Apa jadinya jika seorang gadis kabur dari perjodohan orang tuanya dan berencana terlibat dalam permainan pernikahan gila dengan sahabatnya, tapi malah salah sasaran dan berakhir menikahi Paman dari sahabatnya.
"Kau sudah sah menjadi istriku, mulai sekarang bagaimanapun aku memperlakukanmu itu adalah hak-ku!" ujar Max Xavier, lalu memaksakan miliknya masuk ke dalam milik istrinya.
Lyra mulai menyesali ide gila dari sahabatnya, tapi sudah terlambat. Kini dirinya harus melayani nafsu gila dari suami salah sasarannya.
Akankah pernikahan itu bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Gabriela.
Gabriela membanting benda - benda yang ada di dekatnya, ia baru saja mendengar dari anak buahnya jika Max berhasil membawa pergi Lyra dari kepungan fans Mike yang sedang marah. Bahkan lelaki itu berhasil membawa anak - anaknya juga pergi. "Brengsek!" kesalnya.
"Berner! Bawakan aku data wanita itu secepatnya! Aku ingin tau latar belakang wanita itu sebelum bertemu Max! Ulik semua termasuk kehidupannya saat kecil!" teriaknya pada salah satu anak buahnya.
"Baik, Nyonya."
"Aku tidak akan pernah menyerah untuk membalasmu, Max! Kau lihat saja, wanita itu yang akan menanggung semua akibat dari perbuatanmu!" geramnya.
***
"Uchhh..." gumam Mike, kepalanya terasa sakit. Setelah Lyra dibawa pergi Pamannnya ia minum - minum sampai mabuk di lokasi syuting, hatinya merasa sakit karena sekali lagi ia tak bisa melindungi wanita yang dicintainya sejak lama itu. Semalaman ia merutuki dirinya sendiri, sekali lagi ia telah kalah dari Pamannya itu.
"Kamu sudah bangun?" suara seorang wanita mengagetkannya, wanita itu sedang berpakaian seraya menatapnya.
"Emm... siapa kamu?" tanya Mike mengucek matanya yang belum jelas.
Wanita itu berjalan menjauhi ranjang, ia mengambil segelas air putih dan memberikannya pada lelaki yang setengah sadar di atas ranjang itu. "Ini, minumlah biar sedikit sadar."
Mike mengambil gelas lalu meminumnya sampai habis. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, saat matanya mulai jernih ia mengenali wanita yang sedang berdiri di samping ranjangnya yang sedang menatapnya tajam.
"Annabel?" tanyanya meyakinkan penglihatannya.
"Ya, ini aku." Jawab wanita itu.
"Sedang apa kau disini? penampilanmu?" tanya Mike.
"Kau tidak ingat semalam? Kau mabuk di tempat syuting, lalu aku menemanimu. Kau bicara banyak sambil mabuk, lalu kau memintaku membawamu menemui Sutradara Jade. Kau tidak mau berhenti minum sebelum kau bertemu Sutradara Jade, lalu aku bilang akan membawamu dan kita masuk ke dalam mobil. Tapi aku membohongimu karena aku tidak tau dimana keberadaan Sutradara Jade, akhirnya aku membawamu pulang ke Mansion-mu. Saat kau mabuk parah, kau menganggapku adalah Sutradara Jade dan terus memanggilku dengan nama Lyra. Lalu kau mencium dan kita melakukannya." Jelas wanita itu membuat seketika mata Mike membelalak.
"Kita melakukannya? Kita bercinta?"
"Bisa dibilang awalnya kau yang memaksaku, tapi selanjutnya kita sama - sama suka," Ucap Annabel seraya memalingkan wajahnya, ia berjalan memungut jaket kulitnya yang teronggok di lantai.
"Tenang saja Mike, saat semalam kau selalu memanggilku dengan nama Lyra. Aku sudah tau kau mencintai wanita itu, jadi hubungan kita semalam anggap saja adalah sebuah kecelakaan dan jika kau tak suka maka di kemudian hari aku tak akan mengungkit masalah ini. Aku pergi, jaga dirimu!" Setelah mengatakannya, Annabel berjalan keluar kamar tanpa berbalik ke belakang.
"Arhggtt! Shitt!" teriak Mike frustasi, baru kali ini kehilangan kendali saat mabuk. Annabel adalah lawan mainnya dalam film yang sedang digarap oleh Lyra, ia sering menjauhkan dirinya dari hubungan lebih dari seorang rekan main. Sekarang, ia pasti sering bertemu dengan Annabel. Bagaimana ia akan menghadapi wanita itu nanti?!
Saat dikamar Mike, Ia berpura - pura kuat. Padahal ini pertama kalinya ia melakukan hubungan intim dengan seorang lelaki. Annabel berjalan perlahan karena merasa sakit diantara kedua pahanya. Sang asisten yang sedang menunggunya semalaman di dalam mobil segera turun membantunya masuk.
"Nona Annabel, kamu tidak apa - apa? Kenapa dengan kakimu?" tanya sang asisten.
"Aku hanya sedikit tersandung tadi, ayo antar aku pulang." Annabel menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi jok, ia memejamkan kedua matanya. Sebenarnya hatinya sangat sakit, ia sudah memendam perasaan selama 3 tahun ini pada Mike karena mereka sering dipasangkan dalam beberapa series atau pun film sebagai pemeran utama wanita dan pemeran utama pria.
Saat pagi kemarin ia mendengar desas desus tentang Mike dan Sutradara Jade ia sudah bisa menebak hubungan mereka karena saat pertama kali Sutradara Jade datang Mike memeluk wanita itu tanpa ingin menjaga image nya di hadapan semua orang. Lalu saat kejadian yang terjadi kemarin di lokasi syuting ia melihat Mike berusaha melindungi wanita itu, ia seketika paham Mike mencintai wanita itu.
Tapi saat melihat Sutradara Jade dibawa pergi oleh seorang pria, ia melihat wajah Mike berubah menjadi murung dan benar saja Mike mabuk - mabukan. Ia hanya merasa kasihan dan ingin menemani Mike agar tak merasa sendirian saat bersedih. Ia juga tak menyangka jika akhirnya Mike menganggapnya wanita lain dan mulai menciumnya di kamar. Meskipun hatinya sakit karena dianggap wanita lain tapi saat Mike mulai menciumnya semalam dan mulai membuka pakaiannya ia tak ingin memikirkan apapun dan menerima perlakuan Mike padanya sampai mereka berdua bercinta. Itu bukan karena Mike memaksanya tapi ia dengan sukarela menyerahkan tubuhnya.
"Mike..." gumamnya masih dengan mata terpejam di kursi jok belakang.
Sang assisten hanya melirik dari kaca spion depan, ia duduk di depan kemudi lalu tak menunggu lama ia mengenderai mobil segera pergi dari Mansion.