Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
...Budidayakan Like/ Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・🌙・。*⋌...
Mendengar peryataan dari Chris memang tidak adil, apalagi ketika ia akan terjebak selamanya disini, membayangkan nya saja membuat nya tak percaya diri, untuk mengikuti tawaran yang Chris berikan.
"Arti lain, aku benar-benar akan jadi budakmu? Apa seperti itu kau tawarkan ke wanita lain juga? Pada akhirnya dia akan disini dengan waktu lama" bantah Alice.
"Ini pertama kali, hanya kau dari segala banyak nya wanita yang pernah kesini. Beberapa wanita tidak kuminta tinggal mereka akan sukarela disini. Tapi kau, merengek terus untuk segera pergi, sayang nya aku masih membutuhkan mu" terang Chris entah apa Alice harus berterimakasih atau tidak mengapa mengatakan itu padanya.
"Gadis-gadis itu sangat bódóh, apa yang mereka suka dari rumah ini" tak habis pikir Alice.
"Rumah, uang, makanan, disini mereka bisa membeli apa yang mereka mau, aku tidak pernah melarang nya. Suatu hari terjadi penémbakàn dari gadis-gadis itu yang merasa cemburu dan dirugikan, dan perlahan-lahan gadis-gadis itu juga hilang" smrik Chris yang masih menatap Alice.
"Kau memang sudah tidak waras" balas Alice yang tak percaya yang ia dengar.
"Cukup ceritanya, kau mau mengikuti permainan ku atau tidak? Ini penawaran hanya sekali saja" senyum licik Chris yang menawarkan hanya satu kali.
"Apa ada hukuman ketika aku tertangkap?" tanya hati-hati Alice.
"Itu tentu saja. Jika aku sampai menangkapmu akan ada hukuman, aku sangat menantikan nya" smirk lagi Chris sambil memainkan lidahnya di piercing yang ada di bibirnya.
"Kalau begitu, jika aku menang? Melewati 20 menit beri aku uang" to the point Alice yang tanpa ragu mengatakan itu.
"Berapa yang kau inginkan?" baling menantang Alice.
"20 miliar" singkat Alice.
"Baiklah, kukira berapa, tidak ingin tambah lagi? 20 miliar sangat kecil bagiku, aku tidak akan bangkrut uang segitu hilang" tawar lagi Chris yang patut dicurigai oleh Alice.
"20 miliar dalam bentuk dollar, kau bisa?" tanya lagi Alice.
"Iya, aku sanggupi itu" angguk Chris yang amat yakin, baginya uang seperti itu hanya receh baginya.
"Kau menerima game yang ku buat? Deal?" tanya Chris memastikan.
"Tunggu!! Harus sekarang? Aku belum menyiapkan apapun. Besok pagi" pekik Alice yang menolak hari ini.
"Tidak bisa pagi, lebih mengasyikkan itu harus dilakukan malam, dengan itu kau bisa bersembunyi ditempat yang kau suka dan menunggu saat aku datang menangkap mu" tolak Chris si pembuat game. Yang mendengarnya saja pun langsung bergidik ngeri ia tidak bisa bayangkan jika dirinya tertangkap sebelum waktunya habis.
"Tapi kau juga patuhi, menangkap ku tanpa pistól dan alat penyadap apapun itu dilarang, dengan begitu permainan ini sangat adil" pungkas Alice yang samanya memperingati kalau tidak diizinkan menangkapnya dengan pistól.
"Kurasa makin mengasyikkan. Deal" Chris tersenyum sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman. Meski ragu akhirnya Alice juga menerima jabatan tangan Chris.
...****************...
D-Day hari saat nya tiba, malam itu angin terasa lebih dingin, gerbang rumah terbuka lebar, didepan terpampang hutan yang gelap, hanya terdapat sinar bulan yang remang-remang.
"Apa harus bertindak sejauh ini?" cicit Zac yang nampak khawatir dengan Alice.
Terlihat Alice sudah bersiap yang memakai pakaian yang ia pakai saat ia tiba di pulau Chris. Namun ia memakai sepatu lari, dengan bersiap Alice mengikat tali sepatu nya dengan kencang agar tidak lepas. Chris hanya memerhatikan Alice yang sangat effort, sebegitu ingin kah dia pergi dari sini.
Sedangkan Chris hanya memakai kemeja hitam dan celana hitam nya, bahkan ia berpakaian rapih, bukan untuk bertanding lari.
Lalu anak buahnya mendekat membawa tentengan tas hitam, dalam nya adalah uang senilai 20 miliar bentuk dollar, Nominal yang pas sesuai permintaan Alice.
"Aku sudah siapkan, uang nya. Melihat ini kau pasti akan termotivasi untuk lari lebih jauh" ujar Chris yang menyuruh anak buah nya membuka tas hitam tersebut, dan benar itu adalah uang dalam bentuk dollar.
"Aturan nya, kau lari lebih dulu ke hutan dan aku akan mengejar mu dalam waktu 5 detik" lanjut Chris.
"8 detik" protes Alice.
"5 detik dari sekarang! 1.. 2" peringat Chris yang terlihat santai.
"Haishh" tanpa persiapan apapun lagi Alice langsung berlari dengan sekuat tenaga menuruni bukit dihutan.
"3..4..." Sambil terus menghitung mata Chris melihat kalau Alice benar-benar berlari sekuat tenaga dengan kaki kurusnya.
"Hhh.. Jika ada ranjau aku langsung mati" ngos-ngosan Alice yang terus berlari zig-zag agar tidak mudah tertangkap oleh Chris.
"5"
"Siapkan" perintah Chris pada Zac, dan Chris pun langsung lari dalam hutan yang gelap dengan kecepatan penuh seorang pria.
Zac yang hanya melihat Chris berlari ke dalam hutan, pun juga menyuruh orang nya untuk bersiap.
Alice terus fokus berlari tanpa menoleh ke belakang, tak sekali dirinya berguling di bukit karena terpeleset, namun ia langsung bangun dan berlari kembali.
Melihat ada dua simpangan jalan dihutan, ia pun bingung, hingga ia berhenti, tanpa pikir panjang ia melepas sepatu sebelah kiri nya dan melempar di area simpangan kanan, lalu ia berlari kembali ke simpangan kiri.
Terlihat lelehan keringat diwajahnya, Sampai di persimpangan ia berhenti melihat ada sepatu Alice tergeletak yang tadi digunakan.
"Ahh. Itu sepatu mahal. Kau pikir aku akan tertipu" ujar Chris yang berlari tanpa memungut sepatu itu dan menuju simpangan kiri yang tadi Alice lewati.
Alice pun berhenti berlari ia bersembunyi dibalik semak-semak dan pohon rimbun, ia mencoba menetralkan detak jantungnya dan nafasnya.
"Hugh.." dengan susah payah ia menelan Saliva nya, sungguh ia sangat ketakutan sampai tubuhnya bergetar.
"Kumohon jangan menemukanku disini" gumam yang sangat pelan Alice.
Tek
Suara ranting yang tak sengaja terinjak oleh Chris, Alice reflek menahan nafasnya agar terhindar dari Chris, dia yang sedang berdiri diatas bukit, mata nya menelisik hutan yang gelap.
"Hah.. Dimana dia??" oceh nya sambil menuruni bukit dan berjalan melewati semak-semak dimana Alice bersembunyi.
Setelah beberapa detik kemudian, Alice mulai bernafas kembali ia terlihat ngos-ngosan karena menahan nafasnya. Terlihat keringat mengucur dari pelipis Alice.
Alice pun bangkit melihat jalan tadi yang di lewati Chris dirasa sudah aman, ia mundur perlahan untuk mengambil rute kesamping.
Baru ingin berbalik ia melihat Chris berdiri tepat didepan nya.
"Aaakkkk!"
Pekik Alice yang reflek memundurkan langkahnya dan tubuh nya rubuh ke tanah matanya sangat terkejut bukan main. Bahkan saat Alice berteriak, teriakan itu terdengar sampai ke gerbang rumah, Zac yang sabar menunggu juga mendengar teriakan itu.
"Aishh.. Apa dia berniat membunúhnya?" terang Zac yang melihat ke hutan yang gelap. Ia pun tidak berani untuk ikut campur urusan Chris akhirnya Zac hanya diam menunggu.
Chris yang menunjukkan smirknya melihat Alice yang ketakutan, nafas mereka yang tersengal-sengal. Terlihat Chris yang nampak banjir dengan keringat.
"Aku bisa lari 100 meter dalam 6,5 detik.. Hhh" smirk Chris tersenyum melihat Alice yang terduduk ditanah dengan wajah ketakutan.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan untuk tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...