NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Menantang Maut

❤️❤️❤️

Raya dan pria codet tadi tiba di bagian belakang

kapal dimana di sana telah siaga sebuah heli

yang siap terbang. Perang tembakan kini tengah

berlangsung antara pasukan pria codet itu dan

pasukan kapal selam yang baru saja datang.

"Sial, dia punya pasukan tak terlihat rupanya.!"

Geram Pria itu saat dia melihat kemunculan

kapal selam canggih dari kejauhan. Matanya

berkilat hebat saat melihat satu tembakan

besar melesat ke bagian anjungan. Dengan

cepat dia menarik Raya untuk berlindung dari

hujan peluru. Kapal berguncang hebat saat

ledakan besar memecah bagian utama dari

kapal layar ini. Tubuh Raya dan pria itu hampir

saja terpental kalau pria itu tidak tangguh, dia

menahan tubuh Raya dalam kurungannya

dan memerangkap nya ke dinding kapal.

"Lepaskan.! Kau mau membawaku kemana.!"

Raya kembali berontak mencoba melepaskan

pegangan kuat lengan pria itu yang menarik

dirinya bersembunyi di balik sebuah ruangan

saat hujan peluru kembali berseliweran di

sekitar mereka menimbulkan bunyi mengerikan.

"Kau harus ikut dengan ku karena sekarang

ini kau adalah tawanan ku.!"

"Aku tidak mengenal kalian, kenapa kalian

melibatkanku.!"

"Karena kamu ada bersama bedebah itu.!!"

"Aku tidak tahu siapa yang kalian maksud.!

Lepaskan aku..!!"

Raya masih mencoba meronta, dan tanpa di

duga dia menggigit lengan pria itu dengan kuat

hingga pegangan nya terlepas. Dengan cepat

Raya berlari keluar ruangan menuruni tangga

menuju geladak bawah dimana di kejauhan

dia melihat kemunculan Aaron yang baru saja

keluar dari dalam kapal selam. Namun saat dia

baru saja menapakkan kaki di tangga tiba-tiba terdengar bunyi ledakan keras membahana

seakan menelan kapal menyebabkan seluruh

badan kapal oleng dan berguncang hebat.

Tubuh Raya terpental ke udara dan terpelanting

kearah luar kapal, dia menjerit histeris membuat

Aaron yang sudah melihat keberadaan nya membelalakkan mata terkesiap. Namun sosok

pria codet tadi dengan gerakan cepat tak terlihat

datang menyambar tubuh Raya, lalu menariknya

ke dalam pangkuannya. Untuk sesaat mata

mereka saling menatap dalam keterkejutan.

"Kau mau mati konyol hahh..!!"

Pria itu membentak dengan wajah kelamnya.

Raya melompat turun dari pangkuan pria itu

berusaha menjauh tapi tangan nya terkunci

oleh pegangan kuat pria itu.

"Aku lebih baik mati daripada harus berada

dalam kekuasaan kalian.!"

"Dan aku tidak akan membiarkan kau lenyap

begitu saja sebelum aku mendapatkan yang

aku inginkan.!"

Geram pria itu sambil menggenggam kuat

tangan Raya kemudian menarik tubuhnya ke

dalam rengkuhan nya. Raya kembali meronta,

entah darimana dia mendapatkan tenaga dan

keberanian yang tidak ada habisnya itu.Tanpa menunggu lagi pria itu kini melangkah cepat

menyeret tangan Raya menuju kearah helikopter

yang sudah mulai mengudara dan menderu

hebat, hembusan anginnya menyapu seluruh

tempat itu yang bergerak perlahan tenggelam.

"Kita pergi sekarang juga..!!"

Perintah pria codet tadi dengan tampang muka

yang sangat mengerikan sambil mendorong

paksa tubuh Raya untuk segera menaiki tangga

darurat helikopter tersebut. Namun Raya masih

mencoba berontak dengan meronta ingin keluar

dari dalam pesawat. Dari arah geladak bawah

muncul Aaron, dia melompat gesit ke geladak

atas sambil melancarkan serangan kearah pria

tadi yang juga tidak kalah lincah mengelak tanpa

melepas cengkeraman tangan nya pada Raya.

"Aaaroon...toloong akuu..!"

Raya menjerit meronta saat pria tadi memaksa

untuk naik keatas helikopter. Dirinya kini sudah

ada dalam pesawat namun dia masih berontak

dan berteriak kearah Aaron yang sedang saling

serang dengan pria codet itu yang kini berhasil

masuk ke dalam pesawat tanpa menghentikan

serangannya kearah Aaron. Pesawat sudah

mulai mengudara. Pasukan Aaron tidak ada

yang berani menembak pesawat tersebut

karena tahu di dalamnya ada istri sang ketua.

"Aaroonn... tolooong....!"

Teriakan Raya masih terdengar membahana,

memecah suasana mengalahkan deru mesin

pesawat yang mulai menjauh dari area kapal

layar tadi yang sudah hancur dan kini perlahan tenggelam. Namun ternyata Aaron berhasil

melompat keatas tangga darurat helikopter

tersebut dan kini berusaha untuk merayap

naik ke dalam pesawat.

"Damn..!! Kenapa kamu tidak menyerah saja.!"

Pria codet itu menggeram saat menyadari Aaron

berhasil naik dan kini sudah ada di pintu masuk pesawat. Keduanya bertarung darurat di tempat

yang sangat urgent itu. Raya membulatkan mata

di penuhi ketegangan menyaksikan tubuh gagah

Aaron berdiri darurat di tangga heli yang sedang terbang tanpa pengaman apapun dalam keadaan bertarung seru dengan pria codet tadi. Pesawat

oleng karena pergerakan hebat dari kedua orang

yang sedang bertarung itu. Tubuh Aaron masuk

ke dalam pesawat setelah dia berhasil memukul

dan memasukan beberapa tendangan telak pada

dada dan perut pria itu.

"Eden Wolf..! Kau yang bermain rupanya .!"

Dengus Aaron dengan seringai iblis nya. Dia

segera menarik tubuh Raya agar berlindung

di belakang nya. Namun sedetik kemudian

tubuh Aaron terhuyung saat pria codet tadi

berhasil mengirimkan tendangan keras pada

bagian dadanya, dan detik berikutnya pria itu

melesakkan dua kali tembakan ke arah Aaron

tepat mengenai dada dan bahu kirinya.

"Aaroon....!!"

Raya menjerit saat melihat Aaron menggeram

memegangi dadanya yang terkena tembakan.

Namun bukannya mengendur Aaron kini seolah

kesetanan, dia mengirimkan tendangan secepat

kilat kearah pria itu hingga tubuh nya terjungkal

dan terlempar ke belakang. Pria itu membalikkan

badan, ada sesuatu yang aneh kini terjadi. Mata

pria itu berubah merah seakan menyemburkan

api hingga menimbulkan pecahan hebat dalam

ruang sempit pesawat tersebut.

Tubuh si pilot tiba-tiba terlempar dengan dahsyat

keluar dari pesawat. Ada pusaran angin kencang

yang kini datang menyerbu ke dalam ruang

pesawat itu hingga tubuh Aaron dan Raya mulai terseret dan tersapu. Aaron terkesiap melihat

gelagat tidak menguntungkan ini.

"Lompat sekarang...!"

Aaron memberi perintah pada Raya yang kini

membulatkan matanya, melompat.?? apa dia

sudah gila ? Belum sempat dia berpikir Aaron

sudah melesakkan tembakan peringatan ke

udara dan detik berikutnya pria itu merengkuh

tubuh Raya ke dalam pelukannya kemudian dia melompat terjun dari dalam pesawat tersebut

yang sudah cukup tinggi mengudara. Raya memejamkan mata dalam dekapan kuat Aaron

di tengah tubuhnya yang melayang di udara.

Tidak lama terdengar bunyi ledakan besar.

Tuhan.. inikah akhir hidupku.. Kalau benar

hamba ikhlas.. Semoga hamba pergi dalam

keadaan Ridho Mu ya Allah.. Tapi tolong

selamatkan suamiku..!

Raya melantunkan doa dalam hati sebelum

akhirnya kegelapan memeluk dirinya, masuk

ke dalam lorong pekat yang sangat dalam..

Tubuh Aaron dan Raya jatuh di atas matras

yang sudah terbentang di atas air. Semua

anak buahnya bergerak cepat menghampiri

Tuannya yang kini bangkit masih memeluk

erat tubuh Raya yang sudah terkulai lemas

tak sadarkan diri.

Ternyata matras itu berada di atas kapal selam

canggih milik Aaron yang di huni oleh pasukan

bawah air nya Hiu Putih . Aaron mengangkat

tubuh lemah itu ke dalam pangkuannya. Dia

melangkah masuk ke dalam kapal selam

tersebut sambil menggendong tubuh lemah

Raya tidak peduli pada luka di dada kirinya

karena tembakan tadi.

"Tuan anda terluka..!"

Alex tampak khawatir melihat kondisi Aaron

yang terlihat sedikit memucat.

"Aku tidak apa-apa.! Kita pulang sekarang.!"

"Baik Tuan."

Dan kapal canggih itu kini melesat di bawah air

membelah arus menuju ke tempat tujuan..

***

Pusat kota negara xxx...

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 11

malam. Di sebuah rumah berukuran sedang

yang ada di lingkungan perumahan eksklusif

di pusat kota xxx... keadaan tampak sedikit

sibuk. Ada beberapa penjaga di luar rumah.

Namun sengaja di buat tidak mencolok agar

tidak menimbulkan kegaduhan bagi penghuni

rumah yang lain.

Aaron dan Raya sudah ada di rumah ini. Sesuai

dengan keinginan Raya Aaron membawa wanita

itu ke rumah sederhana ini. Kata sederhana itu sebenarnya hanya untuk ukuran seorang Aaron

yang memiliki segalanya, tapi untuk orang lain

rumah ini terbilang cukup mewah. Rumahnya

terdiri dari dua lantai, dimana lantai atas hanya

berisi satu kamar utama berukuran luas dengan

segala fasilitas lengkap di dalamnya. Rumah ini

berada di lingkungan perumahan yang memiliki

sistem keamanan cukup bagus.

Lingkungannya juga sangat nyaman, bersih di

penuhi udara segar karena konsep perumahan

ini adalah back to nature. Semua rumah bercat

putih, tanpa pembatas dan bersentuhan langsung

dengan alam dimana di setiap rumah memiliki

perkebunan mini sendiri-sendiri yang ada di

halaman belakang .

Keadaan di dalam rumah saat ini di warnai oleh

berbagai kesibukan. Raya berada di kamar utama.

Kondisinya masih tak sadarkan diri karena syok

berat yang di alaminya. Selang infus melilit di

lengannya. Sementara di kamar bawah saat ini

Aaron sedang mendapatkan perawatan intensif.

Seharusnya dia di bawa ke rumah sakit karena

terlalu banyak kehilangan darah. Sewaktu dalam

kapal selam dia menolak untuk mendapatkan

perawatan padahal di sana juga ada dokter ahli

hingga keadaannya sekarang lumayan darurat.

Kondisi nya sangat lemah. Wajah dan kulitnya

tampak pucat. Dia juga kehilangan kesadaran

dan harus di bantu oleh beberapa alat medis.

Lewat tengah malam Raya kembali sadar. Dia

membuka matanya perlahan, menatap tenang

langit-langit kamar yang di hiasi lampu kistal

cantik yang sedikit temaram.

Tuhan.. dimanakah kini aku berada.? apakah

sekarang aku sudah ada di alam keabadian.?

Raya mendesah pelan ketika tiba-tiba kepala

nya terasa pusing. Dia memegang kepalanya,

matanya tertegun saat melihat selang infus

kini melilit di tangannya.

"Selang infus.? ada dimana aku sekarang.?"

"Kau sudah sadar.?"

Raya tersentak, matanya dengan cepat melirik

kearah sumber suara. Pandangannya langsung

mengarah pada satu sosok tinggi langsing dari

seorang wanita berwajah cantik, berkulit putih

bersih dengan rambut indah merah kecoklatan.

Wanita cantik itu baru saja muncul ke dalam

kamar membawakan nampan berisi makanan

di ikuti oleh seorang wanita berwajah tegas

dan rapi berpakaian khas pelayan.

Dia segera menghampiri Raya, menyimpan

nampan di atas nakas. Keduanya kini saling

menatap, alis Raya bertaut bingung, sedang

wanita itu tampak tersenyum.

"Hai.. bagaimana perasaanmu sekarang.?"

Wanita cantik yang memiliki aura positif itu

tersenyum lembut seraya duduk di pinggir

tempat tidur, meraih pergelangan tangan

Raya dan mengecek denyut nadinya.

"Si-siapa kamu ? ada dimana aku, apa aku

masih hidup.?"

Wanita itu kembali tersenyum, kali ini raut

wajah geli tampak terpendar dari wajahnya.

"Tentu saja kau masih hidup. Dan sekarang ini

kau ada di rumahmu."

"Rumahku..? Apakah aku pulang kembali ke

rumah Papah.?"

Raya masih tampak kebingungan. Dia kembali

memegang kepalanya dan memejamkan mata.

Wanita itu melepaskan pegangan tangannya.

"Aku akan memeriksa mu sekali lagi untuk

memastikan kondisimu.!"

Wanita cantik itu memberi isyarat pada wanita

yang tadi ikut masuk bersamanya, dia langsung

bergerak mengambil tas yang ada di atas meja

di ruang depan. Tidak lama sudah kembali lalu

menyerahkan tas kecil tersebut. Dan kini wanita

cantik yang sepertinya berprofesi sebagai dokter

itu mengeluarkan stetoskop kemudian mulai

mengecek kondisi Raya yang hanya bisa terdiam memperhatikan apa yang di lakukannya di tengah kebingungan dengan keberadaan orang-orang

asing itu. Tidak lama dia sudah mengakhiri

kegiatannya seraya menarik napas lega.

"Sejauh ini fisikmu baik-baik saja. Kau hanya

tinggal memulihkan kondisi mental mu.!"

"A-Aaron.. apa yang terjadi dengan nya.?

Raya tampak tersentak seakan baru terbangun

dan tersadar dari segala kerumitan pikirannya.

Dia bangkit lalu bergerak dari atas tempat tidur

membuat wanita cantik tadi terkejut kemudian

menahan tubuh Raya yang memaksa ingin

turun dari atas tempat tidur.

"Hei.. tenanglah.. tidak terjadi apa-apa pada

nya ! Kau harus memulihkan kondisi mu dulu."

"Ada dimana dia.? apa benar dia baik-baik saja?

Bisakah aku bertemu dengan nya.?"

"Tentu saja, kau bisa menemuinya. Tapi nanti

setelah keadaanmu pulih sepenuhnya."

"Tidak, aku ingin bertemu dengannya sekarang.

Aku harus memastikan keadaannya.! "

"Raya..kau masih lemah.! kondisimu belum

stabil, dia tidak akan menyukainya.!"

Raya terhenyak, dia menatap tajam wajah

gadis cantik di hadapannya ini.

"Kau mengenalku.? siapa kau sebenarnya.?"

Wanita itu membalas tatapan Raya yang

seolah sedang menginterogasi nya.

"Tentu aku tahu siapa kamu, karena sekarang

kamu terikat hubungan tidak sengaja dengan

kakak sepupuku !"

Mata Raya mengerjap, terkejut dengan apa

yang di katakan oleh wanita itu.

"Kau sepupunya Aaron..? seperti Ansel..?"

"Aku Alea..saudari kembarnya Ansel."

Jelas gadis itu atau Alea yang mengaku sebagai saudari kembarnya Ansel. Raya terdiam, masih

menatap Alea yang kini merapihkan kembali

peralatan medisnya.

"Dimana Aaron..? Tolong jangan menutupi

apapun dariku. Aku tahu keadaanya tidak

baik-baik saja, dia terluka karena aku."

Raya berucap sambil kemudian turun dari atas

tempat tidur dengan menenteng botol infus di

tangannya tanpa bisa di tahan lagi. Dan hal itu membuat Alea kembali terkejut melihat apa

yang di lakukan oleh wanita yang notabenenya

adalah kakak iparnya itu. Dia segera mendekat

kearah Raya yang mulai bergerak melangkah.

"Dia ada di lantai bawah. Tapi keadaan mu

sendiri masih belum pulih kakak ipar."

"Aku tidak apa-apa. Aku harus melihatnya.

Tolong jangan mencoba menghalangi ku.!"

Ucap Raya sambil kemudian melangkah keluar

dari kamar di ikuti oleh wanita yang tadi datang

bersama dengan Alea, raut wajahnya tampak

khawatir melihat kenekatan Raya.

"Dan tolong lepaskan ini dariku.! Aku sudah

merasa lebih baik sekarang.."

Pinta Raya sambil menatap selang infus di

tangan nya sesaat sebelum menuruni tangga.

Alea menarik napas berat, wanita ini ternyata

sangat berbeda, dia sangat keras dan tidak

bisa di manipulasi.

Dengan langkah gontai karena sesungguhnya

kondisinya masih dalam keadaan lemah Raya

turun perlahan ke lantai bawah. Ansel, Alex dan

Griz tampak bengong melihat kemunculan Raya

yang masih dalam keadaan terlilit selang infus

tersebut, mereka terlihat berdiri menyambut

dengan wajah yang sama-sama tegang.

"Kakak ipar..? Kenapa kau memaksa turun.?"

Ansel tampak tergagap dalam keterkejutan.

Raya menatap tajam wajah tampan Ansel,

pria itu tampak menggaruk tengkuknya yang

tidak gatal.

"Dimana kamarnya.?"

Ansel melirik ragu kearah kamar tempat Aaron

berada. Raya melangkah cepat ke kamar itu.

Dia mendorong pintu kamar yang tidak terkunci

kemudian masuk ke dalam ruangan yang cukup

luas itu. Tubuhnya tiba-tiba membeku, terhenyak,

menatap tidak percaya pada kondisi laki-laki

yang telah mati-matian mempertaruhkan

nyawanya untuk menyelamatkan dirinya itu..

***

Happy Reading....

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!