NovelToon NovelToon
Figuran Dalam Dunia Fiksi

Figuran Dalam Dunia Fiksi

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Idola sekolah
Popularitas:33.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jelita Pramono seorang gadis periang, namun jangan sampai kalian mengusik nya, apalagi keluarga maupun orang yang ia sayang disekitarnya. Karena jika kamu melakukannya, habislah hidupmu.

Hingga suatu hari, ia sedang pergi bersama kakak nya, tapi di dalam perjalanan, mobil mereka tertabrak mobil lain dari arah belakang. Sehingga, Jelita yang berada di mobil penumpang mengeluarkan darah segar di dahi nya dan tak sadarkan diri.

Namun, ia terbangun bukan di tubuh nya, tapi seorang gadis bernama Jelita Yunanda, yang tak lain merupakan nama gadis di sebuah novel yang ia baca terakhir kali.

Bukan sebagai pemeran utama atau si antagonis, melainkan figuran atau teman antagonis yang sikapnya dingin dan jarang bicara sekaligus jarang tersenyum.

Mengapa Jelita tiba-tiba masuk kedalam novel menjadi seorang figuran? Apa yang akan terjadi dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Apa-Apa

"ADEEEK!!!" seru Reza dan Raza bersamaan, suara mereka terdengar panik.

"Litaaa!" jerit Mey, Dara, dan Tiara hampir bersamaan.

Sementara Laura, dengan air mata yang bahkan tidak keluar, mulai menangis, "Aku... aku gak sengaja... maaf... hiks..."

Kantin langsung heboh. Suasana yang tadinya ramai, kini semua mata tertuju ke arah meja mereka.

"Lita, kau tak apa?" tanya Mey cemas, langsung memegang pundak Jelita.

Jelita menggelengkan kepala, berusaha tersenyum.

Namun Raza malah membentak, matanya merah marah, "Apa-nya yang gak papa! Lihat tanganmu! Melepuh begitu!"

Reza wajahnya gelap. "Kalau sampai sesuatu terjadi sama adikku... awas kamu!" katanya mengarah ke Laura.

Devano sempat ingin maju membantu, tapi Reza yang lebih dekat sudah lebih dulu menggendong Jelita ala bridal.

"Kak! Kak! Cuma tangan doang yang sakit, kenapa harus digendong segala?" protes Jelita, wajahnya sudah merah padam karena malu.

"Diamlah!" bentak Reza pendek, sambil berlari cepat menuju UKS.

Dalam hati Jelita hanya bisa mengeluh,

"Ya ampun, padahal cuma tangan. Kenapa harus digendong begini. Malu weeeh!"

Mey, yang panik, langsung berlari mengejar Reza dan Raza dari belakang, diikuti Devano yang tidak mau kalah.

"Yaaaaaa!" jerit Tiara dari belakang.

Tiara menoleh galak ke arah Laura. "Kamu! Kalau jalan itu pakai mata dong! Kayaknya kamu sengaja deh! Ngaku aja!" bentaknya.

"Huuuuu... aku gak sengaja, Tiara. Beneran!" sahut Laura sambil berpura-pura menangis, suara bergetar tapi tidak ada air mata sama sekali.

"Aku gak percaya, jika tadi jelita gak berusaha menepis makanan mu, pasti akan mengenai Mey kan." marah Tiara.

Laura menggelengkan kepalanya.

Dara melipat tangan di depan dada, wajahnya sinis. "Nangis? Alah. Tiap hari kerjaan mu nangis mulu. Tangis palsu aja di goreng."

Laura memandang mereka dengan wajah memelas.

"Huumm... beneran maaf... Rel, kamu percaya kan sama aku...?" katanya, matanya berbinar-binar menatap Verrel.

Verrel hanya diam. Pandangannya berpindah antara Laura, Jelita yang sudah digendong pergi, dan teman-temannya yang marah.

Akhirnya Verrel tidak berkata apa-apa. Ia hanya menghela napas panjang dan memandang Laura dengan datar.

Melihat Verrel diam saja, Laura makin cemberut. Ia menggertakkan giginya dengan kesal.

Willy, yang sejak tadi mengamati, akhirnya berkata tegas,

"Udah lah, Laura. Dari pada nangis, mending nanti kamu minta maaf langsung ke Jelita. Jelas-jelas kamu salah."

Laura mengepalkan tangannya di balik punggung.

"Ba... baik... aku akan minta maaf nanti... hiks..." jawabnya dengan suara bergetar.

Harry menepuk tangan. "Sudah, ayo! Buruan kita ke UKS! Yang lain pasti udah di sana!"

Dara masih sempat menggeram sebelum berbalik,

"Kamu... kalau terjadi apa-apa sama Jelita, awas aja kau!"

Akhirnya Harry, Willy, Tiara dan Dara berlari mengejar ke arah UKS.

Sebelum Verrel pergi, ia berbalik dan berkata, kamu... bersihkan dirimu, aku mau mengunjungi Jelita dulu.

Lalu tanpa berkata apa-apa lagi, Verrel sudah melangkah pergi meninggalkan Laura yang masih mematung mendengar ucapan Verrel barusan.

Sementara itu, kantin kembali ramai dengan bisik-bisik siswa lain.

"Aku udah curiga dari dulu, dia kayak... pick me girl gitu gak sih? Yang sok manis depan cowok-cowok." tambah yang lain.

"Tapi kasian juga sih kalau dia beneran gak sengaja..." sahut siswa lain dengan nada ragu.

"Kasian apaan, tuh nangis aja gak keluar air matanya! Drama queen!" kata seorang cowok sambil terkekeh.

Laura diam di tempat, mengusap "air mata" yang tidak pernah keluar.

Ia memandang ke arah pintu kantin, di mana geng Velocity X dan geng Mey baru saja pergi.

Dalam hati, Laura menggeram, "MEYRISKA, Hari ini kamu beruntung karena ada jelita, tapi tidak untuk lain kali. "

Pintu ruang UKS terbuka cepat. Reza masih menggendong Jelita, napasnya terengah-engah karena berlari. Raza mengikuti di belakang, matanya gelap, rahangnya mengeras.

"Dok! Dokter Andika!" panggil Reza nyaring.

Dokter muda berjas putih itu segera menghampiri, wajahnya terkejut melihat Reza membawa Jelita dalam gendongan.

"Kenapa ini? Kenapa kalian lagi?" tanya dokter Andika bingung saking seringnya geng ini datang ke UKS.

"Jelita ketumpahan kuah panas, Dok. Tadi di kantin! Tolong lihat tangannya!" kata Reza, suara penuh panik.

Dokter Andika mengangkat alis, menatap tangan Jelita yang kemerahan.

"Sini, duduk dulu. Aku periksa dulu lukanya, ya." ujarnya tenang.

Jelita akhirnya duduk di ranjang UKS, wajahnya setengah malu setengah kesal.

"Yaelah Kak, cuma luka bakar aja, dikit doang. Gak usah heboh banget..." keluh Jelita pelan sambil manyun.

"Luka bakar itu gak bisa disepelekan, Lita! Itu tangan kamu! Bagian penting!" omel Reza sambil berdiri di samping ranjang.

Raza mengangguk setuju. "Kalau sampai bekas gimana? Atau infeksi? Jangan asal ngomong 'dikit doang'."

Dokter Andika tersenyum kecil. "Tenang, kalian ini... Jelita cuma luka bakar ringan. Aku bersihin dulu ya, terus aku oleskan salep. Nanti dibalut sebentar."

Ia mulai membersihkan tangan Jelita dengan perlahan.

"Aduh..." Jelita meringis sedikit.

"Sakit ya? Maaf ya, tahan dikit..." kata dokter sambil telaten mengoleskan salep dingin.

"Udah selesai. Tapi jangan banyak gerak dulu ya, Lita. Dan kalau nanti perih atau makin parah, langsung bilang." ujar dokter Andika.

"Terima kasih, Dok..." ucap Jelita pelan.

Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar dari luar. Suasana makin ramai. Mey, Devano, Tiara, Harry, Verrel, Dara, dan Willy muncul di ambang pintu dengan wajah cemas.

"Litaaa!" seru mereka bersamaan.

"Gimana lukanya?" tanya Tiara begitu melihat Jelita duduk di ranjang UKS dengan tangan terbalut perban putih.

"Gak serius. Nih lihat." Jelita mengangkat sedikit tangannya, menunjukkan balutan ringan yang sudah diberi salep oleh dokter.

"Huh... kalau tadi kita gak buru-buru ke sini, beneran deh, pengin aku hajar tuh si Laura!" Dara mendesis, wajahnya merah karena emosi.

Verrel yang berdiri agak belakang hanya diam seribu bahasa.

Jelita menatap sahabat-sahabatnya satu per satu lalu berkata pelan, "Udah, udah... Aku udah gak papa. Gak usah dibesar-besarkan."

Tapi dalam hatinya, Jelita mencibir dingin. "Hajar saja dia... aku gak akan marah. Bahkan aku senang. Tapi kalau kalian gak bisa... biar aku yang turun tangan."

"Kalau udah semua, kita balik ke kelas atau gimana nih?" tanya Willy sambil menoleh ke teman-temannya.

"Ya balik lah... Ayuk." sahut Jelita

Mey menggenggam lengannya dengan cemas. "Beneran nih, Lit? Gak sakit lagi?"

"Iya, Mey... beneran. Yuk kita balik. Daripada makin rame."

Mereka mengangguk kompak. Akhirnya mereka semua keluar dari ruang UKS bersama-sama.

1
Nitnot
luar biasa
Ayu Dani
sad
Narti Narti
lagi up ya thor masih kurang banyak semangat 😊😊😊😊😊😊
sahabat pena
bener ya jgn berlebih-lebihan ketawa t
nanti pasti nangis.. duh bawang nya banyak bgt sih kak... huhuhu.. mblebes di pojokkan kasur ini😭😭😭😭
sasa adzka
love you Thor 🥰🥰
next trus up ny ya....
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
karina
semangat up nya thor
Erny Kadu
Luar biasa
RJ 💜🐑
plisssa up yang banyak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭😭
Darmanto Atok
next Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor
sasa adzka
Thor jangan lama Napa up nya.. kadang lupa ey jalan cerita nya Thor.. ngulang awal lagi aku baca nya..

Thor yg baik hati, suka menabung, tidak sombong.. banyak banyak ya up nya Thor 🥰🥰🥰
Narti Narti: akhirnya update juga setelah 4 hari ga update.... makasih thor 🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Mineaa
aaaaaaaa......si ulet Laura...... tunggu karma mu datang.....ayo Lita....cabik cabik topeng muka dua nya.....biar terbongkar semuanya....saat itu tiba....aku akan bilang... HOREEEE EEEE......👏👏👏👏👏
karina
ko up dikit sie thor. padahal lama loh nga up😭😭
karina: di tunggu up nya ka
Lilyana Azzahra Dekranasda: lagi ada tamu dirumah 🙏🏻🙏🏻 nanti di up lagi
total 2 replies
adlyu
Update lagi thor
Winny Anpooh
Luar biasa
Narti Narti
ko belum update thor
sullycungliiie
kurang thor
Mrytl22
Typo kah?? Bukannya harusnya si jelita
Lilyana Azzahra Dekranasda: ah iya.. nanti diganti 🤭
total 1 replies
RJ 💜🐑
aku suka gaya kamu lit 👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻😍😍
Viona Syafazea
kurang banyak up nya.. 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!