NovelToon NovelToon
Gadis Penyumbang Asi

Gadis Penyumbang Asi

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahutia

Mikayla seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki kelebihan diantara perempuan lainnya, ia bisa mengeluarkan asi dari dadanya dan itu suatu anugrah untuk nya, karna dengan begitu ia bisa menyumbangkannya untuk bayi-bayi yang ada dipanti asuhan yang tak jauh dari rumahnya, yang memang hanya untuk membeli susu formula saja terkadang tidak bisa, maka dari itu ia sangat bersyukur bisa membantu dipanti asuhan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasanya Sangat Nikmat, Saya Menyukainya

Sesampai nya dikamar hotel Kay langsung menuju kamar mandi, gadis itu membuka seluruh pakaiannya, hingga sampai br*a yang digunakannya, sebab memang tak mungkin ia gunakan lagi.

'' Duuh bagai mana ini, masa iya aku gk pakai bra, sebentar lagi kan aku dan mas Wildan mau meeting.'' gumamnya, karna sudah merasa lengket Kay pun langsung mandi, sambil jari-jari tangannya mengurut lembut pinggiran pa*yu*da*ra nya yang terasa sudah sangat mengeras, perlahan Kay mulai mengeluarkan asinya dengan cara memencet bulatan kecil berwarna pink tersebut.

'' Aaw, sakit sekali ternyata, pu*ti*ng nya juga bengkak, bagai mana ini.'' Kay merasa ia sudah tak bisa menahannya lagi.

'' Apa aku harus minta bantuan mas Wildan saja? tadi kan dia menawarkannya? tapi masa iya dengan cara itu? mau ditaruh dimana muka ku nanti, tapi ini aku gk akan bisa menahannya lebih lama, rasanya sakit sekali.'' Kay berperang dengan pikirannya, namun rasa sakit yang tak bisa tertahankan lagi membuatnya terpaksa harus meminta bantuan pria itu.

Saat ini Ray sedang duduk diatas sofa dengan mata yang menatap kelayar laptopnya, tiba-tiba terdengar suara Kay yang memanggil nya, membuat pria itu langsung menoleh keasal sumber suara. Wildan dan Kay memang berada didalam satu kamar karna rencananya mereka akan langsung pulang setelah meetingnya selesai.

'' Kay ada apa?'' tanya Wildan kaget saat melihat Kay hanya memakai handuk saja saat keluar dari kamar mandi,

'' Tolong bantu saya mas.''

'' Bantu apa?'' Wildan menutup layar laptopnya dan langsung berdiri, sebenarnya pria itu sudah bisa menebak arah pembicaraan gadis itu, namun ia hanya ingin lebih memastikannya lagi.

Kay terlihat menautkan kedua jarinya, ia bingung harus memulai dari mana, namun tetap Kay harus mengatakannya.'' Tolong bantu saya untuk mengeluarkan asi, rasanya sakit sekali.'' ucap Kay, sungguh rasanya harga dirinya sudah jatuh dimata laki-laki itu sekarang, namun ia tak perduli, yang terpenting baginya sekarang hanyalah bagai mana cara agar asinya cepat keluar, hingga ia terbebas dari rasa sakit nya.

'' Kamu yakin, ingin saya yang melakukannya?'' tanya Wildan memastikan

Kay mengangguk mantap, ia tak punya banyak waktu untuk sekedar basa-basi karna rasanya sungguh menyiksa. Wildan melangkah mendekati gadis itu.

'' Kamu yakin saya melakukan itu?

'' Sudah mas jangan tanya itu berulang kali saya sudah gk tahan merasakan sakitnya.'' ucap Kay kesal, membuat Wil terkekeh mendengarnya. Gadis itu masih menunggu reaksi Wildan, namun sepertinya Kay melihat ada keraguan dimata Wildan, sepertinya dialah yang harus lebih agresif saat ini, kalau tidak maka dia akan terus merasakan sakit dibagian da*da nya.

Kay meraih tangan Wildan dan langsumg menuntunnya menuju tempat tidur, kini keduanya sudah duduk saling berhadapan, tanpa banyak bicara Kay langsung membuka handuk miliknya, hingga terpampanglah dua gundukan daging bulat, kenyal dan padat yang menggantung dengan bebasnya dihadapan pria itu, Wildan dapat melihat bulatan kecil itu yang seperti membengkak, mungkin karna asinya tidak cepat dikeluarkan. Wildan menatap Kay, namun gadis itu membuang wajahnya, ia tak sanggup bertatap mata dengan Wildan, rasanya malu luar biasa, namun karna terpaksa dan tak punya pilihan lain mau tak mau Kay harus melakukannya.

'' Mas cepat lakukan jangan hanya diam.'' Kay kembali bersiara, dan mau tak mau menatap kesal pada Wildan saat laki-laki itu masih belum melakukan, yaitu menghi*sap asinya.

'' Baiklah, tapi kamu jangan menyesal ya karna sudah meminta saya melakukan ini, karna setelah ini kamu akan lebih sering meminta saya untuk melakukan hal yang sama.'' ucap Wildan, Kay tak tau maksud dari ucapan pria itu dan ia juga tak ingin tau, yang terpenting sekarang baginya adalah Wildan cepat melakukan nya agar da*da nya tak merasakan sakit lagi.

Perlahan Wildan mendekatkan wajahnya, dan detik berikutnya bibirnya langsung menyentuh titik sensitif gadis itu, sebelum ia benar-benar melahap daging kenyal tersebut, Wildan sengaja sedikit memberi jilatan di bagian bulatan kecil berwarna merah muda tersebut. Mendapat perlakuan itu, membuat tubuh Kay seketika meremang, ia merasa ada aliran listrik yang menjalar keseluruh tubuhnya, saat bibir pria itu menyentuh aset miliknya, apa lagi saat mulut itu kini benar-benar melahap pa*yu*da*ra miliknya.

Nyot-nyot-nyot

Wildan meminum asi tersebut dengan sangat lahap, laki-laki itu seperti orang yang kehausan, terus dan terus meminumnya, setelah puas, kini mulutnya pindah ke sisi bagian kanan, menghi*sap sampai rasanya ia ingin menghabiskan asi tersebut, tapi sayang itu tak akan mungkin terjadi.

Sedangkan Kay, terus memperhatikan pria tersebut melahap aset miliknya, bahkan terlihat Kay sangat menikmati hisa*pan yang diberikan Wildan pada kedua asetnya.

Oh astaga, perasaan apa ini kenapa rasanya bisa senikmat ini,

Batin Kay, gadis muda itu merasakan suatu gejolak dalam dirinya, rasanya ia tak ingin Wildan berhenti melakukannya, tanpa sadar tangan gadis itu menekan kepala Wildan agar laki-laki tersebut lebih dalam menghi*sap miliknya, dan dengan senang hati pria itu menurutinya. Kenyang, itulah yang dirasakan oleh pria itu saat ini, setelah Wildan yang merasa perutnya sudah sangat penuh dengan asi milik Kay, ia pun langsung menyudahinya.

Pluup. Terdengar suara bibir nya lepas dari gundukan tersebut.'' Pantas saja Al sangat menyukainya ternyata rasanya sangat gurih dan senikmat ini, saya sangat menyukainya.'' ucap Wildan, sambil menatap wajah Kay yang tiba-tiba saja berubah merah karna ucapan Wildan, rasanya benar-benar malu sekali,

'' Apa kah masih sakit?'' tanya Wildan memastikan

'' Sudah lebih baik.'' jawab Kay, gadis itu menatap malu-malu pada pria yang baru saja menyedot asi nya itu.

'' Terimakasih ya, sepertinya setelah ini saya tidak akan makan malam.

'' Kenapa?'' tanya Kay bingung

'' Karna asi mu ini sudah sangat membuat saya kenyang, mungkin sampai besok pagi.'' jawab Wildan membuat Kay tersenyum malu.

'' Lain kali kalau ada saya, jangan memompa asi mu dan membuangnya, biar saya yang menghisapnya, rasa gurih nya membuat saya nagih.'' Wil bicara sambil menatap mata gadis itu membuat Kay salah tingkah.

Apa maksudnya berkata seperti itu? lagian mana mungkin aku melakukannya.

Batinnya

'' Cepat bersiaplah, sebentar lagi kita akan mengadakan meeting dibawah.'' ucap Wildan

'' Baiklah, tapi sebelumnya terimakasih sudah membantu saya.'' setelah mengatakan itu Kay langsung melangkah menuju kamar mandi meninggalkan Wildan yang masih duduk manis ditepi ranjang.

'' Huuf, untung saja aku bisa menahannya, aku benar-benar tidak sanggup jika lebih lama bersama gadis itu, bisa-bisa aku lepas kendali.'' gumamnya

Tak lama Kay keluar dengan keadaan yang sudah rapi, untung saja tadi ia sempat membeli pakaian da*lam untuk jaga-jaga seperti sekarang.

Wildan tersenyum melihat penampilan Kay, sepertinya gadis itu sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya

'' Kamu terlihat lebih fres dari ssbelumnya.'' ucap Wildan, Kay tidak menjawab, gadis itu terlalu malu untuk menjawabnya, Wildan yang mengerti pun tak lagi bicara, laki-laki itu lebih memilih masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri dari rasa lengket ditangan dan wajahnya, namun saat ia hendak melewati gadis itu Wildan sempat berbisik pada gadis itu, membuat wajahnya kembali bersemu merah.

'' Terimakasih ya, karna sudah memberkkan saya kesempatan untuk mencicipinya, rasanya sangat nikmat, saya menyukainya.'' setelah mengatakan itu Wildan langsung berlalu meninggalkan Kay yang masih dalam posisi mematung ditempatnya.

Next

1
Bzaa
deg2an euy
Bzaa
aih si rudi
Bzaa
Rudi Phisikopat
Bzaa
lah kok pd pergi
Bzaa
kay.... wildannya cuekin aja
Bzaa
masih satu rumah, pasti susah move on ya will
Bzaa
wah Ningsih agresif nih
Bzaa
😘
Bzaa
menyesal kemudian tiada guna
Bzaa
Aamiin
Bzaa
😁
Bzaa
gak liat kondisi dl sih, main nyosor bae
Bzaa
dasar Wildan
Bzaa
si mantan pede banget
Bzaa
sehat selalu ya kak
Bzaa
di Maya borokokok
Bzaa
miskom
Bzaa
bintitan kamu wil
Bzaa
besan ketemuan
Bzaa
Sandra kenapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!