Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menara Pagoda sembilan dosa
"cao cao kemarilah !" panggil evan
"kakak !, kakak, bagaimana keadaan kak ririn sekarang?" cao cao langsung datang dan memeluk evan dan menanyakan kondisi ririn
"kak ririn baik baik saja sekarang, limau kemari" evan menaruh limau diatas kepala evan
"aku sangat senang mendengarnya"
"cao cao ingin menjadi seorang pendekar?"
"te-tentu saja aku ingin, tapi kata kakek tubuhku tidak bisa untuk berkultivasi karena hanya memiliki tujuh meridian" keluh cao cao
"sebenarnya kakak bisa melatih cao cao menjadi seorang pendekar yang hebat, tapi awalnya mungkin akan sedikit menyakitkan, apakah cao cao bersedia?"
"tentu saja aku bersedia" jawab cao cao dengan semangat
"bagus, hebat !, kalau begitu cao cao jadi adik angkat + murid kak evan okey"
"Terima kasih kakak, jadi kapan kita akan mulai latihannya??"
"sekarang !"
kemudian evan mengajari cao cao sesuai dengan buku kitab yang diberikan oleh Elemen, kemudian evan memberikan buku tersebut ke kakek jing
"kakek jing, ini adalah buku panduan cara berlatihnya cao cao mohon kakek yang mengajarinya, karena aku juga harus berlatih dan segera meningkatkan kultivasiku, tolong jaga baik baik buku ini" ucap evan
"Terima kasih, baik nak evan aku akan menjaganya sebaik mungkin"
...****************...
setelah tiga hari kemudian
"Ririn, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya evan
"aku sudah pulih seperti semula"
"kalau begitu ayo kamu ikut aku keliling sekte, dan bertemu shan dan yun" ajak evan
kemudian evan dan ririn berkeliling sekte dan bertemu dengan shan, yun, dan chen
"Evan, kau kemana saja selama beberapa hari ini?, kamu mencarimu dimana mana tapi tidak menemukan kamu" ucap shan
"maaf aku lupa memberi tahu kalian kalau aku tinggal dibagian belakang sekte dibelakang gunung" jawab evan
"Evan siapa wanita ini?, apakah dia pacarmu?, siapa namanya?, berapa umurnya ?, bagaimana dia kamu goda ?, sejak kapan kalian pacaran?, dari keluarga mana dia berasal?, apakah kalian sudah tidur bersama ?, jawab iyah atau tidak?, mengapa kau diam saja?" tanya chen bertubi tubi
"Kau bisa berhenti bertanya tidak ?!!" bentak evan
"aku kan hanya bertanya saja, mengapa sampai harus marah?" ucap chen
"nama dia adalah ririn sseumuran denganku, sudah itu saja yang bisa aku jawab" ucap evan
"kalau begitu kenalkan namaku Tang chen, teman barunya evan"
chen mengulurkan tangannya untuk bersalaman, namun tidak dipedulikan oleh ririn malah ditatap dengan tatapan dingin
"hahaha maafin aku, aku lupa memberi tahumu bahwa ririn tidak berinteraksi dan berteman dengan orang lain selain diriku" ucap evan
"eeeeh......"
"sudah sudah, ayo kita pergi ke suatu tempat yang bagus" ajak yun memotong pembicaraan
"kemana?" tanya evan
" Menara pagoda sembilan dosa"
"Menara pagoda sembilan dosa?, apa itu?" tanya evan
"semalam mendengar dari seseorang, bahwa menara pagoda sembilan dosa adalah tempat untuk para murid-murid sekte matahari merah berkumpul untuk berlatih, katanya berlatih disana akan berkali kali lipat lebih cepat dari pada berlatih secara biasanya"
"kalau begitu ayo kita langsung kesana, tunggu apa lagi" ucap chen
...****************...
beberapa saat kemudian mereka berlima sampai didepan menara pagoda sembilan dosa
"siapa mereka?, apakah mereka murid baru?"
"mengapa mereka kesini?"
"apakah mereka ingin berlatih di menara pagoda"
"apakah mereka akan sanggup?"
"mungkin mereka hanya nyasar"
begitu mereka berlima sampai disana mereka langsung menyita perhatian banyak orang
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................