Dan Akhirnya Aku Menyerah

Bayu terdiam mendengar ucapan istrinya, pikirannya melayang jauh, dia berpikir jika sela menjadi sekertaris sudah dapat di pastikan jika mereka akan sering kerja bareng dan pergi bersama.

"Apa anak bos kak lingga laki- laki?" Tanya bayu, dia menatap wajah sela dengan tatapan cemas.

sela hanya mengangguk..

"Aku tidak mengijinkan kamu untuk bekerja dengannya. "Ucap bayu, dia tidak akan rela jika sela bekerja dengan anak bos dari kakaknya itu, sela pasti akan sibuk dengan bosnya itu dan jarang bertemu dengannya.

"Kenapa? Bukannya ini sudah perjanjian kita?" Tanya sela.

"Perjanjian apa, tidak ada perjanjian konyol seperti itu sela, aku masih mampu membiayai hidupmu, jadi kamu cukup diam di rumah. "Ucap bayu.

"Berarti kamu lebih setuju dengan perjanjian kedua."ucap sela.

"Apa perjanjian kedua?" Tanya bayu sambil mengerenyitkan dahinya.

"Jika kamu tidak mau mengijinkan aku untuk bekerja ya berarti kita akan bercerai."ucap sela dengan santainya, dia mengambil minum miliknya dan meminumnya.

"Apa- apaan kamu sela, tidak ada perceraian, dan kamu juga tidak boleh bekerja."ucap bayu.

"Egois, kamu pikir setelah apa yang kamu lakukan kepadaku kamu bisa se–enaknya mengatur hidupku mas? Jangan harap." Ucap sela, dia memanggil pelayan dan membayar makanannya, lalu bangkit dan melangkah meninggalkan bayu yang masih menatap dan terus memanggil namanya, namun sela terus berjalan meninggalkannya dia tidak ingin lagi di kekang oleh suaminya.

"sela, mau kemana kamu, kenapa sekarang kamu membangkang seperti ini hah."ucap bayu saat dia berhasil mencekal lengan sela.

"Jangan tanyakan padaku mas, tanya kepada dirimu sendiri, kenapa aku seperti ini."ucap sela.

"sela kamu masih istriku, dan kamu wajib menuruti perintahku, jika aku tidak mengijinkan kamu untuk bekerja maka kamu tidak boleh bekerja."ucap bayu.

"Baik kalo begitu, dan aku akan mengurus surat agar aku segera terlepas dan tidak lagi menjadi istrimu."ucap selq.

"Itu tidak akan pernah terjadi."ucap bayu.

Mereka berdua masih saja beradu argumen, dan tidak ada yang ingin mengalah, hingga akhirnya sela melepaskan cengkraman tangan suaminya, lalu dia meninggalkan bayu dan kembali kerumahnya, niatnya yang masih ingin mencari beberapa barang dia urungkan karna sudah tidak ada selera lagi untuk mencarinya.

**

sela kembali ke rumahnya dengan perasaan yang kesal kepada suaminya itu.

Sepertinya dia memang akan sangat sulit untuk mendapatkan ijin dari suaminya, tapi dia juga tidak mau berdiam diri saja di rumah , itu hanya akan membuat hatinya semakin sakit karna kalo dia tidak bekerja dia hanya akan terfokus pada masalah yang ada.

"Pak mampir ke cafe mawar ya."Ucap sela kepada supir taxi yang mengantarkannya.

"Baik mbak."

sela kembali menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi mobil, dia menatap ke luar jendela, melihat mobil melewati jalanan yang sedikit lengang karna memang sedang jam kerja.

**

Bayu kembali ke perusahaan tempatnya bekerja dengan perasaan campur aduk, dia terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa melarang sela untuk bekerja, dia tidak akan rela jika sela memiliki penghasilan sendiri, dia ingin sela tetap bergantung kepadanya agar dia tidak mudah meminta cerai darinya, dia sudah bisa membayangkan bagaimana nanti sela akan terus menentangnya, sekarang saja sela sudah sangat susah untuk di atur, apalagi nanti jika dia memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri.

"Pokoknya aku harus bisa mencegahnya,"Gumam bayu saat tiba di ruangannya, dia bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang cukup besar di kotanya, dan bayu sendiri bekerja sebagai manager di sana, gajih yang di perolehnya pun sudah cukup besar, belum lagi tunjangan dan bonus lainnya setiap bulan.

Tok tok tok..

"Pak ini berkas yang harus bapak periksa."Ucap salah seorang karyawan dia memberikan beberapa berkas yang harus di periksa dan di kerjakan oleh bayu.

"Baik, letakan di situ."Ucap bayu sambil menunjuk meja kerjanya.

Karyawan itu mengangguk dan meletakan berkas yang di bawa olehnya, lalu dia segera meninggalkan ruangan bayu.

**

Sela tiba di cafe tujuannya, setelah membayar taxi yang mengantarnya sela langsung masuk ke dalam dan di sambut hangat oleh semua karyawan yang ada di sana, keadaan cafe juga cukup ramai, banyak yang sedang bersantai di sana.

"Selamat datang Bu."Ucap seorang perempuan yang berdiri di meja kasir.

sela hanya tersenyum dan mengangguk.

"Dimana Andre?"Tanya sela.

"Pak Andre ada di ruangannya bu, mau saya panggilkan?"Tanya Ani.

sela mengangguk, dia menunggu Ani memanggil Andre, dan sambil menunggu sela memperhatikan keadaan sekitar Cafe.

"sel, kapan sampe?"tanya Andre.

"Eh Ndre, baru saja kok."Ucap sela.

"Bagaimana keadaan Cafe?"Tanya sela.

"Baik, omset juga terus meningkat, seperti yang aku laporkan kepadamu."Ucap Andre..

sela mengangguk mendengar penjelasan Andre.

"Apa ada yang perlu di tambah atau di perbarui?"Tanya sela.

"Sejauh ini tidak ada, semua masih baik dan cukup."Ucap Andre.

"Bagaimana dengan rencanamu yang ingin membuka cabang lagi?"Tanya Andre.

"Masih aku pikirkan Ndre, aku juga akan bekerja dengan orang lain, jadi takutnya malah gak fokus."Ucap sela, kini mereka duduk di sebuah meja yang ada di pojok, mengobrol sambil menikmati minuman yang baru saja di sajikan oleh pelayan di sana.

"Kamu mau kerja lagi?"Tanya Andre.

"Kenapa gak urus cafe aja, "Lanjutnya.

"Aku gak mau Ndre, kan kamu tau sendiri cafe ini usahaku yang tidak di ketahui oleh mas bayu dan keluarganya, hanya kamu dan juga kak lingga yang tau, kalo aku mengurus cafe ini dia akan tau, aku gak mau itu sampe terjadi."Ucap sela.

Andre mengangguk, sela memang sengaja merahasiakan usaha yang sudah di jalankannya sebelum dia menikah dulu, agar tidak terjadi hal- hal yang tidak di inginkan, itu juga di suruh oleh kakak- Nya lingga, karna kita tidak tau akan seperti apa kedepannya.

"Aku mendengar rumah tanggamu sedang tidak baik- baik saja sel, aku ikut sedih mendengarnya."Ucap Andre.

"Kamu pasti tau dari kak lingga ya."Ucap sela, dia dan lingga kakaknya sudah menganggap Andre sebagai keluarga mereka sendiri, Andre adalah sahabat sela dan juga kakaknya lingga jadi tidak ada rahasia di antara mereka, Andre juga sama sangat menyayangi sela seperti adiknya sendiri, walaupun usia mereka hanya beda satu tahun saja.

"Iya, semalam kakak mu menelpon ku, dia membicarakan masalah rumah tanggamu, aku sangat tidak menyangka jika bayu bisa melakukan itu kepadamu."Ucap Andre, dia menatap iba kepada sahabatnya itu.

"Kita tidak tau manusia kedepannya akan seperti apa Ndre, karna kita tidak tau bagaimana hatinya, kita tidak bisa menebaknya akan seperti apa esok nanti."Ucap sela sambil tersenyum getir, pandangan matanya menatap lurus keluar.

"Kamu tidak ingin berpisah saja?"tanya Andre.