Claudia Permata Sari seorang yatim piatu baru berumur 17 tahun ketika waktu perjalan pulang dari sekolahnya menuju kerumahnya. dia menolong seorang nenek yang kelaparan dan kehausan, jadi sang nenek sangat berterimakasih kepada caludia dan memberikan sebuah kalung kepada caludia....
°
°
°
°
°
°
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Claudia yang mendengarkan penjelasan Devan ia tersenyum manis bibirnya terangkat ke atas. Ia sadar sekarang di juga menyukai Devan dan mencintainya, karena itu ia merasa sakit apabila ada cewek lain yang mendekati Devan, apalagi saat ia berpikiran macam-macam tadi, hati terasa teriris pisau, lalu ia membalas pelukan Devan juga dengan erat.
"Aku tidak salah paham kok, dan juga kapan aku mengabaikan mu?. " kata Claudia pura-pura tidak ingat.
Devan yang merasakan Claudia membalas pelukannya ia sangat gembira, lalu ia menghirup aroma lavender di leher Claudia membuat hati nya tenang dan pikiran kembali rileks.
Setelah beberapa menit, Devan melepas kan pelukan nya setelah itu lengannya lebar memegang pipi merah Claudia, sekarang jarak mereka berdua sangatlah dekat hanya beberapa inci.
"Audi" kata Devan lembut yang masih memegang kedua pipi Claudia
"Dengar aku baik baik" kata Devan lagi
"Hmm.. Claudia hanya berdehem lalu mengangguk seperti anak ayam mematuk makanan nya.
"Aku sangat mencintaimu dan aku sangat menyayangimu"kata Devan sangatlah lembut saat mengatakan perasaannya, ia tidak tahan lagi menahan semuanya ingin lepas sekarang. Setelah lepas terasa lega di hati. Dia tidak peduli apakah membalas atau tidak yang penting dia harus mengungkapkan perasaannya sekarang sebelum terlambat.
Deg...
Jantung Claudia berdetak kencang, saat mendengarkan pengakuan cinta Devan yang tiba-tiba. Ia memegang dadanya dengan telapak tangan, apakah kak Devan mendengar detak jantungnya pikir nya dalam hati.
Lalu dia mendongakkan kepala ke atas untuk melihat Devan karena Devan lebih tinggi darinya...
"Kak aku..." Kata Claudia terhenti.
"Sssss" kata Devan sambil menempel kan jari telunjuk nya di bibir Claudia
"Hari ini kamu cukup mendengarkan aku saja" kata Devan lagi, lalu Claudia mengangguk kepala
"Audi aku menyukaimu saat pertama kali kita bertemu, di toko buku, saat itu aku merasa tertarik kepada mu, karen hanya kamu wanita yang mengabaikan ku," kata Devan lembut
"Dan yang lebih aku merasa tertarik lagi terhadap mu, aku tidak merasa risih saat kamu dekat dengan ku, justru aku ingin menempel dengan mu, dan aku malah terbengong, saat itu aku sangat terpesona dengan kecantikan mu, saat kau pergi baru aku tersadar bahwa kau sudah pergi jauh, lalu aku mengejar mu keluar ternyata kau sudah pergi" kata Devan lagi
"Saat itu baru aku tersadar bahwa aku sudah jatuh cinta padamu pada pandangan pertama" kata Devan lagi
"Aku ingin bertemu lagi dengan mu, tidak di sangka kita malah ketemu restauran Waktu itu, aku hanya memperhatikan kamu dari jauh, kesempatan datang saat kamu ke toilet aku mengikuti mu, lalu aku menunggumu di depan pintu toilet, tidak di sangka keberuntungannya berpihak kepadaku, saat sampai di hadapan ku, kau malah tergelincir, untung aku sigap dan langsung menangkap dan memelukmu, hehehe, untuk melepaskan rindu" kata Devan lagi dengan lembut.
"jadi kak dev yang mengikuti ku, pantas saja aku merasa kan ada orang yang mengikuti ku" kata Claudia sambil menghentakkan kaki nya di tanah yang terasa pegal.
"kenapa" kata Devan melihat Claudia menghentakkan kakinya
"Kak aku capek berdiri" kata Claudia, lalu ia berjalan ke kursi yang ada di teras rumahnya, lalu ia duduk di sana.
"Kak besok saja lanjut cerita nya, Ezel pasti sudah lama menunggu di mobil kasian dia" kata Claudia
"Baiklah, besok aku jemput ya, tidak ada menolak lagi" kata Devan dengan senyuman bahagia.
"Hmm" Claudia berdehem lalu mengangguk.
"Audi, boleh kah aku memelukmu sebelum pergi" kata Devan
"Kenapa kak dev minta izin, biasanya langsung saja" kata Claudia sambil menahan malu
"Biasanya itu dalam ke adaan darurat, boleh ya" kata Devan lagi
"Gak tau " kata Claudia sambil beranjak dari tempat duduk nya lalu mengambil tas yang di atas meja, lalu ia berjalan kedalam rumah.
Devan tidak menyia nyiakan kesempatan dia langsung memeluk Claudia dengan erat,
"Kak" kata Claudia sambil terkejut karena Devan memeluknya secara tiba tiba.
"Audi aku tunggu jawaban dari mu" kata devan sambil berbisik di telinga claudia sehingga membuat telinganya memerah.
"Aku akan menjawab dalam satu minggu ini" kata claudia, tidak langsung menjawab untuk membalas cinta Devan, ia ingin melihat keseriusan Devan terlebih dahulu.
"Oke aku tunggu" kata Devan lagi lalu melepaskan pelukannya.
"Aku pergi dulu, energi ku sudah penuh saat di charger, aku balik dulu besok aku jemput " kata Devan tersenyum lembut lalu pergi dari hadapan Claudia menuju ke mobilnya, setelah itu ia langsung pulang menuju rumahnya.
Setelah bayangan mobil depan tidak terlihat lagi, baru Claudia masuk ke dalam rumahnya, dan langsung masuk ke dalam kamar nya untuk membersihkan diri, hari ini terasa sangat panjang pikirnya.
Tidak terasa hari sudah memasuki malam, Claudia keluar dari kamarnya untuk membuat makanan malam, untuk dirinya juga untuk Bonbon, setelah semuanya selesai dia menata di atas meja makan, setelah itu makanan siap di sajikan.
Setelah itu ia memanggil Bonbon dalam kamarnya untuk segera makan malam bersama. Setelah selesai makan Claudia mencuci piring dan di bantu oleh Bonbon membersihkan meja makan.
Setelah semuanya beres mereka kembali ke kamar masing-masing untuk mengerjakan PR setelah itu baru mereka istirahat.
"Bonbon kerja Pr mu terlebih dahulu baru tidur, apakah kamu paham" kata Claudia
"Paham kak" kata Bonbon setelah ia berlari ke kamar nya.
Setelah itu Claudia juga mengerjakan tugas dari sekolahnya sebelum ia pergi bobok cantik.
.
.
.
Bersambung....
~🙏maaf kalau ada salah dalam penulisan dan penyampaian, ini hanya karangan semata dan masih banyak typo, dan mohon sarannya untuk perbaikan tulisan aku ke depannya dan jangan lupa tekan tombol like kalau suka, TERIMAKASIH telah membaca tulisan aku ~
puas bacanya