Kedua keluarga nya sudah bertemu dan sudah memastikan tanggal pernikahan.Namun siapa sangka,dan tak ada yang bisa menduga.Mempelai wanita beserta keluarga nya meninggalkan resepsi pernikahan yang hanya menunggu beberapa jam lagi dilaksanakan.
Dua hari sebelum nya,calon pengantin mendatangi apartemen pemberian orang tua,namun pihak ketiga dari mereka lebih kuat.Mereka melakukan hal yang se harusnya tidak terjadi.
Yesha kamania jatuh ke dalam hasrat calon suami nya Lucky Yudhasoka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Siapa yang akan menduga jika pada akhirnya hunian minimalis milik Daffin lah yang akan di tinggali oleh Yesha dan Yudha,letak nya strategi dan sangat nyaman,dekat dengan keramaian kota dan juga kantor Yudha,hanya sepuluh menit berjalan kaki.
Yesha tersenyum melihat setiap ruangan,walau sedikit aneh tapi inilah yang di inginkan Yudha,terjangkau dari pandangan istri nya.
Satu kamar terletak di atas,pintu utama dan ruang tamu hanya selisih tiga meter. Secara keseluruhan bangunan nya hanya lima belas meter namun benar sangat menakjubkan.
"Lalu bagaimana dengan pembayaran nya Om?". Tanya Yesha,Daffin pun tersenyum.
"Tinggallah sesuka kalian, hitung-hitung ini hadiah pernikahan dari Om ".
"Hah,mana bisa begitu.Lagi pula ada satu kejanggalan yang belum aku tanyakan ".
"Apa? Tanyakan saja Yesha".
Yesha menyipitkan mata "Kenapa bisa Om Daffin memiliki rumah disini,padahal kan keluarga Oma ada apartemen untuk masing-masing".
Daffin tergelak "Mamah saja bisa memiliki rumah dipinggiran kota ini,kenapa Om tidak bisa?".
"Lalu siapa yang menempati nya kalau begitu,jangan bilang Om punya sugar baby disini ya?".
Daffin tersedak,ia batuk.Mata nya melihat Yesha dan Yudha bergantian seolah tidak ingin memandangi diri nya.
"Lihat nya jangan begitu,aku serius tidak memiliki siapapun di kota ini. Aku hanya... Ah sudah lah,tinggali saja rumah ini tidak usah memikirkan pembayaran,nanti gampang aku akan meminta nya pada kakak!".
Ucap Daffin,ia beranjak dari sofa mengusak rambut Yesha setelah itu mendekati Yudha dan mengusap lembut pipi Nindya.
"Mau kemana Om?". Tanya Yudha.
"Aku ada keperluan,kalau kau masih ingin melihat-lihat atau mencoba menginap disini tidak apa-apa. Ada cadangan pangan di dapur,masaklah kalau kalian suka!". Jawab Daffin.
"Lalu Om bagaimana?" tanya Yesha sedikit teriak karena Daffin sudah akan meraih handle pintu.
"Jangan pikirkan saya!".
Daffin pun keluar dan mungkin saja menyalakan mobil lalu pergi dari sana. Sementara di dalam rumah Yesha masih menoleh sana sini memastikan tidak ada yang janggal di rumah ini.
Yesha mulai berdiri dan akan memeriksa satu persatu setiap ruangan.
"Yesha...". panggil Yudha yang berada di dekat Nindya yang sedang memegang botol susu nya.
"Kamu tunggu disini menemani Nindya saja,aku ingin keliling sebentar".
Yudha mengerutkan kening nya,meski berkeliling pun Yudha melihat pergerakan istrinya karena seperti yang Yudha inginkan,rumah dengan ruangan yang terjangkau dari pandangan.
Mengelilingi lantai bawah hingga lantai atas,dan membuka laci meja kerja,semua tidak terlewat , tapi bagi Yesha ada yang belum terjamah dan mungkin tidak akan menduga jika itu bisa di buka.
Srekkk!!
Terdengar Yesha mengaduh saat membuka laci di bawah ranjang,Yudha di bawah pun melihat nya langsung berdiri. Senyum getir terlihat dari bibir Yesha seolah memberitahu Yudha jika dirinya tak apa-apa.
"Sudahlah,itu privasi Om Daffin kenapa kamu sebegitu nya penasaran?". Yudha merasa aneh dengan tingkah istrinya.
Sssssttt!
Tapi Yesha hanya memberikan isyarat untuk Yudha tetap diam. Yesha kembali lagi pada laci yang dengan susah payah ia membuka nya,melihat disana dan ternyata beberapa album dan pakaian hangat.
Yesha mengeluarkan pakaian hangat itu,dan ada juga syal berwarna baby pink bertuliskan Mina.
"Ya ampun ini milik Kak Mina?". Gumam Yesha. Ia menoleh ke bawah dengan Yudha masih mendongak menatap nya.
Yesha membuka satu persatu kembali dan ia tak sengaja menemukan foto yang sudah terbagi menjadi tiga antara Daffin,Mina,Zavi dan.. Satu lagi Yesha tidak paham,itu seperti nya bule atau teman mereka.
Satu paragraf singkat yang isinya tentang curhatan Om Daffin patah hati karena tahu jika Zavi lebih layak untuk Mina.
Yesha mengangguk ia tahu kenapa Om Daffin pergi meninggalkan kak Mina dan akhirnya memilih menikahi janda muda dan kaya raya.
"Sha!...".
"Ya ampun Yudhaa,aku kaget!"
Akhirnya Yudha menyusul Yesha ke lantai atas karena sedari tadi ia memandang istrinya berubah ekspresi wajah,kadang tersenyum,serius,dan kadang lagi menggeleng.
"Aku mau keluar makan siang,kamu ikut atau disini saja?".
"Maksut mu aku ditinggal kamu makan siang sendiri di luar,ingat ya Yudha makanan yang aku makan di habiskan Nindya,masa kamu tega?".
Yudha berdecak,ia juga tadi mengajak nya.
"Bukan kah di dapur ada persediaan makanan,kenapa tidak masak saja?". Tanya Yesha.
"Kalau begitu siapa yang akan memasak?". Tanya Yudha.
Yesha tersadar jika anak nya perlu penjagaan saat salah satu dari mereka memasak,namun sedari tadi Yesha lah asik sendiri.
Kedua nya memutuskan masak bersama setelah menidurkan Nindya,dan sebuah kasur berukuran sedang di bawa nya ke bawah tepat di depan televisi yang menayangkan serial anak.
Menanak nasi,membakar daging salmon,membuat sup,dan tidak lupa es lemon. Yudha bagian membuat es lemon dan juga membakar salmon setengah matang.
"Aku tidak yakin,rumah ini pasti sering ditinggali" ucap Yudha.
Yesha tidak menjawab nya,ia sibuk memotong daging kecil-kecil untuk di masukan ke panci dengan air yang sudah mendidih.
"Bahan masakan ini semua bahkan fresh,lihat sayuran nya tidak ada yang lalu. Kamu mengerti maksud ku kan Sha?".
Yesha mengangguk "Ada sesuatu yang aku belum tahu dari Om Daffin,apa aku harus bertanya detail nya?". Ucap Yesha meminta saran,namun Yudha menggeleng.
"Kenapa?".
"Besok-besok saja kalau kita fix menempati nya,kalau sekarang aku lapar".
"Dasar" gumam Yesha,ia menyebikan bibir nya.
Tak di pungkiri jika Yudha lapar,sarapan tadi sangat lah pagi dan sekarang bahkan sudah melewati jam dua belas,benar saja Yudha sangat lapar.
Masakan selesai dan hanya cukup untuk dua orang, Yudha sudah menyiapkan pompa asi untuk Yesha,biasanya setelah beberapa menit makan ia akan memompa asi. Segala cara ia lakukan demi anak dan istrinya.
"Sampai kapan kita disinii?". Tanya Yudha pada Yesha.
Istrinya sedang menyuapkan nasi ke mulut nya sendiri,ia memutar bola mata seolah berfikir.
"Dua hari bagaimana? Eh, tidak.Kita kembali ke rumah besok saja. Aku ingin menikmati rumah ini,seperti nya enak jika malam hari". Ucap Yesha.
"Maksud mu,kita akan mencoba nya disini?". Kerlingan mata Yudha mengisyaratkan sesuatu dan Yesha menghela nafas.
"Tergantung! Tergantung aku mau atau tidak. Badan ku pegal semua tadi pagi". Kesal Yesha.
"Iya,itu karena kita tidak pernah melakukan nya. Coba kalau seminggu empat,atau tiga kali,atau bahkan tiap hari pasti pegal-pegal nya akan hilang Sha".
Yesha memukul meja cukup keras,Nindya pun sempat terkejut namun Yudha langsung menenangkan.
"Modus,mesum!". Ujar Yesha.
"Itu surga Yesha,kamu tidak mau surga dengan cara mudah dan gampang?".
Mata Yesha membola pada suami nya,membawa bawa surga hanya untuk membujuk Yesha melakukan hubungan suami istri dengan nya.
.
.
.
To be continue.
🌺 Jangan lupa di like dan vote 😘