Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Konferensi Pers (2)
Keysha berubah kalang kabut ketika melihat Marcell datang. Sebab dia tidak tahu apa yang sudah direncanakan kedua pria itu, kenapa tiba-tiba Marcell kenal dengan Ghara? Ini sungguh tidak masuk diakal.
Setahu Keysha keduanya tidak pernah bertegur sapa, apalagi sampai bertemu dalam lingkup yang serius.
Jangan bilang dia mau ngacauin semuanya. Batin Keysha sambil terus menatap Marcell yang duduk di samping Ghara.
Sementara yang lain pun ikut bertanya-tanya, kenapa ada Marcell di antara Ghara dan Keysha. Apakah berita kehamilan Keysha ada hubungannya dengan pria itu?
"Ayo mulai," ucap Ghara pada sang tunangan yang duduk dengan gelisah. Dan tepat pada saat itu juga, Keysha langsung menggelengkan kepala.
"Gak! Kenapa tiba-tiba ada Marcell? Ini semua kan gak ada hubungannya sama dia, Sayang," tolak Keysha dengan tegas. Karena dia tidak mau rencananya gagal gara-gara pria itu.
"Kenapa?" tanya Ghara dengan mimik wajah yang terlihat sangat santai, malah terkesan mengejek.
Keysha tak memedulikan pertanyaan Ghara, karena kini tatapan wanita itu beralih pada Marcell. Semalam dia sudah memberitahu pria itu agar tidak berlaku macam-macam, tetapi ternyata mengendalikan Marcell tidak semudah yang ia bayangkan.
"Kamu pergi sekarang!" usir Keysha, nada bicaranya terdengar rendah tetapi penuh penekanan. Memberi kode pada Marcell, bahwa dia akan benar-benar marah, jika pria itu tidak mendengarkan ucapannya.
Namun, kali ini Marcell tetap diam di tempat. "Ghara menyuruhku tetap di sini."
Keysha mendelikkan matanya. Dia hendak meraih lengan Marcell dan mengusirnya secara paksa. Namun, Ghara mencekal. "Duduk!"
"Tapi, Sayang."
"Gue bilang duduk atau gue yang pergi!"
Keysha berdecak keras, dan akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa. Tak ingin menanggung malu dia kembali duduk di samping Ghara, lalu mengambil alih mikrofon untuk berbicara mengenai tujuan diadakannya konferensi pers ini.
"Aku ingin mengatakan pada kalian semua tentang berita yang telah beredar di media. Bahwa semua itu—" Ucapan Keysha menggantung, karena dia merasa bingung, awalnya dia ingin mengatakan bahwa dia benar-benar hamil anak Ghara, namun keadaan malah berbalik menyerangnya.
Semua orang tampak menunggu, sementara Keysha sudah berkeringat dingin. Dia menggigit bibir bawah sambil meremas ujung roknya.
"Bagaimana, Nona Key?" tanya salah satu wartawan. Karena Keysha sudah terdiam terlalu lama, sementara mereka sudah sangat penasaran dengan kabar yang sebenarnya.
Keysha mengangkat wajahnya dengan air muka yang sudah tak tergambar jelas. Dia melirik Ghara, pria itu masih tampak biasa saja.
"Semua itu—" Keysha memejamkan matanya, karena dia tidak akan mungkin bisa merealisasikan ucapannya. "Semua itu tidak benar! Aku tidak hamil anak Ghara."
Semua wartawan tampak tercengang. Sementara para rekan kerjanya mengernyit bingung. Pasalnya sudah dua hari ini mereka melihat Keysha yang muntah-muntah.
"Lalu kenapa anda mual-mual hari itu, bahkan sampai dibawa ke rumah sakit?" tanya seorang wartawan wanita. Dan ditanggapi oleh yang lainnya.
Keysha kembali merasa kebingungan. Hingga Ghara buka suara. "Biar rekan saya yang menjawabnya, karena kebetulan dia juga ada di tempat."
"Ghar!" Keysha hendak menghentikan niatan Ghara. Namun, pria itu tidak akan mungkin mau mendengarkan ucapan tunangannya.
Marcell memegang mikrofon dengan sedikit gemetar. Sementara hatinya terus diliputi kebimbangan. Melihat Keysha marah dan bayinya selamat, atau membiarkan wanita itu terus bersama pria yang yang dicintainya.
Harga dirinya dipertaruhkan, hanya untuk seorang wanita yang selama ini mengisi hatinya.
Marcell menarik nafas panjang dan dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Sementara Keysha yang sudah ketar-ketir, akhirnya merebut mikrofon dari tangan Marcell. "Jangan ikut campur!"
Ghara langsung menghunuskan tatapannya. "Kenapa? Dia hanya ingin menjelaskan tentang kejadian hari itu, tapi kenapa kamu terlihat ketakutan begitu?"
"Sayang, aku bisa jelasin sendiri."
"Terus kenapa dari tadi kamu diem?"
"Ya, karena aku—"
"Karena Keysha hamil anakku!" sambar Marcell tiba-tiba, membuat semua orang benar-benar tercengang. Sementara Ghara langsung menyeringai. Karena kartu as Marcell sudah ada padanya, kemarin dia telah merekam semua ucapan pria itu, sebagai bukti bahwa dia bukanlah ayah dari bayi yang dikandung Keysha.
Kalau Marcell tidak berkata jujur, maka dia masih memiliki rencana yang lainnya.
"Marcell!" teriak Keysha dengan kekesalan yang menggunung, tak percaya jika pria itu nekad membicarakan rahasia mereka berdua.
"Malam itu saat Keysha terjebur di kolam renang, dia benar-benar dalam pengaruh obat, aku yang mengantarnya pulang, tetapi kami mengalami sedikit kecelakaan, dan berakhir Keysha hamil anakku. Aku dan dia tidak memiliki hubungan gelap, karena ini semua murni bentuk ketidaksengajaan, tapi aku ingin mengatakan pada kalian semua, bahwa aku akan bertanggung jawab penuh atas bayi tak berdosa itu," jelas Marcell dengan lantang, tak memedulikan Keysha yang berusaha menghentikannya.
"Omong kosong!" teriak Keysha seraya menyerang Marcell, dia mendorong dada pria itu, hingga konferensi pers berakhir ricuh.
Beberapa kru berusaha untuk menenangkan Keysha, sebab wanita itu terlihat seperti kesetanan. Sementara Ghara masih terlihat tenang di tempat duduknya dengan beberapa wartawan yang masih setia.
"Dan hari ini saya juga ingin mengumumkan, bahwa saya memutuskan pertunangan dengan Keysha, karena saya tidak akan mungkin mempertanggungjawabkan apa yang tidak saya lakukan!" tegas Ghara, karena tugasnya di sini hanya memastikan bahwa Marcell mengatakan yang sebenarnya.
Cih, cucu buaya dilawan!
***
Iye iye, Bang elu emang cucu buaya 🙄🙄🙄 Minta sajen sonohhh!
"maen apa dad?? "😆😅