Elwin Jenaro Redman seorang pria yang berusia 30tahun, namun kehidupannya begitu sangat menyedihkan sekali.
Elwin dinyatakan mengidap penyakit Autisme sehingga membuat dirinya diasingkan oleh kedua orang tuanya.
Walaupun dia memiliki wajah yang begitu tampan namun karena penyakitnya itu membuat kedua orang tuanya mengurungnya terus didalam kamar, dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar itu apa lagi untuk berkumpul dengan mereka.
Dia adalah putra satu-satunya dari pasangan Danu dan Agita, akan tetapi mereka mengatakan dia adalah hanyalah beban hidup.
Namun disuatu ketika, Danu memaksa putranya untuk menikahi salah satu gadis dari sahabatnya gadis itu bernama Rissa Amanda Soraya dia berusia 25tahun memiliki wajah yang begitu cantik dan hati yang lembut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memutuskan
Suasana ruang VIP saat ini begitu sangat tegang sekali, dimana Farrel sempet bertengkar kembali dengan Darius karena dia ingin melihat keadaan Rissa.
Namun Farrel menolaknya karena dia sudah begitu marah sekali kepada Darius, gara-gara dia Rissa harus mengalami seperti ini.
Untungnya saja Danu mencoba menenangkan Farrel dan akhirnya mengizinkan untuk Darius melihat keadaannya Rissa.
Disisi lain.
Elwin yang sedang duduk disampingnya Rissa sedang memegangi tangannya Rissa, wajah selalu menatap Rissa karena dia belum juga bangun.
Kembali terkejut karena mendengar suara ponselnya Danu berdering, sehingga membuatnya harus keluar ruangan untuk menjawabnya.
Saat dia tiba diluar dengan cepatnya Danu menjawab panggilan itu dari Agita
" Hallo mi"
" Papi dimana sih? Kok jam segini belum pulang?"
" Papi dirumah sakit mi"
" Lho siapa yang sakit pi?"
" Itu Rissa mi, dia habis bertengkar dengan Darius tanpa disengaja Darius memukul tepat dihidungnya Rissa yang mengakibatkan pendarahan mi, ini juga Rissa baru saja keluar dari ruang operasi mi"
" Ya Tuhan, Darius benar-benar sudah kelewatan, lalu bagaimana sekarang keadaan Rissa? Kasian sekali Rissa"
" Masih belum sadar mi, mungkin karena obat biusnya mi"
" Iya sudahlah pi, jika terjadi sesuatu hubungi Mami ya biar Mami nyusul kesana"
" Baik mi"
Danu mengakhiri panggilannya, namun ada hal yang aneh kepada kedua orang tuanya Elwin begitu peduli? Apakah mereka sudah bisa menerima Elwin saat ini?
Danu kembali kedalam ruangan tersebut, dia masih menunggu kabarnya Rissa yang bangun, saat dia masuk kembali ternyata Rissa sudah membuka matanya.
Danu pun mendekat kearah Rissa, dia juga ingin tau bagaimana keadaannya saat ini.
" Kamu sudah bangun nak?" tanya Danu dengan nada lembutnya
Rissa menoleh saat mendengar suaranya Danu.
" Sudah pi" jawab Rissa dengan nada kecilnya
" Bagaimana keadaanmu?"
" Rissa belum tau pi, hanya saja bagian hidung Rissa terasa nyeri"
" Mungkin biusnya sudah habis jadi kamu merasakan nyeri dibagian hidungmu"
Tiba-tiba.
" Rissa, setelah kamu keluar dari rumah sakit kita akan pindah dari kota ini" ucap Farrel membuat Rissa terkejut
" K-kenapa harus pindah kak?"
" Kakak tidak ingin kamu tinggal disini bersama orang yang sudah menyakitimu, dan juga kakak dan Ferry akan pindah dari kota ini makanya kami mengajakmu untuk pindah juga"
Rissa terdiam, dia menatap kearah Darius yang sedang menundukkan kepalanya. Ada rasa sedih juga yang dirasakan oleh Rissa.
Tetapi Rissa merasa juga sakit hati apa yang sudah dilakukan oleh Darius kepadanya, hanya karena dendam itulah mengapa dia menyiksa Rissa terus-terusan.
" Bagaimana Rissa, apa kamu mau?" tanya Farrel memastikan Rissa
" Kamu tidak perlu khawatir tentang kehidupanmu Rissa, semua biayamu kita berdua yang tanggung jawab" melainkan Ferry menyambung
Rasanya benar-benar bersyukur sekali Rissa, kedua kakaknya menghidupi dirinya karena mereka juga mengerti tentang kondisinya Elwin tidak bisa mencari uang.
" Baiklah Rissa mau ikut bersama kakak"
" Bagus, nanti kakak menyuruh orang untuk membereskan semua barang-barang kalian berdua agar nanti setelah kamu keluar kita langsung berangkat"
Rissa hanya bisa menganggukkan kepalanya, dimana Darius hanya bisa semakin diam ingin sekali berbicara namun mulutnya begitu sangat berat sekali.
Dia sangat menyesal sekali, Rissa mencoba menatap kearah Darius kembali, hatinya begitu sangat sedih sekali tetapi dia tidak ingin membuat kedua kakaknya marah jika Rissa peduli kepada Darius. Apa lagi Farrel yang tidak bisa menahan emosinya.
Smoga nanty mreka bahagiaa ya thorr
Tpi lbih kasian sama elwin ntah lahh