NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Penyesalan Suami
Popularitas:40.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Afria Lusiana

"Harusnya dulu aku sadar diri, bahwa aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin aku nggak akan terluka seperti sekarang ini" ~Anindhiya Salsabila


Tindakan bodoh yang Anin lakukan satu tahun yang lalu adalah menerima lamaran dari cowok populer di sekolahnya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak pernah dekat, dan mungkin bisa dikatakan tidak saling mengenal.

Anin bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga cowok dingin itu sama sekali tidak pernah mengajak Anin berbicara setelah meminta Anin untuk menjadi istrinya. Mereka hanya seperti orang asing yang tinggal di atap yang sama.

--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana mungkin aku hidup satu atap dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah mengajakku berbicara? Bagaimana mungkin aku hidup dengan seorang suami yang bahkan tidak pernah menganggapku ada?

Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak dicintai oleh suamiku. Seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Aku bahkan tidak tau, kenapa dulu dia melamarku, menjadikan aku istrinya, kemudian mengabaikanku begitu saja.

Terkadang aku lelah, aku ingin menyerah. Tapi entah kenapa seuatu hal memaksaku untuk bertahan. Aku bahkan tidak tau, sampai kapan semua ini akan menimpaku. Aku tidak tau, sampai kapan ini semua akan berakhir.

~ Anindhiya Salsabila~


Mau tau gimana kisah Anindhiya? Yuk cuss baca.

Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan lupa follow ig Author juga @Afrialusiana
Makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afria Lusiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Benar, Stevan sedari tadi memang berada di ambang pintu. Memperhatikan dan menguping pembicaraan Anin dari kejauhan, dan tenntu saja, pria itu mendengar dengan jelas percakapan Anin dengan sang Bunda.

Stevan terdiam sejenak. Tubuhnya ia sandarkan di dinding sembari memijat jidat frustasi. Sebelum Stevan memberanikan diri memanggil Anin.

"Anin" Panggil Stevan biasa saja. Sontak hal itu membuat Anin kaget. Anin menoleh ke arah belakang mencari asal suara yang memanggil namanya.

"Hm. Iya..." Sahut Anin dingin saat mendapati Stevan berdiri di ambang pintu.

"Ikut gue!"

"Kemana?"

"Ikut aja.!" Stevan berjalan menuju garasi mobil. Sementara Anin masih terdiam di tempat. Bingung? Tentu saja iya. Tapi akhirnya Anin memilih untuk berdiri, berjalan keluar kamar dan mengikuti Stevan ke luar rumah.

Di mobil, Stevan sudah menunggu Anin. Stevan berdiri di depan pintu mobil dengan salah satu tangannya membuka pintu tersebut untuk Anin.

"Kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Anin saat gadis itu sudah berada di depan Stevan. Pasalnya, rasanya Anin benar benar merasa lelah dan malas untuk pergi lagi. Tubuhnya masih terasa sakit. Sungguh, Anin ingin beristirahat seperti apa yang di anjurkan dokter tadi.

Benar, sesaat setelah Meisya puas menganiaya Anin di kampus siang tadi, Meisya dengan tidak punya hatinya pergi dari sana meninggalkan Anin begitu saja.

Setelah kepala Anin terbentur tembok, dan beberapa kali melakukan perlawanan, Anin kehabisan tenaga untuk membalas Mesya hingga Meisya memiliki kesempatan untuk menganiaya Anin. Dan saat itu juga, Anin tumbang di tempat.

Beruntung, ada seseorang yang kebetulan lewat dan menolong Anin, membawa gadis itu ke rumah sakit. Setelah selesai mengobati luka Anin, dokter juga menyarankan gadis itu agar banyak beristirahat.

Bukan karena luka akibat benturan Meisya, tapi karena memang kebetulan kondisi tubuh Anin sedang tidak baik. Dokter bilang, gadis itu terlalu banyak fikiran hingga membuat Anin sedikit stres.

"Nggak usah banyak tanya. Masuk aja!" Sahut Stevan dingin.

Menghembuskan nafas pasrah, Anin segera masuk ke dalam mobil. Detik kemudian, Stevan kembali berjalan masuk di pintu mobil lainnya. Stevan mendudukkan tubuhnya di kursi kemudi kemudian menancapkan mobilnya pergi dari rumah.

Sudah lima menit mereka di perjalanan. Namun hanya keheningan yang menemani kedua manusia itu di dalam mobil. Tidak ada suara musik, yang ada, hanya suara hiruk pikuk jalanan yang terdengar jelas oleh rungu Anin dan juga Stevan. Sedari tadi, pandangan Anin tak terlepas dari kaca mobil. Gadis itu menatap kosong jalanan yang cukup ramai malam ini.

"Jidat lo kenapa?" Tanya Stevan setelah terjadi keheningan cukup lama.

Anin tersentak. Pandangan Anin kini beralih ke arah Stevan yang masih sibuk dengan kemudinya. Raut wajah Anin menatap Stevan datar.

"Nggak papa. Cuma kejedot jendela tadi di kampus" Jawab Anin bohong.

"Oooo" Mulut Stevan ber O ria menjawab ucapan Anin.

Anin kembali memfokuskan pandangannya ke luar jendela. Sungguh, kejadian tadi siang kembali terlintas di benak Anin. Gadis itu benar benar ketakutan.

Anin tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi pada dirinya. Meisya, orang yang sama sekali tidak Anin kenal itu sekarang sedang mengincarnya dengan kesalahan yang tidak Anin lakukan tentunya.

Hidup Anin benar benar kacau, harapannya melanjutkan pendidikan di Jakarta untuk membahagiakan sang bunda tidak sesuai ekspetasi. Anin sama sekali tidak ingin punya musuh, Anin hanya ingin membahagiakan abang dan bundanya. Tapi kenapa harus seperti ini jadinya?

Ucapan Meisya tadi siang masih saja terngiang ngiang di telinga Anin. "Selama lo masih sama Stevan, hidup lo nggak akan tenang. Gue jamin hal itu!!"

1
Sultan Scout
Luar biasa
Najwa Suci
kuliah perawat kan? kok di kampus Mulu deh? perasaan prakteknya tiap semester di rs jarang di kampus
Alina Bams
dih, cwek oon..
tinggalin saja laki kek gt, harga diri lah.. terlalu lemah
Arida Susida
Luar biasa
Riski
mbak lusina biasanya buat novel waktu apa
Riski
mbak lusina salam kenal
boleh tanya kah mbak gimana buat novel biar cepet dan konsisiten
Marhaban ya Nur17
gw jg ikutan tegang wkwkw
Marhaban ya Nur17
devan anaknya mama Stella y trs di angkat jd anak nya mama Alice tp ganti nama jd steven
Marhaban ya Nur17
good el 👍
Marhaban ya Nur17
masa metong ???
Marhaban ya Nur17
Steven = devan , alfi = bayu ????
Marhaban ya Nur17
apa kah Steven itu devan ???
Marhaban ya Nur17
maka e jujur
Marhaban ya Nur17
prank !!!
Marhaban ya Nur17
sekongkol alfi ama mei
Marhaban ya Nur17
tuh kan tebakan gw bener 😁 sebenere Stive punya rasa tuh hanya saja keadaan kali yg hrs begini
Marhaban ya Nur17
yo ws kabur be
Marhaban ya Nur17
meisya
Marhaban ya Nur17
di satu sisi Stive emang egois tp di sisi lain mungkin buat kebaikan kali
Marhaban ya Nur17
mungkin yg kaya gini kli y yg di maksud stive
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!