Novel ke tiga ini hanya kisah fiktif khayalan penulis semata, jika ada kesamaan nama, tempat semua itu hanya kebetulan.
Gadis bernama Airin Nurani usia 21 tahun, yang nekat ke kota Metropolitan untuk merubah nasib dan menyekolahkan adik nya, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
Berbekal Ijazah SMA dan selembar kertas bertuliskan alamat seorang teman di desa yang sudah lebih dulu kerja di Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan sebagai Pramusaji.
Airin yang akhirnya bertemu dengan kekasihnya ketika masih di desa begitu bahagia, hingga sang kekasih meminta sesuatu dari dirinya...
Apakah Airin akan memberikan permintaan sang kekasih? Bagaimana kelanjutan kisah nya,,,
Simak terus di hari Rabu dan Sabtu jam 20:00 mlm.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Venus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Di Usir bu Widya
Ikan Hiu
Nyari mama
Malem mInggu
Jangan kemana-mana
Mending baca Novel aku aja 🤭
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Ku buka pesan masuk itu dan mata ku membulat melihat angka berderet 8 digit.
"Hah,,, ini seriusan 15.000.000 bonus nya. Alhamdulilah Ya Allah."
Aku masih menatap layar hape yang sudah berubah gelap berkali-kali di nyalakan dan kembali melihat sms notiv dana masuk. "Ya Allah, gak nyangka banget dua desain ku di terim perusahaan rekanan untuk acara gathring, bikin kaos dan souvenir masing-masing sebanyak 1000 pcs. Berarti hobi dan bakat gambar ku belum hilang. Terimakasih Ya Allah."
"Akan ku tabung untuk jaga-jaga suatu hari nanti aku resaign dari rumah ini. Tapi gimana caranya resaign dan keluar dari rumah ini yaa,,?"
Waktu pun mulai beranjak sore hampir mencapai malam. Teringat bahwa waktunya untuk menyiapkan makan malam, Airin keluar kamar menuju dapur dan bersiap untuk menghangatkan lauk makan siang mereka.
"Makasih ya Tante, udah ngajak Delia jalan-jalan sampai dibelikan belanjaan begini banyak." suara cempreng terdengar bersamaan dengan langkah kaki yang memasuki rumah.
"Iya sayang, sama-sama. Sebentar lagi juga kan kamu bakal jadi anak tante juga. Ya sudah tante mau ke kamar dulu, kamu tunggu sebentar ya."
"Iya tante." Delia melangkah ke dapur begitu bu Widya masuk kamarnya. Airin yang membelakanginya masih sibuk mengaduk tumisan capcay untuk tambahan lauk makan malam.
"Eh, ada jatel alias janda gatel. Wah lagi ngapain?" berjalan mendekat ke meja makan dan duduk disana.
"Aku haus deh, aku mau jus dong.!" katanya lagi.
Airin masih pura-pura tak mendengar.
"Haduh ini pembantu malang amat sih nasib nya, janda, hamil, budeg juga."
Masih tak dihiraukan ocehan Delia, Airin tetap fokus dan sibuk bolak balik meletakkan makanan diatas meja makan dan kembali menggoreng ayam.
"Gue tahu, lo sengaja kan gak denger apa yang gue omongin. Tunggu aja begitu nanti gue jadi istri Daffa, lo orang pertama yang akan gue pecat.!" ucap nya pelan sambil mendorong bahu Airin ke samping.
"Eh, ada mbak Delia toh, saya denger suara tapi ko saya gak liat wujud nya ya, saya pikir tadi kuntilanak yang biasa nangkring di pohon depan kamar saya itu."
"Kurang ajar lo, nyamain gue sama kuntilanak. Gue bakal bikin lo dipecat,!"
"Emang mbak Delia bisa pecat saya,?!"
"Wah nantangin, lo belum tau siapa gue sih. Liat aja apa yang bakal gue lakuin ke lo."
Tiba-tiba bersamaan dengan turun nya Bu Widya, tangan Delia dengan cepat mengambil sutil dari atas wajan dan menggoreskan nya ke lengannya sendiri.
"Aduuhhhh,,,sakittt tanteee,,!!!!" jerit dan teriakan Delia seketika memancing Bu Widya berjalan cepat menuju dapur, mbok Yem yang juga sedang dikamar menjadi keluar.
"Ada apa ini,, Delia kamu kenapa sayang?" suara panik Bu Widya yang menghampiri Delia menatap ke lengan yang melepuh kemerahan akibat sutil dan minyak panas.
"Ini tante, aku cuma minta minum tapi si pembantu genit ini malah kenain sutil panasnya ke lengan ku, hiks,,hiks,,panas tante perih, sakit,,hu,,hu,," suara Delia berubah jadi isak tangis buatan.
Aku hanya melongo diam, kejadian yang cepat sempat membuatnya kaget tapi sedetik kemudian hati nya bersyukur.
"Kurang ajar ya kamu, Delia ini calon menantu saya, kamu harus bersikap sopan juga sama Delia. Mau saya pecat kamu?!" Bu Widya mulai mengomel kesal.
"Maaf bu, tapi itu bukan saya yang ngelakuin. Mbak Delia sendiri yang sengaja ngelukai lengan nya Bu." kataku mencoba membela diri.
"Kamu pikir aku perempuan bodoh apa ngelukai lengan sendiri, bilang aja kamu kesel kan cemburu kan karena aku yang akan jadi istri Daffa bukan kamu!!" balas Delia.
"Ooooo,,, jadi kamu emang ada niat buat ngerayu anak saya ya?"
"Ya ampun, sama sekali gak ada Bu. Niat saya disini kerja."
"Bohong tante, pecat aja lah.!" hasut Delia.
"Sekarang kamu kemasi barang-barang kamu dan pergi dari sini?!" usir Bu Widya.
"Bu,,, sabar bu jangan emosi seperti itu. Kita tunggu den Daffa pulang dulu biar bisa dibicarakan pelan-pelan." kata mbok Yem.
"Mbok,, Daffa itu anak saya, saya masih berkuasa penuh di rumah ini. Ini rumah saya, perusahaan juga masih atas nama saya. Jadi apa yang saya ucapkan itu perintah yang tidak boleh di langgar termasuk Daffa. Dan mbok Yem ini kerja dengan saya kan sudah lama, kenapa mbok malah belain perempuan ganjen ini, mau dipecat juga?" bu Widya mulai emosi.
"Udah mbok,, gak pa pa. Jangan sampai mbok di pecat juga karena Airin ya."
"Tapi neng, mbok tahu kamu gak salah."
"Cepet, ngapain kamu masih disini? Ooohh saya tahu sebentar," bu Widya berbalik badan keluar dari dapur. Bersamaan dengan mbok Yem yang juga masuk ke kamar nya.
"Hahaha rasain lo, kan tadi udah gue bilang gue bisa bikin lo dipecat dari sini." ucap Delia senang.
"Huft,,, sebenernya mbak Delia gak perlu repot-repot lho bantuin saya supaya keluar dari rumah ini, tapi gak pa pa makasih ya. Oiya ati-ati itu bekas luka bakar nya susah hilang kalau di lengan." kataku santai.
Bu Widya masuk ke dapur membawa tas tangan nya, "Ini saya kasih kamu gaji bulan ini yang saya potong setengah karena kamu lalai dalam bekerja sampai melukai calon menantu saya.!" bu Widya mengeluarkan beberapa lembar uang seratusan dan menyodorkan ke Airin.
"Kalau gitu makasih ya bu, saya terima uang ini. Pesan saya kedepannya semoga bu Widya gak menyesal, saya permisi. Assalamualaikum."
Baru akan memutar badan, pintu kamar mbok Yem terbuka. Mbok Yem keluar dengan menenteng tas besar nya. "Saya juga mau keluar dari rumah ini nyonya."
"Ooo mbok Yem juga mau ikutan keluar, okey pergi sana jangan pernah kembali ke sini apalagi ngemis pekerjaan disini. Nih ambil uang pesangon mbok Yem!" bu Widya kembali mengeluarkan segepok uang yang kemudian diambil mbok Yem.
"Terimakasih atas kebaikan nyonya, permisi assalamualaikum." mbok Yem menarik lengan ku keluar dapur.
"Bagus tante sekali tepuk dua nyamuk mati." ucap Delia kegirangan.
"Iya sih, tapi nanti yang ngelakuin pekerjaan rumah siapa dong? Gak mungkin tante, apa kamu aja Del?"
"Eee ko Delia, ya gak lah. Kita cari lagi pembantu yang nurut dan gak bangkang kaya mereka, tenang nanti Delia bantu cariin."
"Ya udah kita makan malam dulu, sambil nunggu Daffa pulang, baru nanti kamu pulang sama Daffa ya."
"Oke tante," masih dengan senyum mengembang.
Sementara di kamar Airin...
"Mbok kenapa malah ikut keluar juga?" aku bertanya sambil mengepak baju ke dalam koper.
"Mbok gak tahan kalau disini gak ada neng Airin, lagian mbok gak tega nanti neng Airin sama siapa tinggal dimana kalau sendiri mana lagi hamil."
"Ya Allah mbok, perhatian banget sih. Airin jadi terharu. Mulai sekarang mbok Yem, gak usah kerja lagi. Kita tinggal sama-sama dengan adik Airin juga ya kalau dia belum masuk sekolah."
Airin menelepon Asih, dan mengatakan akan ke kosn an. Lalu memesan grupcar yang tak lama mobil pun datang. Mereke berdua berpamitan dengan satpam yang heran dengan kepergian mereka.
Selamat tinggal pak Daffa,,, Selamat tinggal ayah.
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
*****🌹
apa reaksi bapak Faisal jumpa dengan mantan istrinya dan apa sebenarnya niat Bu Widya mau jumpa ya
tp kok zaman dah modern gini masih aja ada hal² yg berbau nganu..
hmm 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
wlopun cara itu diluar nalar sekalipun 🤦♀️
aduh Del, km ini wanita masa kini kok percaya hal kek gitu sih 😶
inget lho, nyawamu sndiri yg jd taruhannya itu..
smua masih abu².. aku nunggu jd merah muda dan biru aja deh 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
km baik² aja kn?!
klo smpe terjadi sesuatu sm km kelak, apa Airin bakal kembali sm Daffa??
hmm, bolak balik dekok w mren ieu mh
kek nya 11 12 sm Delia..
apa mungkin Rachel yaa??
jadinya gini kan..
km sndiri yg tersiksa krna jelas² km yg berjuang sndiri
km hrus berusaha lebih keras lagi utk mencari Airin dan mendapat maaf darinya..
ehh ini Faisal sakit apa sih..
jgn bilang dia mengidap penyakit berbahaya yg mengancam nyawanya.. halahhh klo kek gitu, bisa jd angin segar buat Daffa..