Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Pertunangan Edwin dan Renita (part2)
Setelahnya Edwin, Erwin, Vania, mami Gina dan papi Febri pun memasuki kediaman Anggara dan menyusul si kembar yang telah berada di dalam.
Edwin sudah di sambut oleh keluarga besarnya Renita dan juga si kembar yang sudah bergabung dengan kedua orang tuanya Renita.
Dan tidak beberapa lama Renita pun juga bergabung dengan keluarganya yang duduk berhadapan dengan keluarga dari Edwin.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sebelumnya saya meminta izin terlebih dahulu kepada seluruh keluarganya Renita, saya datang ke sini bersama dengan kedua orang tua saya dan juga saudara saya bermaksud ingin melamar Renita Dwi Anggra untuk menjadi pendamping hidup saya sampai maut memisahkan kami...." kata Edwin dengan keberaniannya Edwin mengatakan langsung alasan ia membawa keluarganya ke rumah keluarga Anggara.
Dan Edwin harap-harap cemas, ia takut kedatangannya di tolak oleh keluarganya Renita.
Pandangan Edwin selalu mengarah ke Renita yang duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya, hari ini penampilan Renita membuat jantung Edwin semakin berdebar-debar.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, saya sebagai papanya Renita menyerahkan jawabannya kepada Renita langsung...." ucap papa Surya kemudian.
Dan semua pandangan tertuju kepada Renita, Edwin beserta keluarganya menantikan jawaban dari Renita langsung.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya Renita Dwi Anggara menerima engkau Edwin Pratama Arcelio sebagai pendamping hidup saya, sampai maut memisahkan kita...." balas Renita atau Nita yang mengiyakan perkataan dari Edwin.
"Alhamdulillah, berarti kita hanya tinggal menentukan tanggal baik buat pernikahan mereka saja...." ujar papi Febri kemudian.
"Sebelum membahas itu, silahkan hidangannya di cicipi terlebih dahulu...." lanjut kata mama Lia yang mempersilahkan keluarga dari Edwin untuk makan terlebih dahulu.
Dari keluarga Arcelio dan Anggara pun mengambil hidangan yang telah di sediakan dan menikmatinya bersama-sama.
"Berarti, mulai saat ini kami memanggil uncle dengan sebutan ayah dong?" tanya Andra kepada orang-orang dewasa yang ada di sana.
"Senyaman Andra saja, Andra mau memanggil uncle Edwin atau ayah Edwin...." balas Erwin kemudian.
"Ayah Edwin...." kata keduanya bersamaan.
Setelah menyantap hidangan bersama mereka pun melanjutkan obrolan, untuk menentukan kapan hari baik buat keduanya melangsungkan acara pernikahan.
Sedangkan Edwin dan Renita hanya bisa manut saja, atas ke inginan dari kedua orang tua mereka.
Dan akhirnya keluarga Anggara dan Arcelio memutuskan pernikahan antara Edwin dan Renita akan di adakan dua bulan lagi, karena banyak hal yang harus mereka siapkan terlebih dahulu.
...💟💟💟💟💟💟...
Sedangkan di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda, ada seorang perempuan yang masih tidak terima atas kabar yang telah beredar.
Kalau laki-laki yang sudah lama ia kejar, sudah menikahi perempuan lain dan bukan dirinya.
"Shit, aku tidak bisa terima ini dan kenapa kamu menikah dengannya?" tanya perempuan itu entah kepada siapa dan di sampingnya ada sahabatnya yang setia menemaninya.
"Sudahlah Angel, mungkin Erwin bukan jodoh kamu dan ikhlaskan saja...." kata temannya yang berada di sampingnya tersebut.
Ya, perempuan yang sedang terpuruk itu adalah Angelina Dwi Maharani dan Di sampingnya adalah Jessica Karunia Putri.
"Tidak bisa begitu Jes dan kamu kan sudah tahu, kalau selama ini aku sangat mencintainya dan aku tidak bisa terima ini semua...." ucap Angel kembali.
"Terus, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Jessica kembali.
"Pertanyaan yang bagus, untuk saat ini aku belum memiliki rencana tapi lihat saja aku akan memberikan perhitungan kepada mereka...." ujar Angel kembali.
"Jes, temani aku minum yuk!?" lanjut kata Angel yang mengajak bestinya tersebut.
"Tapi kamu harus bayarin minumanku loh...." balas Jessica kembali.
"Tidak masalah...." sambung Angel yang mengiyakan dan mereka berdua pun berangkat menuju cafe tempat di mana biasa mereka minum.
...💟💟💟💟💟💟...
Setelah acara lamaran Edwin dan Renita selesai, Erwin dan Vania tidak langsung pulang mereka mampir terlebih dahulu ke rumah utama Arcelio.
"Mi, pi, kak, kami pamit pulang karena besok si kembar mulai sekolah kembali...." kata Vania yang berpamitan kepada kedua mertuanya dan juga kakak iparnya.
"Iya, hati-hati di jalan dan kalau si kembar libur sekolah antar saja si kembar ke sini...." ucap mami Gina kemudian.
"Iya mi, insha Allah, assalamualaikum...." ujar Vania kembali.
"Wa'alaikum Salam...." balas ketiganya bersamaan.
Setelahnya Vania dan Erwin pun memutuskan pulang bersama dengan si kembar dan sebelumnya, Vania juga sudah berpamitan dengan Renita dan mengambil pakaian si kembar di rumahnya Renita.
"Sayang, kata mama Selvi besok kita di suruh ke rumahnya, karena baju untuk kita pakai sudah ada...." lanjut kata Vania yang mengingatkan Erwin, untuk mampir ke rumahnya esok hari.
"Kalau begitu kita akan ke sana sehabis ashar saja, bagaimana?" tanya Erwin kepada Vania.
"Tidak masalah, apa kita ketemu di rumah mama saja?" giliran Vania yang bertanya kepada Erwin.
"Boleh, kalau begitu besok kita ketemuan di rumah mama saja...." sambung Erwin kembali.
"Kalau begitu, besok aku tidak bawa mobil ke cafe aku pakai taksi online saja...." lanjut kata Vania.
Tidak beberapa lama mereka pun tiba di pekarangan rumah mereka dan Erwin akan memasuki mobilnya ke dalam garasi.
"Andra, Dev, kita turun yuk...." ajak Vania kepada si kembar dan tanpa membantah si kembar pun turun dari mobil, di susul oleh Vania yang membawa dua tas ransel yang berisi pakaian si kembar.
Setelahnya Erwin pun memarkirkan mobilnya di dalam garasi, kemudian menyusul istri dan kedua anaknya yang sudah duluan masuk ke dalam rumah.
"Papa pinjam tab-nya dong, aku mau lanjutin nonton film kartun yang tadi...." kata Andra yang tiba-tiba saja menghampiri Erwin.
"Andra jangan main tab dulu, lebih baik kamu mandi dulu...." ucap Vania kemudian yang mengingatkan kepada Andra yang sudah memeluk tab milik Erwin di dadanya.
"Mandinya nanti saja ma, aku masih mau lihat kartun yang tadi...." ujar Andra kembali dan sedang mencari kartun yang tadi ia saksikan bersama Nita dan juga Dev.
Tidak beberapa lama terdengarlah suara yang berasal dari tab milik Erwin yang sedang di pinjam oleh Andra.
"Diandra kamu tidak dengar perkataan mama? Mama tidak melarang kamu menonton kartun di tab, tapi mama minta untuk mandi dulu...." balas Vania yang menghampiri Andra dan mengambil tab milik Erwin dan menghentikan tayangan yang akan di saksikan oleh Andra.
"Mandinya bareng papa yuk...." ajak Erwin kepada Andra yang sudah memasang muka ingin menangis.
"Bukannya papa kemarin sudah download kan kartun itu? Kamu kan bisa lihat di televisi yang layarnya lebih lebar daripada tab punya papa...." lanjut kata Erwin yang mengingatkan kembali kepada Andra.
Kemudian Erwin pun membawa Andra ke dalam kamar mandi, jangan tanyakan ke beradaan Dev.
Karena ia lagi tenang memakan sereal yang di campur dengan granula dan juga chia seed juga susu coklat kegemarannya.
"Dev, habis makan kamu mandi ya...." kata Vania yang meminta kepada Dev yang berada di meja makan.
"Iya ma, tapi mama mandiin ya...." balas Dev kembali.
"Boleh, makanya cepat habiskan makananmu...." ujar Vania kembali dan Dev pun segera menghabiskan makanannya.
Tbc.
hehehe 😁 semoga ka author ngga marah aku spam coment yaa 🙏🏻✌️
to "kata Vania", jika keduanya dipakai terlihat seperti pemborosan kata