Tiffany adalah seorang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun.
Dirinya terpaksa menerima tawaran pernikahan akibat keluarganya yang terlilit hutang yang cukup besar kepada keluarga Revando.
Revando adalah seorang COE tampan yang berusia 30 tahun, Revando merupakan seorang pengusaha muda yang sangat sukses, karena usia Revando yang saat ini lumayan dewasa dirinya terus di paksa menikah oleh orangtuanya, karena tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya terpaksa Revando harus segera mencari pasangan hidupnya.
Akankah jodoh yang dicari oleh Revando lebih baik dari yang dipilihkan oleh orangtuanya ???
"Haruskah aku menikah di usia ku yang masih sangat muda ini ???" ujar Tiffany.
"Haruskah aku menerimanya sebagai calon istri ku ???" ujar Revando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketemu
Melihat kedatangan Tasya Tiffany agak sedikit terkejut, Tiffany menyebut kedatangan Tasya dengan cara menyapa Tasya dengan senyuman manis di bibir nya.
Tasya yang melihat Tiffany sedang berdiri di hadapannya hanya pura pura tak melihatnya Dan Tasya terus melanjutkan perjalanan nya untuk masuk kedalam rumah.
"Lagi pada ceritain apa, kayaknya seru banget" sambung Tasya dengan tiba tiba.
" Tasya !! " Sahut Bayu dan Roy dengan begitu kaget.
"Kalian berdua sengaja ya ngundang dia kemari" ujar Revando dengan marah.
"Bukan kita" bantah Bayu dan Roy.
"Mama yang undang Tasya kemari" jawab Mama Tania yang tiba tiba datang.
"Hem Mama, kali ini apa lagi yang akan Mama rencana kan" ujar Revando didalam hati nya.
"Tasya kenapa masih berdiri aja sih di sini, ayo duduk gabung sama mereka, bukannya kalian semua udah lama nggak ngumpul bareng lagi seperti ini" ujar Mama Tania lagi.
Suasana yang tadinya gembira tiba tiba saja seketika menjadi canggung.
Krik Krikkk...
Beberapa menit kemudian.
"Tasya hari ini apa kamu tidak ada jadwal pemotretan" ujar Roy yang memulai percakapan.
"Tidak, hari ini memang sengaja saya kosongkan jadwal agar dapat berkunjung kesini" jawab Tasya dengan nada suara yang begitu elegan.
"Sungguh Drama" ujar Revando didalam hati nya.
"Sungguh gadis yang rendah hati, walaupun Tasya sekarang sangat sibuk tapi ia masih tetap menyempatkan diri untuk mampir ke sini" puji Mama Tania.
Tasya hanya tersenyum malu mendengar pujian dari Mama Tania.
"Ngomong ngomong Tiffany mana ya, kok dari tadi belum juga kelihatan, apa ia masih mencari udara segar diluar" tanya Bayu yang dengan sengaja mengendalikan percakapan antara Tasya dan juga Mama Tania.
"Benar Bay, sepertinya Tiffany masih mencari angin diluar, saya pergi panggil Tiffany dulu ya, permisi semuanya" ujar Roy yang lalu pergi meninggalkan ruangan tengah tersebut.
"Aduh apa apaan sih Roy pakai acara manggil perempuan itu segala" ujar Mama Tania didalam hati nya.
Sementara yang lain pada sibuk mengobrol, Roy tampak sibuk mencari Tiffany di taman halaman depan rumah Mama Tania.
"Nah ketemu" ujar Roy yang akhirnya menemukan Tiffany berada.
"Kenapa ngelamun aja gadis manis" ujar Roy.
Tiffany yang saat itu sedang melamun tiba tiba sangat terkejut mendengar suara Roy.
Tiffany mengerakkan kepalanya untuk mencari dari arah mana suara itu berasal.
Tiffany pun menemukan dari mana asal suara itu, suara itu berasal dari Roy yang berdiri tepat di belakangnya.
"Ternyata kak Roy " ujar Tiffany dengan senyuman manis nya.
"Sudah hampir satu jam kamu duduk melamun di sini" ujar Roy yang lalu duduk tepat samping Tiffany.
"Apaan sih kak, siapa juga yang melamun, jika saya ngobrol sendiri di sini tidak kah itu terasa aneh" ujar Tiffany.
"Kamu benar juga" ujar Roy yang lalu tertawa.
"Tiffany tidak baik jika kamu terus duduk sendirian di sini lebih baik kamu ikut saya masuk ke dalam, nanti kita bisa mengobrol bareng di sana" ujar Roy sambil berdiri dan lalu mengulurkan tangganya kepada Tiffany.
"Baiklah saya masuk" ujar Tiffany sambil menepuk tangannya Roy.
Baru banget sampai di sana, Tiffany langsung dibuat sedih oleh Tasya.
"Tante Andai saja saya dulu tidak memutuskan untuk berangkat ke Amerika mungkin hubungan saya sama Revan saat ini akan baik baik saja" ujar Tasya dengan begitu tiba-tiba.
"Dan tidak akan mungkin ada orang ketiga di antara kami" sambung Tasya lagi sambil menatap sinis ke arah Tiffany.
"Kamu benar Tasya jika kamu selalu berada di sini mana mungkin Revan bisa tergoda oleh wanita lain, tapi sudah lah sayang keputusan kamu untuk pergi ke Amerika itu sebenarnya bagus, Tante akan selalu berdoa untuk kamu dan juga Revan supaya kalian bisa kembali seperti dahulu" ujar Mama Tania.
"Maaf semuanya Saya permisi dulu ke atas" ujar Tiffany yang lalu pergi meninggalkan mereka semua.
"Bagus deh kalau dia nyadar" ujar Mama Tania yang dengan sengaja menyindir Tiffany.
"Ma berhenti menghina Tiffany" ujar Revando dengan marah.
"Kamu apa apaan sih Revan, berani kamu bentak Mama demi wanita murahan seperti itu" ujar Mama Tania.
"Ma Tiffany itu sekarang sudah menjadi istri saya jadi wajar jika saya marah kalau mama menghina nya" ujar Revando yang langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Revan Kamu sudah dibutakan oleh wanita murahan itu" teriak Mama Tania.
Revando hanya menghiraukan semua perkataan Mama Tania dan terus melanjutkan perjalanan nya untuk mencari Tiffany.
Revando mencari Tiffany di lantai atas akan tetapi Revando tidak menemukan nya.
"Tiffany ternyata kamu di sini" ujar Revando yang lalu menghampiri Tiffany yang sedang duduk termenung di halaman belakang rumahnya.
"Tuan muda Revando maaf kan saya ya Tuan" ujar Tiffany dengan penuh rasa bersalah.
"Minta maaf kenapa" tanya Revando dengan bingung.
"Gara gara saya tuan muda Revando jadi bertengkar dengan Mama Tania" jelas Tiffany.
"Tidak perlu minta maaf, itu semua bukan kesalahan kamu" jawab Revando.
"Tapi tetap saja" ujar Tiffany lagi.
"Sudahlah Tiffany seharusnya saya yang harus meminta maaf kepada kamu, oh ya Tiffany ngapain kamu sendirian duduk di sini, ayo cepat masuk sebelum kamu kedinginan" ujar Revando sambil berjalan menuju masuk ke dalam rumah nya.
"Baik tuan, ini juga baru mau masuk" jawab Tiffany yang berlari mengejar Revando.
Karena keadaan sudah menjadi panas, Bayu & Roy hingga Tasya akhirnya memutuskan untuk pulang.
"Tante Kita berdua izin pamit pulang ya Tan, titip salam untuk Revando dan juga Tiffany" ujar Bayu & Roy.
Tasya pun mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Loh Tasya juga mau kemana" tanya Mama Tania.
"Tasya juga pamit pulang ya Tante, soalnya enggak enak jika Tasya masih tetap disini" ujar Tasya.
"Enggak enak kenapa sayang, Tante masih kangen banget sama kamu dan juga masih banyak banget cerita yang belum Tante ceritain ke kamu, nanti aja ya pulang nya sayang" Mama Tania mencoba membujuk Tasya agar Tasya tidak pulang sekarang.
"Ngapain Mama ngelarang dia untuk pulang, justru bagus kan jika dia pulang sekarang, sebelum dia membuat keributan lain nya, lebih baik untuk nya pulang sekarang" sambung Revando.
"Revan kamu ini apa apaan sih, kamu nggak berhak untuk mengusir Tasya dari rumah ini, minta maaf kepada Tasya sekarang juga" ujar Mama Tania dengan begitu marah.
"Kalau begitu Mama juga tidak berhak untuk menghina Tiffany lagi" ujar Revando.
"Ayo Tiffany" ujar Revando sambil menggenggam erat tangan Tiffany dan lalu langsung pergi meninggalkan Mama Tania dan juga Tasya.
Bersambung...
Hai sobat setia "Terpaksa menikah dini" jangan lupa terus dukung karya ini dengan cara memberi Like dan bantu karya ini dengan cara meninggalkan komentar yang positif.
Terima kasih.