Hidup dengan berbagai peristiwa pahit sudah menjadi teman hidup bagi seorang wanita muda berusia 22 tahun ini, Ya ini lah aku Kimi Kimura..
Dari sekian banyak kilasan hidup, hanya satu hal yg aku sadari sedari aku baru menginjak usia remaja, itu adalah bentuk paras wajah yg sama sekali tidak ada kemiripan dengan dua orang yg selama ini aku ketahui adalah orang tua kandungku, mereka adalah Bapak Jimi dan juga Ibu Sumi.
Pernah aku bertanya, namun ibu menjawab karena aku istimewa, maka dari itu aku di berikan paras yg cantik dan menawan. Perlu di ingat Ibu dan juga Bapak tidaklah jelek, namun hanya saja tidak mirip dengan ku yg lebih condong berparas keturunan jepang.
Bisa di lihat dari nama belakangku, banyak sekali aku mendengar Kimura adalah marga dari keturunan jepang. Namun lagi-lagi kedua orangtua ku selalu berkilah akan hal tersebut.
Sangat berbanding terbalik dengan latar belakang Bapak yg berketurunan jawa, begitu pula dengan Ibuku.
seperti apakah kisah hidupku?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon V3a_Nst, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 - Kali Kedua
***
Memilih membawa pujaan hati masuk ke dalam apartemen miliknya, William menggendong dengan sangat hati-hati. Entah memang Kimi terlalu lelah, atau memang tidurnya yg terlalu nyenyak, ia sama sekali tidak terganggu meski tidurnya terganggu guncangan akibat berjalan menuju unit kamar milik William.
William menikmati wajah polos cantik Kimi. Parasnya yg sejak awal menjadi candu baginya. Terus melukiskan senyum diwajah tampan pewaris tunggal yg sempat memudar beberapa waktu lalu.
Cup!
Tidak tahan hanya terus menatap wajah cantik itu, ia pun mencuri dahi Kimi untuk ia kecup sebentar. Setelah mencium William malah melebarkan mata karena terkejut dengan ulahnya sendiri.
'Semoga tidak terbangun.. maaf ya Kimi.' Gumam William takut-takut. Beberapa kali ia memastikan mata cantik itu tidak terbuka akibat ciuman yg baru saja ia daratkan. Dan... Selamat! Kimi tidak terbangun. Ia malah bergerak hanya untuk semakin masuk ke dalam dada bidang William saja.
William menghela panjang. Ia lega dan langsung melanjutkan perjalanan di iringi senyum yg mengembang dikedua ujung bibir.
***
Tidur tanpa hambatan dan juga merasakan tidur yg paling nyenyak sepanjang masa, membuat Kimi bangun lebih siang dari biasanya. Kimi mengerjapkan mata menetralkan pandangan beberapa kali. Ia meregangkan tubuh ke kanan dan ke kiri khas orang yg baru saja terbangun. Setelah memastikan tubuh rileks, mata Kimi mengedar.
Ia melihat setiap sudut yg terasa asing baginya.
"Ini bukan kamar aku!"
Kimi terlonjak sampai terduduk dan langsung di hadapkan dengan potret pria tampan yg ia kenal.
"William? Loh ini kamar William? KOK BISA!!!!"
Pagi yg sangat heboh sepanjang masa bagi seorang Kimi. Ia sampai memeriksakan bagian tubuhnya yg terbalut di balik selimut tebal dan nyaman. Setelah melihat baju yg ia kenakan masih sama dengan yg ia kenakan terakhir kali, barulah ia bisa bernapas lega.
Ceklek...
"Hai.."
Sapa sang pemilik kamar. Ia tersenyum manis yg seketika membuat Kimi menoleh cepat dan langsung membeku. William tidak mengira sang pujaan sudah terbangun, ia masuk untuk membawakan baju ganti yg baru saja ia pesan melalui orang suruhannya.
"Sudah bangun ternyata."
William mengusap pelan kepala Kimi sambil memberikan baju ganti. Kimi tersipu, wajahnya memerah menahan malu yg luar biasa. Di perlakukan semanis ini oleh William membuatnya tidak mampu berkata-kata.
"Mandi, terus keluar ya. Aku sudah membuatkan sarapan untuk kita." Ucap William bersiap beranjak pergi. Baru saja ingin beranjak, lengan William sudah di cegat oleh Kimi.
William menoleh pada mata bundar yg sedang menatapnya lucu. Sekali lagi, William terkekeh gemas dan bertanya lewat tarikan alis ke atas.
"K-kok aku bisa disini Liam?"
Ahhh Liam.. William merasakan desir hangat membasahi hatinya. Suara lembut dan panggilan khas Kimi membuatnya senang. Karena memang, panggilan dengan kata Liam, hanya terucap dari lisan Kimi saja. Ia sampai menutup mata sejenak lalu kembali membuka mata diiringi senyum yg lebih terbaik darinya.
"Kamu ketiduran, aku bingung mau membawa kamu istirahat dimana. Jadinya aku bawa saja kamu keapartemen aku. Tenang... Aku tidur di kamar sebelah kok tadi malam."
Kimi mengangguk paham. Lalu ia menatap lagi wajah tampan yg sedari bertemu selalu lembut padanya. Tidak seperti dulu yg selalu memaksakan kehendak. Sungguh Kimi merasakan desir aneh dalam hati. Ia tidak berani menatap lama mata William yg selalu menatapnya penuh arti. Maka ia hanya berani menatap lengan William yg masih setia ia genggam sejak tadi. Akan tetapi lama kelamaan ia melihat isi pergelangan tangan itu....
"Aakkkkhhh William, aku harus bekerja! Sekarang sudah jam 9 lewat. bagaimana ini! Aku telat! Aku telaaattt!!!!"
Kimi berteriak histeris sehingga spontan berdiri dan bersiap lompat dari atas kasur. Namun naas, langkahnya malah tersandung selimut dan berakhir..
Gedebuk! Ehmmp!
Kimi menutup mata bersiap menahan sakit. 1..2..3.. Kimi tidak merasakan apapun. Ia malah merasa tambah nyaman dengan posisi ini. Ia membuka mata perlahan dan mengintip apa yg sedang terjadi.
"Oh Tuhan!"
Cup!
Kimi memekik dan melebarkan mata secara bersamaan. Ia memekik karena ternyata ia terjatuh di atas tubuh William. Tahu wanitanya akan terjatuh, William spontan menarik tubuh mungil itu di atas tubuhnya. Maka tubuh bagian belakang William lah yg harus bersilahturahmi dengan kerasnya lantai unit apartemen miliknya.
Dan yg kedua, Kimi melebarkan mata karena William langsung mengecup benda kenyal yg biasanya di pakai berbicara oleh Kimi. William pertama juga membeku, namun karena tidak ada penolakan dari Kimi, William mulai memberanikan diri terus memagut lebih dalam. Atas dasar rindu yg sudah tertahan sejak lama. William lepas kendali. Ia bukan hanya memagut namun lebih terlihat sedang memakan benda kenyal tersebut.
Entah apa yg ada di pikiran Kimi, ia pun malah menikmati moment nikmat itu. Mata yg awalnya melebar kini meredup menikmati. Ia pun sesekali membalas pagutan yg sontak membuat William mengerang geram.
Ahh~
Bukan, erangan tersebut bukan dari William. Tetapi dari Kimi. Kimi mulai terbuai akibat ulah William pagi ini. William semakin ganas saja. Tangannya mulai berkelana kebagian belakang tubuh Kimi. Ia menggerayangi dan juga mengusap bagian belakang Kimi dengan gerakan naik dan turun secara perlahan, sehingga menimbulkan gairah tersendiri bagi Kimi. Sampailah pada bagian benda padat di belakang Kimi, Ia meremas perlahan.
Aahh~
Kimi sungguh tidak bisa menahan suara yg keluar begitu saja. Secara naluriah nada desah itu keluar. Membakar gairah William yg semakin tidak tertahan. Ia tekan bagian belakang Kimi semakin rapat dengan bagian bawah miliknya yg mulai mengeras.
Deg!
Kimi terkesiap, ia terkejut kala benda keras itu menusuk tepat bagian.... Intim miliknya. Secara spontan pula Kimi melepas ciuman mereka. William tidak terima mainan barunya terlepas begitu saja, ia tarik leher belakang Kimi menuju wajahnya. Kembali lumatan pagutan penuh gairah berlanjut di antara mereka.
Ceklek...
"Will kamu tidak per_ Fuck!"
Jeder!
Yg masuk barusan adalah Alex. Ia melihat langsung adegan kokop-kokopan antara William dan juga Kimi di atas lantai. Ia melebarkan mata sontak memaki dan berlalu cepat dari hadapan keduanya.
"Kenapa tidak dikunci saja! Terus kenapa harus diatas lantai? Willy.. Willy.. padahal kamu punya kasur yg lebar, kenapa memilih diatas lantai, bego!" Rutuk Alex menggerutu sembari terus berjalan keluar dari unit milik William. Ia tidak mengetahui William menyelundupkan seorang wanita kedalam unitnya. Maka dari itu, ia seperti biasa saja membuka semua ruangan sesuka hati.
***
Tertangkap basah oleh salah satu teman William membuat Kimi cepat bangkit dan mengalihkan pandangan malu. Ia tidak mau menatap William saat ini. Ia malu setengah mati. Ciuman kedua dan kali ini malah lebih... Panas!
Sedangkan William, bukannya segan telah tertangkap basah oleh Alex. Ia malah kesal setengah mati, karena adegan panasnya harus terhenti begitu saja.
"Ma-maaf.." Ucap William ketika sadar melihat raut salah tingkah dari Kimi. Ia mencoba mendekat, namun Kimi bergerak cepat menuju kamar mandi. William terkekeh pelan membiarkan langkah lebar Kimi menuju kamar mandi.
***
BERSAMBUNG