NovelToon NovelToon
Benih Pria Beristri (Terpaksa Menjadi Yang Kedua)

Benih Pria Beristri (Terpaksa Menjadi Yang Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Nikah Kontrak
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: Velza

Ketika sedang dihadapkan pada situasi yang sangat sulit, Farida Agustin harus rela terikat pernikahan kontrak dengan seorang pria beristri bernama Rama Arsalan.

Bagaimanakah kehidupan keduanya kelak? Akankah menumbuhkan buih-buih cinta di antara keduanya atau justru berakhir sesuai kontrak yang ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Menyerah

Setibanya di rumah sakit, Farida langsung dibawa ke ruang operasi karena pendarahan yang dialaminya mengakibatkan janin dalam rahimnya tak dapat diselamatkan, sehingga harus dilakukan kuretase.

Sementara itu, di depan ruang operasi baik Rama maupun Mami Sinta masih menunggu dengan gelisah. Di tengah kegelisahannya, Rama mendapat panggilan telepon dari Revaldi.

"Ada apa, Al?" tanya Rama dengan suara lirih.

"Nadia datang ke kantor, dia memaksa masuk buat ketemu kamu," jawab Revaldi.

Mendengar nama itu, seketika Rama langsung mengepalkan tangannya. "Bawa dia ke tempat biasa, setelah urusan di sini selesai aku ke sana."

Tanpa mendengar jawaban dari Revaldi, Rama langsung mematikan panggilan telepon dan kembali fokus menunggu kabar dari Farida yang masih berada di ruang operasi.

Setelah menunggu cukup lama, pintu ruang operasi terbuka dan nampaklah dokter yang menangani Farida keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana kondisi menantu saya, Dok?" tanya Mami Sinta.

"Saat ini kondisi pasien sudah stabil, tapi masih dalam pemantauan tim medis. Sebentar lagi akan dipindah ke ruang perawatan," jawab dokter.

Rama dan Mami Sinta menghela napas lega, setidaknya kondisi Farida tidak mengkhawatirkan meski harus kehilangan sang calon bayi.

Sepeninggal dokter, Rama kembali duduk lalu diikuti sang mami.

"Ada apa?" tanya Mami Sinta saat melihat putra semata wayangnya terlihat murung.

"Gimana nanti kalau Farida tahu jika janinnya tidak bisa diselamatkan? Dia pasti bakal marah ke Rama, Mi. Karena secara nggak langsung, Rama yang menyebabkan hal ini terjadi."

Mami Sinta menepuk pelan bahu Rama, beliau tahu betul dengan perasaan putranya itu.

"Bicaralah pelan-pelan. Mami yakin, Farida pasti akan mengerti. Kita juga nggak menginginkan hal ini dan semua juga diluar kendali kita," ujar Mami Sinta.

"Sebaiknya kamu pulang dulu, biar mami yang jaga Farida," sambung Mami Sinta.

Rama mengangguk, mengiyakan ucapan maminya. "Rama titip Farida, Mi. Nanti Rama balik ke sini lagi, kalau ada apa-apa langsung telepon aja."

"Iya, mami pasti jagain Farida dengan baik."

Rama pun bergegas meninggalkan rumah sakit. Tujuannya saat ini bukanlah untuk pulang, melainkan menyelesaikan urusan yang masih tertunda.

Sesampainya di tempat tujuan, Rama mempercepat langkah kakinya menuju sebuah ruangan yang gelap dan pengap, juga kedap suara. Sehingga, apa pun yang sedang mereka lakukan takkan ada yang bisa mendengar.

Di sebuah kursi, terlihat seorang wanita dengan kondisi tangan terikat ke belakang kursi. Mendengar langkah kaki yang mendekatinya, wanita yang tak lain adalah Nadia langsung mengangkat kepalanya guna melihat siapa yang datang.

"Mas ... Rama," ucap Nadia dengan suara lirih dan sedikit terbata.

"Ternyata peringatanku cuma kamu anggap angin lalu. Nyalimu sangat besar sekali, Nadia." Kata demi kata yang keluar dari mulut Rama terasa sangat menusuk, disertai kilatan amarah dari sorot matanya.

"A-aku minta maaf, Mas. Aku mengaku salah karena mengabaikan ucapanmu. Aku mohon, tolong lepaskan aku. Aku janji setelah ini nggak akan pernah mengusik kehidupan kamu dan aku akan pergi sejauh mungkin."

Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Nadia, lalu Rama mencengkeram leher Nadia dengan cukup kuat.

"Kenapa baru sekarang kamu mau pergi? Aku sudah menyuruhmu pergi dari awal, tapi kamu meremehkan setiap ucapanku. Jadi, jangan salahkan aku kalau kamu harus membayar apa yang sudah kamu perbuat. Karena aku nggak akan semudah itu melepaskan kamu setelah apa yang sudah terjadi."

Tubuh Nadia meronta karena cengkeraman Rama yang membuatnya susah untuk bernapas, diiringi keringat dan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

"Nikmati dulu hasil dari perbuatanmu, baru aku akan membiarkanmu pergi," pungkas Rama sambil melepas cengkeramannya dengan kasar.

Rama pun berlalu pergi meninggalkan Nadia yang masih menangis.

"Buat dia cacat dan kirim ke luar negeri, pastikan dia nggak bisa kembali lagi ke sini," titah Rama pada anak buahnya yang berada di ruangan itu.

"Baik, Tuan."

......................

Mami Sinta masih senantiasa menunggu Farida yang belum siuman. Tak berapa lama, jari Farida bergerak dan perlahan mulai membuka matanya.

"Syukurlah, kamu sudah sadar, Fa." Mami Sinta segera menekan bel guna memanggil dokter. Beberapa saat kemudian, dokter pun masuk ruangan beserta dengan seorang perawat.

"Bagaimana kondisinya, Dok?" tanya Mami Sinta, sesaat setelah dokter selesai memeriksa.

"Kondisi pasien sudah membaik, tinggal masa pemulihan saja. Untuk sementara waktu, jangan biarkan melakukan aktivitas berat atau yang berlebihan sampai kondisinya benar-benar pulih."

"Baik, Dok."

Setelah dokter dan perawat pergi, Mami Sinta lantas menghampiri Farida dan duduk di samping ranjang.

"Saya kenapa bisa di sini, Mi?"

Mami Sinta terdiam sejenak, kemudian mulai menjelaskan semuanya.

"Maafin mami, ya, Fa. Ini semua salah mami yang nggak bisa jaga kamu," ucap Mami Sinta yang menangis seraya menggenggam erat tangan Farida.

"Enggak, Mi. Ini bukan salah Mami. Farida yang nggak bisa jaga diri, sampai harus kehilangan janin di kandungan Farida."

"Kamu nggak salah, Fa. Karena memang seharusnya kamu nggak berada di posisi seperti ini. Mami janji, setelah ini Mami akan jaga kamu kalau perlu Mami akan siapkan bodyguard supaya bisa lindungi kamu setiap waktu," ujar Mami Sinta.

"Enggak perlu, Mi. Farida nggak mau terlalu banyak nyusahin Mami," tolak Farida dengan halus.

"Ini sudah tanggung jawab mami karena kamu tinggal di rumah mami. Ya sudah, sebaiknya kamu istirahat lagi."

**

Malam harinya, Rama sudah sampai di ruang rawat Farida. Dia menyuruh maminya untuk pulang agar bisa istirahat, sedangkan dia yang akan menjaga Farida di rumah sakit.

Dalam ruangan itu terasa sunyi dan hening karena baik Rama maupun Farida larut dalam pikiran masing-masing.

"Maaf." Akhirnya, satu kata terucap dari mulut Rama yang memecah keheningan.

"Saya yang seharusnya minta maaf, saya nggak bisa menjaga kandungan dengan baik," balas Farida.

"Semua terjadi bermula dari saya, sampai kamu harus seperti ini."

Untuk beberapa saat keduanya saling terdiam. Karena tak tahu apa yang harus dibicarakan.

"Tuan," panggil Farida.

Rama segera menatap Farida yang seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi ragu.

"Ada apa?"

"Kita akhiri saja semua ini. Saya sudah gagal memberikan keturunan untuk Anda, kita jalani kehidupan masing-masing."

Rama mengepalkan tangannya sembari memejamkan mata, lalu mengembuskan napas panjang.

"Saya akan mengabulkan apa pun yang kamu minta, tapi tidak dengan yang satu ini. Saya sudah berjanji akan menjadikan kamu satu-satunya pendamping saya. Setelah kamu sehat, kita akan adakan pernikahan secara resmi."

"T-tapi, Tuan ...." Belum sempat Farida menyelesaikan ucapannya, Rama sudah membungkam mulutnya dengan satu ciuman singkat.

"Tidak ada penolakan. Mulai saat ini, kamu yang akan menjadi Nyonya Rama satu-satunya. Saya sudah mengubungi Rian, dia akan datang sebelum hari pernikahan."

Farida tak mampu berkata-kata lagi karena keputusan Rama. Dia yang ingin menyerah dan mengakhiri hubungan, justru akan terikat selamanya dengan pria yang kini berada di sisinya.

1
Marini Suhendar
lanjut thor..sementara saya tarik napas dulu 😁
Rieya Yanie
semoga lekas pulih kak..aamiin
Velza: aamiin 🙏💖
total 1 replies
Rieya Yanie
jangan lama lama up nya kak..semangat
Blu Lovfres
lepaskan, farida dgn .kasih bayaran yg lebih mahal.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!