NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH ENAM

Hari ini adalah jadwal fitting untuk gaun pengantin milik Aruna, dengan ditemani Mutiara dan sang calon mertua gadis cantik itu mulai mencoba satu-persatu gaun yang butik itu siapkan

"Aruna mana mah?" Faradina dan Mutiara dibuat terkejut oleh kedatangan Biru yang tiba-tiba

"Ada di fitting room" Faradina menunjuk satu arah, tanpa pikir panjang Biru melangkah menuju tempat yang disebut sang mama

Aruna mengelus dada, betapa terkejutnya ia saat mendapati pria tampan yang berdiri dengan melihat tangannya didepan dada menatap kearahnya

"Bapak ngagetin saya aja!" Gerutu Aruna, sementara pria itu hanya menatap wanita itu tanpa berkedip

"Cantik" Biru terpaku beberapa saat, memandang kagum Aruna dengan balutan gaun berwarna putih

"Udah awas! Saya mau nunjukin ini sama tante Dina" Aruna menggeser tubuh tegap pria dihadapannya

Biru tersenyum "Buat apa nanya pendapat mama? Aku ada disini, keputusan calon suami kamu itu lebih penting Aruna" Ujarnya terdengar menyebalkan bagi Aruna

"Lepasin pak! Nanti Tante Dina lihat!" Aruna ketar-ketir saat Biru menggenggam pergelangan tangannya

"Ck. Kenapa kamu takut sama mama sih! Aku ini calon suami kamu loh" kesal Biru

"Sabar sedikit lah Biru, pernikahan kamu itu bentar lagi" suara nyaring sang mama membuat keduanya terkejut

"Lepas!" Faradina memukul pelan tangan Biru yang tengah menggenggam pergelangan tangan Aruna

"Ck. Mama ganggu aja" gerutu Biru

Faradina memutar matanya malas lalu beralih menatap Aruna "Waah sayang. Kamu cantik sekali! Kamu suka yang ini?" Faradina menatap kagum gaun berwarna putih yang tengah Aruna kenakan

"Suka tante" jawab Aruna lalu menatap pria yang tersenyum manis kearahnya

"Ya udah kalau gitu kita ambil yang ini aja!" Faradina lalu memanggil salah satu pramuniaga untuk menyesuaikan gaun tersebut ke tubuh Aruna

Setelah Aruna masuk kembali ke fitting room Faradina menyerahkan satu gaun kearah Mutiara "Kamu cobain yang ini ya sayang!"

"Iya Tante!" Mutiara tersenyum lalu masuk kesalahan satu fitting room

"Kita kok kesini pak?" Aruna bingung karena Biru mengajaknya makan siang disebuah restoran

"Ya makan siang"

"Kenapa nggak bareng sama tante Dina sama mbak Muti?"

"Biar romantis Aruna"

"Terserah bapak aja"

Keduanya menikmati makan siang hari itu, sesekali ada perdebatan kecil tentang rencana pernikahan keduanya

Tiba-tiba Biru dan Aruna dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita dengan dress selutut yang menempel dengan sempurna ditubuh bak gitar spanyol

"JADI DIA PEREMPUAN ITU?" teriak wanita itu lalu menggebrak meja membuat Biru dan Aruna seketika bangkit dari duduknya

"LAURA!" sentak Biru

"Aku nggak terima kamu ninggalin aku untuk perempuan seperti dia!" Ujar Laura sambil menunjuk kearah muka Aruna

"Jaga sikap kamu Laura! Dia calon istriku" Biru tidak terima jika wanita yang dia cintai direndahkan

"Calon istri?" Lirih Laura, hatinya teriris mendengar pria yang ia cintai menyematkan kata calon istri pada wanita lain

"KAMU!" Laura beralih menatap Aruna, gadis itu hanya diam

"Kamu itu nggak lebih dari hiburan untuk Biru, apa kamu ngerasa sepenting itu hanya karena Biru menyebut kamu calon istrinya" Laura tersenyum meledek

"LAURA! pergi dari sini! Jangan bikin aku hilang kesabaran!" Sarkas Biru, andai Laura seorang pria mungkin sudah babak belur dihajarnya

"Kamu membela perempuan nggak jelas ini! Kamu lupa apa yang udah kita lalui berdua" Laura berucap lembut berharap Biru mengingat kenangan yang mereka lalui berdua

Aruna seketika terdiam, ia sedikit tau seperti apa Biru bayangannya kembali pada saat dia memergoki pria itu tengah bercumbu mesra dengan seorang wanita

"Kamu udah diapain aja sama Biru?" Tanya Laura terdengar meledek

"LAURA!" Biru yang mulai emosi menarik lengan wanita itu hingga mundur beberapa langkah

"Kenapa Biru? Kamu nggak usah munafik, kamu nggak akan betah sama perempuan kalau kamu nggak dapet apapun dari dia kan?" Biru mengepalkan tangannya, tak ingin hilang kendali pria itu memilih untuk pergi dari sana sambil ia tarik tangan Aruna masih mematung

"Kita pergi dari sini!" Ajak Biru lalu ia tarik tangan gadis itu hingga keluar dari tempat itu masih dapat mereka dengar suara teriakan Laura dari sana

Keduanya tengah berada didalam mobil, Biru yang tengah berkendara sesekali melirik dengan ekor matanya gadis cantik yang sejak tadi diam saja disisinya

"Maaf!" Aruna mengerutkan keningnya mendengar permohonan maaf dari pria disisinya

"Kenapa bapak minta maaf?" Tanya Aruna bingung

"Kamu harus mendengar hinaan Laura karena saya" ucap Biru penuh penyesalan

"Bu Laura nggak sepenuhnya salah"

"Maksud kamu? Kamu masih belum percaya kalau saya sudah tidak punya urusan apapun lagi dengan dia?" Biru sedikit kecewa karena Aruna seperti masih meragukan cintanya

"Kalau bapak masih punya hubungan pun bukan masalah untuk saya pak!" Ujar Aruna sedikit menaikkan intonasi suaranya

"Saya sadar diri kok pak, sedikit banyak saya tau perempuan seperti apa yang bapak inginkan dalam hidup untuk mengisi hidup pak Biru dan yang jelas bukan perempuan seperti saya" suasana didalam mobil terasa sedikit mencekam, ada pertengkaran kecil antara keduanya hingga Biru memutuskan untuk melajukan mobilnya menuju sebuah taman dengan menghadap danau

Setelah sampai ditempat itu, Biru mengajak Aruna duduk disebuah bangku panjang yang menghadap tepat ke danau

"Apa sesulit itu untuk percaya Aruna?" Setelah cukup lama diam, Biru akhirnya membuka suara

"Saya nggak tau pak" jawab Aruna terdengar ragu

"Saya memang bukan pria yang baik Aruna, dan saya sadar itu. Tapi apa saya seburuk itu sampai pernyataan cinta yang saya utarakan tak berarti apa-apa untuk kamu?" Wajah pria itu seketika berubah sendu dan Aruna dapat melihat dengan jelas

"Saya bukan tidak percaya pak! Saya hanya tidak ingin berharap lebih, pernikahan kita bukan atas dasar cinta, jadi saya harus siap kalau suatu saat bapak memilih orang yang pak Biru cintai" lirih Aruna, kristal bening kini membasahi pipinya

"Harus seperti apa saya menjelaskan pada kamu Aruna?" Biru merasa frustasi

"Pak Biru tidak perlu menjelaskannya pada saya, kita jalani semuanya saja sampai dimana nanti kita serahkan semuanya pada takdir. Karena berusaha percaya juga sulit pak Biru" ujar Aruna panjang

"Mungkin masa lalu saya terlalu buruk untuk meyakinkan kamu, tapi saya akan buktikan sebesar apa cinta yang saya miliki untuk kamu Aruna. Satu hal yang harus kamu tau saya tidak pernah memiliki perasaan seperti ini pada wanita manapun!" ucap Biru tegas

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!