Naura Salsabila, Wanita berusia 26 tahun. Menikah karena perjodohan dan akhirnya saling mencintai.
5 tahun menikah, belum di karuniai seorang anak. tiba-tiba di tengah kebahagiaannya, rumah tangga mereka goyah karena orang ke 3.
Bagaimana selanjutnya? Akan kah Naura bertahan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makin kesal
“Bagaimana Cel, enak nggak bolu nya?’’ tanya mama Niki.
Celine hanya mengangguk saja. Sebenarnya sangat ingin buang saja bolu ini, tapi tidak mungkin melakukan itu di hadapan mama Niki. Lagi pula rasa bolu buatan Naura memang beneran enak, hanya Celine saja yang iri dengki hati nya.
“Aku sih yes ma. Jadi nggak salah dong jika aku mengenalkan Naura ke mama’’ timpal Niko.
“Nggaklah. Ini mama jadi bisa belajar bikin kue. Sepertinya kamu harus buka toko kue ini Nau. Nggak Perez Loh ini. Kue buatan mu memang enak banget!’’ puji tulus mama Niki.
Naura hanya tersenyum hangat.
“If it's to open a shop, it doesn't seem right, Tan. The cake is delicious, but it's still standard. If it's to open a shop, wouldn't it be too much? Usually, shops don't only sell sponge cakes.’’ Celine yang dari tadi udah gatal mau menjatuhkan Naura akhirnya punya kesempatan juga.
(Kalo untuk buka toko sepertinya nggak lah ya Tan. Enak sih kue nya, tapi masih standart gitu. Jika buka toko kek nya terlalu berlebihan nggak sih! Kan di toko biasanya nggak hanya kue bolu ini aja yang di jual)
Naura hanya tersenyum saja mendengar ocehan burung hantu ini. Dia tau jika Celine sudah dari tadi kesal padanya, tapi Naura santai saja.
“Menurut Tante nggak berlebihan kok Cel. Dan Tante yakin jika Naura juga pintar ini membuat kue lainnya. Ya kan Nau?!’’ mama Niki kekeh sekali. Dia tahu jika Celine ingin menjatuhkan Naura.
“Mbak Celine is very right, Auntie, I am not yet worthy of opening a cake shop. Because my cakes still have many shortcomings. But I always try to learn when I have free time. If I can't open a cake for everyone to eat, at least I can pamper my husband's tongue a little later. In the sense that I can cook even though I am still learning’’ balas Naura lembut tapi menohok.
(Mbak Celine sangat benar Tante, saya memang belum pantas untuk buka toko kue. Karena kue buatan saya masih banyak kekurangannya. Tapi saya selalu berusaha belajar jika ada waktu luang. Jika memang nggak bisa membuka kue untuk makan semua orang, seenggaknya saya sedikit bisa memanjakan lidah suami nanti nya. Dalam artian saya bisa memasak walau masih tahap belajar)
Celine langsung terdiam, berusaha tersenyum mengangguk mengiyakan ucapan Naura. Dia juga agak sedikit kaget, Naura sangat fasih berbahasa Inggrisnya dan juga publik speaking nya juga bagus. Sangat jelas sekali Naura ini sangat luas sekali wawasan dan pengalaman nya.
Ucapan Naura ini memang terdengar sangat lembut sekali, tetapi sangat menusuk hati Celine. Kini makin benci lah wanita burung hantu itu pada Naura. Celine saja yang memang busuk hati nya, Dia yang memulai menabuh genderang perang eh sekali di balas malah tidak terima begini. Memang begini lah sifat sebagian manusia. Mereka yang mencari gara-gara, saat lawannya membalas perbuatan mereka, mereka sakit hati, merasa jadi korban. Padahal mereka duluan yang memulainya.
Naura ini yang tipe tidak mau berkata kasar dan merendahkan orang lain. Jika dirinya sakit hati akan ucapan orang lain, maka Dia akan membalas dengan ucapan lembut nan sopan, tapi pedas dan dengan skill nya.
Sedangkan mama Niki sangat suka karakter Naura ini. Naura tidak membalas sama merendahkan, tapi dengan ucapan lembutnya itu sudah sangat membalas lebih dari pada cukup. Naura juga membalas dengan kepintarannya. Sudah jelas wanita paruh baya ini makin mendukung anaknya, karena menurutnya Naura ini sangat cocok dengan Niko. Karena Naura tidak mudah di tindas.
.
Celine sudah sangat tidak nyaman sekali berada di rumah ini sekarang. Apa lagi melihat Niko yang selalu menatap kagum Naura, dan pujian Ibu dan anak ini pada Naura bertambah dongkol lah hati wanita burung hantu ini. Biasanya jika datang ke rumah ini dirinya nyaman dan damai, tapi sepertinya mulai hari ini tidak lagi. Dia yang sudah tidak tahan lagi telinga dan hati nya langsung saja beranjak.
“Loh, mau kemana Cel... Ada pemotretan lagi ya?’’ tanya mama Niki yang ikut berdiri.
Sebisa mungkin Celine memaksakan senyumnya.
“Oh nggak Tan, ada janji ketemuan sama teman. Kalo gitu aku pergi dulu.’’ Setelah cipika-cipiki langsung saja Celine meninggalkan rumah Niko, dengan hati menyala tentunya.
❤️
Naura yang juga berniat pulang, di cegah mama Niki. Wanita paruh baya ini mengajaknya makan siang bersama di rumahnya. Ini ujung-ujungnya pasti Naura lah yang memasak.
.
Berada di dapur, Naura meminta mama Niki duduk santai saja. Dirinya lah yang mengerjakan semua. Mama Niki tentu saja dengan senang hati mengiyakan. Melihat Naura yang sangat cekatan sekali mengolah, melakukan pekerjaan di dapur nya, membuat mama Niki yakin sekali Naura memang bisa membuat anak nya betah di rumah nantinya. Bisa mengurus Niko yang jarang makan di rumah, karena selalu makan di luar. Hati nya menghangat terharu sekali. Kini tinggal Niko saja yang harus berusaha menyembuhkan hati wanita ini, setelah itu baru bisa masuk ke dalam hati nya. Karena orang tua ini juga ragu karena Naura tidak main-main sakit hati nya.
.
Naura sudah bertanya pada mama Niki mau di masakkan apa. Takutnya tidak sesuai dengan lidah mereka. Orang tua ini hanya mengatakan jika dirumahnya ini, mereka sangat cinta masakan rumahan. Jadilah Naura memasak ayam goreng lengkuas, bandeng pesmol, dan sambal terasi kemangi. Tak lupa mentimun dan kerupuk sebagai pendamping nya. Sungguh makanan Indonesia sekali, berbanding terbalik dengan status sosial keluarga ini. Biasanya keluarga kaya raya begini akan sangat menjaga sekali makanannya . Apa lagi dari minyak, santan, dan gula. Tapi berbeda dengan keluarga Niko.
Sungguh Naura sangat kagum dengan keluarga mama Niki yang sangat hangat dan sederhana dalam hal makanan. Juga dengan welcome nya orang tua ini terhadap dirinya.
“Wahhhh.... Rasanya baru saja kamu masaknya Nau, ini sudah tersaji saja. Tuh alat asak nggak perlu kamu cuci nanti ada bibik yang ngerjain. Kamu panggil saja Erlang, mungkin anak itu sedang asik ngorok.’’ ucap orang tua ini tertawa senang.
Senang karena rumah nya bertambah ramai. Biasanya hanya ngobrol dengan pembantu nya saja, karena Niko akan ada di rumah saat malam atau libur kerja saja.
.
.
“Wah, sudah sok-sokan ya kamu! Pake acara ke Boutique segala. Memang ada duit nya???!’’ ujar wanita paruh baya.
“Hem mungkin di bayarin Oom Tan’’ timpal wanita muda di sebelahnya.
.
.
Siapa kah kira-kira julid ini????
di tunggu crazy up nya
vote untuk author 👍🏻
double up juga mau banget ....🤭