eeuuugh...
lenguhan kecil keluar dari mulut Lea..
Lea menggeliat, merasakan sekujur tubuhnya yang remuk redam.
Lea sedikit merenggangkan otot-ototnya,sembari memiringkan tubuhnya kesamping.ada sesuatu yang terasa mengganjal perutnya.
perlahan Lea membuka matanya.tanganya mulai meraba-raba sesuatu yang ada disampingnya.
ini apa?."batinnya belum sepenuhnya matanya terbuka.
Lea mengucek matanya dan....
mata Lea terbelalak saat melihat seorang cowok tengah tidur pulas disampingnya.
"oh...my God!."Lea membekap mulutnya,tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
lalu tangannya sedikit membuka selimut yang membungkus tubuhnya,lea semakin di terkejut dengan apa yang terjadi padanya,tak ada sehelai baju pun yang melekat di tubuhnya.
lalu apa yang terjadi dengan kalea, seorang guru SMA yang baru saja diangkat jadi PNS,kini terdampar di atas ranjang dengan cowok asing.lalu bagaimana kelanjutan kisah mereka.
yuk gaes..mampir lapak baru aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Ceklek..
Dengan wajah letih, perlahan Dion melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.Suasana sunyi dan temaram lampu di sudut ruangan menyambut kepulangannya.
Dion melepaskan 2 kancing kemeja atasnya lalu menggulung sedikit kemejanya sampai siku.dengan tubuh yang sudah sangat lelah,Dion bejalan menuju dapur.sampai dapur Dion meraih botol minuman dan menuangkan air ke dalam gelas.
glug..glug..glug..
Suara tegukan air minum dari tenggorokannya,sedikit memecah kesunyian malam.
"sudah pulang mas?."
Terdengar sapaan dari seseorang dari belakang.
Dion hanya mengangguk pelan tanpa menolehkan wajahnya.karena Dion tahu siapa pemilik suara yang baru saja menanyai nya.Salsa,istrinya.perempuan yang 6 tahun lalu terpaksa ia nikahi.
"mas udah makan?."tanya Salsa mulai berjalan menghampiri Dion.
"udah."jawab Dion,singkat sambil meletakkan gelas di atas meja.
"Minggu besok,Nia nikah mas.tolong kosongin jadwal mas biar bisa datang ke acaranya."ucap Salsa.hati-hati.
"mas udah gak dateng waktu lamaran Nia kemaren,aku gak enak sama papa mama,mas kalau kamu absen lagi di acara nikahan adek aku."lanjutnya dengan penuh harap.
"liat nanti."jawab Dion,datar.
Salsa meremas jemari tangannya,ada perasaan kecewa menelusup hatinya tak kala mendengar jawaban datar dari suaminya.Dion tak mengiyakan ataupun menolak permintaannya.itu yang membuat Salsa bingung,sedih dan kecewa bercampur jadi satu.sudah 6 tahun lamanya,tapi sikap sang suami tak berubah tetap datar dan dingin terhadapnya.rasanya sungguh melelahkan menjalani rumah tangga yang hanya statusnya sebagai suami istri tapi kenyataannya mereka lebih seperti dua orang asing yang hidup satu rumah.
Hening!
Setelah itu tak ada suara terdengar dari Salsa maupun Dion,mereka seperti larut dalam pikiran mereka masing-masing.
Dirasa cukup dan tak ada yang perlu diobrolkan lagi, dengan tenangnya,Dion berjalan melewati Salsa begitu saja meninggalkan istrinya,yang tak bergeming dari tempatnya.
"sampai kapan?."ucap Salsa tiba-tiba,terdengar suaranya sedikit bergetar.
Ucapan Salsa,seketika membuat langkah Dion terhenti.tak ada reaksi berlebih dari laki-laki tampan berprofesi sebagai dokter iti.mulutnya diam seribu bahasa.tatapannya pun lurus kedepan,dingin dan datar seperti biasa.
"sampai kapan kita harus seperti ini?."ulang Salsa,suaranya semakin bergetar.
"sudah 6 tahun mas kita hidup bersama.berapa lama lagi aku harus menunggu sampai kamu bisa menerima pernikahan ini?."lanjutnya, matanya mulai berkaca-kaca.
"bilang mas,apa yang bisa aku lakukan untuk kamu,agar kamu mau menerima aku?."suara salsa mulai terdengar serak menahan sesak di dadanya.
"kembalikan semuanya seperti semula.bisa?."jawab Dion, terdengar dingin dan tajam menusuk telinga.
Deg!
Jantungnya seakan berhenti sejenak.perkataan Dion seperti memukul telak dirinya.terasa sakit dan perih.tubuhnya membeku,mulutnya seperti tak bisa berkata-kata lagi.ternyata selama 6 tahun ini,semua yang dia lakukan terasa sia-sia karena Dion hanya ingin masa lalunya kembali bukan dirinya.
Tes!
Tanpa sadar air matanya mulai menetes di pipi.tak ada suara Isak an tangis keluar dari mulutnya.Salsa hanya bisa diam menatap punggung Dion yang sudah berjalan semakin menjauh.
Tangannya bergerak mengusap pipinya,kasar.semakin lama air matanya semakin deras mengalir di pipi.bahkan untuk terisak pun Salsa tak mampu.dengan sekuat tenaga dia menahan tangisannya agar tak terdengar oleh siapapun terutama Dion.
Salsa tentu tahu apa maksud dari perkataan Dion barusan.Dion menyuruhnya mengembalikan semuanya seperti semula.mengembalikan kehidupan pria itu seperti dulu sebelum menikah dengannya.mengembalikan cinta pertama Dion,yaitu Kalea.kakak sepupunya.itu inti dari perkataan pria yang berstatus sebagai suaminya.sampai sekarang Dion belum bisa menerima pernikahan ini.bahkan waktu 6 tahun pun,belum mampu menghapus nama perempuan itu dari hati suaminya.
"andai saja mas."
"andai saja aku bisa melakukannya,ingin sekali aku mengembalikan mu pada mbak Lea,mas.tapi aku dan Celine lebih membutuhkan mu,mas."ucapnya,serak.sambil memukul-mukul dadanya yang begitu terasa sesak.
Celine Nathalia Wiyoko,putrinya dan Dion yang sekarang menginjak usia 5 tahun.bukan kepada dirinya saja,Dion bersikap dingin tapi pada putri kecil mereka pun,Dion bersikap sama.dari bayi sampai sekarang tak ada peran ayah yang didapatkan oleh Celine.meskipun Dion ada diantara mereka.sering kali putri kecilnya itu merasa sedih diabaikan oleh ayahnya.
Bahkan beberapa hari yang lalu Celine tampak murung setelah pulang bermain dengan teman-temannya di depan rumah.wajah polosnya menatap sebuah bingkai foto yang menampilkan gambar sang ayah.lalu sorot matanya beralih ke bingkai foto yang menampilkan gambarnya dan mamanya,hanya foto berdua dengan sang mama tanpa sang ayah.saat itu Salsa hanya bisa menatap putrinya dari kejauhan.sambil menahan kesedihan yang teramat sakit.
Dia mungkin bisa menahan semua sikap dingin,acuh tak acuh Dion tapi apa salah putri mereka.kenapa Dion juga tega terhadap darah dagingnya sendiri.tanpa Dion sadari,dia sudah menancapkan luka yang teramat dalam pada putri kecil mereka.sering kali Salsa melayangkan protes pada Dion.tapi tak pernah sekalipun Dion menggubrisnya.malah Dion selalu pulang malam dan tak pernah meluangkan waktunya hanya sekedar bermain dengan Celine,putri mereka.
.......
Pukul 8 malam,Ken memutuskan untuk pulang kerumah mamaknya.
Setelah memastikan semua urusan di rukonya beres,Ken bergegas melajukan motornya melewati jalanan yang sedikit macet.motornya harus berjibaku dengan kendaraan lainnya.suara bising kendaraan seperti alunan musik yang memeka ditelinga Ken.
Semakin hari,hari-harinya semakin berwarna.Ken mulai kembali bisa menikmati kehidupannya,yang beberapa tahun belakangan terasa hambar dan hampa.tentu semua ini karena,Kalea.perempuan yang ingin ia halalkan secepatnya.sebelum rencananya terlaksana,ia harus bisa meluluhkan hati bapak dari calon istri itu.
Tak membutuhkan waktu lama, motor ken sudah berhenti di depan rumah mamaknya.dari teras rumah sudah terdengar gelak tawa, orang-orang dari dalam rumah.
"assalamualaikum."
Ken berjalan masuk rumah sambil mengucap salam.
"waalaikumsalam."
Terdengar jawaban kompak dari dalam rumah.
"hallo my brother!."suara nyaring Albert langsung menusuk telinganya.
"kangeeennnn!."pekik Albert dengan wajah puppy eyes dan tanpa malu merentangkan kedua tangannya kearah Ken.
"kesurupan apa laki loe,Lis."Ken bergidik geli melihat tingkah sahabatnya itu lalu beralih ke Lisa, istri Albert.
"kangen sama loe itu,ken."jawab Lisa, cekikikan.melihat tingkah absolut suaminya.
"njiiirr..gak ada romantis-romatisnya loe emang."cibir Albert,manyun.
Ken hanya menyunggingkan senyumnya, geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya yang ternyata tak pernah berubah.
"om.. Len."suara cadel gadis kecil dengan gigi ompong nya,mengalihkan perhatian Ken.
bruk..
Adel berlari memeluk perut Ken.Adel putri Albert dan Lisa yang berusia 5 tahun.gadis kecil ceria dan manis ini memang cukup dekat dengan Ken.
"wah...putri om,udah besar ya."puji Ken sambil mengelus rambut Adel,sayang.
"atu,antik gak om?."tanya Adel sambil mendongakkan wajah polosnya ke atas.
"cantik dong."jawab Ken menampilkan tersenyum manis pada gadis manis itu.
"kamu itu cantik karena mirip papa."sela Albert.yang memang merasa putrinya itu mirip dengannya.
huuuuuwaaaaaaa..
seketika terdengar suara tangis dari Adel.
"aduh..sayang kenapa nangis?."tanya Ken,panik tiba-tiba Adel nangis.lalu Ken berjongkok mencoba menenangkan putri dari Albert.
"gak mau..atu gak mau ayak papa."pekiknya terisak.
Hahahahahah...
Langsung terdengar gelak tawa dari semua orang yang ada di ruang tengah rumah mamaknya Ken.
"Adel selalu nangis kalau ada yang bilang mirip papanya."ucap Lisa.menjelaskan kalau putrinya ini sensi kalau dibilang mirip dengan Albert.
"hey...papamu ini ganteng ya."sahut Albert,sewot.
Albert sendiri juga heran kenapa putrinya tidak mau dibilang mirip dengannya.
wes ndang golek restu ..ben dang bebarengan..
wkwkwk
logat jawa enak jg lho
janji deh tk ksh sesajen like n komen...
kangen nih ma lea...