Sinopsis Cerita KKN di Kampung Misterius:
Rudi dan teman-temannya melakukan KKN di kampung misterius yang memiliki aura aneh dan misterius. Mereka disambut hangat oleh warga kampung, namun segera menyadari bahwa kampung ini memiliki kejadian- kejadian aneh dan misterius, seperti hilangnya warga kampung dan penampakan makhluk aneh.
Rudi dan teman-temannya penasaran dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kampung ini. Mereka mulai melakukan penyelidikan dan mencari jawaban atas misteri yang ada.
Namun, semakin mereka mencari jawaban, semakin banyak misteri yang terungkap. Mereka harus menghadapi kekuatan-kekuatan supernatural.
Lima tahun kemudian, Kembali terjadi lagi KKN yang beranggota lima orang harus menghadapi Hantu kuyang. Apakah mereka bisa menghadapi Hantu tersebut di Kampung misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamat
Mereka berlima dan warga desa segera melarikan diri ke tempat yang aman, sementara Nyai Roro masih terpengaruh oleh cahaya yang dikeluarkan oleh benda kecil yang dilemparkan oleh Mbah Karso.
"Kita harus berlari secepat mungkin!" teriak Wahyu. "Nyai Roro tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan balas dendam!"
Mereka berlima dan warga desa berlari dengan sekuat tenaga, sambil melihat ke belakang untuk memastikan bahwa Nyai Roro tidak mengejar mereka.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara Nyai Roro yang semakin keras dan semakin dekat.
Mereka berlima dan warga desa terus berlari dengan sekuat tenaga, tetapi suara Nyai Roro semakin dekat dan semakin keras. Tiba-tiba, mereka melihat sebuah gua di depan mereka.
"Masuk ke dalam gua!" teriak Mbah Karso. "Kita harus bersembunyi dari Nyai Roro!"
Mereka berlima dan warga desa segera masuk ke dalam gua dan bersembunyi di dalamnya. Mereka mendengar suara Nyai Roro yang semakin keras dan semakin dekat, tetapi mereka berharap bahwa gua dapat melindungi mereka.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara yang lembut dan misterius di dalam gua. Apakah suara itu akan membantu mereka atau justru memperburuk keadaan?
Suara lembut dan misterius itu semakin keras dan semakin jelas. Tiba-tiba, sebuah cahaya lembut muncul di dalam gua, dan mereka melihat sosok seorang wanita tua yang cantik dan bijaksana.
"Selamat datang, anak-anakku," kata wanita tua itu dengan suara yang lembut. "Aku telah menunggu kedatanganmu. Aku dapat membantu kalian menghadapi Nyai Roro."
Mereka berlima dan warga desa terkejut dan penasaran dengan kehadiran wanita tua itu.
Wanita tua itu memperkenalkan dirinya sebagai Dewi Pertiwi, pelindung gua dan penjaga kekuatan alam. Dia menawarkan bantuan kepada mereka berlima dan warga desa untuk menghadapi Nyai Roro.
"Dewi Pertiwi, bagaimana Anda bisa membantu kami?" tanya Mbah Karso dengan penuh harap.
"Aku memiliki kekuatan untuk melemahkan Nyai Roro dan mengembalikan keseimbangan alam," jawab Dewi Pertiwi. "Tapi, kalian harus percaya dan bekerja sama dengan aku."
Mereka berlima dan warga desa setuju untuk bekerja sama dengan Dewi Pertiwi. Dewi Pertiwi mulai melakukan ritual untuk melemahkan Nyai Roro. Dia memanggil kekuatan alam dan mengarahkan energi ke arah Nyai Roro yang masih berada di luar gua.
"Kalian harus siap!" kata Dewi Pertiwi. "Nyai Roro akan menjadi lemah, tapi tidak akan berhenti sampai dia dikalahkan."
Mereka berlima dan warga desa bersiap-siap untuk menghadapi Nyai Roro. Tiba-tiba, Nyai Roro muncul di depan gua, dengan mata yang merah dan kekuatan yang masih sangat besar.
"Apa yang kalian lakukan?" teriak Nyai Roro. "Kalian tidak bisa mengalahkan aku!"
Dewi Pertiwi maju ke depan dan menghadapi Nyai Roro. "Kamu telah melanggar keseimbangan alam," kata Dewi Pertiwi. "Sekarang, kamu harus membayar!"
Pertempuran antara Dewi Pertiwi dan Nyai Roro dimulai. Dewi Pertiwi mengeluarkan Kris pelindung yang berkilauan dengan cahaya suci. Dia mengarahkan Kris itu ke arah Nyai Roro, dan cahaya suci mulai menyelimuti Nyai Roro, melemahkan kekuatan supernaturalnya.
"Kris pelindung ini akan melindungi kita semua dan melemahkan kekuatanmu, Nyai Roro!" kata Dewi Pertiwi dengan percaya diri.
Nyai Roro mencoba menyerang Dewi Pertiwi dengan kekuatannya, tapi Kris pelindung itu terus memancarkan cahaya suci yang membuat Nyai Roro terhambat.
Mereka berlima dan warga desa melihat kesempatan ini untuk menyerang Nyai Roro.
Setelah pertempuran yang sengit, Nyai Roro akhirnya dapat dikalahkan oleh mereka berlima dan Dewi Pertiwi. Kris pelindung yang digunakan oleh Dewi Pertiwi membuktikan kekuatannya dalam melemahkan Nyai Roro.
Dengan kekuatan gabungan dari mereka berlima dan Dewi Pertiwi, Nyai Roro tidak dapat melawan lagi. Akhirnya, Nyai Roro terjatuh dan kekuatan supernaturalnya lenyap.
Mereka berlima dan warga desa merayakan kemenangan mereka. Dewi Pertiwi memberikan berkat dan perlindungan kepada desa, sehingga desa menjadi aman dan makmur kembali.
Kemenangan ini menandai akhir dari teror Nyai Roro di desa. Mereka berlima dan warga desa hidup damai dan tenteram, dengan kenangan akan pertempuran melawan Nyai Roro yang akan selalu diingat.
Setelah kemenangan atas Nyai Roro, mereka berlima yang melakukan KKN di desa tersebut akhirnya kembali pulang ke kota. Warga desa menyambut mereka dengan gembira dan rasa terima kasih yang mendalam.
"Warga desa sangat berterima kasih atas jasa kalian!" kata kepala desa dengan senyum lebar. "Kalian telah menyelamatkan desa kami dari teror Nyai Roro."
Mereka berlima tersenyum dan merasa bangga atas pencapaian mereka. Mereka tahu bahwa pengalaman selama KKN di desa tersebut akan selalu mereka ingat selamanya.
"Terima kasih atas kesempatan ini," kata salah satu dari mereka berlima. "Kami akan selalu mengingat kebaikan dan keramahan warga desa."
Dengan rasa haru dan bahagia, mereka berlima berpamitan dengan warga desa dan kembali ke kota, membawa kenangan indah dan pengalaman berharga selama KKN di desa tersebut.
Di perjalanan pulang, mereka berlima mendapat pesan misterius di ponsel mereka. Pesan itu berbunyi: "Nyai Roro mungkin bukan yang terakhir. Bersiaplah untuk tantangan berikutnya."
Mereka berlima saling menatap dengan khawatir dan penasaran. Apakah pesan itu benar? Apakah ada ancaman lain yang akan datang?
"Siapa yang mengirim pesan ini?" tanya salah satu dari mereka berlima.
"Tidak tahu," jawab yang lain. "Tapi kita harus waspada."
Mereka berlima memutuskan untuk membicarakan pesan misterius itu lebih lanjut ketika mereka sudah sampai di kota. Apakah pesan itu hanya lelucon atau ada sesuatu yang lebih serius?