NovelToon NovelToon
Rhaella : Kuat Dalam Sakit

Rhaella : Kuat Dalam Sakit

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Mafia / CEO
Popularitas:30.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Rhaella Delyth adalah seorang gadis cantik dengan kepribadian dingin dan ekspresi wajah yang selalu datar. Meskipun berasal dari keluarga terpandang, kehidupan yang ia jalani jauh dari kata bahagia. Kehadirannya di dunia tidak pernah diharapkan, membuatnya tumbuh dengan hati yang keras dan kesulitan untuk mempercayai orang lain.

Sementara itu, Gabriel adalah seorang pemuda tampan dan berkarisma yang lahir di lingkungan keluarga kaya dan berpengaruh. Di balik pesonanya, ia memiliki sifat dingin, tak mudah didekati, serta sisi kejam yang tidak banyak diketahui orang.

Bagaimana kisah pertemuan mereka bermula? Ikuti perjalanan mereka dalam cerita ini, yang penuh dengan intrik dan adegan penuh ketegangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Setelah sampai di sekolah, Rhaella langsung pergi menuju kelasnya, karena bel masuk sebentar lagi berbunyi.

"Buketu ... " Seseorang memanggil Rhaella dengan sebutan itu, dan Rhaella tahu siapa yang memanggil seperti itu, Rhaella pun menengok ke belakang mendapati para inti Desmond yang menghampirinya.

"Lo ngga ada yang lecet kan?" Tanya Hans pada Rhaella memastikan bahwa kekasih sahabatnya tidak ada yang terluka.

"Kenapa?" Tanya datar Rhaella.

"Tadi kita-kita lihat lo yang di hadang preman, kita mau nolongin lo tadi tapi ternyata lo bisa ngalahin dan babat habis mereka semua" jelas Hans pada Rhaella.

"Iya Lo keren banget Rha cocok dah sama Gabriel" ucap Rufus di angguki oleh Calix dan juga Hans.

"Gue baik-baik aja" jawab Rhaella dan di angguki oleh mereka kecuali Merrit.

"Lo tenang aja, kami akan memastikan lo ngga bakal lecet sedikitpun, soalnya Gabriel nyuruh kita buat jagain lo biar ngga lecet sedikitpun, kalau ngga kita bisa di jadiin samsak sama si kulkas 4 pintu" ucap Rufus di angguki oleh yang lain.

"Nggak perlu, gue bisa jaga diri gue sendiri"

Rufus menggelengkan kepalanya "No no no buketu, kami masih ingin terlihat tampan, kami tidak ingin menjadi samsak Gabriel jika kami tidak melaksanakan perintahnya" jawab formal Rufus pada Rhaella dan di angguki semangat oleh Calix dan juga Hans. Rhaella hanya membuang nafas kasar melihat tingkah mereka sedangkan Merrit sudah di buat malu oleh teman-temannya.

"Ya udah terserah aja" ucap Rhaella kemudian berjalan menuju kelas dan di ikuti oleh para inti Desmond disampingnya.

Saat ini Gabriel sedang berada di markas besar ayahnya, sebenarnya ini bukan pertama kali dia datang, dulu dia sering datang bersama ayahnya ke sini, tapi sekarang dia di minta ayahnya untuk ikut bersama dengannya ke markas besar WIN untuk memperkenalkan dirinya kepada anggota WIN yang memang ada sebagian yang belum mengenalnya, dan Gabriel pun hanya patuh pada perintah ayahnya. Gabriel sebenarnya tahu bahwa dia yang akan menjadi penerus ayahnya, karena ayahnya sering mengatakan itu padanya, bukan berarti Godric sang kakak tidak pernah di tawarkan oleh ayahnya, hanya saja, Godric menolak jika harus menjadi pemimpin, dia merasa itu tidak cocok dengan dirinya, dia akan tetap membantu WIN nantinya jika memang keahliannya dibutuhkan di Medan perang ataupun medis. Jadilah ayahnya memberikan tahta kepemimpinan WIN kepada anak keduanya karena memang karakter Gabriel sangat pas untuk menjadi pemimpin, Dan Gabriel sendiri tidak menolak akan keputusan ayahnya.

"Selamat datang kembali tuan Warren" ucap salah satu anggotanya kepada pemimpinnya, Warren pun hanya tersenyum dan mengangguk kemudian tetap berjalan masuk ke dalam gedung markas dengan sang anak berada di disampingnya.

Banyak para anggota WIN yang baru melihat lagi kedatangan pemimpinnya berserta anaknya yang sepertinya akan menjadi calon pemimpin WIN selanjutnya.

"Kenapa kamu tidak mengajak teman-temanmu son?" Tanya Warren sambil berjalan menuju lift.

"Aku memerintahkan mereka untuk menjaga Rhaella" jawab datar anaknya. Rhaella tersenyum miring pada anaknya dan itu di sadari oleh Gabriel, namun Gabriel tetap menampilkan wajah datarnya.

"Memangnya kalian sudah berpacaran?"

"Sudah"

"Waaah kamu memang benar-benar putra ayah" ucap Warren memukul pundak anaknya. Gabriel pun tersenyum tipis mendengar ucapan ayahnya.

Mereka berdua kini sudah sampai di lantai tiga lantai dimana ruangan pemimpin berada, ruang rapat para inti dan juga ruang pertemuan khusus.

Para anggota dan pengawal yang memang berdiri sudah membungkuk memberi hormat kepada pemimpin mereka. Warren dan Gabriel berjalan menuju ruang pertemuan khusus, karena Warren akan mengenalkan Gabriel pada anggotanya.

"Selamat datang kembali ke markas WIN Tuan Warren" ucap seseorang yang menyapa Warren.

"Tidak perlu terlalu formal begitu Johan" ucap Warren pada sahabatnya atau wakilnya Johan.

Johan sendiri tersenyum mendengar ucapan sahabatnya.

"Tentu aku harus menyambut sahabat ku yang sudah 2 tahun belakangan ini tidak datang, apalagi kau datang bersama calon pemimpin WIN" ucap Johan pada Warren karena melihat Warren datang bersama anaknya. Gabriel hanya diam dengan wajah datarnya mendengar celetuk sahabat ayahnya.

"Apa anakmu yang satu ini memang seperti itu Warren?" Warren terkekeh kecil mendengar pertanyaan Jonas yang sedikit berbisik padanya, lalu melirik ke arah Gabriel yang sedang menatap mereka berdua datar.

"Yah, dia memang datar seperti itu" Warren menjawab santai pertanyaan Johan tidak peduli jika anaknya mendengar ucapannya.

"Perasaan anakmu Godric dan Griffin tidak begitu, kau pun dulu tidak datar dan dingin seperti anakmu ini Warren"

"Dia mengikuti mendiang kakeknya, jadi aku tidak heran jika salah satu anak ku seperti itu"

"Astaga aku hampir lupa dulu ayahmu memang sangat irit berbicara Warren pantas saja cucunya yang satu ini mewarisi watak almarhum ayahmu, tapi aura dingin dan intimidasi dari anakmu ini seperti sedikit mewarisi karakter mu" Warren kembali menatap wajah anaknya'yah karena itu ayah memilih mu karena kamu memang cocok untuk menjadi pemimpin WIN' Warren kemudian terkekeh kecil pada sahabatnya, sedangkan Gabriel meskipun mendengar pembicaraan mereka, dia seolah tuli karena memang itu kenyataannya.

"Sudah, ayo kita masuk yang lain sudah menunggu di dalam" ucap Johan pada Warren dan juga Gabriel, mereka pun kemudian masuk dan langsung di sambut oleh para anggota WIN, Gabriel masih tetap berjalan dengan wajah tanpa ekspresinya, mereka yang memang sebagiannya tidak tahu siapa dan tidak kenal dengan Gabriel pun bertanya-tanya siapa yang berjalan di samping ketua mereka.

"MOHON PERHATIAN SEMUANYA... KETUA KITA INGIN MENYAMPAΙΚΑΝ SESUATU PADA KITA SEMUA" Ucap Johan sebagai wakil ketuanya kepada para anggota WIN. Warren pun berdiri di tengah podium di hadapan para anggotanya

"MUNGKIN DIANTARA KALIAN ADA YANG BERTANYA-TANYA ΚΕΝΑΡΑ SAYA BARU KEMBALI HARI INI SEMENJAK DUA TAHUN LALU, MUNGKIN ADA JUGA DIANTARA KALIAN YANG BERTANYA APA MAKSUD KITA SEMUA BERADA DI RUANGAN PERTEMUAN INI, DAN PASTI BANYAK JUGA DIANTARA KALIAN YANG BERTANYA SIAPA YANG DATANG BERSAMA SAYA SEKARANG INI" Ucap Warren pada anggotanya dan di angguki oleh mereka.

"ALASAN SAYA TIDAK MUNCUL SELAMA DUA TAHUN TERAKHIR INI, KARENA SAYA SIBUK MENGURUS PERUSAHAAN SAYA YANG BERADA DI JEPANG, MAKA DARI ITU SAYA MEMBERIKAN KEPERCAYAAN KEPADA JOHAN UNTUK SEMENTARA MENGGANTIKAN POSISI SAYA, KEDUA SAYA MENGUMPULKAN KALIAN SEMUA DI SINI KARENA SAYA INGIN MENYAMPAIKAN SESUATU HAL YANG PENTING, DAN KETIGA ... " Warren pun menoleh ke arah anaknya dan mengkode Gabriel untuk maju dan berdiri di sampingnya.

"KETIGA SAYA AKAN MEMPERKENALKAN CALON PEMIMPIN WIN SELANJUTNYA PADA KALIAN SEMUA. TAPI SEBELUMNYA APA KALIAN SEMUA TAHU ATAU PERNAH MENDENGAR NAMA GENG MOTOR DESMOND?" Warren bertanya pada semua anggotanya dan hampir semua menganggukkan kepalanya pertanda mereka mengetahui nama geng motor tersebut dan Warren pun menggangguk dengan tersenyum.

"PEMIMPIN DARI GENG MOTOR DESMOND ADALAH DIA, DIA ADALAH ANAK KEDUA SAYA GABRIEL DUCHESS KETUA GENG MOTOR DESMOND YANG SEBENTAR LAGI AKAN MENGAMBIL ALIH JABATAN ΚΕΡΕΜΙMPINAN WIN" Lanjut Warren memperkenalkan Gabriel pada semua anggotanya yang hadir. Mereka semua pun bertepuk tangan dan menganggukkan kepalanya tanda setuju karena mereka tahu betul geng motor Desmond itu bukan geng motor sembarangan, geng motor Desmond sangat sering membantu aparat kepolisian untuk meringkus kejahatan di kota ini, jadi siapa yang tidak mengenal geng motor tersebut.

"BAIKLAH KARENA SAYA SUDAH MEMPERKENALKAN CALON PEMIMPIN WIN SELANJUTNYA SAYA AKAN MENGUMUMKANNYA SECARA RESMI SETELAH ACARA ULANG TAHUN ANAK SAYA NANTI. KALIAN SUDAH BISA BUBAR. " Setelah Warren mengatakan itu anggota WIN pun meninggalkan ruang tersebut, hingga tersisa Gabriel, Warren dan para inti WIN.

"Waaah aku tidak menyangka ternyata anakmu seorang ketua juga di Desmond pantas saja auranya memang kuat saat masuk tadi" ucap salah satu inti WIN.

"Betul, aku pun tadi yang hanya tau geng motor sedikit terkejut ternyata ketuanya yang akan jadi pemimpin WIN selanjutnya" ucap lagi salah satu sahabat ayahnya.

"Kamu bisa mengajak inti Desmond untuk menjadi inti di WIN son nanti agar kamu tidak sulit mencari lagi, kalian hanya tinggal mengasah lebih tajam lagi kemampuan kalian masing-masing terutama di bagian IT kalau bisa ada dua untuk bagian IT" ucap ayahnya memberikan saran serta arahan pada anaknya. Para sahabat Warren pun mengangguk menyetujui ucapan ketua mereka.

"Benar satu IT lagi di jadikan untuk cadangan membantu inti nantinya" ucap Johan pada Gabriel.

" Aku memang akan menjadikan inti Desmond sebagai inti WIN juga ayah, dan aku akan mencari satu orang lagi untuk di bagian IT cadangan" mereka semua pun menganggukkan kepalanya.

"Ayah apa El bisa pulang lebih dulu, El mau ke sekolah" ucap Gabriel pada ayahnya, karena sepertinya mereka akan lama berbincang di sini karena ayahnya yang baru datang kembali setelah dua tahun fakum.

"Ya sudah kamu ke sekolah saja, ayah juga kayanya agak lama, kamu bawa mobil ayah saja, nanti biar ayah suruh bawa pengawal buat bawa mobil yang lain ke sini" Gabriel pun menganggukkan kepalanya kemudian mengambil kunci mobil yang di berikan oleh ayahnya.

"El pamit" ucap Gabriel singkat pada ayah dan sahabat ayahnya, mereka hanya mengangguk, mereka sedikit mengerti dengan sifat anak sahabatnya ini.

"Waaaah anakmu yang ini sepertinya memang sangat cocok Warren" ucap salah satu inti WIN sahabat Warren.

"Seandainya anakku juga mau ikut masuk ke WIN, itu pasti akan sangat membantu tapi anak laki-laki ku tidak tertarik"

"Begitupun dengan anakku mereka bahkan sudah berencana untuk menempuh pendidikan di luar negeri agar tidak dipaksa masuk, karena memang dia tidak tertarik hal seperti ini"

"Anak pertamaku pun seperti itu, dia tidak tertarik karena memang dia akan menjadi calon dokter, tapi dia akan membantu jika memang dia butuhkan"

"Kalian tahu kan Anakku perempuan semua, semuanya pun sudah menikah jadi tidak bisa"

Mereka semua pun tertawa mendengar keluhan masing-masing menghadapi anak-anak mereka yang tidak mau ikut andil dalam hal berbau mafia.

...

"Bell... Bell... " Panggil seseorang pada Isabell dengan suara tertahan sedikit berbisik.

"Ck, apaan sih ini, lo berisik banget ntar kita ketahuan nyet" ucap Isabell kesal pada temannya Indri.

Yup Indri dan Isabell mereka satu sekolah dan satu kelas di SMA Bima Bakti, mereka bisa dibilang cukup dekat, karena mereka selalu bersama jika berada di sekolah tapi jarang bertemu jika diluar sekolah karena Isabell yang memang akan langsung pulang dan sorenya pergi bekerja.

"Bell.. nomor dua puluh apaan? Buruan bentar lagi di kumpul ini" ucap Indri sedikit berbisik pada Isabell.

"Ntar dulu, gue minta sama Pian dulu yang nomor itu, gue juga belum ngerti"

"Aish, mana masih tiga nomor lagi" ucap panik Indri karena masih banyak soal yang belum terisi.

"Nih, Lo isi yang lain dulu" ucap Isabell memberikan kertas jawabannya. Indri pun langsung mengambil kertas itu dengan hati-hati.

Yup mereka saat ini sedang ada kuis dadakan, Isabell memang salah satu murid pintar tapi dia sedikit lemah jika sudah masuk mata pelajaran kimia, jadi dia akan meminta bantuan temannya untuk mencarikannya rumus baru setelah itu dia yang akan mengisi. Sedangkan Indri, dia memang sangat lemah di mata pelajaran kimia dan fisika, alhasil dia akan meminta Isabell teman sebangkunya untuk membantunya.

"Nih buruan lo isi, lima menit lagi dikumpulin"

"Aaishh bener-bener emang si pakku kasih soal nggak kira-kira" gerutu Indri pada gurunya.

"Berisik lo buruan kambing" ucap kesal Isabell pada Indri.

"Iyah"

Lima menit pun berlalu kini sang ketua kelas sedang berjalan untuk mengambil semua lembar jawaban teman-temannya, Indri dan Isabell pun bernafas lega akhirnya telah selesai tepat waktu.

"Kantin yuk laper gue" ajak Indri pada Isabell.

"Ayo gue juga laper" mereka berdua pun kemudian berjalan bersama menuju kantin. Setelah mereka memesan makanan mereka pun pergi ke meja kosong untuk mereka duduk.

"Bell... gue mau cerita kejadian semalam Bell"

"Kenapa? Emang lo kemana semalam?"

"Gue kemarin itu kan pulang pake ojol karena kemarin gue ngga bawa motor, eh si pak ojolnya berhenti di jalan tulip, lo tahu kan jalan yang baru-baru di resmikan itu"

"Bukannya disitu masih sepi penduduk, kenapa ojonya berhenti disitu?" Tanya Isabell sambil memakan makanannya.

"Si pak ojol itu motornya mogok, terus dia dorong tuh motornya, dia ngajak gue juga biar jalan bareng supaya nggak sendirian di situ, tapi gue nggak mau karena gue pikir mungkin ntar ada yang lewat buat gue mintain tumpangan, eh ternyata udah sampe malam nggak ada juga motor yang lewat anjir" Isabell sudah tertawa mendengar cerita Indri bukanya kasihan dia justru malah menertawakan nasib temannya.

"Lo kenapa ngga telfon gue atau siapa ke yang lo kenal?" Tanya Isabell dengan gelengan kepala.

"Kuota sama pulsa gue abis Bell saat itu, yang pesenin gue ojol kan si Gea kemarin"

"Terus siapa yang anterin lo pulang"

"Nah itu dia yang lucunya Bell, semalam kan gue ngumpet tuh di belakang pohon yang agak besar karena gue ketakutan banget mana sepi lagi, terus tiba-tiba-tiba gue denger suara cowo yang lagi marah-marah sendiri gitu, pas gue balik ternyata dia lagi duduk di atas motor, ya gue otomatis seneng lah gue bisa minta tolong sama tuh orang buat pulang"

"Dan lo tahu apa yang lucu Bell, dia ngira gue setan Ampe salah baca do'a anjir" Indri bercerita sambil tertawa dan Isabell pun ikut tertawa karena merasa lucu dengan cerita temannya.

"Astagaa perut gue" keluh Isabell Setelah banyak tertawa

"Jadi lo pulang sama dia" tanya Isabell

"Iya gue di anter sama dia, tapi sebelum itu motornya dia abis bensin terus hp juga abis baterai ya udah kita tukeran, dia pinjem hp gue buat masukin kartunya terus dia telepon temennya buat bawain bensin"

"Sial bener lo berdua" ucap Isabell menanggapi cerita Sahabatnya.

"Tuh cowok anak DIHS Bell, ganteng orangnya" ucap Indri.

"Gue juga punya kenalan di DIHS ntar deh gue kenalin lo ke dia, dia baik orangnya"

"Siapa? Cewe atau cowo?"

"Cewe sama cowo juga, tapi ntar gue kenalin ke yang cewe aja, dia cantik banget In, mana putih tinggi lagi" Indri pun menganggukkan kepalanya.

"Emang lo nggak sadar kalau lo juga cantik?" Isabell hanya mengedikkan bahunya, Indri hanya terkekeh melihat temannya yang memang suka tidak sadar dengan kecantikannya sendiri.

Mereka pun kembali menyelesaikan makannya Karena jam masuk akan kembali berbunyi.

1
Anonymous
/Smile/
awesome moment
😃😀😄
anaa
di sini nama tokohnya beda semua, klau yg di atas atas tadi kan cuman beberapa aja yg salah jdi msih bisa di pahami, tpi klau gini susah thor
/Sob/
anaa
naksir nih yeee/Facepalm/
Qaisaa Nazarudin
Aku biasanya baca novel suka skip-skip babnya,Tapi novel ini rasanya sayang aja utk di skip,Walau banyak typo nya,Tapi ceritanya bagus..👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkwk emang benar2 nih anak🤣🤣
Putri Laely
novel yg baru judul anak2 mereka Thor lanjut lagi🤗
Qaisaa Nazarudin
Aku pengen banget baca Alurnya novel pasangan yg beda sekolah, Tapi gak ada,Kebanyakannya awalnya aja beda sekolah,Eh setelah itu malah pindah jadi satu sekolah..ckk
Varia Irene Patola: terus menurut kamu gimn dgn yg ini? 😁🤭
total 1 replies
Varia Irene Patola
Itu Mira yah bukan Mita. Maafkan typo ini🥺🙏
Qaisaa Nazarudin
TAPI feeling ku kalo itu Isabell,Semiga aja ya. Kan kekuatan dan kelakuan Abel uuga 11 12 sama Rhae..
Qaisaa Nazarudin
BUKAN CUMAN ITU RHAE,KALO KEKUATAN MUNGKIN KAMU BISA MENANG,KALO MEREKA MELAKUKAN HAL LICIK,OBAT BIUS CONTOHNYA,NAH KAMU DIBIKIN GAK BERKUTIK LHO..
Qaisaa Nazarudin
wahhh Idylla bakal muncul nih..Weih gak SABARAN aku..
Qaisaa Nazarudin
Pantesan El bisa langsung jatuh cinta oada pandangan pertama dan uring uringan, Ternyata Rhae emang cantik..
Qaisaa Nazarudin
Keberadaan Lief?? 🤔🤔 Keberadaan Alane maksudnya Thor??🙆🙆🙇
Qaisaa Nazarudin
Apa Mensionnya tdk di jaga dan tdk di kunci ya oleh Rhae setelah ayahnya di tangkap?? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Benar nih keTEGASAN nya dak MAKSA nya 11 12 sama El..
Qaisaa Nazarudin
Kok Juna? Bukannya Hans ya waktu itu?? 🤔🤔😇😇
Qaisaa Nazarudin
Rasanya Leif cuman salah paham aja nih, Kelihatan kan Idylla madih jaga jarak,Bukannya peluk pelukan..Dasar kamu aja yg cari celah utk balik sama Mantan,Ckk ALESAN 🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
What Idylla selingkuh?? Gak mungkin lah, Pasti ini akal2 an nya Alane doang..sial kau Alane..😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!