Dikira Babu Ternyata Ratu

Boooom....

Duar...

Tiba-tiba saja rumah milik Burhan meledak, hingga menghancurkan seluruh bagian dari kediaman itu, si jago merah melalap apa saja yang ada di sekitarnya, hingga menjadi debu.

Bahkan tubuh ke empat orang anggota keluarga itu pun sudah tak nampak lagi, yang tersisa hanyalah debu disertai serpihan tulang belulang, karena ke-20 orang berandal itu telah menghancurkan rumah Burhan, dengan menggunakan bom rakitan yang sengaja mereka bawa atas perintah dari Susan.

Sementara keempat orang wanita itu, saat ini langsung memasuki mobil mereka dan bergegas menuju ke rumah ketiga orang kawanan Burhan yang lain, mereka tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan juga kesempatan yang ada, dengan membiarkan ketiga orang pria itu lolos.

Setelah sebelumnya berhasil menghancurkan Burhan beserta keluarganya, malam ini juga mereka harus melenyapkan Ketiga orang kawan-kawan Burhan, agar derita masa lalu mereka menghilang tanpa meninggalkan trauma, sehingga di masa depan keempatnya bisa hidup dengan lebih baik lagi karena tidak terus-menerus dihantui oleh ketakutan dari masa lalunya.

Bruuum...

Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, membelah jalanan yang mulai sepi karena waktu telah menunjukkan pukul 23.00 kali ini mereka memilih target yang lebih jauh dari pemukiman Burhan, agar orang itu tidak mengetahui kejadian yang menimpa bosnya.

Sedangkan ke-20 orang berandal langsung pergi meninggalkan tempat di mana mereka telah meledakkan kediaman Burhan, untuk menuju ke markas mereka saat ini.

Mereka terlihat sangat senang, selain mendapatkan uang sebagai imbalan yang diberikan oleh Susan, mereka juga puas bermain-main dengan mangsa yang diberikan oleh wanita itu, termasuk menguji coba bom rakitan yang baru saja berhasil dibuat oleh salah satu anggotanya.

Sungguh Susan adalah seorang wanita yang sangat pengertian, dia telah memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada ke-20 orang Berandal itu, sehingga kemungkinan di masa depan, mereka bisa kembali membuat berbagai macam bom rakitan, jika sewaktu-waktu Susan kembali menghubungi untuk melakukan pertunjukan.

Bruuum...

Akhirnya mobil itu pun berhenti di sebuah rumah yang lumayan besar, rumah itu ditempati oleh satu keluarga yang berisi 7 orang, salah satu diantaranya bernama Andi yang merupakan anak buah dari Burhan, sekaligus preman pasar yang sering memalak para pedagang dan juga pejalan kaki.

Dia juga sering melakukan berbagai macam kejahatan sehingga membuat orang-orang merasa takut padanya, Andi memiliki tubuh yang tinggi besar dengan tato di seluruh tubuhnya, sehingga siapapun dibuat bergidik hanya dengan melihat tatonya saja.

Dia memiliki dua orang istri dan empat orang anak yang ditempatkan di satu rumah yang sama, namun saat ini kemungkinan besar, Andi pun tidak akan memiliki kesempatan untuk bisa menyelamatkan seluruh anggota keluarganya.

Karena Susan dan kawan-kawan akhirnya telah sampai di depan rumah itu, keempat wanita yang memiliki dendam kesumat terhadap Andi, kini telah berdiri di luar mobil mereka, di tangan kanan keempat wanita itu terlihat memegang senjata masing-masing.

Jika Dhea adalah seorang penembak jitu, maka Rima adalah seorang petinju yang mana memiliki pukulan seberat 50 kg, sehingga bisa membuat seseorang yang terkena tinjuannya bisa langsung terkapar di lantai dan tak sadarkan diri, bahkan bagi orang-orang yang tidak memiliki ketahanan fisik yang bagus, bisa saja dia mati hanya karena tinjuan Rima.

Sinta adalah yang paling santai, dia jarang berkata-kata, namun jangan ditanya, wanita itu memiliki 1000 topeng, dia bahkan sangat pandai melakukan pertarungan jarak dekat dan memiliki senjata pisau lipat.

Sedangkan Susan adalah seseorang yang menyukai pertarungan jarak jauh selain ahli dalam menggunakan senjata api, wanita yang satu ini juga sangat dalam memainkan pedang dan juga Katana, dia seperti seorang malaikat maut saat menghadapi musuhnya, tidak ada satu orang pun yang akan diampuni oleh Susan, saat dia telah mulai kehabisan kesabaran terhadap musuh yang dirasa memang pantas mendapatkan kematian yang lebih cepat.

Aleena memang telah berhasil mendidik dan juga mengajarkan berbagai macam keterampilan dan juga keahlian kepada keempat orang anak buahnya, selain beladiri tentunya keempat orang ini pun sangat jago menari dan juga menyanyi, hal itu sengaja dilakukan agar jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menyamar, mereka tidak akan kesulitan.

Kedatangan keempat orang wanita itu tentunya tidak disadari oleh Andi, yang saat ini masih terlelap di dalam kamar bersama istri mudanya, selama ini andi memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama Mona sang istri muda dibandingkan Aminah sang istri tua.

Selain karena sang istri muda jauh lebih cantik dan juga memiliki penampilan yang sangat aduhai, nyatanya wanita itu juga sangat pandai untuk bersandiwara, sehingga Aminah selalu terlihat buruk di mata Andi.

Namun Sebesar apapun penderitaan yang diterima oleh istri tua itu, tidak akan membuat keempat wanita ini gentar untuk membabat habis seluruh keluarga Andi, karena di mata mereka siapapun dia yang melakukan kesalahan, maka seluruh keluarganya wajib untuk membayar kesalahan dari orang itu.

Jangan biarkan satu hama pun lolos karena bisa jadi suatu saat nanti, dia akan menghalangi langkah dan tujuanmu dan membalas dendam tanpa kau ketahui. Ingatlah! Jika ayahnya penjahat, maka anaknya hanya memiliki sedikit kemungkinan untuk bisa jadi orang baik-baik.

Braaak...

Pintu rumah pun didobrak dengan sangat kuat oleh Rima, dia yang memiliki kekuatan fisik lebih daripada yang lain, tentunya lebih mengandalkan tinju dan juga tendangannya untuk bisa menyerang apapun yang dia rasa patut.

Tapi jangan berfikir jika Rima tidak memiliki keahlian menggunakan senjata, dia adalah seorang wanita psikopat yang memiliki sedikit kelainan dan terkadang selalu ingin melihat darah yang mengucur, hal itu disebabkan oleh trauma masa lalu saat dia masih sangat kecil dan melihat bagaimana seluruh anggota keluarganya dibunuh.

Hanya karena sang ayah yang tidak mau bersaksi bohong atas sebuah kasus yang menimpa bosnya, sehingga akhirnya seluruh keluarga Rima dibunuh dengan sangat kejam.

Rima yang saat itu masih berusia 6 tahun, hanya bisa berjongkok di dalam lemari pakaian, dia tak berani menunjukkan wajahnya di hadapan para penjahat itu, karena takut jika dirinya juga akan dihabisi.

Andi dan seluruh keluarganya langsung tersentak kaget, mereka terbangun dari tidur lelapnya, kemudian dengan sangat terburu-buru, segera keluar dari dalam kamar untuk melihat siapa pembuat onar yang saat ini mendatangi kediaman mereka?

Nampak pria tua itu masih mengucek matanya, dia belum memahami situasi yang saat ini berlangsung di hadapan matanya sendiri, 4 orang wanita cantik telah berdiri dengan begitu angkuh di atas lantai ruang tamu miliknya, sambil sesekali menyunggingkan senyuman sinis, bahkan tatapannya begitu tajam menyiratkan dendam dan juga kemarahan yang menyala-nyala di hatinya.

Andi masih belum menyadari siapa sebenarnya keempat wanita itu, namun entah kenapa hati kecilnya mengatakan, jika dia harus berhati-hati karena bisa saja wanita yang saat ini berdiri di hadapannya itu memiliki niat buruk terhadap dia dan juga keluarganya.