NovelToon NovelToon
Cadar Yang Ternoda Almayira

Cadar Yang Ternoda Almayira

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Tamat
Popularitas:116.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ncess Iren

Almayira seorang gadis yang sangat religius, dia tidak pernah melepaskan niqobnya.

Namun di suatu hari ketika dia mengantar temannya, untuk menemui seorang laki_laki justru dirinya yang malah direnggut kehormatannya secara paksa sehingga
menyebabkan dia hamil saat masih sekolah, demi menutupi kehamilannya dia selalu menggunakan jaket.

Bagaimana nasib mayira? Apakah pria itu akan bertanggung jawab?

Penasaran? makanya baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Ke rumah Bara

   "Kak Bara" dari situ menyadari jika saat ini ia sedang dikejar, motor-motor yang memacu mengarah ke mobil yang ia kendarai.

Mayira Tetap santai dia sangat tenang, seakan tidak ada ancaman.

Dalam hati Bara membatin: "Apa kemampuan Ragas telah berkurang" bukan tanpa alasan Bara berpikir seperti itu, karena dia sangat mudah menjangkau mobil Ragas.

"Permainan dimulai" Gumam Mayira saat mendapati Bara, sudah bisa menyaingi kecepatannya.

Dengan perlahan Mayira menaikkan kecepatan yang awalnya rendah, kini perlahan naik hingga mencapai angka tertinggi "Woaahh Masya Allah"

"Sial" Maki Bara ia merasa dipermainkan, tidak tinggal diam Bara melaju dengan kecepatan tinggi.

Pada akhirnya Geng Tiger dan Mayira pun saling memacu kecepatan di jalan raya, untungnya jalanan kini sedang lengang. Tidak terlalu ramai mereka seperti terlihat seperti ugal-ugalan di jalan, yang kenyataannya mereka sudah ahli.

Mayira terlihat begitu ahli dalam mengendalikan kemudi setir, bahkan dia hanya menyetir kemudi dengan sebelah tangan sedangkan tangannya yang lain bebas.

"Ini sangat menyenangkan" Gumam Mayira merasa. Rasa pusing yang menderanya seharian, kini lenyap seketika.

Bara sudah kewalahan karena mobil yang dia kejar ini hampir tidak bisa dijangkau, tapi Bara masih bisa melihat mobil itu di pandangannya.

"Sudah cukup main-mainnya" Ujar Bara dia meregangkan terlebih dahulu gasnya, lalu beberapa detik kemudian kembali memacunya dengan kecepatan lebih tinggi.

Cciiittt....

Bara terpaksa mengerem mendadak motornya, yang membuat bagian belakang sedikit terangkat. Bukan hanya itu bahkan Geng Tiger di belakangnya, melakukan hal yang sama.

Detik-detik ini Bara terperangah, melihat yang menjadi pemandangan di depan sana. Bahkan tidak sedikit dari mereka, yang tidak bisa menutup mulut.

Dalam mobil ada Mayira yang sedang tertawa senang, akhirnya dia bisa kembali melakukan hal yang dia suka.

Dia sedikit menunjukkan atraksi, yang menakjubkan.

Mobil biru itu berputar beberapa kali, tapi hebatnya hal itu tidak menimbulkan kepulan asap.

Dengan cekatan Mayira memutar setirnya dengan sebelah tangan, tangan sebelah kiri Mayira sibuk. Menekan mengatur tombol yang terletak di samping setir, hal yang dilakukannya itu mampu menambah kecepatan roda berputar.

Sedangkan di tempat Bara dan kawan-kawan, mereka masih kagum tidak percaya. Seakan orang yang ada di balik setir kemudi itu, adalah seorang pembalap handal.

Gerakan Mayira yang sigap yang menggantikan, kaki yang tadinya di pedal gas kini beralih mengerem. Hal itu menghasilkan decitan yang panjang, karena roda yang beradu di aspal.

Roda mobil itu mengukir bekas di jalan, "Busyet Ragas semakin jago cuk!!! Ucap Arya orang-orang di sekitar tentu mendengarnya, tidak ingin membantah karena ini apa adanya yang mereka lihat.

Bara sempat kagum takjub tapi itu hanya sementara, kali ini raut wajahnya berubah masam. Ia merasa dipermainkan harga dirinya, seakan menantangnya dengan menunjukkan pertunjukan yang memukau itu.

"Sudah cukup kayaknya" Mayira memutar setir dia kembali melanjutkan mobilnya, dengan kecepatan di atas rata-rata. Melesat di atas jalan raya yang kini sepi, Mayira sengaja mencari tempat yang sepi. Untuk melakukan atraksi itu, karena dia takut akan mencelakai orang lain.

Bara hendak tancap gas ingin mengejar mobil Lamborghini, yang sudah melaju perlahan menghilang dari pandangan. Namun itu tidak terealisasikan, karena ditahan oleh Evans.

"Bara mending lo pulang deh, atau lo cari Istri lo. Kita bakal bantuin" Usul Evans dia mendekat ke motor Bara, agar komunikasinya terjalin baik.

"Vans lu nggak lihat tuh orang kayak mana mau nantangin kita" Ucap Bara dengan nada dingin, ia menoleh ke arah Evans.

Evans menganggukan kepalanya. "Mending lo cari istri lo, ntar kita kena amukan Bang Rendra"

Dengan susah payah Bara menghembuskan nafas berat. "Oke Tiger berpencar cari istri gue"

Cukup berat bagi Bara, karena bagaimanapun hal yang terjadi tadi cukup menyulut emosinya. Dia merasa sangat direndahkan saat ini, Bara sangat ingin memberikan bogeman. Pada siapapun yang ada di dalam mobil itu, yang telah membuatnya kesel.

"Tapi bar Saran gue mending lo telepon orang rumah, siapa tahu istri lo sudah di rumah" Saran Arya ia ingin terlihat lebih bijak, namun salah diterima oleh Bara.

"Lo mau gue mati bonyok" Tanya Bara dingin. Yang bener saja menelepon orang rumah, sama saja nyari mati apalagi jika Renda sampai mengetahui.

Arya terdiam kikuk tidak bisa berbohong, berada di samping Bara saat ini membuat bulu kuduknya berdiri.

Teman-temannya juga merasa ada hal yang tidak beres, pada bara sejak pemuda itu datang dengan emosi ke markas. Hingga mereka berakhir di rumah sakit, itu semua atas titah Bara.

Namun tadi sebelum sampai rumah sakit, mereka mendapati sedikit kejadian. Yang mengharuskan mereka mengulur waktu, yang berakhir menciptakan lukisan pukulan di wajah dan tubuh semua Gang Tiger.

Tidak sengaja mereka lewatin di kawasan musuh, Itu semua terjadi karena Bara sangat menginginkan mangga muda. Yang hanya ada di arah kawasan jalan lawan, padahal teman-temannya sudah wanti-wanti.

Dan menawarkan mangga di tempat lain saja, tapi Bara tetap kekeh ingin mangga di daerah lawan.

Kata Bara mangga yang di sana, membuat adrenalin kita terpacu, itu sebabnya dia ingin tetap saja ingin memajukan adrenalin di kawasan musuh.

"Bara lo jangan emosi terus" Tegur Rafhael. Pemuda yang satu ini titisan dari Evans, cukup kalem dan bijak. Namun setengah kepribadian, sudah di cemari Arya dan Daniel.

Rumah sederhana bercat putih, Mayira tidak masalah jika harus tinggal di sana. Namun masalahnya dia belum terbiasa, jika saat ini dia sudah menikah.

Tadi saat Mayira berhasil kabur dari Geng Tiger, ia mendapatkan telepon dari bundanya. Yang mengatakan dia langsung aja ke rumah Bara, Sarah memberikan informasi bahwa Risma sudah membawa barang-barang Mayira ke rumah itu.

Mayira diberikan alamat Bara dan benar saja, saat sampai di sana dia langsung disambut hangat oleh Risma.

"Untung saja mobil Bang Ragas sudah aku taruh di apartemen" Batin Mayira. Saat ini Mayira sedang duduk di kursi kayu, yang ada di tengah ruang tamu. Sekaligus ruang keluarga, ada Risma di sebelahnya.

"Mayira kenapa kamu pulang sendiri, malam-malam lagi" Tanya Risma tadi dia sempat khawatir, dengan anak dan menantunya. Hari sudah semakin gelap, tapi dua remaja itu belum juga menampakkan dirinya.

"Dan di mana Bara" Risma menyajikan sepiring roti, dan susu ibu hamil yang sempat dia beli tadi siang.

Mayira terdiam ia tidak tahu harus menjawab seperti apa, dia sendiri tidak tahu di mana keberadaan suaminya saat ini.

Mayira menunduk ia memilin di ujung khimarnya. "Jadi gini Mah sebenarnya tadi Mayira dibawa ke rumah sakit sama Bara, Mayira pusing dan pingsan. Terus pas di rumah sakit, Kak Bara punya urusan mendadak. Jadi aku pulang sendiri" Mayira tentu tidak menceritakan secara detail, kejadiannya seperti apa ya sempat dirawat bahkan pulang.

Risma terbelalak "kamu sakit? ke rumah sakit tadi kenapa nggak bilang, Kenapa nggak ngabarin orang rumah?"

Tuh kan bener ia akan ditodong banyak pertanyaan "Maaf ya Mah Mayira takut jika nanti membuat orang pada kepikiran"

Risma tersenyum "Ya sudah yang penting sekarang kamu sudah baikan, sekarang sebaiknya kamu ke kamar Bara buat istirahat"

Risma menuntun menantunya dengan kursi rodanya, dan mengarahkan ke kamar Bara.

Mayira hanya menurut, "Tapi mah kan ini kamarnya Kak Bara"

Risma menaikkan alisnya, "Ya Siapa bilang ini kamar tetangga" candanya.

Mayira dengan cepat menggeleng, "Mayira nggak enak sama Kak Bara kalau pakai kamarnya"

"Tapi kan kamu istrinya" Risma membuka perlahan, pintu kamar Bara. "Udah sana masuk" Risma menarik Mayira yang berdiri di belakangnya, dan sedikit mendorong hingga tubuh Mayira masuk ke dalam kamar.

Sebelum terdengar protes dari itu mulut Mayira, sudah terlebih dahulu Risma menutup pintu coklat itu.

__Tbc__

1
Fera Damayanti
Luar biasa
we
akhirnya bara jadi juga Sama mayira
Dlaaa FM B
Extra part dong
yumi chan
good thor
yumi chan
wdh perperangn akn sgra di mlai..
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
siapa yang menjebak siapa ini cerita nya
yumi chan
wdh bara klh stat lh thor..
yumi chan
mungkin maira cuma ksh pljran sm bra ...good jod thor
yumi chan
ku tunguh thor up slnjutnya
Nurul Khomariyah
hadeh nggak asik Thor ceritanya kok gitu
Azzura Shekarningrum
/Smile/
nanik sriharyuniati
Luar biasa
yumi chan
ternyta lbh cerdas astrit..bara oonnn...hhh skrng tingk tugu tgl main dr maiyra..
Ririnri Dayat
baguuuus🥰🥰🥰
Ririnri Dayat
sering up dong thor
Mami Pihri An Nur
Ya kamu nya sj goblog, mau mau nya nemuin cowok yg tdk di kenal
Nurhany Ben Abo
sangat sukakannya
Nurhany Ben Abo
lanjut kak pless 😓😓😓😓
Chandra Dewi
nunggu ep nya banyak dl ya Thor baru lanjut baca ... biar gak penasaran... tp gak setuju sih kalo bara gak sharing baik nya gmn... dgn cara kaya gini malah bikin Mayra marah....
Chandra Dewi
ya ampun gak tau malu banget 😱😨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!