa ditemukan benda yang menarik. Ternyata benar, setelah di teliti ada sebuah tombol, ketika tombol itu ditekan dinding itupun bergeser dan di balik dinding itu ditemukan banyak disimpan macam - macam senjata perang. Ada panah, tombak, pedang, kapak, perisai, golok dan lain - lain. Tanpa membuang waktu Putri Rena mengambil dan menyimpan di ruang dimensinya di dalam cincin yang khusus dihadiahkan dari Ratu Ninda untuknya. Putri Rena juga menemukan potongan gambar sebuah peta, Putri Rena pun juga mengambilnya. Saat Putri Rena akan keluar, ternyata penjaga pintu tadi masuk ke dalam ruangan ini. Putri Rena lekas bersembunyi di ruang dimensinya. Karena Putri Rena tidak tahu, jumlah kekuatan lawan yang dia hadapi, apalagi pengunjung hiburan malam ini sedang ramai, Putri Rena tidak mau pengunjung tersebut menjadi korban jika terjadi perkelahian.
"Ada penyusup, lekas tangkap dia hidup atau mati !" kata penjaga tersebut.
Setelah ada bunyi alarm kebakaran tersebut, pengunjung sudah di keluarkan semua. Terpaksa Pangeran Deren ikut keluar. Setelah sampai diluar Pangeran Deren melumpuhkan salah seorang penjaga, dia lalu mengambil bajunya yang kemudian dia pakai. Untunglah Putri Rena lekas keluar sebelum Pangeran Deren kembali masuk.
"Suamiku cepat kita tinggalkan tempat ini !" kata Putri Rena.
"Baik dinda, ayo kita segera pergi!"
Mereka berdua pun kembali ke istana.
Kembali pada Putri Arumi dan Pangeran Helios.
Perjalanan mereka semua akhirnya sampai di tempat yang di tuju. Ayahanda dan ibunda Putri Arumi yang sebelumnya sudah diberi kabar kedatangan putri mereka oleh pengawal pribadinya. Mereka bersiap menyambut kedatangan putri kesayangan mereka dan rombongannya.
"Selamat siang Raja Salwa dan Ratu Maria" sapa Pangeran Helios dan Pangeran Khasmir.
"Selamat datang Pangeran Helios dan Pangeran Khasmir" Raja Salwa menyambut dan memeluk mereka berdua.
"Bagaimana kabar putri kesayangan ayah ini?" tanya Raja Salwa pada putri satu - satunya itu.
"Syukurlah Arumi sangat bahagia Ayahanda" jawab Putri Arumi sambil memeluk ayahanda dan ibundanya.
Raja Salwa dan Ratu Maria merasa lega, putrinya ternyata baik - baik saja setelah menikah dengan Pangeran Helios. Kekhawatiran mereka selama ini, yang mengira putri kesayangan mereka akan menderita setelah menikah tidak terjadi. Bahkan Pangeran Helios dan Putri Arumi tanpa malu - malu memperlihatkan kemesraan mereka di depan Raja Salwa dan Ratu Maria. Tentu saja kemesraan yang ditunjukkan oleh Pangeran Helios dan Putri Arumi itu diam - diam membuat perasaan Pangeran Khasmir sangat hancur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Selalu ditunggu like dan komentnya. ...
perbaikan tulisannya Thor