NovelToon NovelToon
Rantai Kekayaan

Rantai Kekayaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Tumbal
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Demi harta Dirja rela melakukan pesugihan, pesugihan yang katanya aman. Tak perlu menumbalkan nyawa, hanya perlu menikah lagi saja. Semakin Dirja menikah dengan banyak wanita, maka harta yang dia dapatkan juga akan melimpah.

"Ingat, Dirja! Kamu harus menikah dengan wanita yang memiliki hari spesial, seperti wanita yang lahir pada malam satu suro. Atau, wanita yang lahir pada hari Selasa Kliwon."

"Siap, Ki! Apa pun akan saya lakukan, yang terpenting kehidupan saya akan jadi lebih baik."

Akan seperti apa kehidupan Dirja setelah melakukan pesugihan?

Benarkah pesugihan itu aman tanpa tumbal?

Gas baca, jangan sampai ketinggalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keanehan Yang Nyata

Adzan subuh berkumandang, Srini membuka matanya dan begitu kaget ketika melihat putrinya tidak ada di sana. Dia tertidur dengan begitu pulas sekali, padahal dia sengaja tidur di sana karena ingin menjaga putrinya.

Namun, pada kenyataannya dia malah tidak apa pun dan tidak terganggu sama sekali ketika tidur di sana. Padahal, jika dia tidur bersama dengan suaminya, terkadang dia tidak bisa tidur dengan pula karena lurah Sukarta selalu saja meminta haknya walaupun memang usianya sudah tidak muda. 

"Ke mana perginya Dea? Apa Iya dia mandi duluan? Atau, tidak betah tidur sama aku dan malah tidur di kamar tamu bersama dengan Damar?"

Srini turun dari tempat tidur, lalu dia mencari putrinya itu di dalam kamar mandi. Namun, ternyata putrinya tidak ada di sana. Dia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar tamu, dia mengetuk pintu kamar itu untuk memastikan apakah putrinya ada di sana atau tidak.

"Damar, apakah Dea tidur sama kamu?"

Srini mengetuk pintu itu beberapa kali, karena Damar tak kunjung membukakan pintunya. Tak lama kemudian Damar membuka pintu itu, dia menguap lalu bertanya kepada mertuanya itu. 

"Ada apa sih, Bu? Kenapa mengetuk pintu dengan tidak sabar?"

"Itu loh, Dam. Istri kamu tidak ada di dalam kamar, apa dia pindah ke kamar tamu dan tidur bersama dengan kamu?"

Damar masuk ke dalam kamar, lalu dia memperhatikan tempat tidur yang ada di hadapannya. Tidak ada istrinya di sana, dia lalu menolehkan wajahnya ke arah mertuanya. 

"Ibu bisa lihat sendiri, di sini tidak ada Dea. Mungkin dia kehausan dan sedang pergi ke dapur," ujar Damar.

"Bisa jadi sih," ujar Srini.

Srini akhirnya melangkahkan kakinya menuju dapur, Damar mengikuti langkah wanita itu dari belakang. Saat mereka tiba di dapur, keduanya tidak melihat adanya Dea di sana.

"Dia ke mana ya? Kok perasaan Ibu jadi tidak enak," ujar Srini.

"Mungkin dia di kebun belakang rumah, bisa saja dia ngidam dan mencari buah yang belum matang di sana." Damar tak mau berpikiran jelek, 

"Ya udah ayo kita ke sana," ujar Srini.

Keduanya melangkahkan kaki mereka menuju kebun belakang rumah, udara dingin langsung menyelimuti tubuh mereka. Namun, mereka tahan karena ingin segera menemukan Dea.

Mata mereka mencari sosok Dea di sana, tak lama kemudian terdengar jeritan dari mulut Damar. Di dekat kolam ikan dia melihat istrinya yang tergeletak lemah, inti tubuhnya penuh darah, sekujur tubuhnya penuh luka lebam.

"Sayang!" teriak Damar yang langsung berlari untuk menghampiri istrinya.

Tanpa lagu dia langsung membopong tubuh istrinya tersebut, lalu membawanya ke ruang tengah dan menidurkan wanita itu di atas bangku kayu. Srini tentu saja berlari untuk mengikuti kemana Damar membawa putrinya.

"Dam, bagaimana ini? Apa sebenarnya yang terjadi terhadap Dea?"

"Entahlah, Bu. Tapi, sebaiknya kita pergi ke bidan saja. Aku takut," ujar Damar saat melihat wajah istrinya yang begitu pucat.

"Ya, Ibu setuju. Ibu mau panggil bapak kamu dulu," ujar Srini.

Cepat-cepat wanita itu memanggil suaminya, lurah Sukarta yang mendengar teriakan istrinya langsung menghampiri istrinya tersebut. Dia begitu kaget mendengar cerita dari istrinya, cepat-cepat dia meminta Damar untuk menggendong putrinya ke dalam mobil.

Pria itu melajukan mobilnya dengan cukup kencang, setelah tiba di rumah bidan, Dea langsung diperiksa. Ketiga orang itu menunggu Dea dengan perasaan resah.

"Bagaimana keadaan istri saya, Bu bidan?" tanya Damar dengan tak sabar.

"Keadaannya sangat lemah, bayi yang ada di dalam kandungannya juga sudah tidak ada. Dia sepertinya keguguran," jelas bidan.

"Kok bisa keguguran? Padahal tadi malam keadaannya baik-baik saja," tanya Damar.

"Justru kalau untuk hal itu seharusnya keluarga yang lebih tahu, karena pasien dibawa oleh keluarga. Seharusnya pasien dalam pantauan keluarga, karena apa yang dialami oleh pasien sepertinya tidak normal."

"Maksudnya bagaimana?" tanya Sukarta.

"Ada robekan yang begitu besar pada inti tubuh nyonya Dea, seperti ada benda besar yang masuk ke dalam inti tubuhnya dan menarik rahim wanita itu."

"Maksudnya bagaimana sih, Bu bidan? Saya jadi semakin pusing dengan apa yang anda katakan," ujar Damar.

"Bukan hanya janinnya saja yang gugur, tetapi rahim nyonya Dea hilang. Seperti baru diangkat lewat operasi, tapi herannya ini sangat rapih. Seperti disulap," jelas Bidan.

Semua orang yang ada di sana nampak kebingungan, apa yang dijelaskan oleh bidan itu tidak masuk di otak mereka.

"Untuk lebih jelasnya kita tunggu saja pasien sadar, nanti kalian bisa bertanya sendiri kepada pasien. Saya bingung, tapi untuk robekan pada inti tubuhnya sudah saya jahit," jelas Bidan.

"Ya," jawab mereka kompak.

Bu bidan masuk ke dalam ruangan di mana Dea berada, sedangkan ketiga orang itu kini saling pandang. Mereka soal saling bertanya dengan tatapan itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi tadi malam, Bu? Kenapa Dea jadi begini?" tanya Sukarta.

"Entahlah, Ibu tidurnya pulas banget. Pas bangun kaget karena Dea tak ada," jawab Srini.

Keduanya saling mengobrol, berbeda dengan Damar yang sejak tadi hanya diam saja. Pria itu seperti sedang berpikir dengan begitu keras, hingga tidak lama kemudian pria itu begitu kaget karena Sukarta menepuk pundaknya.

"Ada apa sih, Pak?"

"Kamu itu loh, dari tadi Bapak perhatikan kok malah melamun saja. Melamunkan apa?"

"Itu loh, Pak. Apa yang menimpa terhadap Dea itu dirasa tidak masuk akal, apa mungkin ada orang yang nyantet Dea? Kok bisa keguguran sampai rahimnya terangkat?"

1
Siti Yatmi
apaan tuh....ih..serem...takut deh kalo tidur ranjang nya ada kolong...horor....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan itu ortu nya, gimana ci
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣lebih parah dadi dirja
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mencekik
Cucu Suliani: Typonya gak bisa hilang ya🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii serem bngt, pas gitu ayah sama ibu nya palsu🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mamarahan terus ih Dea😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dea ih jangan ngomong sembarangan🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
aduhh deaaaa
Siti Yatmi
bagi2 Mak....masakan nya .wk2..JD lapar
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus ini lebih keren😈😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
pisahh
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yaaa jelas marah lah wong lagi tidur kog dipukul😄,
punya pikiran tidak sih Dea ini.
Egois, judes dan emosian
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
waduh takut banget kedepannya nanti minta tumbal janin terus tuh makhluk.
iblis kalau di turuti semakin menjadi membawamu makin dalam terperosok dalam kehinaan .
Dirja ,ringkih banget hatimu ,baru di katain begitu kau masukkan ke dalam hati terlalu jauh ,hingga punya pikiran melenyapkan kehidupan insan tidak bersalah yang baru berkembang.



semangat teh Ucu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh emang bisa numbalin orng ta?
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ih diem sih kamu, hamidun
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
emang🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sebenernya Darmi sama Dirja ini sama sama baik & tulus, cuma ya gitu gara gara ekonomi..m
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yeyyy bia ngomong
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dirja atuh ai kamu gaada basa basi nya🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!