NovelToon NovelToon
Mr. Dark

Mr. Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: El_dira

The Orchid dipimpin oleh tiga pilar utama, salah satunya adalah Harryson. Laki-laki yang paling benci dengan suasana pernikahan. Ia dipertemukan dengan Liona, perempuan yang sedang bersembunyi dari kekejaman suaminya. Ikuti ceritanya....


Disclaimer Bacaan ini tidak cocok untuk usia 18 ke bawah, karena banyak kekerasan dan konten ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El_dira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Pov Liona

***

Aku merasa gugup seperti remaja yang baru pertama kali diajak kencan. Tanganku berkeringat, jantungku berdetak terlalu cepat seolah aku habis berlari maraton. Ini konyol. Ini bodoh. Tapi aku tak bisa membohongi diri sendiri—ada semacam aliran adrenalin yang membuatku sulit berpikir jernih.

Aku baru saja bangun ketika mendengar ketukan pelan di pintu. Jantungku langsung melonjak. Tidak biasanya seseorang datang sepagi ini. Dengan langkah pelan, aku membuka pintu sedikit, cukup untuk melihat siapa yang ada di baliknya. Ternyata, Harry.

Aku mengenakan kaus oblong kebesaran yang nyaris menutupi pahaku. Mungkin bukan pilihan pakaian terbaik untuk menerima tamu, tapi tak ada waktu untuk berganti. Mataku langsung bertemu pandangnya, dan jujur saja, ada sesuatu di wajahnya yang tampak… canggung. Bukan seperti dirinya yang biasanya tenang dan tegas.

"Tn. Harry?" Aku masih terbiasa memanggilnya begitu. Entahlah, rasanya sopan saja.

Matanya menyapu cepat penampilanku, tapi dia segera mengalihkan pandangan dan menggeleng gugup. “Tidak, eh... tidak ada yang salah. Aku hanya…” Dia terlihat seperti sedang bertarung dengan pikirannya sendiri.

“Aku ingin mengajakmu makan malam. Maksudku, maukah kau makan malam denganku?” katanya akhirnya, seperti menumpahkan semuanya dalam satu tarikan napas.

Aku terpaku. “Maaf?”

“Maksudku... ya... kau mau makan malam denganku?” Ia menelan ludah, dan suaranya terdengar jauh lebih pelan. “Kalau kau tidak sibuk…”

Aku harus mengakui, aku tidak menyangka ajakan itu. Aku memang merasa ada yang aneh belakangan ini—bagaimana dia sering memandangku, kadang terlalu lama. Tapi aku tak pernah mengira ini akan terjadi.

" Aku? " tanyaku, masih belum percaya.

Dia mengangguk cepat. “Kau sudah bekerja sangat keras. Kupikir... ini hal paling sederhana yang bisa kami lakukan untuk menghargai itu.”

Aku bisa merasakan wajahku memanas. Ini bukan sekadar makan malam biasa. Setidaknya, tidak bagiku. Dia bukan hanya pria biasa. Dia Harry—seseorang yang keras, penuh rahasia, dan menakutkan bagi banyak orang. Tapi tidak untukku. Atau... tidak lagi.

“Oke. Tentu,” jawabku akhirnya, mencoba terdengar tenang.

Dia tampak terkejut, lalu buru-buru berkata, “Aku akan menyiapkan semuanya. Makanannya dibawa pulang, jadi kau tak perlu khawatir tentang apa pun malam ini kecuali menikmati makanan.” Ia tersenyum kaku. “Aku akan menjemputmu jam tujuh.”

Aku membalas dengan senyuman ragu dan menutup pintu perlahan. Dan saat pintu menutup, aku berdiri diam, mencoba memproses apa yang baru saja terjadi. Jantungku masih berdetak tak karuan.

Tiga jam sebelum jam tujuh, aku sudah mulai bersiap-siap. Aku tak punya banyak pilihan pakaian, tapi akhirnya kutemukan gaun hijau giok yang lembut, satu-satunya yang tampak pantas untuk makan malam. Gaun ini tipis dan bertali, panjangnya hanya sampai pertengahan pahaku, tapi aku memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan itu. Harry sudah melihatku dalam keadaan lebih parah, bukan?

Saat aku turun ke bawah, dia sudah menungguku. Penampilannya membuatku terdiam sejenak—rambutnya disisir rapi ke belakang, sebagian diikat, dengan kemeja gelap yang pas di tubuhnya. Tato-tato di lehernya sedikit mengintip dari balik kerah, dan aroma sabun maskulin samar tercium saat aku mendekat.

“Hai,” sapaku pelan. “Kuharap ini baik-baik saja. Hanya ini yang kupunya.”

Matanya memandangku dengan tajam, lalu perlahan senyuman muncul di wajahnya. Senyuman itu bukan milik pria dingin yang biasa kutemui setiap hari. Ini… hangat. Lembut. Membuatku merasa dilihat.

“Liona… kau terlihat luar biasa,” katanya, dan aku tak bisa menahan senyum.

Malam itu, aku tahu semuanya akan berubah. Mungkin bukan secara drastis, tapi aku bisa merasakannya. Ada sesuatu yang tumbuh di antara kami—sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Dan walau aku tak tahu ke mana semua ini akan berakhir, malam itu… aku memutuskan untuk percaya.

1
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir kakak /Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!