My Geeky Wife

Di basement, Kyara terlihat begitu bosan di dalam mobil. ia berulang kali membuka tutup ponsel yang ia pegang. bahkan, ia menyalakan dan menghidupan audio mobil karna rasa bosannya.

"Aku sungguh bosan sekali di sini," gumam Kyara dengan menyandarkan kepalanya di kursi mobil yang ia duduki saat ini.

"Toilet di mana, ya? aku ingin buang air kecil rasanya." Kyara membuka pintu mobil dan turun dari mobil tersebut. ia berjalan mendekat ke secure parking hotel untuk menanyakan letak toilet. setelah mengetahui letak toilet yang sekiranya dekat dengan Basement itu. Kyara dengan segera berjalan cepat dan masuk ke toilet tersebut. karna, ia benar - benar sudah tidak bisa menahan air urin yang hendak keluar dari sana.

Seusai buang air kecil, Kyara bernafas dengan lega. kemudian, ia keluar dari toilet dan mencuci tangannya di wastafel. lalu, ia merapikan rambut dan pakaiannya. ia pun memandangi cermin yang melekat di wastafel tersebut, ia dengan begitu seksama memandangi pantulan wajah dan juga tubuhnya di cermin itu.

Kyara menarik bibirnya ke atas hingga membentuk sebuah senyuman manis di wajahnya.

"Seperti bukan aku," gumam Kyara dengan tersenyum. namun, tiba - tiba senyuman itu sirna seketika. lantaran ia mengingat kembali pernikahannya dengn Arshlan.

"Rasanya, dari daulu takdir baik tidak pernah berpihak kepadaku." Kyara memegangi dadanya yang berdegub begitu kencang.

"Tapi, aku sangat bersyukur. Tuhan masih memberiku  kehidupan. bahkan sampai detik ini," gumamnya kembali sembari tersenyum.

Tiba - tiba, terdengar suara langkah kaki di sana, bahkan, suara sepatu yang berbenturan dengan lantai itu terdengar begitu mendekat di telinga Kyara. Kyara pun cepat - cepat hendak keluar dari toilet tersebut. namun, saat Kyara hendak keluar, ia tidak sengaja menabrak seorang wanita.

"Tolong hati - hati!" seru wanita itu dengan kesal.

"Maaf - maaf," ujar Kyara dengan mengatupkan kedua tangannya. lalu, Kyara memperhatikan wajah wanita yang ia rasa tidak asing itu.

"Marsha?" sapa Kyara dengan tersenyum. wanita itu terdiam dan mengernyit memandangi Kyara dengan anehnya.

"Aku Kyara," ucap Kyara.

"Kyara?" Marsha masih kebingungan.

"Iya Kyara, teman satu kelasmu dulu," ucap Kyara. ia merogoh tas miliknya, ia mengambil kacamata yang ada di dalam tas tersebut dan mengenakannya. seketika itu, Marsha pun mengenalinya.

"Astaga, Kyara. aku sampai tidak mengenalimu. maaf, kita kan sudah hampir 5 tahun tidak bertemu. jadi aku benar - benar tidak mengenalimu, kau berubah sekali. kau sangat cantik," puji Marsha seraya memeluk Kyara. Kyara pun hanya tersenyum pelik. Kyara langsung melepaskan kembali kacamata miliknya dan memasukan kembali kacamata tersebut ke dalam tas miliknya.

"Kenapa aku dari tadi tidak melihatmu di tempat acara?" tanya Marsha.

"Ehm aku--"

"Sebentar, tunggulah di sini, aku mau buang air kecil dulu. tunggu!" tukas Marsha, ia langsung masuk ke dalam salah satu toilet tersebut. Kyara pun mengiyakannya. beberapa menit kemudian, Marsha pun keluar dari toilet dan menghampiri Kyara lagi.

"Kyara, ayo kita ke tempat acara," ajak Marsha dengan menarik tangan Kyara.

"Maaf Marsha, aku tidak ikut, aku malas sekali bertemu dengan teman - teman yang lain," tolak Kyara.

"Kalau kamu malas bertemu dengan yang lainnya, lalu, kenapa kau menghadiri acara reoni ini?" tanya Marsha.

"Aku, aku ikut kemari karna--"

"Ah sudahlah, ayo ikut denganku." Marsha tak segan menarik tangan Kyara dan mengajaknya berjalan menuju ke garden pool.

"Marsha, lepaskan tanganku. aku tidak mau ke sana!" seru Kyara dengan meronta.

"Tidak apa - apa, ikut saja. kau pasti takut tidak memiliki teman di sana, kan? aku akan menemanimu sampai selesai acara," tutur Marsha.

"Ta-tapi, Mar--"

"Sudahlah Kyara." Marsha tetap kekeh menarik tangan Kyara dan berjalan dengan cepatnya. Kyara pun terpaksa mengikuti ajakan wanita itu.

Setibanya, Kyara begitu canggung melihat kerumunan teman - temannya yang sedang berkumpul dan tertawa satu sama lain di sana. situasi ini sungguh tidak di inginkan oleh Kyara. ia benar - benar merasa tersiksa di tempat ramai seperti ini. terlebih lagi, banyak sekali teman yang sering membullynya sewaktu SMA dulu.

"Hai teman - teman semua, lihatlah, aku datang bersama Kyara, dia sangat cantik sekali." Teriak Marsha dengan melambaikan kedua tangannya. berharap semua melihat ke arahnya dan juga Kyara.

"Marsha," seru Kyara dengan melebarkan kedua matanya.

"Diamlah, Kyara. biar semua teman - teman yang lainnya tau," ujar Marsha. lalu, semua mata teman - teman Kyara yang ada di garden pool tersebut menoleh ke arah Kyara, tak terkecuali Olivya dan juga Arshlan.

..

.

.

.

.