Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep34" CTHB( KHE 2) 34
Aku duduk di kursi sambil menikmati suasana malam, aku duduk di temani segelas susu dan roti bakar pemberian dari om Ferry . Aku ingin sekali bertemu Viona tapi aku tau kini keadaan nya telah berbeda.
" Besok kamu masuk kuliah lagi ya" Daddy muncul lalu mengelus pundak ku, beliau duduk di samping ku sambil melihat wajah ku.
" Iya dad" Aku sambil membenarkan posisi duduk ku melihat wajah daddy. Keinginan ku untuk bertemu Viona lagi hanya lah hayalan belaka tak nyata terjadi karna kejadian itu menghalangi ku untuk bersatu dengan nya.
" Senyum dung, biar makin ganteng" Om Ferry muncul sambil merangkul tante Auly yg makin cantik meski udah berkeluarga.
" Om, gimana kondisi om sekarang?" Aku sambil senyum tipis ngeliat muka nya, aku merasakan hal yg berbeda ketika aku mengenal Vi.
" Om udah sembuh total kok, tapi ya harus sering cek kesehatan sih" Om Ferry ngerapihin rambut ku , senyum nya sangat manis.
"Om apa om pernah terbayangkan kalau om akan meninggalkan dunia ini?" Aku menikmati roti bakar itu sambil tersenyum tipis.
" Pernah,tapi berkat doa dan dukungan dari abang om yaitu daddy kamu om semangat lagi buat sembuh" Om Ferry tersenyum manis sambil mengelus pundak ku.
Aku hanya diam sambil menikmati obrolan ini, sementara di kamar, abang bangkit dari tidur nya.
" El mau kemana?" Mommy yg muncul membawa bubur ayam yg di buat nya barusan.
" Aku haus mom" Abang kembali mendudukan bokong nya di kasur setelah melihat mommy yg membawa air putih .
" Makan dulu ya bubur nya!" Mommy menyuapi abang sambil duduk di tepi ranjang nya. abang pun memakan nya dengan pelan.
Sementara di rumah, Tante Arin duduk di buk Gazebo sambil memandangi bintang yg bersinar terang.
" Vi bunda belum bisa membantu kamu biar bebas maafin bunda" gumam tante Arin sembari mengusap foto Viona yg memakai piyama pink dengan rambut di kuncir.
" Jangan sedih, kita udah berusaha kok,memang ini sudah di takdirkan, kejadian itu menjadi penghalang untuk Vi dekat atau berhubungan dengan Ethel, takdir tak merestui mereka untuk bersama" Om Arga menghampiri sembari membawa roti dan segelas susu hangat buatan nya.
" Tapi aku ingin putri ku di sini, dia bebas seperti anak gadis pada umum nya" Tante Arin menghela nafas berat nya sambil tersenyum getir.
"Aku paham kok, aku pun ingin putri kesayangan kita ada di sini, tapi semua itu nggak mendukung, sepertinya Vi juga mencintai Ethel karna aku bisa liat dari mata nya" Om Arga menyuapi tante Arin sambil tersenyum tipis, hatinya merasa sedih karna melihat wanita yg di cintai nya begitu menginginkan putri mereka ada di sisi nya.
" Aku nggak akan sudi kalau Vi bersatu dengan Ethel, biar lah cinta itu tumbuh tanpa perlu di balas, karna aku nggak sudi kalau mereka menjalin hubungan" Tante Arin dengan nada tak suka, beliau memakan roti itu sambil memalingkan muka.
Om Arga hanya diam sambil mengusap pipi tante Arin yg mulai basah karna air mata itu jatuh tanpa permisi.
' Kasian kak Vi, kakak nggak bisa bersatu dengan kak Ethel, karna kejadian itu membuat kalian terpaksa jauh, aku tau kok kak kalau kalian saling mencintai satu sama lain' Batin Vyan yg mendengar obrolan kedua orang tuanya dari balik pintu.
Di rumah, Evelyn sibuk memainkan bulu kaki Anrez, dia sangat bahagia karna dia akhirnya merasakan kasih sayang seorang abang.
" Bang, abang tau kalau aku sangat ingin memainkan bulu kaki abang ku, sekarang keinginan ku ini udah terpenuhi" Evelyn tersenyum tipis sambil melirik Anrez.
" Nggak tau, tapi abang seneng kalo keinginan kamu terpenuhi, abang janji nggak akan bikin kamu sedih, karna kamu dan bunda adalah dua bidadari yg abang punya" Anrez tersenyum sembari mengelus pundak Evelyn.
Evelyn tersenyum lalu memeluk tubuh Anrez dengan pelan, dia menikmati hangat nya pelukan itu tanpa suara lagi.
anrez sama evelyn udah mulai mesra, ya kita tunggu sajs kelanjutannya