Fan Lao sangat terkejut ternyata dirinya sekarang telah di teleportasi ke dimensi tempat para manusia , siluman dan iblis saling membunuh untuk memperebutkan wilayah .
Fan Lao bertekad harus menjadi kuat jika berada di dalam dimensi ini , sebelum para iblis menyerap tubuhnya , karena yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan di tindas.
Jika Fan Lao ingin kembali ke dimensi Roh , maka dia harus memiliki kekuatan yang sangat tinggi dan merebut artefak yang ada di tangan Raja iblis Mo Wuyue , karena kunci ini di gunakan untuk membuka belenggu dimensi ini agar bisa keluar dari sana.
Akankah Fan Lao bisa bertahan di dalam dimensi ini...? Dan mendapatkan kunci yang di gunakan untuk keluar dari dimensi ini..!!!!
Yukk... ikutin kelanjutan cerita perjalanan Fan Lao akan seperti apa nantinya...? .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmat sodiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 34 ~ Desa Yunshui.
.
.
Tapi paman Xiao Shen sadar karena pasti suatu hari nanti Fan Lao akan meninggalkannya , karena bagaimanpun juga Fan Lao bukanlah anak kandungnya dan masih memiliki keluarga di dalam dimensi Roh.
'' Aku sebenarnya sangat sedih mendengar kamu ingin pergi dari desa ini , tapi tidak apa apa karena kamu harus mengejar cita-cita mu agar kamu bisa mengalahkan Raja iblis Mo Wuyue dan kembali ke dalam dimensi Roh...''
'' Iya paman terima kasih sudah mau mengerti , aku sengaja mengatakan ini dari awal agar nanti paman sudah siap jika sewaktu waktu aku meningalkan desa ini...''
'' Iya Fan Lao paman mengerti , kalau begitu sekarang mari kita pulang dulu karena sebentar lagi sudah menjelang malam...''
Kemudian mereka langsung berjalan pulang dengan santai sambil berbincang bincang.
Fan Lao kemudian menanyakan lagi tentang hadiah yang di dapatkan dalam pertandingan pemimpin muda , karena kalau hanya mendapat hadiah memasuki perpustakaan kuno saja itu kurang menarik .
Paman Xiao Shen mengatakan kalau hadiahnya bukan hanya itu saja , karena pemenang nya bisa mendapat koin emas juga sebanyak 10 ribu keping dan 10 mustika siluman level 6.
Di dalam pertandingan ini yang menang hanya satu orang saja tidak ada peringkat 2 dan 3 , jadi para peserta yang ikut dalam pertandingan ini akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi pemenangnya.
Setelah sampai di rumah kemudian Fan Lao langsung mandi di sungai untuk menyegarkan tubuhnya .
Sesampainya di sungai Fan Lao tidak melihat ada siapa siapa di sana .
'' Kenapa nona Lin Zhiyan tidak pernah mandi di sini lagi , apa mungkin waktu itu nona Lin Zhiyan sengaja mandi di sungai karena ingin memberikan surat dari nona Xiao Douya ataukah dia trauma jika bertemu dengan paman Xiao Shen...'' batin Fan Lao pamasaran .
Kemudian Fan Lao langsung melepaskan pakaian atasnya lalu melompat ke sungai .
Setelah selesai mandi kemudian Fan Lao langsung pulang lagi untuk segera beristirahat .
.
****
Keesokan harinya Fan Lao berlatih lagi tehnik pukulan Penghancur Tulang di belakang rumah .
Dia sangat semangat meskipun berlatih sendirian , keesokan harinya Fan Lao baru berlatih dengan paman Xiao Shen.
Paman Xiao Shen ingin mengajari Fan Lao tehnik ini dalam pertarungan yang sesunguhnya , karena kalau hanya menyerang batu itu sangatlah mudah .
Berbeda jika menyerang seseorang yang bisa bergerak atau menghindari pukulannya .
Jika tidak hati hati maka tubuh kita justru yang akan di serang balik oleh lawan.
Fan Lao langsung menyerang paman Xiao Shen dengan pukulannya , tapi Fan Lao hanya mengunakan pukulan biasa saja .
Paman Xiao Shen hanya menghindari saja sambil menyerang balik ketika Fan Lao lengah .
Fan Lao tidak pernah bisa menyentuh paman Xiao Shen sama sekali , karena paman Xiao Shen ternyata gerakkannya sangat lincah membuat Fao sangat kesulitan melemahkan paman Xiao Shen .
Justru Fan Lao yang terus menerus kena bogem paman Xiao Shen di titik lemah Fan Lao.
Membuat Fan Lao sedikit berhati hati , apalagi paman Xiao Shen selalu mengincar wajah Fan Lao sehingga wajah Fan Lao sedikit bengkak.
'' Paman curang , kenapa harus wajah tampanku yang terus di serang...'' ucap Fan Lao memarahi paman Xiao Shen.
'' Hahaha ... Aku sengaja mengincar wajah mu agar nona Xing Zhie tidak bisa mengenalimu lagi...''
'' Awas kau paman...''
'' Di dalam pertarungan tidak ada kata curang , jadi kamu harus hati hati tidak boleh lengah sedikitpun...''
Setelah mendengar nasihat dari pamannya kemudian Fan Lao sedikit menjaga jarak dan tidak gegabah lagi .
Mereka berdua melanjutkan berlatih dengan sangat serius , karena paman Xiao Shen memiliki harapan yang sangat besar kepada Fan Lao agar bisa memenangkan pertandingan Pemimpin muda dan mengharumkan nama desa Lou Tong yang tidak pernah menang dalam pertandingan ini .
Karena terakhir kali hanya dirinya sendiri yang memenangkan pertandingan ini.
Biasanya di dalam dimensi nanti pasti ada beberapa peserta yang curang dengan merampas mustika yang di dapatkan oleh peserta lain agar bisa menjadi pemenangnya.
Hari hari mereka lalui hanya untuk berlatih saja , setelah 2 minggu berlalu kemudian paman Xiao Shen mengajak Fan Lao berlatih di sungai .
Mereka berdua berlatih di atas batu yang lebarnya hanya 4 meter saja dan sebagian permukaan batu ini juga licin , jadi Fan Lao harus lebih berhati hati lagi agar tidak terjatuh ke sungai dan menguasai permukaan batu ini .
Karena jika tidak bisa menguasai permukaan batu ini maka tubuhnya akan terpeleset masuk ke dalam air sungai .
Dalam waktu sehari saja Fan Lao mengalami perkembangan yang pesat , karena sudah bisa mengimbangi tehnik bertarung milik paman Xiao Shen .
Kemudian paman Xiao Shen juga mengajari Fan Lao cara menyerang lawan dengan tendangan , karena dalam waktu tertentu serangan mengunakan kaki ini juga sangat di butuhkan untuk mengecoh lawan .
Paman Xiao Shen juga mengintrusikan Fan Lao ketika akan melancarkan tendangan harus mengumpulkan Douqi di kakinya agar tendangannya semakin kuat .
Setelah satu bulan berlalu akhirnya hari pertandingan yang di tunggu tunggu akan di mulai .
Pagi itu Fan Lao dan paman Xiao Shen bangun pagi pagi sekali sebelum fajar menyingsing.
Karena jarak desa Yunshui hanya membutuhkan waktu dua jam saja .
Fan Lao meminta bantuan Roh Beladiri Kelelawar Api untuk membawanya terbang , sedangkan paman Xiao Shen menaiki roh beladiri nya juga yaitu seekor siluman Harimau Putih .
Fan Lao dan Roh Beladiri Kelelawar Api mengikuti paman Xiao Shen di belakangnya .
Mereka melewati perbukitan yang ada di lereng hutan terlarang .
Paman Xiao Shen mengatakan kalau desa Yunshui ini adalah desa yang paling dekat dengan hutan terlarang , sehingga desa ini paling sering di serang oleh badai siluman .
Setelah 2 jam berlalu mereka akhirnya sampai di gerbang utara desa Yunshui , Fan Lao melihat desa Yunshui ini memiliki pagar pertahanan yang sangat kuat .
Karena pagar yang mengelilingi desa ini terbuat dari batang batang pohon yang sangat besar , sehingga jika serangan Badai siluman tidak akan bisa menembus pagar desa ini .
Kemudian mereka berdua langsung memasukan roh Beladiri mereka masing masing .
Lalu masuk ke dalam desa Yunshui yang tampak mulai ramai para warga yang beraktivitas di desa ini .
Tanpa sengaja Fan Lao bertemu dengan nona Yun Xielin dan ayahnya .
'' Kakak Fan Lao...'' sapa nona Yun Xielin.
'' Iya nona Yun Xielin...''
'' Ayah , kenalkan dia adalah tuan muda Fan Lao pemuda yang aku ceritakan waktu itu...''
'' Terima kasih banyak kamu telah menolong putriku , kenalkan namaku adalah Yun Jiang ayah dari Yun Xielin ini...''
'' Sama sama paman Yun Jiang , kenalkan ini adalah pamanku Xiao Shen...''
'' Kamu tidak perlu mengenalkan ku kepadanya , karena aku sudah kenal dengannya ....'' ucap paman Xiao Shen.
'' Jadi paman sudah mengenal paman Yun Jiang , aku jadi malu...''
'' Tidak apa apa , sekarang mari kita ke pelataran dimensi Yunshui karena aku harus mendaftarkan mu dulu...''
Kemudian mereka berempat langsung berjalan menuju ke tempat berlangsung nya pertandingan .
Paman Yun Jiang dan paman Xiao Shen langsung berbincang bincang karena mereka dulu adalah teman baik , sedangkan Fan Lao dan nona Yun Xielin mengikuti di belakangnya .
.
.
...[ Bersambung ] ™...
ini dgn mudahny d obral sm org lain..
oon tahu?